Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

GERAKAN NON BLOK (GNB)

diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Peminatan

Oleh :

Rohmad Tri Aditiawan (14)

M Farid Affandi (07)

Cintya Apriliana S (20)

Nafisah Halimi (27)

Vianka Nur Amalia P (33)

XII IPS 3

PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 JEMBER

KALIWATES-JEMBER

2017
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di sela-sela puing kehancuran akibat Perang Dunia II, muncullah dua negara adidaya yang
saling berhadapan. Mereka berebut pengaruh terhadap negaranegara yang sedang
berkembang agar menjadi sekutunya. Dua negara adidaya itu ialah Amerika Serikat dan Uni
Soviet. Persaingan kekuatan di antara dua blok itu mengakibatkan terjadinya Perang Dingin
(the Cold War). Mereka saling berhadapan, bersaing, dan saling memperkuat sistem
persenjataan. Setiap kelompok telah mengarahkan kekuatan bomnya ke negara lawan.
Akibatnya, situasi dunia tercekam oleh ketakutan akan meletusnya Perang Dunia III atau
Perang Nuklir yang jauh lebih mengerikan dibandingkan Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Menghadapi situasi dunia yang penuh konflik tersebut, Indonesia menentukan sistem politik
luar negeri bebas aktif. Prinsip kebijaksanaan politik luar negeri Indonesia tersebut ternyata
juga sesuai dengan sikap negara-negara sedang berkembang lainnya. Oleh karena itu, mereka
sepakat untuk membentuk suatu kelompok baru yang netral, tidak memihak Blok Barat
ataupun Blok Timur. Kelompok inilah yang nantinya disebut kelompok negara-negara Non
Blok. Dengan demikian faktor-faktor yang melatar belakangi berdirinya Gerakan Non Blok
adalah sebagai berikut.
1.) Munculnya dua blok, yaitu Blok Barat di bawah Amerika Serikat dan Blok Timur
di bawah Uni Soviet yang saling memperebutkan pengaruh di dunia.
2.) Adanya kecemasan negara-negara yang baru merdeka dan negara-negara
berkembang, sehingga berupaya meredakan ketegangan dunia.
3.) Ditandatanganinya “Dokumen Brioni” tahun 1956 oleh Presiden Joseph Broz Tito
(Yugoslavia), PM Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir),
bertujuan mempersatukan negara-negara non blok.
4.) Terjadinya krisis Kuba 1961 karena US membangun pangkalan militer di Kuba
secara besar-besaran, sehingga mengkhawatirkan AS.
Akhirnya pada tahun 1955 bertempat di Bandung, Indonesia, 29 Kepala Negara Asia dan
Afrika bertemu membahas masalah dan kepentingan bersama, termasuk didalamnya
mengupas secara serius tentang kolonialisme dan pengaruh kekuatan “barat”. Pertemuan ini
disebutkan pula sebagai Konferensi Asia Afrika atau sering disebut sebagai Konferensi
Bandung. Konferensi inilah yang menjadi tonggak lahirnya Gerakan Non Blok.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Berdirinya Gerakan Non Blok
Pada tahun 1955 bertempat di Bandung, Indonesia, 29 Kepala Negara Asia dan Afrika
bertemu membahas masalah dan kepentingan bersama, termasuk didalamnya mengupas
secara serius tentang kolonialisme dan pengaruh kekuatan “barat”. Pertemuan ini disebutkan
pula sebagai Konferensi Asia Afrika atau sering disebut sebagai Konferensi Bandung.
Konferensi inilah yang menjadi tonggak lahirnya Gerakan Non Blok.

B. Tokoh
Berdirinya Gerakan Non Blok (Non Aligned Movement) diprakarsai oleh para
pemimpin negara dari Indonesia (Presiden Soekarno), Republik Persatuan Arab–Mesir
(Presiden Gamal Abdul Nasser), India (Perdana Menteri Pandith Jawaharlal Nehru),
Yugoslavia (Presiden Joseph Broz Tito), dan Ghana (Presiden Kwame Nkrumah).
visi dan misi baru yang harus dimiliki adalah: lebih berperan untuk perdamaian, keadilan dan
kemakmuran bersama di abad 21, mempromosikan demokrasi dan good governance, dan
kemakmuran yang dicapai adil dan inklusif. Dikemukakan Presiden SBY

C. Keanggotaan GNB
Pada waktu berdirinya, GNB hanya beranggota 25 negara. Setiap diselenggarakan
KTT anggotanya selalu bertambah, sebab setiap negara dapat diterima menjadi anggota GNB
dengan memenuhi persyaratan. Adapun syarat menjadi anggota GNB adalah sebagai berikut:
1) menganut politik bebas dan hidup berdampingan secara damai;
2) mendukung gerakan-gerakan kemerdekaan nasional;
3) tidak menjadi anggota salah satu pakta militer Amerika Serikat atau Uni Soviet.
D. Faktor Pendorong berdirinya dan tujuan berdirinya GNB (Gerakan Nonblok)

Berdirinya GNB di dorong oleh beberapa hal yaitu :

1) Persamaan nasib bangsa-bangsa yang pernah dijajah menggalang solidaritas untuk

mengenyahkan kolonialisme.

2) Terjadinya perang dingin dan ketegangan dunia akibat persaingan antara blok Barat dan

blok Timur.

3) Terjadinya krisis Kuba yang mengancam perdamaian dunia.

4) Pada tahun 1961 terjadi pertemuan di Kairo sebagai persiapan KTT 1 GNB.

Gerakan Nonblok memiliki Prinsip-prinsip berikut ini :

1) Tidak berpihak dalam persaingan blok Barat dan blok Timur.

2) Berpihak terhadap perjuangan antikolonialisme

3) Menolak ikut serta berbagai bentuk aliansi militer

4) Menolak aliansi bilateral dengan negara super power.

Menolak pendirian basis militer negara super power di wilayah masing-masingPrinsip dasar

dan tujuan GNB adalah mempersatukan Negara – Negara yang tidak ingin beraliansi dengan

Negara – Negara adidaya peserta perang dingin yaitu USA da Uni Sovyet. Mewujudkan

pedamaian dunia berdasarkan prinsip universal tentang kesamaan kedaulatan, hak dan

martabat Negara – Negara di dunia, menghormati Hak Asasi Manusia dan kemerdekaan

fundamental. Gerakan Nonblok menentang imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme,

perbedaan warna kulit, dan segala bentuk ekspansi, dominasi, serta menolak segala

pemusatan kekuasaan.

Gerakan Nonblok sebagai sebuah Organisasi memiliki beberapa tujuan berikut:

1) Mendukung perjuangan dekolonisasi

2) Memegang teguh melawan imperialisme,neokolonialisme,dan rasialisme.

3) Sebagai wadah perjuangan negara-negara yang berkembang untuk mencapai tujuan


4) Mengurangi ketegangan antara blok Barat dan blok Timur.

5) Mengadakan penyelesaian sengketa tanpa menggunakan kekerasan

E. Kegiatan Gerakan Non Blok meliputi bidang berikut ini


1) Bidang Politik dan Perdamaian Dunia
Kegiatan yang dilakukan Gerakan Non Blok dalam bidang politik dan perdamaian dunia,
antara lain ikut berusaha:
a) meredakan ketegangan dunia;
b) mengusahakan terciptanya perdamaian dunia;
c) mengusahakan terwujudnya hubungan antarbangsa secara demokratis;
d) mengusahakan pelucutan senjata dan pengurangan senjata nuklir;
e) menghapus pangkalan militer asing dan pakta-pakta militer;
f) melenyapkan kolonialisme;
g) menyelesaikan sengketa antarnegara dan perang-perang lokal, separti Perang Irak-
Iran, masalah di wilayah Timur Tegah (Midle East);
h) menghapus persekutuan militer;
i ) menentang rasialisme dan apartheid.
Kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarkan melalui forum PBB, konferensikonferensi
internasional dan pendekatan langsung dengan negara-negara yang terlibat.
2) Bidang Ekonomi
Kegiatan yang dilakukan Gerakan Non Blok dalam bidang ekonomi, antara lain:
a) ikut berusaha memperjuangkan kemerdekaan atau kebebasan dalam bidang
ekonomi dan kerja sama atas dasar persamaan derajat;

b) ikut berusaha mewujudkan suatu tatanan ekonomi dunia baru (TEBD) sehingga terdapat

hubungan kerja sama saling menguntungkan antara negara maju dan negara sedang

berkembang.

F. Peranan Gerakan Non Blok bagi perdamaian dunia

GNB sebagai suatu gerakan yang memiliki visi dan misi yang sangat baik pada masa perang

dingin dan memiliki kemajuan pesat padaanggota-anggotanya belakangan mulai

dipertanyakan ke-relevansiannya. Karena melihat kondisi dunia dimana sudah tidak ada lagi

dua blok yang mendominasi kekuatan didunia. Untuk memunculkan eksistensi nya kembali
GNB mulai melakukan konferensi untuk membuat suatu gerakan sehingga keberadaan GNB

dapat tetap ada dan tidak hilang begitu saja. Karena GNB sendiri sangat berperan dan

memiliki manfaat yang sangat besat kepada anggotanya. Dengan adanya GNB ini menolong

Negara-negara di Asia dan Afrika lepas dari kolonialisme dan dapat merdeka. Sayang

rasanya bila hal ini harus hilang begitu saja karena masih banyak yang dapat dilakukan

sekarang ini untuk menuju dunia yang lebih baik. Dan kita tau GNB dipimpin orang-orang

yang ahli maka kita akan terus menunggu gebrakan yang akan dilakukan selanjutnya.

G. Peranan GNB bagi Indonesia


Peranan Indonesia, khususnya Presiden Soekarno, dalam meletakkan fondasi pendirian GNB
dinilai cukup besar. Konferensi Asia-Afrika (KAA), yang diselenggarakan di Bandung pada
tanggal 18-24 April 1955 merupakan momen penting sekaligus embrio berdirinya GNB.
Selain itu, hingga saat ini prinsip-prinsip Dasa Sila Bandung, sebagai salah satu hasil KAA,
tetap menjiwai setiap upaya GNB

Indonesia pernah menjadi ketua GNB (1992-95), saat ini menjadi ketua NAM CSSTC (Non-
Aligned Movement Center for South-South Technical Cooperation) di Jakarta; dan pelopor
kemitraan strategis baru Asia-Afrika melalui KAA 2005. Indonesia juga menjadi ketua
Working Group on Disarmament di GNB dan berperan aktif dalam isu pelucutan senjata
internasional.

Dengan berakhirnya sistem bipolar, muncul keragu-raguan peran GNB. Dalam KTT ke-10
GNB di Jakarta tahun 1992 dibawah keketuaan Indonesia, sebagian besar ketidakpastian dan
keragu-raguan mengenai peran dan masa depan GNB berhasil ditanggulangi. Jakarta
Message, sebagai hasil KTT, menyatakan bahwa yang dibutuhkan GNB bukan hanya agenda
bagi Selatan (negara berkembang) , namun juga dialog -- bukan konfrontasi -- dengan Utara.
GNB merupakan forum untuk itu.

Dalam kerangka GNB, Indonesia juga memberikan andil yang cukup signifikan dalam
membantu upaya-upaya rekonstruksi dan rehabilitasi di Bosnia Herzegovina dengan
menyumbang sebesar US$ 8,075 juta, termasuk bantuan rakyat Indonesia melalui Majelis
Ulama Indonesia sebesar US$ 3 juta.
Indonesia juga berperan aktif mendukung perjuangan rakyat Palestina. Komite Palestina
GNB (Komite-9) dalam KTM ke-12 GNB di New Delhi, 1997, telah memasukkan Indonesia
sebagai anggota ke-10 Komite Palestina GNB. Dalam kaitan ini, Menlu RI bersama delegasi
tingkat menteri Komite Palestina GNB tersebut, telah berkunjung ke Palestina pada 2 Juni
2002 sebagai ekspresi solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina yang tengah
menghadapi kepungan pasukan Israel di Ramallah. Selain itu, Indonesia juga turut berperan
aktif dalam membantu upaya-upaya penyelesaian masalah lainnya seperti Irak, Afghanistan
dan Semenanjung Korea.

Pandangan Indonesia tentang GNB di masa sekarang dan mendatang


Indonesia memandang bahwa GNB merupakan wadah yang tepat bagi negara-negara
berkembang untuk memperjuangkan cita-citanya. Sikap ini secara konsekuen
diaktualisasikan Indonesia dalam kiprahnya pada masa kepemimpinan Indonesia (1992-
1995). Selama masa kepemimpinannya, Indonesia diakui telah berhasil memajukan
pendekatan baru GNB yang berorientasikan pada kemitraan, dialog dan kerjasama serta
meninggalkan sikap konfrontatif dan retorika semata.
Dengan sikap kooperatif tersebut, GNB mampu merubah persepsi yang pernah melekat di
kalangan negara maju bahwa GNB merupakan kelompok yang berpandangan apriori dan
hanya bisa menuntut. Dengan demikian, GNB mampu berkiprah secara konstruktif terutama
dalam interaksinya baik dengan negara-negara maju maupun dalam organisasi dan badan-
badan multilateral/ internasional.

H. Dampak bagi Indonesia

- Indonesia semakin diperhitungkan di kancah politik dunia

- Kerjasama bilateral maupun Multilateral dengan anggota anggota non blok

- Transfer Informasi dan Tekhnologi dengan anggota non blok

- Dukungan politik atas kedaulatan negara RI.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Maka dari penjelasan dan pemaparan makalah di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa

gerakan non blok punya faktor-faktor misi dan keinginan tersendiri dari setiap negara yang

menjadi anggota gerakan non blok. di samping itu gerakan non blok juga punya tujuan dan

peranan penting bagi dunia dengan ingin meredakannya ketegangan yang terjadi setelah

perang dunia II antara blok timurdan blok barat dengan dibantu dari negara negara yang

memiliki keinginan sama untuk meredakan ketegangan dunia salah satunya India, Republik

Arab-Mesir Yughoslavia, dan Ghana .

B. Saran

Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan dalam

penyusunan dan penelitian ini,baik dari isi maupun penulisannya. untuk itu kritik dan saran

dari semua pihak yang bersifat membangun senantiasa saya harapkan demi penyempurnaan

penuyusunan ini dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai