Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bahwa limbah kulit kakao dapat digunakan sebagai
adsorben zat warna tekstil Malachite green. (2) Sifat adsorpsi zat warna tekstil Malachite green
oleh adsorben dari kulit kakao. (3) Waktu kontak optimum adsorben kulit kakao terhadap zat
warnaMalachite green. (4) Massa optimum adsorben kulit kakao terhadap zat warna Malachite
green.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel yang digunakan adalah kulit kakao
yang didapatkan dari desa Gondang, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri. Adsorben
yang digunakan adalah kulit kakao dengan ukuran 100 mesh yang diaktivasi dengan larutan HNO3
0,6 M. Penentuan kondisi optimum dilakukan dengan variasi massa yang digunakan 0,05; 0,1;
0,15; 0,2; 0,25 dan 0,30 gram. Variasi waktu yang digunakan 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 menit, serta
variasi konsentrasi yang digunakan 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 ppm. Volume larutan zat warna yang
digunakan untuk masing-masing variasi adalah 25 ml. Teknik pengumpulan data menggunakan
metode spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: (1) Kulit kakao
(Theobroma cacao) dapat digunakan sebagai adsorben zat warna tekstil Malachite green . (2)
massa optimum yang dibutuhkan adsorben kulit kakao untuk menyerap zat warna tekstil Malachite
green adalah 0,25 gram, (3) waktu kontak optimum yang dibutuhkan adsorben kulit kakao untuk
menyerap zat warna tekstil Malachite green adalah 40 menit. (4) Adsorpsi zat warna tekstil
Malachite green oleh adsorben kulit kakao adalah adsorpsi kimia.
Adsorbsi Zat Pewarna Tekstil Malachite Green... Patria Sukmawati dan Budi Utami
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014 20
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827
dipakai ulang dan harus dibuang. Selain memasukkan adsorben dalam air, sehingga
mencemari lingkungan, zat warna tersebut limbah yang terdapat dalam air akan diserap
juga dapat membahayakan keanekaragaman ke permukaan maupun ke dalam adsorben.
hayati dan mengganggu kesehatan, misalnya Penelitian penggunaan bahan alam
iritasi kulit, iritasi mata dan kanker. Bahkan sebagai adsorben limbah cair sudah banyak
zat warna juga dapat menyebabkan terjadinya dilakukan untuk membantu menangani
mutasi [2]. limbah yang dihasilkan oleh industri. Dengan
Malachite green merupakan zat warna karbon aktif dari kulit biji mete dapat
dasar untuk celup. Bahan dasar celup menyerap limbah zat warna tekstil Malachite
merupakan garam dari warna dasar organik green [5]. Kemampuan karbon aktif dari kulit
yang mengandung amino dan imino biji mete untuk menyerap limbah zat warna
kelompok dan juga dikombinasikan dengan tekstil dari biji mete adalah 99,42 %. Dalam
warna asam, seperti asam klorida. Malachite penelitian ini digunakan adsorben kulit kakao
green mempunyai warna yang paling yang diaktivasi menggunakan larutan HNO3
cemerlang dibandingkan bahan celup sintetis 0,6 M untuk mengadsorbsi zat warna tekstil
lainnya. Bahan celup dasar adalah kationik Malachite green.
yang mempunyai muatan positif dan Kakao (Theobroma cacao L.)
digunakan untuk kain anionik yang merupakan salah satu produk hasil pertanian
bermuatan negatif seperti wol, sutra, dan yang sangat penting dalam suatu wilayah.
nilon. Pewarna kimia ini terutama digunakan Bagian buah kakao yang mempunyai nilai
untuk pewarna sutra, kulit dan kertas. ekonomis adalah bijinya, sedangkan kulitnya
Malachite green mempunyai kegunaan yang yang merupakan limbah pengolahan biji
luas dalam bidang medis sebagai antiseptik kakao tidak dimanfaatkkan. Kulit kakao
lokal. Ini efektif untuk membunuh parasit dan dapat menimbulkan masalah pencemaran
bakteri gram positif. Akumulasi zat warna lingkungan karena penggunaannya sangat
Malachite green dalam tubuh makhluk hidup terbatas dan terkadang dibuang begitu saja
dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, tanpa penggunaan lebih lanjut [6]. Sampai
sistem reproduksi dan bersifat karsinogenik saat ini pemanfaatan kulit kakao di
serta gemotoksik. Meskipun penggunaan perkebunan-perkebunan besar adalah sebagai
pewarna ini telah dilarang di beberapa pupuk tanaman dengan cara ditimbun di sela-
Negara dan dilarang oleh US Food and Drug sela tanaman kakao. Kulit buah kakao
Administration, namun masih digunakan di beratnya mencapai 75 % seluruh berat buah,
banyak belahan dunia. Hal ini karena sehingga dapat dikatakan bahwa limbah
harganya murah, mudah ditemukan, dan efek utama pengolahan buah kakao adalah kulit
yang dihasilkan menarik. Kadar Malachite [7]. Kasus penanganan limbah pertanian dan
green yang diperbolehkan diperairan adalah perkebunan sampai saat ini masih merupakan
0,01 ppm [3]. Hasil tes laboratorium kendala dalam program penanganan limbah
menunjukkan bahwa tikus yang memakan di tingkat petani. Masalah ini di antaranya
malachite green pada konsentrasi 100 ppb adalah keterbatasan waktu, tenaga kerja,
selama lebih dari 2 tahun menunjukkan maupun keterbatasan areal pembuangan. Di
adanya tanda-tanda tumor [4]. samping itu limbah pertanian dan perkebunan
Saat ini kelestarian lingkungan belum banyak dimanfaatkan walaupun dalam
menjadi sorotan kalangan luas, terutama beberapa kondisi memiliki potensi sebagai
masalah yang berkaitan dengan limbah bahan pakan ternak maupun bahan baku
industri. Industri di Indonesia berkembang pembuatan kompos, sehingga perlu dilakukan
dengan pesat terutama industri tekstil. pengamatan dalam mendukung program
Industri tekstil menghasilkan limbah yang pemanfaatan limbah potensial terutama
berbahaya. Namun teknologi pengolahan limbah potensial yang dihasilkan oleh
limbah yang tersedia memakan biaya yang tanaman kakao yaitu limbah kulit kakao [8].
cukup tinggi, dengan hasil yang belum Kulit buah kakao mempunyai potensi
memadai, bahkan menghasilkan produk menjadi biosorben karena mengandung
samping yang berbahaya. Salah satu selulosa sebesar 23-54 % [9]. Penelitian ini
penanganan limbah dalam lingkungan air bertujuan untuk meningkatkan dan
adalah dengan mengadsorpi limbah kedalam memaksimalkan potensi limbah kulit kakao
suatu media. Hal ini dilakukan dengan untuk mengadsorbsi zat warna tekstil yang
Adsorbsi Zat Pewarna Tekstil Malachite Green... Patria Sukmawati dan Budi Utami
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014 21
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827
dapat mencemari lingkungan. Limbah kulit Grafik larutan standar Malachite green
kakao akan diolah menjadi biomassa yang diperoleh dari pengukuran dengan
dapat menyerap zat warna tekstil dengan spektrofotometer UV-Vis tersedia pada
aktivasi asam nitrat. Dengan demikian kulit Gambar 1.
kakao tidak hanya akan menjadi limbah atau
sebagai pakan ternak dan pupuk kompos.
Hipotesis dari penelitian ini adalah kulit buah
kakao yang mengandung selulosa dapat
digunakan sebagai biosorben zat warna.
II. Pembahasan
2.1 Preparasi Sampel
Pembuatan adsorben kulit kakao
dilakukan dengan mengeringkan kulit kakao
yang sudah dicuci bersih dan dipotong kecil- Gambar 1. Kurva Standar Malachite Green
kecil menggunakan oven. Kulit kakao kering
kemudian digiling dan diayak dengan ukuran 2.4 Data spektra FTIR adsorben kulit
100 mesh. Selanjutnya serbuk kulit kakao kakao tanpa aktivasi dan adsorben
diaktivasi dengan direndam menggunakan kulit kakao teraktivasi HNO3 0,6 M
HNO3 0,6 M. Langkah selanjutnya adsorben Dalam penelitian ini digunakan
kulit kakao dinetralisasi dengan analisis FTIR untuk mengetahui gugus
menggunakan aquades hingga pH 7 fungsi yang terdapat pada adsorben kulit
kemudian dikeringkan dengan oven selama kakao. Dari hasil analisis spektra FTIR
24 jam. yang dihasilkan dapat diketahui bahwa
2.2 Penentuan Panjang Gelombang dalam adsorben kulit kakao tanpa
Maksimum Malachite green aktivasi terdapat gugus fungsi hidroksil
Berdasarkan hasil pengukuran dengan (- OH) pada frekuensi 3410,15 cm-1 dan
menggunakan spektrofotometer UV-Vis, setelah adsorben kulit kakao diaktivasi
panjang gelombang maksimum Malachite menggunakan HNO3 0,6 M, gugus
green yang diperoleh adalah 617 nm. hidroksil masih ada, ditunjukkan pada
Sedangkan menurut teori panjang gelombang frekuensi 3425,58 cm-1. Karena adanya
maksimum Malachite green adalah 618 nm gugus hidroksil (- OH) berada pada
[10]. rentang frekuensi 3500-3200 cm-1.
Sehingga antara adsorben dari kulit
kakao dengan zat warna tekstil
Malachite green dapat terjadi gaya tarik
2.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi ke arah permukaan adsorben kulit kakao
Standar yang menyebabkan zat warrna tekstil
Data adsorbansi dari pembuatan kurva Malachite Green dapat terjerap
standar Malachite green ditunjukkan
pada Tabel 1.
C (ppm) A
5 0,116
10 0,124
15 0,442
20 0,518
25 0,763
30 0,783
Adsorbsi Zat Pewarna Tekstil Malachite Green... Patria Sukmawati dan Budi Utami
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014 22
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827
Adsorbsi Zat Pewarna Tekstil Malachite Green... Patria Sukmawati dan Budi Utami
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014 23
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827
kontak dengan Kadar terserap larutan antara zat terlarut untuk situs adsorpsi
Malachite green menggunakan kulit dan karakteristik adsorben kulit kakao.
kakao tanpa aktivasi Terdapat berbagai macam isoterm
adsorbsi, antara lain isoterm Langmuir
dan isoterm Freundlich. Isoterm
adsorbsi digunakan untuk menentukan
jenis adsorbsi yang terjadi. Penentuan
jenis adsorbsi ditinjau dari besarnya
nilai regresi linear yang dihasilkan oleh
grafik dari masing-masing isoterm.
Isoterm adsorbsi Langmuir digunakan
untuk menggambarkan adsorpsi kimia,
sedangkan isoterm adsorpsi Freundlich
digunakan untuk menggambarkan
adsorpsi fisika.
Untuk menentukan apakah adsorpsi
Gambar 7 Grafik Hubungan Waktu zat warna tekstil Malachite green oleh
Kontak dengan Kadar Terserap larutan adsorben kulit kakao teraktivasi
Malachite green menggunakan adsorben mengikuti pola isoterm Langmuir
kulit kakao teraktivasi HNO3 0,6 M terlebih dahulu ditentukan konsentrasi
Dari grafik tersebut dapat dilihat setimbang (C) dan daya jerap (m) dan
bahwa kadar terserap yang paling membuat grafik hubungan C/m dan C.
optimum terjadi pada waktu kontak 40 Gambar 8 menunjukkan grafik
menit dengan kadar terserap 85,13 %. hubungan C/m dan C. Dari grafik
Kadar terserap pada pada menit ke-40 tersebut terlihat bahwa grafik tidak
menggunakan adsorben kulit kakao membentuk garis lurus dengan regresi
teraktivasi HNO3 lebih tinggi Linear yang diperoleh 0,4338.
dibandingkan dengan kadar terserap
menggunakan adsorben kulit kakao tanpa
aktivasi sebesar 83,10 %. Sedangkan
waktu optimum menggunakan adsorben
kulit kakao tanpa aktivasi adalah 30
menit dengan kadar terserap sebesar
83,81 %. Hal ini menunjukkan bahwa
adsorben kulit kakao teraktivasi HNO3
lebih efektif digunakan sebagai adsorben
zat warna Malachite green.
Adsorbsi Zat Pewarna Tekstil Malachite Green... Patria Sukmawati dan Budi Utami
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014 24
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, dapat disarankan : 1)
Menggunakan adsorben kulit kakao
(Theobroma cacao) sebagai adsorben
Gambar 9. Grafik Isoterm Freundlich limbah cair yang mengandung zat warna
tekstil Malachite green, 2) Dapat dilakukan
Dengan membandingkan nilai regresi penelitian lanjutan dengan menggunakan zat
dari isoterm Langmuir dan isoterm warna basa yang lain, 3) Dapat dilakukan
Freundlich dapat disimpulkan bahwa penelitian lanjutan untuk memperoleh
kemungkinan adsorpsi zat warna tekstil bentuk sediaan adsorben yang tepat,
Malachite green oleh adsorben kulit misalnya dalam bentuk tablet atau kapsul
kakao teraktivasi dominan adsorpsi agar adsorben kulit kakao lebih mudah
fisika. Dibuktikan dari nilai regresi linear digunakan, 4) Menggunakan adsorben kulit
dari isoterm Langmuir lebih kecil kakao (Theobroma cacao) sebagai adsorben
daripada regresi linear isoterm limbah cair yang mengandung logam berat.
Freundlich. Berdasarkan hasil penelitian
ini hipotesis yang menyatakan bahwa IV. DAFTAR PUSTAKA
isoterm adsorbsi yang terjadi adalah
adsorbsi kimia tidak terbukti. Hal ini [1] Rohmah, Nur dan Sugiarto, Anto Tri.
kemungkinan disebabkan oleh waktu 2008. Pengaruh pH dan Konsentrasi
aktivasi adsorben kulit kakao dengan Zat Warna pada pengurangan Zat
HNO3 hanya sebentar, sehingga Warna Remazol Navy Blue Scarlet
mengakibatkan pori-pori adsorben tidak dengan Teknologi AOP. LIPI
terbuka secara optimal. Pori-pori [2] Mathur, N.; Badnagar, P.; Bakre, P.
adsorben yang tidak terbuka secara 2005. Assesing Mutagenicity of Textile
optimal saat dikontakkan dengan zat Dyes From Pali (Rajasthan) Using
warna mengakibatkan zat warna tekstil Ames Bioassay. Applied Ecology and
hanya menempel di permukaan adsorben Enviromental Research 4 (1) diakses 12
dengan ikatannya yang tidak kuat dan Januari 2014
hanya memperlihatkan kondisi fisik saja [3] Srivasta, Shivaji., Sinha, Ranjana. And
tanpa adanya reaksi kimia antara Roy,D. 2004. Toxicological effecys of
adsorben dan adsorbat. Malachite Green. Review. India. dalam
www.elsevier.com/locate/aquatox
III. Kesimpulan dan Saran diakses tanggal 25 Oktober 2013
[4] http://www.chemicalland21.com
Kesimpulan diakses tanggal 1 Juni 2014
Berdasarkan penelitian yang telah [5] Kristyaningrum, Dwi Hesty. 2011.
dilakukan, dapat diambil kesimpulan ; 1) Pemanfaatan Arang AKtif dari Kulit
kulit kakao (Theobroma cacao) dapat Biji Mete (Anacardium Occidentale)
digunakan sebagai adsorben zat warna tekstil sebagai Adsorben Zat Warna Tekstil
Malachite green, 2) massa optimum yang Malachite Green. Seminar Kimia:
dibutuhkan adsorben kulit kakao teraktivasi Pendidikan Kimia FKIP UNS
HNO3 untuk menyerap zat warna tekstil [6] Erika, Cut. 2013. Ekstraksi Pektin dari
Malachite green sebesar 0,25 gram, 3) waktu Kulit Kakao (Theobroma cacao L.)
kontak optimum yang dibutuhkan adsorben menggunakan Amonium Oksalat.
kulit kakao teraktivasi HNO3 untuk menyerap Universitas Syah Kuala Banda Aceh
zat warna tekstil Malachite green adalah 40 dalam Jurnal Teknologi dan Industri
menit, 4) adsorpsi zat warna tekstil Malachite Pertanian Indonesia Vol (5) No. 2
Adsorbsi Zat Pewarna Tekstil Malachite Green... Patria Sukmawati dan Budi Utami
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014 25
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827
Adsorbsi Zat Pewarna Tekstil Malachite Green... Patria Sukmawati dan Budi Utami