a. Klinis
Secara klasik, gejala-gejala abortus adalah kontraksi uterus (dengan atau tanpa
nyeri suprapubik) dan perdarahan vagina pada kehamilan dengan janin yang
belum viabel.
b. Pemeriksaan Laboratorium
Kehamilan ektopik dibedakan dari abortus spontan dengan adanya tanda dan
gejala berupa nyeri pelvis unilateral atau nyeri pada massa adneksa.
tidak ada desidua dan vili pada silinder endometrium dan uji kehamilan
kadar hCG yang sangat tinggi dan tidak adanya janin. Mioma pedunkulata
2.1.11 Komplikasi
dan syok.
1. Perdarahan
2. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi
hiperretrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini, penderita perlu diamati dengan
teliti. Jika ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan laparatomi, dan
perforasi atau histerektomi. Perforasi uterus pada abortus yang dikerjakan oleh
luas; mungkin pula terjadi perlukaan pada kandung kemih dan usus. Dengan adanya dugaan atau
kepastian terjadinya perforasi, laparotomi harus segera
dilakukan untuk menentukan luasnya perlukaan pada uterus dan apakah ada
3. Infeksi
4. Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan