Anda di halaman 1dari 2

SCENE 1 BERLATAR DI SEBUAH KERAJAAN UTAMANYA DI SEBUAH TAMAN

KERAJAAN. TERJADI PERCAKAPAN ANTARA RAJA, RATU, DAN PUTRI MEREKA


SATU – SATUNYA.

1. Raja : Putriku, sekarang dirimu sudah beranjak dewasa. Ibarat bunga kau sudah menjadi
bunga yang mekar sempurna dan siap dipetik.

2. Ratu : Betul kata ayahmu, kau sudah matang untuk dipetik anaku

3. Putri : Terimakasih ayah, ibu. Maafkan aku, tapi apa maksud semua ini?

4. Raja : Kerajaan ini butuh seorang raja kelak, dan satu – satunya anak yang ayah miliki
adalah dirimu. Hendaknya seorang raja itu lelaki. Maka dari itu, menikahlah putri menikahlah
dengan seorang lelaki yang akan memimpin kerajaann ini

5. Ratu : Umurmu sudah sangat mencukupi, dan kecantikanmu sungguh agung. Tidaklah sulit
bagimu untuk menemukan pendamping.

6. Raja : Benar itu, banyak pangeran – pangeran dari kerajaan lain ingin menyuntingmu.

7. Putri : Menikah ayah? Kenapa harus begitu tergesa?

8. Raja : Semakin cepat maka akan semakin baik

9. Putri : Jika itu adalah kehendak ayah dan ibu, maka saya akan menurut, tetapi berilah saya
waktu untuk berpikir

*Dayang – dayang

SCENE 3 KEMBALI DI TAMAN AYAH DAN BUNDA PUTRI

1. Raja : Bagaimana Anaku?

2. Putri : Untuk menikah, aku telah bersedia ayah. Tapi ijinkanlah satu permintaanku

3. Ratu : Apa itu anaku? Jika kami mampu, kami akan mengabulkanya

4. Putri : Aku telah bersedia menikah, tetapi aku ingin mempunyai suami yang berjiwa tulus
karena kelak aku ingin kerajaan ini dipimpin oleh orang yang berhati tulus.

5. Raja : Begitu baik niatmu itu putriku, semoga dewa memberkati hatimu. Tetapi bagaimana
engkau bisa tahu bahwa sesorang berhhati tulus?

6. Putri : Adakan sayembara ayahku, aku akan memberikan pertanyaan untuk mereka. jika
mereka bisa menjawab pertanyaanku, tetapi mereka harus mengenakan kain yang telah kuberi
mantra ini.
7. Ratu : Apa keistimewaan kain itu?

8. Putri : Kain ini bunda, dapat menunjukan isi hati mereka yang sebenarnya.

9. Raja : Baiklah putriku. Pengawal!

10. Pengawal : Sahaya ndoro

11. Raja : Sebarkannlah keseluruh kerajaan lain tentang syembara kita.

12. Pengawal : Baiklah raja, saya undur diri

PENGAWAL MELAKUKAN WORO – WORO KE KERAJAAN LAIN TENTANG


SAYEMBARA, AKHIRNYA DATANG DUA ORANG PANGERAN DARI NEGERI
LAIN NAMUN SEMUANYA ITU BERHATI TIDAK TULUS.

SCENE DI TAMAN KERAJAAN, SANG PUTRI SEDANG DILAYANI OLEH


SEORANG DAYANG

1. Putri : Apakah semua lelaki di dunia ini selalu menginginkan harta?

2. Dayang : Nyuwun sewu putri, kalo boleh saya tahu, apa yang ndoro putri maksudkan?

3. Putri : Hampir semua pangeran yang akan melamarku tidak tulus. Mereka selalu
memikirkan harta

4. Dayang : tapi ndoro putri tidak semua lelaki seperti itu.

5. Putri : Memang, tapi masih adakah seorang pangeran yang tulus?

6. Dayang : Semua lelaki adalah pangeran untuk seorang wanit. Seperti suami saya ndoro,
meskipun wajahnya tidak begitu tampan tapi saya sangat mencintai suami saya. Suami saya
selalu saya anggap sebagai pangeran di dalam hidup saya.

7. Putri : Ah beruntung sekali kamu. Kamu meiliki cintamu sendiri. Aku jadi iri kepadamu

8. Dayang : Ah ndoro ratu, semua manusia pasti akan mempunyai cintanya sendiri. Ndoro
belum menemukanya saja. Suatu saat ndoro akan menemukanya, saran saya ndoro, ndoro
harus mencarinya dengan pandangan lain.

9. Puutri : Terimakasih banyak, baiklah akan aku lakukan saranmu.

ADEGAN PUTRI MENYELINAP KELUAR ISTANA, TAPI TETAP DIIKUTI OLEH


BEBERAPA PENGAWAL, SANG PUTRI BERJALAN – JALAN KE DESA – DESA
NELAYAN.

Anda mungkin juga menyukai