Anda di halaman 1dari 4

Desa Broadband Terpadu

https://humasbp3tikominfo.wordpress.com/tag/bpppti/page/4/

Program Desa Broadband Terpadu merupakan salah satu program prioritas


yang terus dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan
BP3TI. Desa Broadband Terpadu adalah desa yang akan disediakan akses
internet, perangkat akhir pengguna dan aplikasi yang sesuai dengan
karakteristik penduduk setempat untuk memberdayakan potensi desa.
Perpaduan kegiatan tersebut merupakan usaha Kementerian Komunikasi dan
Informatika untuk mengkombinasikan antara penyediaan infrastruktur TIK
dengan penyediaan ekosistem TIK.

Program Desa Broadband Terpadu ini merupakan program penyediaan akses


internet secara komunal yang pada 2015 telah dibangun sebanyak 50 desa dan
akan terus dikembangkan pada tahun-tahun mendatang.

Cakupan Desa Broadband terpadu adalah desa nelayan, pertanian dan


pedalaman pada wilayah pelayanan universal telekomunikasi dan informatika
yang disediakan akses internet dengan kecepatan minimal 2 Mbps, perangkat
pendukung, aplikasi pendukung dan pendampingan untuk meningkatkan
kompetensi SDM.

Solusi teknologi akses internet yang digunakan pada program ini antara lain
teknologi fiber optic, radio link dan VSAT. Penggunaan metode akses internet
tersebut disesuaikan dengan kondisi geografis, demografis dan kebutuhan di
daerah setempat. Program Desa Broadband Terpadu dilaksanakan dengan
melibatkan elemen masyarakat, kementerian/lembaga, pemerintah daerah
dalam perencanaan, pengembangan dan implementasi.
Tujuan penyelenggaraan Program Desa Broadband Terpadu antara lain :
1. Mengoptimalkan produktivitas mata pencaharian mayoritas masyarakat
pada daerah pesisir, pertanian, dan pedalaman melalui pemanfaatan TIK
2. Mengoptimalkan harga jual hasil produksi masyarakat melalui
pemanfaatan TIK
3. Mengoptimalkan kualitas hidup masyarakat pada bidang kesehatan,
pendidikan, keamanan, dan komunikasi melalui pemanfaatan TIK

Lokasi pelaksanaan Program Desa Broadband Terpadu didasari pada evaluasi


Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian
Kominfo Republik Indonesia berdasarkan data desa usulan pemerintah daerah
(Pemda).

Agar penyelenggaraannya berkesinambungan bermanfaat secara optimal,


pembangunan Desa Broadband Terpadu di setiap lokasi dibarengi dengan
komitmen bersama antara Kementerian Kominfo dengan pemerintah daerah.

Capaian Desa Broadband Terpadu Tahun 2015


Target pelaksanaan Program Desa Broadband Terpadu pada 2015 adalah 50
lokasi. BP3TI pada 2015 berhasil memenuhi target pembangunan Desa
Broadband Terpadu di 50 (lima puluh) lokasi yang tersebar di 20 (dua puluh)
kabupaten dan 7 (tujuh) provinsi, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut
ini :

Selain penyediaan infrastruktur TIK berupa penyediaan akses internet serta


perangkat pendukung untuk masyarakat desa sebagai pengguna, dalam
penyelenggaraan Program Desa Broadband Terpadu juga dilakukan
sinkronisasi dengan beberapa program yang termasuk dalam lingkup
penyediaan ekosistem TIK, seperti Pengembangan SDM serta Pengembangan
Aplikasi. Hal ini dimaksudkan agar manfaat Program Desa Broadband Terpadu
bagi masyarakat dapat optimal.

Pada 2015, aplikasi Desa Broadband Terpadu telah dikembangkan dengan


membangun portal Desa Broadband Terpadu di alamat URL: http://broadband-
desa.go.id/ yang merupakan kegiatan kerjasama antara Direktorat
Pengembangan Pitalebar Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan
Informatika dengan pengembang konten dan aplikasi lokal yang berasal dari
swasta.
BP3TI juga telah melakukan pengembangan dengan melalukan penambahan
berbagai fitur tidak berbayar untuk memperkaya portal broadband-desa.go.id.
Pengembangan aplikasi merupakan salah satu Program Swakelola BP3TI
dengan Universitas Indonesia melalui kegiatan pengembangan literasi.

Salah satu fitur yang ditambahkan pada portal Desa Broadband Terpadu
adalah fitur call center Broadband. Fitur ini melayani pengaduan melalui telepon
yang terintegrasi dengan layanan call center BP3TI melalui nomor call center
1500-876. Sehingga masyarakat Desa Broadband Terpadu dapat melakukan
panggilan telepon secara online melalui internet untuk melakukan pengaduan,
memberikan saran maupun kritik agar dapat menjaga kesinambungan
(sustainability) Program Desa Broadband Terpadu.

Untuk menjaga optimalisasi pemanfaatan fasilitas dan menjaga


keberlangsungan Desa Broadband Terpadu, faktor SDM memiliki peranan yang
penting. Untuk itu, selain melakukan sinkronisasi pembangunan infrastruktur
dan aplikasi, pengembangan SDM menjadi kunci penting dalam program ini.

Pengembangan SDM pada Desa Broadband Terpadu dilaksanakan untuk


melatih SDM di desa agar dapat memanfaatkan fasilitas yangdisediakan pada
Program Desa Broadband Terpadu. BP3TI mendidik SDM Program Desa
Broadband Terpadu agar terampil menggunakan aplikasi untuk
mengoptimalkan produktivitas mata pencaharian, harga jual dan kualitas hidup
di bidang kesehatan, pendidikan, keamanan dan komunikasi.

Dalam melaksanakan pengembangan SDM Desa Broadband Terpadu, pada


2015, BP3TI menggandeng Direktorat Kerjasama Universitas Indonesia untuk
melaksanakan kegiatan pendukung tersebut, dalam bentuk:
1. Observasi dengan tujuan untuk pengumpulan data profil desa, pemilihan
peserta Training of Trainers (TOT), Program Pengembangan SDM,
penentuan penempatan perangkat internet
2. Penentuan Modul untuk panduan ToT Program Pengembangan SDM,
Panduan pendampingan desa, panduan pengelolaan aplikasi sistem
informasi desa, panduan pengelolaan aplikasi desa dan panduan
pengelolaan pusat informasi masyarakat
3. Pelaksanaan ToT di seluruh Desa Broadband Terpadu
4. Pendampingan masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan membantu warga dalam memperkenalkan teknologi
informasi dan upaya peningkatan taraf hidup masyarakat melalui
penggunaan teknologi informasi

Anda mungkin juga menyukai