Anda di halaman 1dari 6

OUTLINE

USULAN PENELITIAN UNTUK SKRIPSI MAHASISWA

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Judul Penelitian :

PENGARUH EFEK RESIDU ABU VULKANIK KELUD DAN


PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK TERHADAP KETERSEDIAAN DAN
SERAPAN SULFUR PADA JAGUNG DI TANAH ALFISOL

Pembimbing Akademik
(Prof. Dr. Ir. Suntoro, M.S)
NIP. 195512171982031003

OUTLINE
USULAN PENELITIAN MAHASISWA
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Nama : NURUL QOYYIMAH

NIM : H0712144

Judul : PENGARUH EFEK RESIDU ABU VULKANIK KELUD


DAN PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK TERHADAP
KETERSEDIAAN DAN SERAPAN SULFUR PADA
JAGUNG DI TANAH ALFISOL

Jangka Waktu : 6 (bulan)

Waktu Pelaksanaan: Bulan Januari – Bulan Juni 2014

Menyetujui:

Pembimbing Akademik

(Prof. Dr. Ir. Suntoro, M.S)


NIP. 195512171982031003
JUDUL
PENGARUH EFEK RESIDU ABU VULKANIK KELUD DAN
PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK TERHADAP KETERSEDIAAN DAN
SERAPAN SULFUR PADA JAGUNG DI TANAH ALFISOL

LATAR BELAKANG
Bahan vulkan yang berasal dari letusan gunung berapi dapat meningkatkan
potensi kesuburan tanah. Abu vulkanik mengandung berbagai jenis unsur yang
dapat digunakan sebagai cadangan hara bagi tanah pertanian. Abu vulkanik
berukuran kecil dan ringan, bersifat mudah dibawa angin serta hanyut oleh aliran
air. Abu vulkanik adalah material yang tidak mempunyai kemampuan memegang
air maupun unsur hara sebaik tanah. Menurut Kusumastuti (2012), analisis
kandungan fasa mineral pada abu vulkanik dengan menggunakan metode XRD
menunjukkan bahwa abu vulkanik merupakan material amorf dengan kandungan
utama mineral quartz dan mullite.
Abu vulkanik mengandung banyak kandungan mineral, salah satunya yaitu
Sulfur. Sulfur termasuk ke dalam unsur hara makro esensial sekunder. Unsur hara
makro merupakan unsur hara yang mutlak dibutuhkan, apabila tidak tercukupi
dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Kandungan mineral yang berada pada
abu vulkanik harus melalui proses dekomposisi dahulu sebelum dapat
dimanfaatkan oleh tanaman. Proses dekomposisi di sini berarti proses pemecahan
unsur mineral menjadi unsur yang dapat dengan mudah diserap oleh tanaman.
Unsur hara mutlak dibutuhkan oleh semua tanaman untuk mendukung
keberlanjutan hidupnya, tidak terkecuali tanaman jagung. Jagung merupakan
tanmana semusim yang sangat dibutuhkan perannya dalam pemenuhan kebutuhan
pangan manusia, terutama di Indonesia. Menurut Hastini et al. (2008), kebutuhan
jagung di Indonesia dan di dunia semakin meningkat. Berdasarkan data statistik,
permintaan jagung tumbuh rata-rata sebesar 3,5 % per tahun atau meningkat
sebesar 87 % dari tahun 1995 sampai 2020 di kawasan Asia Timur dan Asia
Tenggara. Permintaan yang semakin meningkat perlu adanya usaha untuk mendukung
produksi tanaman jagung dalam segala kondisi lapang.
Tanaman jagung biasanya dapat tumbuh dengan baik pada pH tanah yang cukup
netral. Pada tanah Alfisol, pH cenderung masam akan menggangu pertumbuhan jagung,
sehingga produksi yang dihasilkan tidak maksimal. Pemberian masukan tambahan
seperti bahan organik dan abu vulkanik akan memperbaiki sifat tanah alfisol.
Menurut Supriyadi (2008), bahan organik mempunyai peran penting yaitu
menentukan kualitas tanah untuk kelestarian produksi pertanian melalui
pengaruhnya pada sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
Letusan Gunung Kelud yang terjadi pada tanggal 13 Februari 2014, terjadi
hujan abu serempak di beberapa wilayah di Jawa Tengah, termasuk Solo dan
sekitarnya. Banyak aktivitas masyarakat lumpuh karena adanya hujan abu yang
menyelimuti seluruh kota. Dampak negatif akibat peristiwa tersebut dirasakan
masyarakat, terutama pada lahan pertanian yang tertutup oleh timbunan material
dan hampir semua petani mengalami gagal panen. Menurut segi kesehatan,
adanya material abu vulkanik ini juga sangat membahayakan kesehatan manusia.
Namun, terdapat dampak positif dari letusan Gunung Kelud, yaitu kandungan
unsur mineral yang tinggi dalam abu dapat digunakan sebagai bahan penyubur
tanah, terutama pada unsur P dan S. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tentang
pengaruh efek residu abu vulkanik dan penambahan bahan organik Gunung
Kelud, terhadap ketersediaan dan serapan hara Sulfur pada tanaman Jagung di
tanah Alfisol.

TUJUAN PENELITITAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh efek residu abu vulkanik Gunung Kelud dan
penambahan bahan organik terhadap pertumbuhan jagung di tanah Alfisol.
2. Mengetahui pengaruh efek residu abu vulkanik Gunung Kelud dan
penambahan bahan organik terhadap ketersediaan dan serapan Sulfur tanaman
jagung di tanah Alfisol.
3. Mengetahui dosis abu vulkanik Gunung Kelud dan bahan organik yang tepat
untuk pertumbuhan jagung, kandungan, dan serapan Sulfur di tanah Alfisol.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN


1. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung, abu
vulkanik Gunung Kelud, pupuk kandang, tanah yang sudah diberokan dan
bahan kimia. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polibag, alat
ukur, timbangan analitik oven dan peralatan laboratorium.
2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola
faktorial 5x3 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 15 kombinasi perlakuan.
Dengan demikian terdapat 45 satuan percobaan. Tanaman yang diteliti adalah
pertumbuhan jagung dengan ketebalan abu vulkanik Gunung Kelud yang
terdiri dari 0, 2 cm, 4 cm, 6 cm, 30 cm (tanpa tanah); dan dosis pupuk kandang
yang terdiri dari 0, 2,5 ton/ha, dan 5 ton/ha. Data yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan ANOVA pada α = 0,05 (taraf 5%) dan bila terdapat
perbedaan maka dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT)
dengan taraf 5%.
3. Cara Pelaksanaan
a. Analisis Tanah Awal
Analisis tanah awal perlu dilakukan untuk mengetahui beberapa sifat
fisik dan kimia tanah Latosol tersebut. Analisis tanah awal meliputi analisis
tekstur, pH, BO dan S tersedia.
b. Analisis Abu Vulkanik Gunung Kelud
Analisis abu vulkanik Gunung Kelud dilakukan untuk mengetahui
kandungan unsur P, K, S, Mg, dan Ca yang terdapat di dalamnya.
c. Pemberoan Tanah
Tanah dibiarkan tidak ditanami selama beberapa bulan untuk proses
dekomposisi unsur mineral dan residu dari panen sebelumnya.
d. Persiapan Media Tanam
Tanah yang akan digunakan sebagai media tanam dibersihkan dari
gulma dan kotoran, kemudian dikeringanginkan dan diinkubasi. Tanah yang
akan digunakan sebagai media tanam adalah tanah sebelumnya telah
ditanami.
e. Penanaman
Media tanah yang sudah siap digunakan kemudian dimasukan ke
dalam polibag dengan masing-masing perlakuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Setiap polibag ditanami dengan 2 benih jagung. Selanjutnya
diletakkan di rumah kaca sesuai denah penelitian.
f. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman selama penelitian meliputi penyiraman,
penyiangan, dan penjarangan.
g. Pengukuran Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan tanaman yang diukur antara lain tinggi tanaman tiap
minggu hingga umur 60 hari, berat basah tanaman saat vegetatif maksimal,
dan berat brangkasan tanaman.
h. Analisis Tanah dan Jaringan Tanaman setelah Penelitian
Analisis tanah setelah penelitian meliputi analisis Bahan Organik
dan S tersedia, sedangkan analisis jaringan tanaman digunakan untuk
mengetahui serapan S pada tanaman jagung. Analisis jaringan tanaman
dilakukan pada saat jagung berumur 60 hari.
i. Variabel pengamatan
Variabel yang diamati dalam penelitian antara lain: Tinggi tanaman,
Berat basah tanaman, Berat kering tanaman, Persen bahan organik, serta
Kandungan dan Serapan S saat Jagung vegetatif maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Hastini Tri, Anggia E P, R Y Putra, Farida, S Ruswandi, N Rostini, dan D
Ruswandi 2008. Seleksi Hibrida Topcross Jagung Manis Sr. UNPAD.
Kusumastuti E 2012. Pemanfaatan Abu Vulkanik Gunung Merapi sebagai
Geopolimer (Suatu Polimer Anorganik Aluminosilikat). J. MIPA 35 (1) : 66-76
Supriyadi S 2008. Kandungan Bahan Organik Sebagai Dasar Pengelollan Tanah
di Lahan Kering Madura. Embryo 5 (2): 176-183.
USULAN RENCANA PENELITIAN

Nama : Nurul Qoyyimah


NIM : H 0712144
Program Studi : Agroteknologi
Judul : PENGARUH EFEK RESIDU ABU VULKANIK
KELUD DAN PENAMBAHAN BAHAN
ORGANIK TERHADAP KETERSEDIAAN
DAN SERAPAN SULFUR PADA JAGUNG DI
TANAH ALFISOL

Pembimbing Utama : Prof. Dr. Ir. Suntoro, M.S

Pembimbing Pendamping :

Surakarta, Oktober 2014

Mengetahui,
Komisi Sarjana Program Studi Agroteknologi
Diyan Sakti Purwanto
Fakultas Pertanian
H 0105008
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Ketua

Dr.Ir. Parjanto M.P


NIP. 196203231988031001

Anda mungkin juga menyukai