Anda di halaman 1dari 17

Gojek Indonesia didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010.

Go-Jek adalah perusahaan


berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi Ojek. Gojek bermitra dengan para
pengendara Ojek yang sudah berpengalaman di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan
Bali. Layanan gojek tersedia di beberapa kota besar di Indonesia diantaranya : Jabodetabek,
Bali, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Solo, Malang,
Yogyakarta, Balikpapan, Manado, Bandar Lampung dan Batam. Hingga bulan Juni 2016
aplikasi gojek sudah diunduh hampir sebanyak 10 juta kali di Google Play untuk pengguna
Android.

VISI dan MISI :

 Visi

Visi dari PT. Gojek Indonesia adalah dapat membantu memperbaiki struktur transportasi di
Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan atau
kegiatan sehari – hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan menggunakan
layanan fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Surabaya dan
beberapa kota besar di Indonesia.

 Misi

1.
1. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi roda dua
yang baik dengan menggunakan kemajuan teknologi.
2. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan.
3. Membuka lapangan kerja selebar – lebarnya bagi masyarakat Indonesia.
4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.

Analisis SMART pada PT. Gojek Indonesia

 SIMPLE : Analisis simple merupakan komponen dari analisis SMART yang mana
bertujuan agar mudah dipahami oleh semua anggota PT. Gojek Indonesia. Seperti yang
diterapkan Gojek pada visinya yang dapat membantu memperbaiki struktur transportasi
di Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan
atau kegiatan sehari – hari.
 MEASURABLE : Measurable merupakan indikator yang dapat terukur, konkrit, jelas
serta mampu menjadi motivasi bagi karyawan. Dalam perkembangannya, sudah
tercatat sejak awal tahun 2015 banyak user mengunduh aplikasi Gojek dan mencapai
650.000 orang dengan pertumbuhan pengojek mencapai 10.000 orang yang bergabung.
Tidak hanya di wilayah Jabodetabek, Gojek sudah melebarkan sayapnya hingga ke
Bali, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Medan.
 APLIKABLE : Sejak diluncukannya aplikasi ini pada tahun 2010, Gojek kini telah
tumbuh menjadi om-demand mobile platform dan aplikasi terdepan yang menyediakan
berbagai layanan lengkap mulai dari transportasi, logistik, pembayaran, layan-antar
makanan dan berbagai layanan on-demand
 RELIABLE : Yang dimaksud reliable disini yaitu bagaiman suatu perusahana dapat
menerapkan kebijakan yang sesuai dengan perkembangan zaman atau sesuai dengan
realita yang sedang dijalani. Begitu juga dengan Gojek yang semakin tahun semakin
memperbaiki layanan on-demand Sehingga kebutuhan masyarakat sehari – hari dapat
terpenuhi dengan baik melalui aplikasi.
 TIMEABLE : Pada tahun 2017, Gojek telah resmi beroperasi di 25 kota besar di
Indonesia, termasuk Medan, Batam, Palembang, Pekanbaru, Jambi, Padang, Bandar,
Lampung, Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya,
Gresik, Malang, Sidoarjo, Balikpapan, Samarinda, Pontianak, Banjarmasin, Manado,
Makassar, Denpasar, Mataram dengan rencana pengembangan di kota – kota lainnya
pada tahun mendatang.

SUMBER DAYA

Berwujud : Tidak berwujud :

· Kantor · Brand

· Karyawan · Harga

· Konsumen · Pelayanan

· Engineering · Kualitas

· Aplikasi · Loyalitas konsumen

· Alat transportasi roda dua (motor) · Promosi

· Mitra gojek (driver ojek) · Inovatif

 Daya Saing :

Harga yang jauh lebih terjangkau dari pesaing dan lebih banyak pilihan layanan aplikasi yang
diberikan untuk memudahkan pekerjaan atau kegiatan sehari – hari masyarakat.

1. Core :

 Memiliki brand manajemen yang baik.


 Termasuk kedalam superior jasa karena unggul dari pesaing melalui jsas yang
ditawarkan yaitu Personal Shopping dan juga Kurir.
 Memiliki management yang kredibel dalam melakukan aktivitas bisnisnya.
2. Keunggulan Daya Saing Yang Berkesinambungan :

 Penjelasan brand manajemen baik adalah manajemen dapat mengenalkan brand gojek
dengan baik ke masyarakat melalui promosi – promosi yang dilakukan. Salah satu
contoh penempatan gojek sebagai pihak sponsorship ditiap-tiap event besar. Sehingga
positioning brand sangat kuat dibenak konsumen.`
 Go-Glam, Go-Auto dan Go-Clean merupakan layanan terbaru yang ditawarkan gojek.
Layanan tersebut menambah daftar keunggulan yang ditawarkan sehingga
memudahkan konsumen dalam melakukan pekerjaan atau aktiviats sehari – hari.
 Gojek sangat profesional dalam melakukan aktivitas bisnisnya walaupun gojek
bermitra dengan banyak pihak. Pelayanan yang diberikan memiliki SOP terintegritas
tinggi.

VALUE CHAIN MODEL M.PORTER (GOJEK)

1. PENYUSUNAN IFAS (Internal Factor Analysis Strategy)

 Analisis lingkungan terdiri dari lingkungan external dan internal. Menurut Wheelen &
Hunger, faktor – faktor lingkungan internal (Strength & Weakness) terdiri atas :
 Ø Service
 Ø Marketing
 Ø SOP
 Ø Positioning brand Ø Distribusi
 Ø Pionir jasa ojek online
 Ø Engineering

 Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profiles (SAP)

Faktor
Strength / Weakness
Intern

(+) Memiliki manajemen kualitas jasa yang baik seperti : kehandalan, daya
tanggap, jaminan, emphaty, dan tangible
Service
(+) Kerjasama dengan berbagai mitra seperti Asuransi, toko-toko offline

(+) Memiliki physical environment yg baik salah satunya adalah logo yg


mencerminkan ojek online
Marketing (+) Promosi yg dilakukan sangat efisien melalui internet, majalah dan menjadi
sponsor di event-event besar di kota – kota besar

Personalia (+) Memilki SDM (Engineering+karyawan) yg handal

(+)Sistem yg terintegrasi dengan mitra gojek dan juga konsumen


Distribusi (-) Layanan Gojek belum bisa dirasakan di kota – kota kecil

(+) Mendapat dukungan dari pemerintah untuk regulasi layanan transportasi online
(-) SOP pelayanan nya masih dirasa belum jelas, kurang sosialisasi kepada
konsumen
Manajemen
(-) Jaminan asuransi untuk tiap jasanya baik layanan go-jek, go-send, maupun go-
food yang tidak jelas

 Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kekuatan (Strength)


 Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kelemahan (Weakness)
2. PENYUSUNAN EFAS (External Factor Analysis Strategy)

Analisis Lingkungan terdiri dari lingkungan external dan internal .

 Menurut Wheelen & Hunger Faktor-faktor lingkungan eksternal (Opportunity &


Threat) terdiri atas :

 Politik
 teknologi
 Lingkungan  Suppliers
 Tekanan Ekonomi  Serikat buruh (driver gojek)
 Pemerintah  Media elektronik
 Konsumen
 Pesaing

 Kondisi eksternal perusahaan Envorimental Threat and opportunity profil (ETOP)


Faktor-faktor
Dampak : Opportunity
eksternal

(+) Harga yg transparan dan terjangkau membuat masyarakat lebih memilih alat
Ekonomi
transportasi ini

(+) Perusahaan dituntut untuk selalu berinovasi agar menciptakan layanan –


layanan baru di aplikasi
Teknologi
(+) Menciptakan aplikasi yg aman untuk penggunanya

(+) Dukungan pemerintah dengan memberikan regulasi yg sesuai dengan


kebutuhan pengguna ojek online
Pemerintah (+) Membantu memajukan melalui karya anak bangsa

(+) Semakin banyak suppliers yang bergabung dengan Gojek maka semakin
besar kesempatan Gojek bekerja sama dengan masyarakat luas.
Suppliers (+) Memberikan lapangan kerja bagi suppliers – suppliers lain

Serikat buruh (driver (+) Ikatan antar driver Gojek sangat solid sehingga memberikan dampak positif
Gojek) bagi perusahaan Gojek

 Kuesioner Eksternal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Peluang (Opportunity)


 Kondisi eksternal perusahaan Envorimental Threat and opportunity profil (ETOP)

Faktor-faktor
Threat
eksternal

(-) Walaupun Gojek merupakan pionir jasa ojek online pertama kali. Gojek
Pesaing wajib untuk selalu berinoasi agar tidak kalah saing dan bisa mempertahankan
pangsa pasar

(-) Semakin pesatnya perkembangan media elektronik diharapkan dapat


memajukan Gojek dan memudahkan konsumen dalam menggunakan aplikasi
Media elektronik
tersebut. Namun perlu diwaspadai jika berbalik dapat menghancurkan nama
Gojek

(-) Jika diIndonesia terjadi polemik politik atau tidak stabilnya keadaan politik
Politik
Inoonesia maka dapat menghambat bisnis Gojek
 Kuesioner Eksternal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Ancaman (Threat)

 Perhitungan Skor Tabel IFAS dan EFAS


 Total Skor Tabel IFAS

Skor Total Kekuatan + Skor Total Kelemahan = 3,8 + (-2,6) = 1,2

 Total Skor Tabel EFAS

Skor Total Opportuniy + Skor Total Threat = 2,6 + (-2,0) = 0,6

 Sehingga koordinat yang dimiliki oleh Gojek adalah (1,2; 0,6)

Diagram SWOT
 Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit
usaha diketahui pada kuadran I dan perlu melakukan analisis dengan menghitung
luasan wilayah pada tiap kuadran. Hasil perhitungan dari masing-masing kuadran
dapat digambarkan pada tabel berikut ini :

Kuadran Posisi titik Luas matrik Ranking Prioritas Strategi

I (SO) (3,8 ; 2,6) 9,88 1 Growth

II (ST) (3,8 ; -2,0) -7,6 2 Kombinasi

III (WO) (-2,6 ; 2,6) -6,76 3 Stabilitas

IV (WT) (-2,6 ; -2,0) 5,2 4 Penciutan


 Program – program atau Strategi yang dapat direncanakan untuk Pengembangan
Institusi
KUADRAN I

Pengembangan Pasar Gojek (Market Development)

 Memperkenalkan produk-produk yang sudah ada kedaerah pemasaran yang baru


(pangsa pasar bertambah).

Strategi ini digunakan ketika :

1. Aplikasi online.
2. Jumlah Mitra Gojek yang terus bertambah.
3. Jumlah pelanggan dan volume penjualan meningkat.
4. Layanan Jasa yang diberikan bertambah.

Contoh : Mengembangkan Pasar dengan meningkatkan jumlah pelanggan yang


menginstal aplikasi Gojek

KUADRAN II

Pengembangan Produk (Product Development)


 Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-
produk yang sudah ada.

Strategi ini digunakan ketika :

1. Memiliki produk Gojek yang berhasil/sukses dan telah berada pada tahap jenuh
(maturity stage).

2. Pesaing menawarkan produk dengan kualitas lebih baik dan harga lebih murah. (Uber
dan Grab).
3. Perusahaan memiliki kemampuan riset dan pengembangan produk.
4. Bersaing di industri yang sedang bertumbuh.

Contoh : Mengembangkan produk Go-Send, Go-Food, Go-Box, Go-Car, Go-Massage dll.

KUADRAN III

Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate Diversification)

 Menambah produk – produk kebutuhan pokok dan produk tambahan untuk


menciptakan peluang.

Strategi yang dilakukan :

1. Meningkatkan customer service di media sosial. Contoh pelayanan kritik dan saran,
pemberian merchandise dll.
2. Bekerja sama dengan sponsor event agar lebih berkembang produk Gojek.
3. Menawarkan harga yang bersaing. Contoh memberikan diskon untuk pengguna Go-
Pay dan menawarkan potongan harga lain.

KUADRAN IV

Pengurangan (Retrenchment)

 Penghematan dengan mengurangi unit produk yang kurang diminati oleh konsumen
dan fokus terhadap pengembangan produk.

Strategi yang dilakukan :

1. Fokus pada produk yang diminati oleh konsumen.


2. Terus mengembangkan inovasi layanan on-demand pada platform aplikasi Gojek

Contoh : Fokus pada layanan Go-Ride karena layanan tersebut merupakan cikal bakal
dari Gojek.

Strategi Bisnis Unit (Diferensiasi)


Strategi Bisnis Unit (SBU) yang diterapkan menciptakan produk baru yang unik dengan harga
terjangkau.

Strategi Bisnis Unit menerapkan strategi diversifikasi konsentris, yaitu strategi yang dilakukan
dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk saat ini.

Contohnya :

Menciptakan layanan Go-Food dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam pemesanan


layan antar makanan. Sehingga kebutuhan masyarakat sehari – hari dapat terpenuhi.

Analisa Value Chain Diferensiasi

Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yang sesuai
dengan permintaan para pelanggan. Ada empat tahap :

1. Menciptakan sebuah analisa rantai nilai


 Menyediakan layanan on-demand sesuai kebutuhan masyarakat.
 Tingkat kebutuhan sehari – hari tiap masyarakat (butuh kendaraan yg cepat, aman
dan murah; layanan antar makanan, dll)
2. Identifikasi faktor penentu diferensiasi
Analisa value chain diatas :

Inbond Logistic :

 Karyawan : Para pekerja Gojek yang berada di kantor pusat maupun cabang merupakan
salah satu faktor internal yang dimiliki.
 Pengendalian kualitas : Pengendalian kualitas dilakukan oleh departemen Quality
Control Materials. Departemen ini bertugas memantau atribut gojek (helm, jaket dan
masker).

Operations :

 Driver gojek yang profesional : mitra gojek yaitu para driver harus memiliki kualitas
yang baik agar menjaga manajemen kualitas dari Gojek

Marketing and Sales :

Untuk mempromosikan produknya, Gojek melakukan berbagai cara baik melalui ATL (Above
The Line) ataupun BTL (Below the Line). Berbagai promosi ini dilakukan Gojek untuk
meyakinkan konsumen bahwa layanan on-demand sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan penggunaannya sangat mudah.

Service :

Semua yang berkontribusi dengan Gojek harus selalu berkesinambungan karena Gojek
merupakan layanan jasa yang harus memastikan layanannya yang handal, cepat, ramah dan
nyaman.

3. Penentu faktor – faktor kunci

 Memiliki Karyawan yang loyal dan sejalan dengan visi dan misi perusahaan
 Layanan on-demand di platform Gojek

4. Keterkaitan antara value chain perusahaan dan pelanggan

Menciptakan nilai bagi pelanggan meliputi :

1. Pelanggan mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan sehari – hari melalui
taglinenya “Jalani Hidup Tanpa Batas dengan Gojek”
2. Pelanggan mendapatkan produk layanan berkualitas dengan harga yang relatif
terjangkau.

Bisnis Proses Gojek Indonesia :


Program Gojek Indonesia :

Analisa Persaingan Pesaing Utama :

Anda mungkin juga menyukai