INFEKSI TORCH
DISUSUN OLEH :
2017/2018
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
Akhir kata kami berharap semoga makalah TORCH ini dapat memberikan
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Definisi ......................................................................................................... 3
B. Etiologi ......................................................................................................... 4
E. Pencegahan ................................................................................................. 10
F. Pengobatan ................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran ........................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tetapi dapat menimbulkan dampak pada janin dengan akibat antara lain
kehamilan.
penyakit akibat hubungan seksual, dan penyakit lainnya terdiri dari infeksi
oleh bakteri, virus serat infeksi parasit dalam kehamilan. Infeksi dalam
kehamilan berdampak pada janin bisa berasal dari infeksi tersebut saat janin
perinatal yang berakibat sangat berat pada janin maupun bayi, bahkan
2
tindakan pengobatan serta pencegahan baik yang dapat dilakukan oleh wanita
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
pertama kehamilan dapat mengenai 17% janin dengan akibat abortus, cacat
1. Toksoplasmosis
2. Rubella
menular, yang menimbulkan gejala yang ringan (misalnya nyeri sendi dan
ruam kulit). Berbeda dengan campak, rubella tidak terlalu menular dan jarang
3. CMV (Cytomegalovirus)
CMV adalah virus DNA dan merupakan kelompok dari famili virus
berbagai cara tranfusi darah, transplantasi organ, kontak seksual, air susu, air
seni,dan air liur, transplansental atau kontak langsung saat janin melewati
4. Herpes simpleks.
Herpes simpleks adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks (virus herpes hominis) tipe 1 atau tipe 2 yang ditandai oleh adanya
rekurens. Virus herpes simpleks tipe 1 sebagian besar terkait dengan penyakit
genital.
B. Etiologi
1. Toksoplasmosis
Toksoplasma gondii mempunyai inang mutlak, yaitu kucing. Gondii akibat
memakan daging mentah yang terkontaminasi, burung liar, atau tikus. Tokso
gondii kemudian berkembang biak di dalam usus kucing dan ikut keluar
bersama feses kucing. Feses yang mengandung parasit ini dapat mencemari
5
tanah dan air. Manusia dapat terinfeksi saat berkontak dengan tanah atau feses
kucing tersebut atau melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi.
Ibu hamil yang menderita toksoplasmosis dapat menularkan penyakit ini pada
2. Rubella
Rubella disebabkan oleh suatu RNA virus, genus Rubivirus, famili
Togaviridae. Virus dapat diisolasi dari biakan jaringan penderita. Infeksi terjadi
melalui droplet atau kontak langsung dengan penderita. Penyebab rubella atau
campak Jerman adalah virus rubella. Meski virus penyebabnya berbeda, namun
penderitanya ke orang lain terjadi melalui percikan ludah ketika batuk, bersin
dan udara yang terkontaminasi. Virus ini cepat menular, penularan dapat terjadi
sampai lebih kurang sepekan setelah bintik tersebut menghilang. Namun bila
seseorang tertular, gejala penyakit tidak langsung tampak. Gejala baru timbul
penyembuhannya sementara rubella hanya 3 hari, karena itu pula rubella sering
3. CMV (Cytomegalovirus)
CMV berkaitan dengan virus yang menyebabkan cacar air, herpes
simpleks dan mono nukleosis. Setelah anda terinfeksi CMV, virus tetap tinggal
6
dengan tubuh anda tetapi tidak selalu aktif. Penularan virus terjadi melalui
4. Herpes simpleks.
Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks. Virus ini terbagi
menjadi dua tipe, yaitu HSV tipe 1 dan HSV tipe 2. Mayoritas kasus herpes
HSV tipe 1 merupakan penyebabnya. Kedua jenis virus ini sangat mudah
menular dan penularannya terjadi melalui kontak langsung dari orang yang
terinfeksi. Herpes terkadang tidak menimbulkan gejala tertentu, tapi orang yang
terinfeksi tetap bisa menularkan virus. Karena gejalanya yang cukup ringan,
sekitar 80 persen orang yang terinfeksi tidak menyadari bahwa mereka telah
menderita herpes.
C. Manifestasi Klinis
1. Toksoplasmosis
c. Demam, rasa tidak enak badan, kringat malam, dan pegal pegal
2. Rubella
a. Biasanya terjadi demam ringan, sakit kepala, rasa lelah dan perasaan tidak
3. CMV (Cytomegalovirus)
terdeteksi secara klinis. Gejala yang timbul tidak spesifik, yaitu: demam, lesu,
sakit kepala, sakit otot dan nyeri tenggorok. Wanita hamil yang terinfeksi
CMV akan menyalurkan pada bayi yang dikandungnya, sehingga bayi yang
b. Pada bayi
Transmisi dari ibu ke janin dapat terjadi selama kehamilan, Infeksi pada
berat. Gejala klinik infeksi CMV pada bayi baru lahir jarang ditemukan. Dari
hasil pemeriksaan virologis, CMV hanya didapat 5-10% dari seluruh kasus
infeksi kongenital CMV. Kasus infeksi kongenital CMV hanya 30-40% saja
infeksi kongenital pada anak baru lahir jelas gejalanya. Gejala infeksi pada
bayi baru lahir bermacam-macam, dari yang tanpa gejala apa pun sampai
limfe, pembesaran hati dan limpa, bintik merah di sekujur tubuh, serta
buta, tuli, retardasi mental bahkan kematian. Tetapi ada juga yang baru
c. Herpes simpleks.
pertama kali terinfeksi herpes, mungkin tidak akan menyadari adanya gejala-
gejala tertentu. Akibatnya, mereka tidak tahu bahwa dirinya telah terinfeksi
1) Luka yang terbuka dan terlihat merah tanpa disertai rasa sakit, gatal, atau
geli.
2) Sensasi rasa sakit, gatal, atau geli di sekitar daerah genital atau daerah
anal.
kelelahan.
D. Pemeriksaan TORCH
1. Toxoplasma
Tes ini mempergunakan antigen Toxoplasma yang diletakkan pada
2. Rubella
Dengan tes ELISA, HAI,Pasif HAatau tes LA, atau dengan adanya
untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata
Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi
akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.
3. Cytomegalovirus
Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui
infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko
4. Herpes Simpleks
Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat
infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila
E. Pencegahan
Mengingat bahaya dari TORCH untuk ibu hamil, bagi Anda yang
sedang merencanakan kehamilan atau yang saat ini sedang hamil, dapat
Selain baik untuk perkembangan janin, gizi yang cukup juga akan
membuat tubuh tetap sehat dan kuat. Bila tubuh sehat, maka tubuh dapat
menginfeksi tubuh.
11
kehamilan. Anda dapat memeriksa apakah dalam tubuh terdapat virus atau
3. Melakukan vaksinasi
Virus atau parasit penyebab TORCH bisa terdapat pada makanan dan tidak
keseharian Anda.
yang menderita infeksi virus, seperti rubela, yang juga disebut campak
Jerman.
F. Pengobatan
keduanya negatif. Jika IgG positif dan IgMnya negatif, artinya infeksi
terjadi dimasa lampau dan tubuh sudah membentuk antibodi. Pada keadaan
ini tidak perlu diobati. Namun, jika IgG negatif dan Ig M positif, artinya
infeksi baru terjadi dan harus diobati. Selama pengobatan tidak dianjurkan
pengobatan memerlukan waktu 1 bulan). Jika IgG positif dan IgM juga
dan lainnya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pertama kehamilan dapat mengenai 17% janin dengan akibat abortus, cacat
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.alodokter.com/herpes-genital/pengobatan
http://www.alodokter.com/rubella