Anda di halaman 1dari 1

Adanya edema paru pada trauma kepala dan vasokontriksi paru atau hipertensi paru,

menyebabkan hipernoe dan bronkhokonstriksi. Pernafasan cheyne stokes dihubungkan


dengan sensitifitas yang meningkat pada mekanisme terhadap karbondioksida dan episode
pasca hiperventilasi apnea. Konsentrasi oksigen dan karbondioksida dalam darah arteri
mempengaruhi aliran darah. Bila PO2 rendah, aliran darah bertambah karena terjadi
vasodilatasi. Penurunan PCO2 akan terjadi alkalosis yang menyebabkan vasokonstriksi (arteri
kecil) dan penurunan CBF (Serebral Blood Fluid). Bila PCO2 bertambah akibat gangguan
sistem pernafasan akan menyebabkan acidosis dan vasodilatasi. Hal ini menyebabkan
pertambahan CBF, yang kemudian menyebabkan terjadinya penambahan tingginya tekanan
intra kranial (TTIK) edema otak karena trauma adalah bentuk vasogenik. Pada kontusio otak,
terjadi robekan pada pembuluh kapiler atau cairan traumatik yang mengandung protein
eksudat yang berisi albumin. Albumin pada cairan interstisial otak normal tidak didapatkan
edema otak terjadi karena penekanan terhadap pembuluh darah dan jaringan sekitarnya.
Edema otak dapat menyebabkan herniasi dan penekanan batang otak atau medula oblongata.
Akibat penekanan daerah medula oblongata dapat menyebabkan pernafasan ataksia dimana
ditandai dengan irama nafas tidak teratur atau pola nafas tidak efektif.
Trauma kepala dapat mengakibatkan penurunan kesadaran yang dapat menyebabkan
terakumulasinya sekret pada trakheobronkhiolus, sehingga akan terjadi obstruksi pada saluran
pernapasan.

 Akibat dari adanya edema, maka pembuluh darah otak akan mengalami penekanan yang
berakibat aliran darah ke otak berkurang, sehingga akan hipoksia dan menimbulkan iskemia
yang akhirnya gangguan pernapasan asidosis respiratorik (Penurunan PH dan peningkatan
PCO2 )

Anda mungkin juga menyukai