Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS


Untuk memenuhi tugas Statistik Penelitian

Disusun oleh :
1. Kiky Saputri Anggraeni (14080304017)
2. Riskia Putra (14080304029)
3. Nila Sari (14080304034)
4. Ainun Jariyah (14080304035)

Universitas Negeri Surabaya


Fakultas Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ekonomi
Program Studi Pendidikan Akuntansi
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan pada suatu masalah yang
membutuhkan kesimpulan atau keputusan mengenai populasi atas dasar informasi dari
sampel. Agar kesimpulan yang dihasilkan tidak menyimpang maka perlu didukung
adanya fakta-fakta, asumsi-asumsi atau perkiraan-perkiraan mengenai permasalahan
tersebut. Apabila keputusan tersebut merupakan keputusan yang bersifat ilmiah, tentunya
kita harus menerapkan metode ilmiah, dimulai dari pengumpulan data atau fakta sampai
dengan pengambilan keputusan sendiri.
Metode ilmiah itu sendiri secara garis besar adalah penerapan logika dan obyektifitas
dalam mempelajari atau memahami fenomena. Pengumpulan data tersebut dapat melalui
percobaan maupun pengamatan (survey, studi kasus, dll). Selanjutnya data yang
terkumpul kita analisis, untuk kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulan ini biasa disebut
dengan kesimpulan statistik.
Didalam makalah ini kita akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan penarikan
kesimpulan tentang parameter populasi melalui pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis
merupakan bidang paling penting dalam statistik inferensial. Tujuan dari statistik
inferensial adalah untuk menggambarkan kesimpulan umum tentang populasi dengan
menggunakan informasi yang terbatas dari sampel. Uji hipotesis merupakan salah satu
dari metode dasar statistik inferensial. Peneliti menyatakan hipotesis tentang populasi dan
kemudian menggunakan data dari sampel untuk mendukung atau menyangkal hipotesis
untuk membuktikan hipotesis tersebut perlu adanya data (populasi atau sampel). Data
tersebut kemudian kita oleh untuk mencari informasi yang dapat digunakan dalam
pembuatan keputusan mengenai pembenaran atau penolakan hipotesis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan hipotesis statistik?
2. Bagaimana tiga bentuk rumusan hipotesis ?
3. Bagaimana taraf kesalahan dalam pengujian hipotesis ?
4. Bagaimana prosedur pengujian hipotesis ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari hipotesis
2. Untuk mengetahui bentuk rumusan dari hipotesis
3. Untuk mengetahui taraf kesalahan dalam pengujian hipotesis
4. Untuk mengetahui prosedur dalam pengujian hipotesis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hipotesis


Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata hupo dan thesis. Hupo berarti
sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya. Sedangkan thesis
artinya pertanayaan atau teori. Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proporsisi atau
anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan
keputusan atau pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.
Anggapan atau asumsi sebagai suatu hipotesis yang merupakan data, akan tetapi karena
kemungkinan bisa salah, apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan
harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi. Jadi hipotesis
adalah pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji
kebebenarannya.
Suatu pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan
yang dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang
sedang dipersoalkan atau diuji. Dengan demikian kita dihadapkan dengan dua pilihan.
Agar pemilihan kita lebih terinci dan mudah, maka diperlukan hipotesis alternatif yang
selanjutnya disingkat Ha dan hipotesis nol yang disingkat menjadi Hо. Ha adalah lawan
atau tandingan dari Hо. Ha cenderung dinyatakan dalam kalimat positif. Sedangkan Hо
dinyatakan dalam kalimat negatif.
Hipotesis dalam statistik diartikan dengan pernyataan statistik tentang parameter
populasi. Statistik adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada sampel ( 𝑋̅ = rata-rata, s =
simpangan baku, 𝑠² = varian, r = koefisien korelasi, dan parameter adalah ukuran–ukuran
yang dikenakan pada populasi ( 𝜇 = rata-rata, 𝜎 = simpang baku, 𝜎² = varians, 𝜌 =
koefisien korelasi). Secara ringkas, hipotesis dalam statistik merupakan pernyataan
statistik tentang parameter populasi sedangkan hipotesis dalam penelitian merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian.
Contoh hipotesis dalam bentuk kalimat yang diubah menjadi hipotesis statistik :
1. Ha : Terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa laki-laki dan siswa
perempuan
Ho : Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa laki-laki dan siswa
perempuan
 Bentuk hipotesis statistiknya adalah
Ha : 𝜇 siswa laki-laki ≠ 𝜇 siswa perempuan
Ho : 𝜇 siswa laki-laki = 𝜇 siswa perempuan
2. Ha : Hasil belajar siswa kelas K lebih baik daripada siswa kelas L
Ho : Hasil belajar siswa kelas K tidak lebih baik daripada siswa kelas L
 Bentuk hipotesis statistiknya adalah
Ha : 𝜇𝑠 ≥ 𝜇𝐿
Ho : 𝜇𝑠 ≤ 𝜇𝐿

a. Tiga Bentuk Rumusan Hipotesis


Menurut tingkat ekplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu hipotesis deskriptif (pada satu sampel atau
variabel mandiri/tidak dibandingkan dan dihubungkan), komparatif dan hubungan.
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak
membuat perbandingan dan perubahan. Sebagai contoh, bila rumusan masalah
penelitian sebagai berikut ini, maka hipotesis (jawaban sementara) yang dirumuskan
adalah hipotesis deskriptif.
a. Berapa banyak mahasiswa Pendidikan Akuntansi 2014 A dalam 1 kelas?
Dari pernyataan tersebut antara lain dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut:
a. Mahasiswa Pendidikan Akuntansi 2014 A dalam 1 kelas = 41 mahasiswa
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain pasti
diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau Ho ditolak pasti Ha
diterima. Hipotesis statistik dinyatakan melalui simbol-sombol.
Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik, dan antara
hipotesis nol (Ho) dan alternatif selalu dipasangkan. Dengan dipasangkan itu maka
dapat dibuat keputusan yang tegas, mana yang diterima dan mana yang ditolak..
Berikut ini diberikan contoh sebagai pernyataan yang dapat dirumuskan hipotesis
deskriptif-statistiknya.
 Seorang peneliti menyatakan bahwa 80% hasil belajar untuk syarat seleksi
melanjutkan pendidikan.
 Rumusan hipotesis statistik adalah : Ho : 𝜇 ≥ 0,80
Ha : 𝜇 < 0,80
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam
satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Contoh rumusan masalah
komparatif : Apakah ada perbedaan gaya belajar pada siswa laki-laki dan siswa
perempuan ?
3. Hipotesis hubungan (Asosiatif)
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh rumusan masalahnya adalah
“Apakah ada hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Efektivitas Kerja?”.
Rumus dan hipotesis nolnya adalah: Tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan
dengan efektivitas kerja.
Hipotesis satistiknya adalah:
Ho : ρ = 0
Ha : ρ ≠ 0 (ρ = simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan)
Dengan dibaca: Hipotesis nol, yang menunjukkan tidak adanya hubungan (nol =
tidak ada hubungan) antara Gaya Kepemimpinan dengan Efektivitas Kerja dalam
populasi. Hipotesis alternatifnya menunjukkan ada hubungan (tidak sama dengan nol,
mungkin lebih besar dari 0 atau lebih kecil dari 0).

2.3 Taraf Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis


Menguji hipotesis itu adalah menaksir parameter populasi berdasarkan data
sampel. Terdapat dua cara menaksir yaitu, a point estimate dan interval estimate. A
point estimate (titik taksiran) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan
satu nilai data sampel. Sedangkan, interval estimate (taksiran interval) adalah suatu
taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval data sampel.
Menaksir parameter populasi yang menggunakan nilai tunggal (point estimate)
akan mempunyai resiko kesalahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang
menggunakan interval estimate.
Dua Macam Kesalahan
Sugiyono (2015: 91) menyatakan bahwa dalam menaksir populasi berdasarkan
data sampel kemungkinan akan terdapat dua kesalahan, yaitu:
1. Kesalahan Tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) yang
benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan
𝛼 (alpha).
2. Kesalahan Tipe II adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah
(seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan 𝛽 (betha).
Berdasarkan hal tersebut, maka hubungan antara keputusan menolak atau
menerima hipotesis dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel.
Hubungan Antara Keputusan Menolak atau Menerima Hipotesis (Tipe Kesalahan)
Kesimpulan Keadaan Sebenarnya
Ho Benar Ho Salah
Menerima Hipotesis Benar (Tidak ada kesalahan) Kesalahan Tipe II ( 𝛽 )
Menolak Hipotesis Kesalahan Tipe I ( 𝛼 ) Benar (Tidak ada kesalahan)

Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Keputusan menerima hipotesis nol yang benar, berarti tidak membuat kesalahan.
2. Keputusan menerima hipotesis nol yang salah, berarti terjadi kesalahan tipe II.
3. Keputusan menolak hipotesis nol yang benar, berarti terjadi kesalahan tipe I.
4. Keputusan menolak hipotesis nol yang salah, berarti tidak membuat kesalahan.
Tingkat kesalahan ini kemudian disebut level of significant atau tingkat
signifikansi. Dalam prakteknya tingkat signifikansi telah ditetapkan oleh peneliti
terlebih dahulu sebelum hipotesis diuji. Biasanya tingkat signifikansi (tingkat
kesalahan) yang diambil adalah 1% dan 5%. Suatu hipotesis terbukti dengan
mempunyai kesalahan 1% berarti bila penelitian dilakukan pada 100 sampel yang
diambil dari populasi yang sama, maka akan terdapat satu kesimpulan salah yang
dilakukan untuk populasi.
Dalam pengujian hipotesis kebanyakan digunakan kesalahan tipe I yaitu berapa
persen kesalahan untuk menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (yang seharusnya
diterima).
2.4 Prosedur Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ada tiga macam yaitu :
1. Uji dua pihak
Hipotesis tersebut disebut Hipotesis nondireksional atau tidak langsung.
Pasangannya disebut pengujian sederhana lawan sederhana. pengujiannya
menggunakan ujin dua pihak.
Hipotesis statistiknya :
Ha : 𝜇1 = 𝜇0
Ho : 𝜇1 ≠ 𝜇0
kriteria pengujian :
Jika −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Maka Ho diterima
2. Uji satu pihak yaitu pihak kanan
Jika Ho dinyatakan dengan lebih kecil, maka Ha harus dinyatakan dengan
lebih besar. hipotesis ini disebut hipotesis direksional. pasangannya disebut
pengujian komposit dengan komposit. pengujiannya menggunakan uji satu pihak
yaitu pihak kanan.
Hipotesis statistiknya :
Ha : 𝜇1 ≥ 𝜇0
Ho : 𝜇1 ≤ 𝜇0
kriteria pengujian :
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Maka Ho diterima
3. Uji satu pihak yaitu pihak kiri
Jika Ho dinyatakan dengan lebih besar, maka Ha harus dinyatakan dengan
lebih kecil. hipotesis ini disebut hipotesis direksional. Pasangannya disebut
pengujian komposit dengan komposit. pengujiannya menggunakan uji satu pihak
yaitu pihak kiri.
Hipotesis statistiknya :
Ha : 𝜇1 ≤ 𝜇0
Ho : 𝜇1 ≥ 𝜇0
kriteria pengujian :
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Maka Ho diterima

Dalam pengujian hipotesis, yang diuji apakah Ho ditolak atau diterima. Untuk
dapat memutuskan apakah Ha ditolak atau diterima, maka diperlukan kriteria tertentu
dengan nilai tersebut dibandingkan. Dalam hal ini dimisalkan kita menggunakan
perhitungan t dengan menggunakan rumus t sehingga diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 . Kemudian
kita cari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari tabel distribusi t dengan α tertentu.
Nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dua pihak dan satu pihak dengan α tertentu diperoleh dengan
melihat daftar atau tabel distribusi t.
Langkah-langkah pengujian hipotesis
1. Tulis Ha dan Ho dalam bentuk kalimat
2. Tulis Ha dan Ho dalam bentuk statistik
3. Hitung 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
ẋ−𝜇𝑜
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑠
√𝑛

𝑥̅ = Rata-rata data yang ada


𝜇0 = Rata-rata baru
S = Simpangan baku
n = Jumlah data
4. Tentukan taraf signifikan (α)
5. Cari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan ketentuan :
α telah diketahui ; dk (derajat kebebasan) = n-1
dua pihak atau pihak kanan atau pihak kiri tergantung yang diketahuinya
6. Tentukan kriteria pengujian
7. Bandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
8. Buatlah kesimpulan

Contoh soal :

Diketahui : Angket penelitian motivasi belajar siswa kelas XII Akuntansi di SMK Abadi
Sejahtera dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10 buah. Jumlah responden = 30 orang.
Angket tersebut mempunyai skala pertanyaan :

1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = tinggi
4 = sangat tinggi

Dengan S = 7,23 dan X = 26,36

Pertanyaan

1. Apakah motivasi belajar siswa di SMK Abadi Sejahtera tersebut = 60% rata-rata skor
idealnya?

Jawab :

Skor ideal = 10 x 4 x 30 = 1200

Rata–rata skor ideal = 1200 : 30 = 40

60% rata-rata skor ideal = 60% x 40 = 24

Jawaban pertanyaan 1

1. Tulis Ha dan Ho dalam bentuk kalimat


Ha : Motivasi belajar siswa = 60% rata-rata skor ideal
Ho : Motivasi belajar siswa ≠ 60% rata-rata skor ideal
2. Tulis Ha dan Ho dalam bentuk statistik
Ha : 𝜇1 = 𝜇0
Ho : 𝜇1 ≠ 𝜇0
3. Hitung t hitung
ẋ−𝜇𝑜 26,36−24
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑠 = 7,23 = 1,78
√𝑛 √30

4. Tentukan taraf signifikan (α) = 0,05


5. Cari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan ketentuan :
α = 0,05 ; dk = n-1 = 30 – 1 = 29
dengan menggunakan tabel uji 2 pihak maka 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,042
6. Tentukan kriteria pengujian
Jika −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Maka Ho diterima
Ternyata -2,04 ≤ 1,78 ≤ 2,04, sehingga Ho diterima
7. Kesimpulan :
Ha yang berbunyi : motivasi belajar siswa = 60 % rata-rata skor ideak (ditolak).
Sebaliknya Ho yang berbunyi : Motivasi belajar siswa ≠ 60% rata-rata skor ideal.
BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan
Hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya
dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis statistik
adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih
sementara atau lemah kebenarannya.
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan
memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu.
Menurut tingkat ekplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis
dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu hipotesis deskriptif (pada satu
sampel atau variabel mandiri/tidak dibandingkan dan dihubungkan), komparatif dan
hubungan.
Dua macam kesalahan menurut Sugiyono (2015: 91) menyatakan bahwa
dalam menaksir populasi berdasarkan data sampel kemungkinan akan terdapat dua
kesalahan, yaitu:
1. Kesalahan Tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) yang
benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan 𝛼
(alpha).
2. Kesalahan Tipe II adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah
(seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan 𝛽 (betha).
 Pengujian hipotesis ada tiga macam yaitu :
1. Uji dua pihak
2. Uji satu pihak yaitu pihak kanan
3. Uji satu pihak yaitu pihak kiri

 Langkah-langkah pengujian hipotesis


1. Tulis Ha dan Ho dalam bentuk kalimat
2. Tulis Ha dan Ho dalam bentuk statistik
3. Hitung t hitung
ẋ−𝜇𝑜
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑠
√𝑛

𝑥̅ = Rata-rata data yang ada


𝜇0 = Rata-rata baru
S = Simpangan baku
n = Jumlah data
4. Tentukan taraf signifikan (α)
5. Cari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan ketentuan :
α telah diketahui ; dk (derajat kebebasan) = n-1
dua pihak atau pihak kanan atau pihak kiri tergantung yang diketahuinya
6. Tentukan kriteria pengujian
7. Bandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
8. Buatlah kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2015. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Turmudi. Harini, Sri. 2008. Metode Statistika Pendekatan Teoritis dan Aplikatif. Malang:
UIN-Malang Press.

Nur Indah Susanti, Meilia. 2010. STATISTIK DESKRIPTIF DAN INDUKTIF. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai