Anda di halaman 1dari 41

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan izinnya, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah
Tanaman Kacang Hijau” sebagai laporan praktikum mata pelajaran Biologi. Praktikum ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Terima kasih tak terhingga kami dedikasikan kepada berbagai pihak yang telah
mendukung terselesaikannya makalah ini. Terima kasih tak terhingga kami haturkan kepada
Bapak Sabarudin Ahmad selaku guru pembimbing kami yang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.
Tak lepas dari kekurangan, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang.
Besar harapan kami semoga makalah ini membawa manfaat khususnya bagi kami dan bagi
pembaca pada umumnya.

Singkawang, 30 September 2013

Penyusun,

DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 2
2.1 Dasar Teori ....................................................................................................... 2
2.2 Hipotesis ........................................................................................................... 3
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ....................................... 4
3.1 Variabel............................................................................................................. 4
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................... 4
3.3 Menentukan Langkah Kerja................................................................................ 4
3.4.. Cara Pengambilan data.......................................................................................
3.5.. Analisis Data .....................................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 5


4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................. 5-8
4.2 Pembahasan ...................................................................................................... 9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 10
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 10
5.2 Saran ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11
LAMPIRAN ................................................................................................... 12-19

Latar Belakang
Kacang hijau atau Phaseolus aureus berasal dari famili Fabaceae alias polong-polongan.
Kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan
proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, seperti kalsium dan fosfor dan
sangat diperlukan tubuh. Sementara itu, kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh
sehingga aman dikonsumsi oleh orang-orang dengan masakan obesitas.
Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah termasuk tanaman yang relatif
mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan
kecukupan faktor-faktor eksternal seperti air dan mineral, kelembaban, suhu serta cahaya, kacang
hijau dapat tumbuh dengan baik.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman adalah air. Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin
tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau
adalah air. Pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda
pula. Berdasarkan hal tersebut kelompok kami pun tertarik untuk meneliti jenis air yang paling
baik untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Dalam penelitian ini kami menggunakan air ledeng (PAM), air sumur, air hujan dan air
ledeng.

Rumusan Masalah
Adakah perbedaan pertumbuhan kacang hijau yang diberi air ledeng, air sumur, air hujan dan air
ledeng?
Apakah air sumur merupakan jenis air yang paling baik dalam pertumbuhan kacang hijau?

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh berbagai jenis air
pada proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.

Manfaat Penelitian
Bagi orang lain :
1. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh air bagi
tumbuhan, khususnya kacang hijau.
2. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui jenis air yang baik bagi
pertumbuahan kacang hijau.
Bagi diri sendiri :
1. Mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan perkecambahan

Dasar Teori
Air (H2O) adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang terdapat
dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan,yang secara kimiawi air
terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat
perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan
penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan
yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air
dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air.
Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji
melunak. Proses ini murni fisik.

Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal.


Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu
masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan
proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa
dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam – asam amino.
Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan senyawa
karbohidrat yang menyusun struktur tubuh Asam – asam amino dirangkaikan menjadi protein
yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim – enzim baru. Asam – asam lemak terutama
dipakai untuk menyusun membran sel.

Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan
mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau
cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan
prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.

Fungsi air untuk tumbuhan adalah :


a) Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan membesar.
b) Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
c) Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.
d) Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.

Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi karena
tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tetapi jika kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman
karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan akan mati.
Air sumur mengandung banyak mineral yang baik untuk tanaman, air sumur juga tidak
mengandung antibiotik sehingga tidak membunuh mikroba yang ada pada media tanam, yang
bertugas sebagai dekomposer, pengurai, pelarut hara, pemfiksasi, dan mikoriza.
Utamanya H2O, mencapai 99.9 persen massa. Sisanya bisa bermacam-macam, dari asam
sulfat, asam nitrat, dan senyawa asam lainnya yang bisa berasal dari industri atau ledeng berapi.
Bisa juga karbon dalam bentuk abu ringan (fly ash) yang berasal dari industri atau ledeng berapi.
Bisa juga silica
Air PAM mengandung sedikit mineral karena sudah mengalami proses filtrasi dan
pengendapan, air PAM juga mengandung antibiotik sehingga membunuh mikroba pada media
tanam, selain itu terdapat juga mengandung klorin yang akan meracuni kandungan yang ada di
dalam tanah.

Hipotesis
Jenis air yang paling baik dalam pertumbuhan kacang hijau adalah air hujan?

Variabel
1. Variabel bebas : berbagai jenis air (air hujan, air sumur, air sungai, air ledeng)
2. Variabel terikat : jumlah daun dan tinggi batang
3. Variabe kontrol : disiram dua hari sekali
Alat dan Bahan
1. Penggaris
2. Gayung
3. kapas
4. Lidi
5. Kertas
6. Air sumur, hujan, sungai dan ledeng
7. Biji kacang hijau
8. Keranjang

Menentukan Langkah Kerja


1. Menyiapkan 4 keranjang
2. Memberi nama tiap keranjang menggunakan kertas yang telah diberi lem
3. Menanam biji kacang hijau sebanyak 10 biji pada setiap masing-masing pkeranjang.
4. Memberi nama tiap biji dengan menggunakan lidi yang salah satu bagian ujungnya di tempel
kertas dengan nama 1 untuk biji yang pertama, 2 untuk biji yang kedua dan seterusnya hingga
biji kesepuluh yang kemudian menancapkan lidi tersebut pada salah satu sisi biji kacang hijau
yang baru saja di tanam.
5. Menyiram ke empat keranjang yang telah berisi kapas dan biji tanaman kacang hijau dengan
air
6. Meletakkan semua keranjang pada suatu tempat yang memiliki intensitas matahari yang cukup.
7. Mengukur panjang total dari setiap kecambah yang terdapat pada ke empat keranjang satu
persatu hingga hari ke 7.
8. Mencatat hasil pengamatan dan membuat laporan dari hasil pengamatan tersebut.

Cara Pengambilan data


1. Diukur setiap 1 hari sekali setiap pukul 20.00 dalam waktu 1 minggu

Analisis Data
Dalam menganalisis hasil penelitian, dapat dilakukan dengan membuat laporan penelitian
pada kertas analisis. Pada penelitian ini, kelompok kami menggunakan tabel untuk menganalisis
data hasil penelitian.

1 Hasil Penelitian

Keranjang A (Air ledeng)


Tabel 1.1 Pengamatan panjang batang kecambah tanaman kacang hijau pada keranjang A
Panjang batang hari ke (cm) Kecepatan
No Kecambah ke pertumbuhan (per
1 2 3 4 5 6 7 kecambah)

1 1 0 1 2,5 3 4,8 9,6 14 2

2 2 0 1 3,3 5,1 8 8,5 9 1,28

3 3 0 1,1 1,8 2,2 3 4,1 5 0,7

4 4 0 0,6 2 4,5 5 8,8 10 1,4

5 5 0 0,5 2,5 5,5 7,6 10,9 14,5 2,07

6 6 0 0,9 5 7,6 8,7 10,1 16 2,28

7 7 0 0,3 4 4,7 5 6,6 8,1 1,15

8 8 0 0,3 1 3,3 6,5 8,1 9 1,28

9 9 0 0 1,5 4 9,5 12,9 18 2,57

10 10 0 0 2 3,5 4 7,6 9,5 1,35

Kecepatan per-
0
tumbuhan (per hari)

Panjang batang rata-


0 0,57 2,56 4,34 6,21 8,72 11,31
rata (per hari)

Keranjang B (Air Hujan)


Tabel 1.2 Pengamatan panjang batang kecambah tanaman kacang hijau pada keranjang B

No Kecambah ke Panjang batang hari ke (cm) Kecepatan


pertumbuhan
1 2 3 4 5 6 7 (per kecambah)

1 1 0 1,5 2 3,1 5,6 7,2 13 2,14

2 2 0 1,9 1,5 2,1 4 8,5 11,5 1,64

3 3 0 1 2 2,8 3,7 4,1 5 0,65

4 4 0 1,2 2,2 2,8 3 4,3 5,5 0,78

5 5 0 0,8 1,5 3 4,5 8,9 11 1,58

6 6 0 0,4 2 2,5 3 4,6 6 0,81

7 7 0 0,3 2,5 3 5,5 7,2 12 1,78

8 8 0 0,3 2,2 4,1 5,9 6,5 7 0,85

9 9 0 0 1,8 3,3 4,5 6 6,5 0,92

10 10 0 0 1,8 2,4 5,7 8,3 11,5 1,64

Kecepatan per-
0,00
tumbuhan (per hari)

Panjang batang rata-


0 0,74 1,95 2,91 4,54 6,56 8,9
rata (per hari)

Keranjang C (Air Sumur) - kontrol


Tabel 1.4 Pengamatan panjang batang kecambah tanaman kacang hijau pada keranjang C

Panjang batang hari ke (cm) Kecepatan


No Kecambah ke pertumbuhan
1 2 3 4 5 6 7 (per kecambah)

1 1 0 0,5 1,5 2,3 5,1 7,6 10 1,57

2 2 0 0,9 2,8 3 3,5 4,4 5 0,71

3 3 0 0,6 2,5 3,2 4,1 5,5 7,8 1,11


4 4 0 1 1,5 4,1 5 5,6 7,5 1,07

5 5 0 0,4 1,9 4 5.1 8,6 10 1,42

6 6 0 0,3 1,6 2,1 3 3,8 5,5 0,75

7 7 0 0,2 2,7 3,3 4 4,3 5 0,84

8 8 0 0 1,5 3 3,8 4,4 5,1 0,72

9 9 0 0 0,5 2,1 3,9 5,8 7 1

10 10 0 0 1,2 2,4 3,5 4,2 5 0,71

Kecepatan per-
0,00
tumbuhan (per hari)

Panjang batang rata-


0,00 0 0,39 1,77 2,95 3,98 5,42
rata (per hari)

Keranjang D (Air Sungai)


Pengamatan panjang batang kecambah tanaman kacang hijau pada keranjang D

Panjang batang hari ke (cm) Kecepatan


No Kecambah ke pertumbuhan
1 2 3 4 5 6 7 (per kecambah)

1 1 0 0,4 2,1 2,3 5,1 7,6 10 1,42

2 2 0 0,6 3 3 3,5 4,4 5 0,71

3 3 0 0,6 2,8 3,2 4,1 5,5 7,8 0,97

4 4 0 0,7 3,4 4,1 5 5,6 7,5 1,07

5 5 0 0,4 1,8 4 5,1 8,6 10 1,42

6 6 0 0,7 4,5 2,1 3 3,8 5,5 0,78

7 7 0 0,5 3,1 3,3 4 4,3 5 0,71


8 8 0 0,4 2 3 3,8 4,4 5,1 0,72

9 9 0 0,6 3,6 2,1 3,9 5,8 7 1

10 10 0 1 4,3 2,4 3,5 4,2 5 0,71

Kecepatan per-
0,00
tumbuhan (per hari)

Panjang batang rata-


0,00 0 0,59 3,06 2,95 4,1 5,42
rata (per hari)

“PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU”

Disusun oleh:
Ade Nurjanah
Arin Annisa F
Kartika Purnama Sari
Lyanna Dwi
Ryans H.
Saepul Malik
Yessi Widamustika
Yoppy Taufik
XII-1PA 4
SMAN 1 SINGAPARNA
Jl. Pahlawan KHZ. Mustofa Tlp. (0265) 545203 Singaparna 46416
Fax (0265) 541499 E-mail: smanespa@yahoo.co.id Website: www.smanespa.sch.id

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri mahluk hidup. Pertumbuhan dan
perkembangan berjalan seiring. Pertumbuhan pada tanaman terjadi karena adanya pertambahan
ukuran (volume) yang irreversible (tidak dapat balik) yang disebabkan adanya pertambahan
jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik tumbuh dan pembesarandari
tiap-tiap sel. Sedangkan perkembangan merupakan spesialisasi sel-sel menjadi struktur dan
fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan
dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman adalah air. Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin
tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Apa fungsi air bagi tumbuhan?
Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut :
1. Untuk fotosintesis.
2. Mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
3. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
4. Berperan dalam proses metabolisme sel
5. Mengaktifkan reaksi enzimatik
6. Membantu perkecambahan biji
7. Menjaga kelembapan.
Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan
mati.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau?
2. Bagaimanakah perbedaan tanaman kacang hijau yang disiram oleh air ledeng, air teh dan air
sabun?
1.3 Tujuan
1. Memuhi tugas dari guru mata pelajaran Biologi
2. Mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
3. Untuk mengetahui perbandingan kecepatan pertumbuhan biji kacang hijau yang disiram oleh
air ledeng, air teh, dan air sabun?
1.4 Manfaat penelitian
a. Mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
b. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa jenis air mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika.Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi.Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan
legum, setelah keledai dan kacang tanah.

Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain :


a. Protein (memperkuat daya tahan tubuh).
b. Kalsium dan fosfor (memperkuat tulang).
c. Vitamin B1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energi).
d. Vitamin B2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh).
e. Vitamin E (membantu meningkatkan kesuburan).
f. Zat besi (membantu pembentukan sel darah merah.
g. Magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak.
h. Terdapat antioksidan yang berguna bagi tubuh.

Hormon auksin sangat penting bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau.Hormon auksin
berfungsi merangsang perpanjangan sel-sel batang, pertumbuhan akar, diferensiasi sel,
pertumbuhan buah, fototropisme dan geotropisme. Hormon auksin di hasilkan pada embrio
dalam biji, meristem batang dan daun-daun muda.

2.2 Pengertian pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel dan dapat pula disebabkan oleh keduanya.Selama
pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel.Pertumbuhan dapat diukur serta
dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atautingkat yang lebih
sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakansecara kuantitatif. Perkembangan merupakan
proses yang berjalan sejajardengan pertumbuhan.
Perkembangan awal suatu tumbuhan secara garis besar melalui tiga tahap, yaitu pembelahan
sel, morfogenesisi dan diferensiasi seluler.
1. Pembelahan sel
Zigot di dalam biji tumbuhan mengalami pembelahan sel mitosis memebentuk jaringan
embrional.
2. Morfogenesis
Embrio yang terbentuk didalam biji memiliki kotiledon dan akar serta tunas rudimenter. Sesudah
biji berkecambah akan dan tunas rudimenter tersebut akan berkembang menbentuk sistem akar
dan tunas tumbuhan. Proses ini dinamaakan morfogenesis.

3. Diferensiasi seluler
Jaringan embrional terus berkembang menjadi struktur dan fungsi khusus yang akan dimiliki
pada sat dewasa. Pada saat ini gen menentukan sifat tumbuhan. Sel-sel yang terdiferensiasi akan
memebentuk jaringan. Diferensiasi adalah proses yang menjadikan sel memiliki fungsi-fungsi
biokimia dan morfologi khusus yang sebelumnya tidak dimilikinya. Proses pembentukan
jaringan permanen pada tumbuhan (epidermis, korteks, dan stele) yang berasal dari jaringan
embrional di sebut spesialisasi.
Jika sistem organ telah terbentuk, organisme akanmengalami pertambahan volume.Hal ini terjadi
karena sel terus mengadakan mitosis dan sel mengambil bahan-bahan yang diperlukannya dari
lingkungan.

2.3 Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan


1. Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio didalam biji menjadi tanaman baru. Biji
akan berkecambah jikaberada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahanini
memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai,persediaan oksigen yang cukup,
kelembapan, dan cahaya.
a. Proses perkecambahan
1) Proses fisika
Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji
yang kering.
2) Proses kimia
Dengan masuknya air ke dalam biji, enzimakan bekerja dengan aktif. Jika embrio terkena air,
embrio menjadiaktif dan melepaskan hormon giberelin (GA).Hormon ini memacualeuron untuk
membuat (mensintesis) dan mengeluarkan enzim. Enzimyang dikeluarkan antara lain:
enzim amilase, maltase, dan enzimpemecah protein.
Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan
endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air, misalnya enzim
amilase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat-zat
lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit
tumbuhan.

b. Macam perkecambahan
1) Perkecambahan hipogeal
Pada perkecambahan ini, epikotil memanjang kepermukaan tanah, tetapi kotiledon tetap
berada di dalam tanah.Contoh :perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), dan jagung
(Zeamays).
2) Perkecambahan epigeal
Pada perkecambahan ini hipokotil tumbuh menembus permukaan tanah sehingga kotiledon
terangkat ke permukaan tanah.Contoh: perkecambahan pada kacang hijau (Phaseolus sp.),
kacang tanah (Arachis hypogaea) dan kapas (Gossypium sp).

2. Pertumbuhan primer
a. Titik tumbuh akar
Setelah proses perkecambahan, tumbuhan mengalamipertumbuhan dan perkembangan lebih
lanjut. Tumbuhan akan membentuk akar, batang, dan daun. Ujung batang dan ujung akar akan
tumbuh memanjang karena adanya aktivitas sel-sel meristematis. Proses ini disebut pertumbuhan
primer. Sel-sel meristem dapat juga berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan
fungsi yang khusus.
Berdasarkan strukturnya, titik tumbuh akar dibedakan menjadi daerahpembelahan sel,
daerahpemanjangan sel dan daerah diferensiasi.Daerah pembelahan sel terdapat pada bagian
ujung, di belakang tudungakar.Pada daerah ini terdapat meristem primer dan meristem
apikaldengan sel-sel yang aktif membelah (meristematik). Meristem primerterdiri atas tiga
sistem jaringan yaitu protoderm (lapisan terluar yangakan menjadi jaringan epidermis),
meristem dasar (lapisan kedua yangberada di sebelah dalam protoderm dan akan menjadi
jaringan dasar),danprokambium (merupakan lapisan dalam yang akan menjadi steleatau silinder
pusat). Meristem apikal merupakan pusat pembelahan sel.
Daerah pemanjangan sel terdapat di belakang daerah pembelahan.Sel-sel pada daerah ini
memiliki kemampuan untuk membesar danmemanjang.
Pada daerah diferensiasi, sel-sel pada tiga sistem jaringan meristemmengalami proses
diferensiasi, sehingga memiliki struktur dan fungsikhusus. Epidermis pada daerah diferensiasi
sudah terdiferensiasi dantumbuh bulu-bulu akar yang berfungsi untuk menyerap unsur-unsurhara
dari dalam tanah.Oleh sebab itu, daerah diferensiasi dikatakanmengalami organogenesis secara
sempurna.

b. Titik tumbuh batang


Sama seperti halnya akar, pada ujung batang juga terdapat titik tumbuh pada batang
dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan yang
terjadi pada akar , yaitu terdapat daerahpembelahan sel, daerah pemanjangan sel dan
daerah diferensiasi.
Pada daerah pembelahan terdapat titik tumbuh dan bakal daun. Pada bagian atas daun
tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun, sehingga daun yang muda
akan melengkung diatas titik tumbuh.
Pada zona pemanjangan sel-sel tumbuh memanjang dan membesar sertamulai tampak bakal
jaringan pembuluh. Pada daerah diferensiasi terdapatbermacam-macam jaringan, tetapi pada
dasarnya batang memiliki lapisan-lapisanjaringan yang sama dengan akar, yaitu epidermis,
korteks, dan silinderpusat (stele).

3. Pertumbuhan sekunder
Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang sel-selnyaaktif membelah.Pada tumbuhan
dikotil, jaringan xilemdan floem primer terdapat pada batang dan akar yang hidupdiambil alih
oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkanoleh kambium yang aktif membelah.
Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floemsekunder, dan ke arah dalam
membentuk xilem sekundersehingga batang tumbuhan bertambah besar.Aktivitaskambium yang
membentuk xilem dan floem sekunder inidisebut pertumbuhan sekunder.Semua jaringan yang
ada disebelah dalam kambium disebut kayu, sedangkan di sebelah luarkambium
disebut kulit atau papagan.Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batangterjadi karena
aktivitas kambium yang dipengaruhi oleh musim.Jika kondisi lingkungan kurang
menguntungkan, maka aktivitaskambium menjadi rendah sehingga xilem dan floem
sekunderyang dihasilkan sedikit. Namun sebaliknya, pada musim hujan,aktivitas kambium ini
akan meningkat. Perbedaan aktivitaskambium akan menghasilkan jejak pada batang yang
disebut lingkaran tahun.
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
1. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan yang
memepengaruhi pertumbuhannya, yaitu:
a. Cahaya
b. Makanan
c. Air
d. Oksigen
e. Kelembapan
f. suhu
2. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan, yaitu:
a. Gen
b. Hormone

2.5 Zat-zat yang terkandung dalam air teh dan air sabun
Komponen aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatile maupun yang nonvolatile
antara lain sebagai berikut : polyphenols (10_25%), methylxanthines, asam
amino, peptide, komponen organik lain, tannic acids (9_20%), vitamin C (150_250
mg%), vitamin E (25_70 mg%), vitamin K (300_500 IU/g), ß-carotene (13_20%), kalium (1795
mg%), magnesium (192 mg%), mangan (300_600 ug/ml), fluor (0,1_4,2 mg/L), zinc (5,4
mg%), selenium (1,0_1,8 ppm%), copper (0,01 mg%),iron (33 mg%), calcium (7 mg%), caffein
(45_50 mg%).
Polyphenols Teh sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut polyphenols,
termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara
alamiah ada pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan anggur.
Pada tanaman, flavonoids memberikan perlindungan terhadap adanya stress lingkungan,
sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai pengendali hormon dan
enzyme inhibitor.
Ternyata teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro yang banyak
berperan dalam fungsi pembentukan enzim di dalam tubuh sebagai enzim antioksidan dan
lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teh merupakan sumber mineral yang
menyehatkan.

BAB III
METODOLOGI
3.1 Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Jenis air (air ledeng, air teh, dan air cucian beras.)
2. Variabel terikat :Pertumbuhan panjang batang setiap hari, keadaan biji, dan keadaan
daun.
3.2 Metode penelitian
1. Study literatur
Dalam melakukan percobaan ini kami akan menggunakan metode study literatur yaitu dengan
cara membaca buku-buku yang menjadi sumber referensi yang mendukung penelitian kami.
2. Experimen
Kami melakukan percobaan langsung untuk mendapatkan data yang kami cari.

3.3 Alat dan bahan


1. 3 buah gelas plastik (bekas air mineral)
2. 15 butir kacang hijau
3. Air (air ledeng, air teh dan air cucian beras)
4. Tanah
5. Kapas
6. Penggaris
7. Alat tulis (pulpen dan buku tulis)
3.4 Cara kerja
1. Rendamlah biji kacang hijau dengan air bersih selama semalam.
2. Sediakan 3 gelas bekas air mineral/gelas kimia.
3. Masukkan tanah ke dalam setiap gelas.
4. Beri label pada setiap gelas yaitu A1, A2 dan A3.
5. Letakkan 5 butir biji kacang hijau pada setiap gelas.
6. Sirami biji-biji yang ada di gelas A1 dengan air ledeng, gelas A2 dengan air teh dan gelas A3
dengan air sabun setiap hari dengan volume yang sama yaitu 20 ml.
7. Amati dan catat pertumbuhan (pertambahan panjangnya) setiap hari selama 14 hari, usahakan
pada waktu yang sama setiap pagi atau setiap sore.

3.5 Hasil pengamatan


Setelah mengamati selama 8 hari dan diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Gelas A1 (Air ledeng)

Tanggal Hari Tinggi tanaman yang disiram (cm) Keterangan


ke Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 4
03-09-2012 1 0.3 Rata-rata panjang akar, batang belum
tumbuh, dan biji masih kecambah.
04-09-2012 2 3.5 Rata-rata panjang akar, batang belum
tumbuh, dan biji masih kecambah.
05-09-2012 3 4 0.2 1.8 1.5 Daun mulai tumbuh
06-09-2012 4 7.5 4.5 6 5 Daun mulai membuka dan melebar, 1
biji belum tumbuh.
07-09-2012 5 11.2 8.5 9.6 9.3 3 daun mulai mebesar 1 biji belum
tumbuh
08-09-2012 6 14.5 11.5 13.9 12 Semua daun mebesar dan 1 biji belum
tumbuh
09-09-2012 7 15 12.5 14 13 Daun semakin melebar dan 1 biji
masih belum tumbuh.
10-09-2012 8 18 17 17.3 17.1 Daun nya melebar dan berukuran
cukup besar (sedang) dan 1 biji tidak
tumbuh
Rata-rata 11 9 10 9.6 9.9 cm rata-rata keseluruhan

2. Gelas A2 (Air teh)

Tanggal Hari Tinggi tanaman yang disiram (cm) Keterangan


ke Biji Biji Biji Biji 4 Biji 5
1 2 3
03-09- 1 0.4 Rata-rata panjang akar, batang belum
2012 tumbuh, dan biji masih kecambah.
04-09- 2 4 Rata-rata panjang akar, batang belum
2012 tumbuh, dan biji masih kecambah.
05-09- 3 2.4 2.3 2 2 1.8 Daun mulai membuka dan melebar,
2012 semua biji tumbuh.
06-09- 4 7.2 7 6.9 6.9 6.2 Daun sudah membuka dan semua biji
2012 tumbuh baik.
07-09- 5 11.5 11.3 10.5 10.2 9.2 Daunya sudah mulai membesar
2012
08-09- 6 15.5 14.3 14.2 13.5 12.5 Daunya sudah semakin membesar
2012
09-09- 7 17 16 16 15.5 14 Daunya sudah semakin membesar
2012
10-09- 8 19 18.1 17.5 17.5 17 Dauna besar dan lebih besar (besar)
2012 dan semua bijinya tumbuh dengan
baik
Rata-rata 12.1 11.5 11.2 10.9 10.1 11.2 cm rata-rata keseluruhan

3. Gelas A3 (Air sabun)

Tanggal Hari Tinggi tanaman yang disiram Keterangan


ke (cm)
Biji Biji Biji Biji Biji
1 2 3 4 5
03-09- 1 0.6 Rata-rata panjang akar, batang belum
2012 tumbuh, dan biji masih kecambah.
04-09- 2 6 Rata-rata panjang akar, batang belum
2012 tumbuh, dan biji masih kecambah.
05-09- 3 3.5 2 1.8 - - Daun mulai tumbuh dan 2 biji belum
2012 tumbuh.
06-09- 4 5 4.5 3 - - Daun mulai melebar tapi ukuranya kecil,
2012 dan dua biji belum tumbuh.
07-09- 5 7.2 7 5.2 - - Daun melebar dan ukuranya masih kecil,
2012 serta 2 biji belum tumbuh
08-09- 6 11.5 9,3 8.5 1 0.5 Daun melebar dan ukuranya masih kecil,
2012 dan 2 biji mulai tumbuh.
09-09- 7 13.5 10 9 3 1 Daun melebar dan ukuranya masih kecil.
2012 Dan semuanya tumbuh dengan baik
10-09- 8 - 12 - - - Daunya (kecil) pada layu serta 4 bijinya
2012 mati
Rata-rata 8.1 7.5 5.5 2 0.75 4.77 cm rata-rata keseluruhan

3.6 Analisis data


Berdasarkan hasil pengamatan jenis air ternyata memang berpengaruh terhadap pertumbuhan
kacang hijau, ini dapat dilihat dari perbandingan antara gelas A1(Air Ledeng), A2(Air teh),
A3(air sabun), dimana pertumbuhan pada gelas A2 yang disiram dengan air teh lebih cepat
daripada gelas yang lainya, dengan rata-rata panjang 11.2 cm, juga ukuran dan lebar daun yang
lebih besar dan lebih lebar di banding gelas lain dan semua biji yang ditanam tumbuh dengan
baik, kandungan dalam air the sangat berpengaruh terhadap cepatnya pertumbuhan kacang hijau.
kemudian A1 yang disiram dengan Air ledeng dengan rata-rata panjang batangnya 9.9 cm,
ukuran dan lebar daun sedang jika, dan 1 biji tidak tumbuh, terakhir A3 yang disiram dengan air
sabun dengan rata-rata panjang batangnya 4.77 cm, ukuran dan lebarnya lebih kecil dibanding
biji kacang hijau di gelas A1 dan A2, pada awalnya hanya ada 3 biji yang tumbuh kemudian
pada hari ke 6 dan 7 2 biji lagi tumbuh dan pada hari terakhir hanya ada 1 yang hidup sisanya
mati dan kondisi daunya layu.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jenis air berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau , terbukkti dengan adanya
perbedaan antara gelas A1 yang disiram Air ledeng, A2 yang disiram Air Teh dan A3 yang
disiram air sabun, biji yang disiram kacang hijau lebih cepat tumbuh, lebih subur dan keadaan
daun yang lebih besar serta lebar dibandingkan dengan biji kacang hijau yang disiram air ledeng
dan air sabun,biji kacang hijau yang disiram air ledeng mengalami pertumbuhan yang sedang,
daunya berukuran sedang, biji kacang hijau yang disiram air sabun mengalami pertumbuhan
yang lambat daun keadaan daun yang ledeng lebih kecil dinbanding yang disiram oleh air teh
dan air ledeng dan pada akhirnya daunya layu dan mati.
4.2 Saran
Dalam melakukan praktikum sering kali mengalami beberapa kendala dan beberapa
kesalahan oleh karena itu saran yang dapat di berikan sebagai berikut :
1. Fotolah langkah demi langkah pratikum, alat dan bahan serta tanaman yang diteliti sebagai
dokumentasi
2. Catat dan ukur lah hasil dari pengamatan setiap hari selama kurun waktu yang telah
direncanakan
3. Dalam penulisan judul laporan jangan menuliskan judul “LAPORAN PENGARUH JENIS
AIR TERHADAP PERTUMBUHAN KACAG HIJAU” tetapi cukup dengan “pengaruh jenis air
terhadap pertumbuhan kacang hijau, juga gunakan kaidah-kaidah atau aturan-aturan penulisan
laporan yang lainya.

DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A. 2012. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Kistinnah, Idun. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
www.google.com

2.3 Media Air Penyiraman

2.3.1 Air Cucian Beras

Air cucian beras mengandung vitamin B1 ini berguna dalam mobilisasi karbohidrat
hingga bagus untuk tanaman yang baru replanting. Sementara itu ada yang mengatakan bahwa
vitamin ini membantu perakaran. Vitamin B1 akan membantu perakaran selama bersama dengan
auksin. Pada tissueculture, vitamin B1 tanpa auksin tidak berpengaruh pada perakaran,
sedangkan B1 dan auksin memberikan pengaruh yang lebih besar dibanding hanya auksin saja.

2.4.2 Larutan MSG

Monosodim glutamat atau biasa disebut vetsin bagi sebagiat orang umumnya digunakan
untuk penyedap masakan. Vetsin atau MSG memiliki hubungan kimia (natrium-Na) Natrium
yang dapat myuburkan tanaman. Dimana defisiensi unsur Na atau Natrium itu sendiri sangat
berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman, yaitu resistensi tanaman akan menurun apalagi saat
musim kering. Tanpa Natrium pertumbuhan tanaman tidak dapat meningkatkan kandungan air.

2.4.3 Larutan Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi
perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat.
Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula
sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam),
menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
2.4.4 Air cuka

Cuka merupakan salah satu gugus asam karboksilat yang paling sederhana. Cuka atau
yang mempunyai nama lain asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia
asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka
memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH,
CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni atau disebut juga asam asetat glasial adalah
cairan higroskopis tak berwarna yang memiliki titik beku 16.7°C.
Cuka telah dikenal manusia sejak dahulu kala. Pada tahun 3000 SM dan 2000 SM di
Mesopotamia diperkirakan bahwa 40% dari total panen gandum digunakan untuk pemasakan bi
dan pembuatan cuka. Di Mesir telah dikenal bahwa proses fermentasi yang menghasilkan
alkohol jika diproses lebih lanjut dengan microorganisme berbeda akan menghasilkan asam
cuka. Karena khasannya, kemudian cuka Mesir menjadi sangat disukai oleh bangsa Yunani
(greek) dan Romawi. Orang-orang Babilonia memproduksi beberapa jenis cuka yang berbeda,
termasuk yang terbuat dari getah palem, biji gandum dan kurma yang merupakan bahan mentah
yang digunakan dalam pembuatan cuka sekarang.
Manfaat cuka sangat banyak. Selain sebagai pemberi rasa dan aroma pada masakan, cuka
juga dapat digunakan sebagai bahan pengawet, antiseptik, desinfecktan dan obat-obatan. Sebagai
obat cuka dapat menurunkan kolesterol, kontrol diet, dan kontrol gula darah pada penderita
diabetes.

2.4.5 Air murni

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.Manfaat air bagi tumbuh-tumbuhan
yaitu untuk mempertahankan ketegakantumbuhan, untuk transportasi bahan makanan dari akar
ke seluruh bagian pohon, unti proses fotosintesis.

LAPORAN PENELITIAN

BIOLOGI

Disusun oleh :

1. Gani Nur P.

2. Enggal Fadli P.
3. Fraya Aditya P.

4. Heikal Syah Alam.

5. Riski Hiodayat S.P

6. Riza Prasetyo P.

7. Galih Tri Cahyono

XII IPA 1

SMAN 5 KEDIRI

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini dibuat untuk memenuhi tugas Biologi oleh Kelompok 4 XII IPA 1, SMA Negeri
5 Kediri, tahun ajaran 2013/2014.

Judul Laporan Penelitian

Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Ketua Kelompok : Gani Nur Pramudyo

Anggota kelompok :

1. Enggal Fadli P.

2. Fraya Aditya P.

3. Heikal Syah Alam.

4. Riza Prasetyo P.

5. Riski Hiodayat S.P

6. Galih Tri Cahyono

Guru Pembimbing

Nama Lengkap : Eva Nurdia Nusi Ferawati, S.Si

NIP :
Kediri, September 2013

Guru Pembimbing, Ketua Kelompok,

EVA NURDIA NUSI FERAWATI, S.SI GANI NUR PRAMUDYO

Menyetujui,

Kepala SMAN 5 Kediri,

Drs. H. Sony Tataq Setya Swasono, M.Pd.

NIP: 19630110 198903 01 016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan waktu dan
kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran “Biologi”yang
diberikan oleh Ibu Eva Nurdia Nusi Ferawati, S.Si. Jenis tugas yang diberikan adalahpengamatan
tentang Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman.Metode penugasan yang diberikan adalah
menyusun Laporan Penelitian Tentang Pengaruh Air Terhadap

Pertumbuhan Tanaman.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswadapat memahami tentang Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya
kompetensipembelajaranpara siswa yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin
melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam mengambil suatu
putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian
hidup yang integratif Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan demi kelengkapan dan
penyempurnaan tugas kelompok ini.

Kediri, September 2013

Penyusun

KELOMPOK 4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHANi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISIv

BAB I PENDAHULUAN1

A. Latar Belakang1

B. Rumusan Masalah1

C. Tujuan Penelitian1

D. Manfaat penelitian1

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS2

A. Landasan Teori 2

B. Hipotesis 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... .......................6


A. Alat dan Bahan ............................................................................................................. 6

B. Cara Kerja ................................................ .....................................................................9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........... .........................................9

A. Tabel Pengamatan

D. Pembahasan.................................................................................................................15

BAB V PENUTUP................................................................................................................18

A. Kesimpulan ..................................................................................................................18

B. Saran

Daftar Pustaka.......................................................................................................................19

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup
lainnya.Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan
oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar dan bersifat tidak dapat balik
(irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah
peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya,


yaitu Air.air merupakan petunjuk utama yang membuat benih dapat tumbuh dan berkembang.

Dari keadaan tersebut, kami melakukan penelitian terhadap pertumbuhan biji kacang hijau yang
diberi air berbeda yaitu air biasa dan air kelapa. Biji yang mana yang cepat tumbuh, diberi air
biasa atau air kelapa. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan penelitian seperti yang
tercantum pada laporan ini.
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah jenis air (air biasa/air kelapa) mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau ?

2. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau diberi air biasa dan air kelapa ?

3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau selain jenis air ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau

2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau yang diberi jenis air berbeda (air
biasa dan air kelapa)

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari penelitian yaitu sebagai berikut.

Bagi siswa → Manfaat bagi siswa dengan adanya penelitian ini yaitu pengetahuan siswa
tentang faktor airdalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang hijau.

Bagi guru → Manfaat bagi guru melalui penelitianini yaitu guru dapat mengetahui
tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan ujipraktek dalam hal ini mengenai
pertumbuhan biji kacang hijau.

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :

1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah
sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan
adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran
tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah
sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran
sehingga tidak dapat diukur.Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi.
Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan
akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan
molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai
berikut :

a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.

b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.

c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk
jaringan, organ, dan individu.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :


a. Faktor Internal
Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau
berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang
sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.

Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan
pertumbuhan.
Auksin : untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen : untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
- Rizokalin : Untuk pembentukan akar
- Aulokalin : Untuk pembentukan batang
- Filokalin : Untuk pembentukan daun
- Antokalin : Untuk pembentukan bunga
b. Faktor Eksternal
Air
Fungsi air antara lain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat
Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi
dan kelangsungan hidup dari tanaman.Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-
37°C.Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.
Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air
lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang
lebih cepat.

Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya
tumbuhan hijau).Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak
pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari
dapat menghambat proses pertumbuhan.
Nutrisi
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya.Nutrien yang dibutuhkan dalam
jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien).Unsur makro misalnya karbon, oksigen,
hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium.Sedangkan nutrien yang
dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien).Contoh unsur
mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan untrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan
mengalami defisiensi.Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang
dengan tidak sempurna.
Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi akan terkait
dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan,
akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas
pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan
membesar.

B. Hipotesis
Biji kacang hijau kemungkinan dapat tumbuh dengan baik dan optimal apabila diberi air biasa
yang cukup, dan kemungkinan tanaman kacang hijau dapat tumbuh lebih subur daripada yang
diberi air kelapa.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan tersebut adalah sebagai berikut :
Alat
1. 4 gelas plastik bekas air mineral/gelas kimi 20cc
2. 4 gumpal kapas dengan berat yang sama (2gram)
3. Pipet tetes
4. Penggaris
5. Spidol
6. Kamera
Bahan
1. Biji kacang hijau secukupnya
2. Air bersih
3. Air Kelapa secukupnya

B. Cara Kerja
Dalam melaksanakan percobaan, ikuti langkah – langkah atau urutan kerja berikut ini :
1. Rendamlah biji kacang hijau dengan air bersih selama 1 jam
2. Sediakan 4 gelas bekas air mineral/gelas kimia
3. Masukkan segumpal kapas
4. Beri label A untuk 2 gelas dan label B untuk yang dua gelas
5. Letakan 4 butir biji kacang hijau pada setiap gelas
6. Beri 5 tetes air biasa untuk label A1 dan beri 15 tetes air biasa untuk label A2
7. Beri 5 tetes air kelapa untuk label B1 dan beri 15 tetes air kelapa untuk label B2
8. Sirami biji tersebut setiap hari dengan petunjuk nomor 6 dan 7 setiap gelas secara merata
9. Amati dan catat pertumbuhan (pertambahan panjangnya) setiap hari, usahakan pada waktu
yang sama

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Hasil Penelitian


Data hasil penelitian pertumbuhan biji kacang hijau yang diberi air
Hari ke- Keterangan
Wadah
1 2 3 4 5 6
1 **
2 *
Rata-
rata
Data hasil penelitian pertumbuhan biji kacang hijau diberi air kelapa
Hari ke- Keterangan
Wadah
1 2 3 4 5 6
1 - - - - - # **
2 - - - - # # **
Rata-
rata
Keterangan pengamatan:
** Diberi 10 tetes ( air/air kelapa )
* Diberi 5 tetes ( air/air kelapa )
# Tumbuh jamur pada biji kacang hijau
Pada hari pertama penelitian, tumbuhan mulai berkecambah.
Hari kedua akar dan batang mulai bertambah panjang.
Hari ketiga daun mulai menunjukkan wujudnya.
Hari keempat-terakhir (6) kacang hijau sudah menjadi tumbuhan yang utuh.

B. Pembahasan
Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada penelitian ini di dapatkan hasil yaitu :
1. Apakah jenis air (air biasa/air kelapa) mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau ?
Air sangat mempengaruhi pertumbuhan karena Air berfungsi Untuk Fotosintesis,Mengaktifkan
reaksi-reaksi enzim , Membantu proses perkecambahan biji,Menjaga (mempertahankan)
kelembapan, Untuk transpirasi, Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan
sel, Menghilangkan asam asbisat

2. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau diberi air biasa dan air kelapa ?
Ada perbedaan yaitu Tanaman satu dengan tanaman lainnya di dalam pemberian air dan kadar
air jelas ada perbedaan yaitu ada yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada yang lambat. Ini
dikarenakan adanya pemberian air dan kadar air berbeda pada setiap label misalnya label A1
diberi 5 tetes air dan label A2 diberi 10 tetes air biasa, label A2 lebih cepat tumbuh daripada
label A1 karena faktor pemberian kadar (air biasa). Sedangkan label B1 dan B2 kami amati tidak
ada pertumbuhan hal ini dikarenakan banyak faktor yaitu air kelapa yang terkena bakteri
sehingga biji kacang hijau ada jamurnya. Selain itu kompetisi antara tanaman kacang hijau satu
dengan yang lainnya yang disebabkan karena peletakkan biji satu yang berdekatan dengan biji
lainnya pada saat penanaman. Faktor gen juga sangat mempengaruhi hal tersebut, karena tidak
semua biji membawa gen yang ‘baik’ sehingga ada tanaman yang lebih cepat pertumbuhannya
dan ada juga yang lambat.

3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau selain air ?
Faktor Internal
Gen
Hormon
Faktor Eksternal
Air
Kelembaban Udara
Cahaya Matahari
Nutrisi
Kelembapan

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
Tumbuhan kacang hijau yang diberi air lebih cepat tumbuh daripada diberi air kelapa karena air
kelapa dapat menyebakan biji kacang hijau terkena jamur sehingga tidak tumbuh.
B. Saran
Dalam melakukan suatu penelitian lebih baik melakukan percobaan di lab. Biologi, sehingga
percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
Dalam melakukan penelitian, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti
sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

DAFTAR PUSTAKA

Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGIuntuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga
Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1.
Jakarta. Esis

artikel bentuk kata sapaan bahasa Madura Gelar Keagamaan


BENTUK KATA SAPAAN GELAR KEAGAMAAN BAHASA MADURA DAN PERILAKU
YANG MENYERTAINYA,
Kajian Sosiolinguistik Dengan Pendekatan Sosial Budaya

ABSTRAK

Kata kunci: madurese, kyai, religious

MadurEse society have complex culture and life society is interesting for research (madura
society called madurese). So, we can look from researches of madurEse from other research. One
of them is about religi on madurese. That research is ‘Rencana Pembangunan Suramadu, Melihat
Ulama dalam Konteks Demokrasi’ by Mutmainnah and ‘Menabur Kharisma Menuai Kuasa,
Kiprah Kiai dan Balter Sebagai Rezim Kembar di Madura’.
We know that madurese are mayority moslem. Then, kyai is the first person and kyai has higher
social class. It is a figure or culture of madurese. They believe that kyai not only for teaching
religius science, but for save madurese from misfortune and look for blessing in their life. This
opinion is a part of culture madurese are like Jember madurese.
Kyai is special called in madurese. So, a symbol for good kind and clever person in madurese. It
is a homepage for some one which have a religius title like address special for this community
and not use for other community.
This research use explaination and descreption for madurese in Jember especially for them,
religious community, and this research does not for other community. Object of this research is
the religious community at Jember madurese figure. Tihs research use verbal data address type at
the religious community. It is getting from interview with respondens of Jember madurese.

PENDAHULUAN
Permasalahan. Penggunaan sapaan dalam suatu bahasa mencerminkan sistem interaksi sosial dari
masyarakat penuturnya. Adanya pilihan sistem sapaan menunjukkan adanya stratifikasi sosial
atau kelas-kelas sosial dalam suatu masyarakat yang bersangkutan. Seperti halnya masyarakat
Jawa, masyarakat Madura juga terdapat stratifikasi sosial. Cara penghormatan kepada kelas
sosial tertentu ditunjukkan dengan adanya sapaan dan penggunaan bahasa pada saat interaksi
berlangsung. Hal tersebut dapat diaplikasikan dengan pemilihan bahasa yang sesuai dengan kelas
sosial mitra tutur.
Cara penghormatan masyarakat Madura pada suatu kalangan atau kelompok yang memiliki atau
menduduki kelas sosial atas, yaitu pada lapisan kiai dibuktikan dengan adanya sapaan, tingkat
tutur bahasa yang khusus digunakan di kalangan tersebut. Kalangan tersebut merupakan suatu
kelompok masyarakat yang merupakan kalangan agama.
Masyarakat Madura menempatkan posisi kiai pada posisi yang sangat penting dan central dalam
masyarakat. Rozaki (2004) menyatakan bahwa bagi masyarakat Madura tidak hanya dipandang
sebagai subjek yang mempunyai kekuatan linuwih. Itu sebabnya ia dapat berperan sebagai tabib,
yang dimintai mantra atau jimat dalam segal urusan dan tempat belajar ilmu kanuragan. Selain
itu, gelar-gelar keagamaan juga sangat berpengaruh pada status sosial masyarakat yang
bersangkutan.
Adanya penghormatan dan pengistimewaan pada kalangan keagamaan merupakan suatu hal yang
menjadi ciri khas budaya masyarakat Madura. Penghormatan yang dimaksud adalah dengan
adanya sapaan, dan status sosial pada kalangan tersebut. Begitu juga pada masyarakat Madura
Jember (selanjutnya disingkat MMJ) yang menempatkan kalangan keagamaan sebagai kelompok
yang menduduki kelas sosial atas.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengetahui bentuk kata sapaan
BMJ untuk gelar keagamaan pada MMJ, dan macam-macam sapaan tersebut beserta perilaku
yang menyertainya. Hal ini merupakan gambaran budaya masyarakat Madura yang memiliki
cara dan pengistimewaan pada kalangan keagamaan, yang berbeda dengan masyarakat lainnya
dengan adanya sistem sapaan khusus dan perliku khusus di kalangan keagamaan.

Tinjauan Pustaka. Sosiolinguistik merupakan ilmu yang mengkaji tentang sosial atau sosiologi
dan linguistik atau bahasa. Sosiologi yaitu ilmu yang berhubungan dengan sosial atau yang
berhubungan dengan masyarakat, kelompok masyarakat, dan fungsi kemasyarakatan, Nababan
(1984:2) menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu yang mempelajari atau membicarakan
bahasa, khususnya unsur-unsur bahasa (fonem, morfem, kata, dan kalimat) dan hubungan antar
unsur-unsur itu, termasuk hakekat dan pembentukan unsur-unsur itu. Kridalaksana (1985:92)
menyatakan bahwa sosiolinguistik lazim didefinisikan sebagai ilmu yang mepelajari ciri dan
pelbagai variasi bahasa serta hubungan di antara bahasawan dengan ciri fungsi variasi bahasa itu
di dalam suatu masyarakat bahasa. Kridalaksana (1985:12) menyatakan bahwa sosiolinguistik
memahami masalah-masalah bahasa dan membuka jalan guna memandang bahasa sebagai
fenomena sosial secara lebih jelas dan cermat, dan juga memberikan tekanan pada hubungan di
antara bahasa dan pemakainya.
Sistem tutur sapa adalah sistem yang mengikat unsur-unsur bahasa yang menandai perbedaan
status dan peran partisipan dalam komunikasi pada suatu bahasa. Misalnya dalam bahasa
Indonesia kata-kata seperti engkau, anda, saudara, dan lain sebagainya merupakan unsur-unsur
sistem kata sapaan. Sedangkan sapaan dapat berupa morfem, kata atau frase yang digunakan
untuk menunjuk dalam situasi pembicaraan yang berbeda-beda menurut hubungan antara penutur
(01) dan mitra tutur (02).
Kata sapaan adalah kata atau ungkapan untuk menyapa para pelaku dalam suatu interaksi
komunikasi. Menurut Wijana (1991) kalsifikasi kata sapaan dalam bahasa Indonesia
dikelompokkan menjadi 7 (tujuh) kategaori yaitu kata sapaan berupa kata ganti orang, sapaan
kekerabatan, sapaan pekerjaan, sapaan nama diri, sapaan yang berhubungan dengan kata sifat,
sapaan agama, dan sapaan persahabatan. Sedangkan menurut Kridalaksana (1985:14-15) yang
juga meneliti kata sapaan dalam bahasa Indonesia mengklasifikasikan kata sapaan menjadi 9
(sembilan) yaitu kata ganti, nama diri, istilah kekrabatan, gelar dan pangkat, bentu Pe + V
(verbal) atau kata-kata pelaku, bentuk N (nominal) + ku, kata deiksis atau kata penunjuk, nomina
(kata benda atau kata yang dibendakan) lain, dan ciri zero atau nol.

Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi dan penjelasan
tentang (1) sapaan keagamaan BMJ; (2) macam-macam sapaan keagamaan BMJ; (3) perilaku
yang menyertai sapaan keagamaan BMJ.

Manfaat Penelitian. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah khazanah pengembangan ilmu-
ilmu bahasa daerah sebagai dokumentasi kekayaan kebudayaan Indonesia melalui kajian bahasa
dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang gambaran bentuk kata sapaan keagamaan
BMJ.

METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian pada masyarakat Madura yang berada di
recaman Pakusari Jember. Waktu penelitian yaitu pada bulan November 2008 sampai dengan
Maret 2009.

Sampel Penelitian. Sampel penelitian ini hádala masyarakat Madura yang memenuhi kriteria
yang telah ditentukan.

Metode Pengumpulan Data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
cakap, wawancara, rekam, catat dan studi pustaka.

Metode Analisis Data. Pemaparan hasil analisis yang berupa kaidah-kaidah dapat disajikan
melalui dua cara yaitu metode informal dan metode formal. Metode informal adalah perumusan
dengan menggunakan kata-kata biasa, termasuk penggunaan terminologi yang bersifat teknis,
sedangkan metode formal perumusannya dengan menggunakan tanda-tanda atau lambang-
lambang (Sudaryanto, 1993:145). Pada penelitian ini, penulis menyajikan data dengan
menggunakan informal.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gelar keagamaan pada umumnya diperoleh seseorang berdasarkan faktor keturunan dan
berdasarkan motivasi atau usaha untuk memiliki gelar tersebut. Gelar keagamaan ini merupakan
prestasi masyarakat Madura yang menunjukkan kelas sosial atas bagi orang-orang yang memiliki
gelar keagamaan tersebut. Adanya pengistimewaan MMJ pada gelar keagamaan ini merupakan
suatu budaya dan keunikan dalam sapaan BMJ.
Kata sapaan gelar keagamaan adalah kata sapaan yang digunakan oleh seorang penutur (01)
kepada mitra tuturnya (02) yang didasarkan pada tingkat kealiman keagamaan yang dimilikinya.
Maksudnya, seseorang yang merupakan kalangan keagamaan adalah orang-orang yang memiliki
ilmu-ilmu agama yang dipercaya masyarakat memiliki kekuatan dan kedekatan dengan Allah
berbeda dengan masyarakat.
Sapaan keagamaan menyebabkan naiknya kelas sosial seseorang yang memiliki gelar keagamaan
tersebut. Salah satu gelar keagamaan dapat dimiliki seseorang berdasarkan faktor keturunan.
Selain itu, kalangan keagamaan biasanya dibuktikan dengan adanya pondok pesantren yang
diasuhnya, murid atau santri yang mengaji Al-qur’an kepadanya atau panggilan yang
menunjukkan adanya gelar keagamaan yang dimilikinya.
Pondok pesantren merupakan suatu tempat untuk menambah ilmu agama. Pondok pesantren di
Jember kebanyakan merupakan pondok pesantren salaf atau pondok yang tidak memiliki sistem
pendidikan formal dan hanya mempelajari agama saja (belajar mengkaji Al-Quran dan kitab-
kitab), biasaya disebut sebagai dhâlâm [dhâlâm]. Pandangan MMJ dhâlâm ‘pondok pesantren’
sebagai tempat untuk meminta perlindungan kepada seorang kiai dengan memberikan doa dan
keselamatan untuk masyarakat.
Dengan adanya anggapan bahwa kiai adalah seseorang yang memiliki kelebihan keagamaan
yaitu berupa kedekatan jarak seseorang dengan Allah, sehingga seluruh doa dan keinginannya
pasti dikabulkan. Dengan dasar ini pula, masyarakat mempercayai kiai sebagai tempat untuk
curhat (bercerita seluruh masalah yang dihadapinya) dan meminta berkah atau lainnya untuk
keselamatan hidupnya.
MMJ memandang bahwa kalangan kiai dan orang-orang yang berada di lingkungan pondok
pesantren memiliki kedudukan kelas atas atau orang yang dihormati dan disegani. Kiai
merupakan tokoh central dan orang yang menduduki kelas sosial yang paling tinggi atau disebut
kiaè ‘kiai’; nyai ‘istri kiai’; lora atau anak laki-laki kiai; ning ‘anak perempuan kiai’ makkaè
‘asisten kiai’; bhindhârâ ‘orang yang dipintarkan di pondok’; ustadz/ustadzah ‘orang mengajar di
pondok atau guru ngaji’; dan gelar haji. Berikut penjabaran masing-masing sapaan gelar
keagamaan.
1. Kiaè [kiaE] ‘kiai’
Dalam MMJ, kiai dipandang sebagai simbol agama islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pengakuan bahwa kiai adalah pimpinan informan masyarakat Madura. Semua masalah keluarga
diserahkan kepada kiai untuk mendapatkan jalan keluar dari permasalahannya. Sehingga, doa
restu kiai selalu diminta terlebih dahulu selain orang tua mereka.
Kiaè ‘kiai’ adalah pimpinan suatu pondok pesantren yang ia dirikan atau pondok pesantren yang
ia kelola di masyarakat. Gelar kiai dapat dimiliki seseorang dengan cara diturunkan dari generasi
sebelumnya, atau didapat seseorang dari orang tua yang meninggal dan merupakan seorang kiai,
tetapi gelar ini juga dapat didapat tidak berdasarkan keturunan yaitu dengan adanya motivasi
atau usaha untuk membangun pondok pesantren sendiri berdasarkan kealiman dan kepandaian
ilmu agama yang dimiliki seseorang.
Kiai merupakan orang yang memiliki posisi atau kelas sosial yang paling atas. Hal ini
merupakan pengakuan MMJ bahwa kelas sosial kelas atas adalah kalangan kiai. Oleh karena itu,
tingkat tutur yang digunakan untuk menyapa kiai adalah tingkat tutur bahasa halus (E-B) untuk
menunjukkan kesopanan dan penghormatan.
Cara penghormatan lain selain sapaan dan pemilihan tingkat tutur bahasa yang digunakan adalah
dengan adanya tingkah laku yang mendukung kesopanan dan penghormatan terhadap kiai.
Tingkah laku yang dimaksud adalah mencium punggung dan telapak tangan kiai, tidak
memandang wajahnya, tidak menolak perintahnya, membenarkan dan mempercayai semua yang
perkataan kiai.
2. Lora [lOra] ‘anak laki-laki kiai’
Lora adalah sebuah gelar untuk anak laki-laki kiai. Gelar ini dipakai untuk memanggil atau
menyapa anak laki-laki kiai dari kecil sampai dewasa kecuali jika kiai meninggal, pada
umumnya akan mengalami perubahan yaitu ia akan dipanggil kiaè [kiai]. Namun, kenyataannya
ada sebagian lora yang tidak disapa dengan sapaan kiaè meskipun ayahnya sudah meninggal.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemakaian sapaan tersebut. Pertama, lora masih
berusia belum dewasa. Kedua, sapaan tersebut sudah menjadi kebiasaan dan berkelanjutan.
Ketiga, sapaan tersebut dianggap sesuai dengan kepandaiaan dan kealimannya. Keempat, ada
makkaè ‘asisten kiai’ yang lebih pintar dan alim dari dirinya. Kelima, sapaan tersebut digunakan
oleh seseorang yang memiliki hubungan akrab.
Seseorang yang memiliki gelar sebagai lora juga mendapatkan pengistimewaan berupa perilaku,
sikap dan bentuk kata sapaan dari masyarakat untuk menunjukkan tingkat kesopanan terhadap
keluarga kiai dan penempatan sebagai kalangan kelas atas. Penghormatan yang dimaksud adalah
menggunakan tingkat tutur bahasa halus (E-B), mencium tangan lora, dan sikap sopan lainnya.
Salah satu yang menarik dari MMJ, bahwa seorang lora yang masih anak-anak (belum dewasa)
juga diperlakukan seperti lora dewasa. Maksudnya, lora yang belum dewasa juga dicium
tangannya oleh masyarakat walau pun usia mereka relatif jauh dibandingkan dengan lora. Hal
tersebut dikarenakan oleh adanya pengistimewaan terhadap keluarga kiai. Namun, penghormatan
dengan mencium tangan lora yang belum dewasa tidak berlaku untuk orang yang memiliki gelar
keagamaan yang dianggap memiliki kelas sosial atas atau relatif sama dengan kiai, seperti istri
kiai; asisten kiai; dan orang yang dipintarkan di pondok; orang yang memiliki gelar haji yang
sudah berusia dewasa; dan beberapa orang yang cukup disegani masyarakat berdasarkan ukuran
kekayaan.
3. Nyai [ñai] ‘istri kiai’
Nyai adalah sebutan untuk seorang wanita yang menjadi istri kiai. Selain itu, sapaan nyai juga
untuk istri lora. Hal ini, dipengaruhi oleh faktor kewibawaan dan kelas sosial suami sehingga ia
mendapat penghormatan yang sama sebagai bentuk penghormatan terhadap kiai.
Berbeda dengan istri orang-orang yang memiliki gelar keagamaan lainnya mereka tidak memiliki
gelar khusus, mereka disapa dengan nama atau identitas lainnya dengan tetap menggunakan
tingkat tutur bahasa yang sopan, seperti tingkat tutur bahasa sedang (E-E), sedangkan istri
seseorang yang memiliki gelar haji tidak mendapat gelar nyai, tetapi bu’ ajjhi ‘bu haji’ meskipun
ia belum melaksanakan ibadah haji.
Sapaan nyai juga merupakan sapaan keagamaan karena selalu bersama dengan sapaan untuk
keluarga kiai. Tingkat tutur yang digunakan dalam tuturan dengan seorang yang memiliki gelar
nyai adalah tingkat tutur bahasa halus (E-B) sebagai bentuk penghormatan kepadanya dan
kepada keluarga kiai.. Berikut contoh penggunaan sapaan untuk istri kiai.
4. Ning [niŋ] ‘anak perempuan kiai’
Ning adalah gelar keagamaan yang dimiliki seseorang berdasarkan faktor keturunan, yaitu gelar
keagamaan untuk anak perempuan kiai. Gelar ning seperti halnya lora juga dipakai mulai anak-
anak sampai waktu tak terbatas, kecuali jika ia menikah dengan kiai, maka ia memiliki gelar
keagamaan baru yaitu nyai.
Gelar ning memiliki perlakuan yang istimewa seperti halnya lora. Untuk lebih jelasnya baca
keterangan (2) tentang lora. Sapaan ning adalah sapaan untuk anak perempuan kiai. Ning
merupakan sapaan yang hanya dapat dimiliki seseorang berdasarkan keturunan. Anak perempuan
yang bukan anak perempuan kiai tidak dapat memiliki gelar keagamaan tersebut, meskipun ayah
mereka memiliki gelar keagamaan lainnya seperti asisten kiai, dan haji.
5. Makkaè [makkaE] ‘asisten kiai’
Makkaè adalah sebuah gelar keagamaan yang didapatkan seseorang karena mendapat
kepercayaan kiai untuk menjadi asisten atau orang kepercayaan kiai. Makkaè merupakan orang
mengurus administrasi pondok pesantren dan kurikulum mata pelajaran yang ada, dan
menggantikan pekerjaan atau tugas kiai yang berhubungan dengan masyarakat seperti mengisi
pengajian dan sebagainya jika kiai berhalangan hadir, karena makkaè adalah kepercayaan kiai
dan juga memiliki kewibawaan di mata masyarakat. Kiai menggunakan tingkat tutur bahasa
bahasa sedang (E-E) terhadap makkaè, sedangkan makkaè menggunakan tingkat tutur bahasa
halus (E-B) untuk menunjukkan kesopanan dan penghormatan diantara keduanya.
6. Bhindhârâ [bhindhârâ] ‘orang yang dipintarkan di pondok’
Bhindhârâ adalah gelar keagamaan untuk orang yang dipintarkan di pondok atau dianggap pintar
oleh kiai. Bhindhârâ adalah semua santri pondok pesantren salaf. Namun, tidak semua santri oleh
MMJ disapa dengan sapaan bhindhârâ dilihat dari kualitas pengetahuan dan kealimannya yang
relatif lebih tinggi daripada masyarakat dan berada di bawah kiai. Biasanya, bhindhârâ akan
mengalami perubahan gelar yaitu menjadi makkaè ‘asisten kiai’ setelah dianggap mampu
menjadi orang kepercayaan kiai. Perubahan gelar tersebut merupakan wewenang kiai tanpa
campur tangan dari pihak mana pun. Namun, bhindhârâ juga dapat menjadi orang kepercayaan
makkaè tetapi tidak memiliki gelar khusus, ia tetap disebut bhindhârâ.
7. Ustadz/ustadzah ‘ orang yang mengajar di pondok atau guru ngaji’
Ustadz dan ustadzah merupakan kata-kata bahasa arab yang artinya guru. Ustadz dan ustadzah
yang dimaksud pada gelar keagamaan pada MMJ adalah guru ngaji yang ada di kampung atau di
desa. Ustadz adalah gelar keagamaan untuk seseorang yang berjenis kelamin laki-laki,
sedangkan ustadzah adalah gelar keagamaan untuk perempuan, baik sudah menikah atau tidak.
Gelar Ustadz dan ustadzah dapat dimiliki seseorang karena ia mengajar mengaji di kampung dan
mendapat kepercayaan masyarakat bahwa ia bisa mengaji dan mengajari anak-anak untuk
membaca Al-qur’an. Sapaan Ustadz dan ustadzah tidak mutlak diikuti tingkat tutur bahasa halus
(E-B), karena gelar tersebut berada di bawah gelar kiai. Hal tersebut, tergantung siapa yang
berbicara dan situasi yang melatarbelakangi peristiwa tutur tersebut.
8. Haji
Haji adalah suatu aktivitas keagamaan yaitu rukun islam yang kelima, menjalankan ibadah haji
ke Mekkah sebagai panggilan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang mampu melakukannya.
Gelar haji akan dimiliki siapa pun setelah ia melaksanakan ibadah haji.
Setelah seseorang melaksanakan ibadah haji, biasanya secara langsung ia disapa dengan
panggilan ajjhi, haji ‘haji’. Kata sapaan keagamaan tersebut dapat diikuti dengan pa’ ‘bapak’, bu’
‘ibu’ sebagai bentuk penghormatan. Selain itu, pada umumnya MMJ mempunyai nama baru
sebagai sapaan untuk orang yang sudah melakukan ibadah haji. Biasanya nama tersebut bersifat
islami yang didapat dari pemberian seseorang di tanah suci.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan. Sapaan berupa gelar keagamaan juga menjadi ciri khas dari masyarakat Madura,
yaitu adanya pengistimewaan pada kalangan kiai. Sapaan untuk kalangan kiai tidak dapat
digunakan oleh masyarakat secara umum. Kalangan ini juga memiliki tingkat tutur bahasa (E-B),
dan tingkah laku yang diistimewakan. Hal ini sebagai bukti, bahwa kalangan keagamaan
menempati kelas sosial paling atas. Selain sapaan kiaè yang menduduki kelas sosial paling atas,
ada sebutan nyai ‘istri kiai’, lora ‘anak kiai laki-laki’, ning ‘anak perempuan kiai’, makkaè
‘asisten kiai’, bhindhârâ ‘orang yang dipandaikan di pondok pesantren’ dan ustadz, ustadzah
‘orang yang mengajar di pondok pesantren atau guru ngaji di kampung’ dan gelar haji.

Saran. Salah satu kajian mengenai bentuk kata sapaan keagamaan berupa gelar keagamaan
merupakan kajian sosiolinguistik. Sapaan keagamaan ini belum dilakukan secara tuntras oleh
peneliti, dan perbedaannya dengan gelar keagamaan di daerah lainnya yang berkomunitas
masyarakat Madura. Oleh karena itu, masih banyak kajian yang perlu dilakukan untuk khazanah
ilmu pengetahuan bidang bahasa khususnya BM beserta dialke-dialeknya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. C. 1993. Linguitik Suatu Pengantar. Cetakan X. Bandung: Angkasa
____________ . 1986. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa
____________ . 1995. Sosiolinguistik,Perkenalan Awal. Cetakan I. Jakarta: P.T Rineke Cipta
Badudu, S. et al. 1987. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Cetakan X. Bandung: Pustaka Prima
Depdikbud. 2005. Profil Kota Jember. Jember
Depdikbud. 1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Djajasudarma, T. F. 1993. Metode Linguistik. Cetakan I. Bandung: Eresco
Halim, A. 1984. Politik Bahasa Nasional. Cetakan II. Jakarta : Balai Pustaka
Kartamihardjo,S. 1988. Ethnografi Of Communicative Codes in East Java. Canberra: The
Australian Nasional University
Keraf, G. 1991. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Kridalaksana, H. 1985. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Cetakan II. Ende Flores: Nusa Indah
____________ . 1993. Kamus Linguistik. Cetakan III. Yogyakarta : P.T Gramedia
Moeliono, A. 1992. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Nababan, P.W.J. 1991. Sosiolinguistik, Suatu Pengantar. Cetakan I. Jakarta: Gramedia
Parera, J.D. 1987. Studi Linguistik Umum dan Historis Bandingan. Jakarta: Erlangga.
Pateda, M. 1987. Studi Linguistik Umum. Bandung: Angkasa
Pusat Bahasa, Balai Bahasa Surabaya. Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan. Departemen
pendidikan Nasional
Pusat Penelitian Budaya Jawa dan Madura. 2003. Kepercayaan, Magi, dan Tradisi Dalam
Masyarakat Madura. Jember: Tapal Kuda
Radar Madura. 2006. Madura Dalam Gelombang Reformasi.
http://zkarnain.tripod.com/REFORM-1HTM [17 Mei 2006]
Rozaki, A. 2004. Dua Karisma Berebut Kuasa. http: www.kompas.com/kompas-
cetak/0406/19/pustaka/1091496.htm [17 Mei 2006]
Samsuri. 1983. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga
Soegianto, et al. 1978. Unda Usuk Bahasa Madura. Jember: Fakultas Sastra Universitas Jember
Soekanto, S. 1990. Sosiologi Suatu pengantar. Cetakan IV. Jakarta: Rajawali Press
Subiyatningsih. 2005. Bentuk Sapaam Bahasa Madura Dialek Sumenep. Tesis. (tesis yang tidak
dipublikasikan)
____________ , 2005. Kaidah Bentuk Kata Sapaan. Surabaya. Balai Bahasa Surabaya.
Sudaryanto. 1993. Metode dan teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University
Press
Universitas Muhammadiyah Jember. 2005. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Jember:
UMJ
Wijana, I.P.D. 1991. The Use of Term of Address in Bahasa Indonesia. Yogyakarta: fakultas
Sastra Universitas Gadjah Mada
Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. 2005. Bahasa Madura. [17 Mei
2006]
Zainudin, S. et al. 1978. Bahasa Madura. Jakarta: Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen pendidikan dan kebudayaan
Contoh Artikel Pendidikan – Pentingnya Semangat Belajar

January 05, 2016 by Albert | Keuangan


Untuk menambah wawasan bagi yang bekerja di sektor pendidikan, membaca beberapa contoh
artikel pendidikan menjadi pilihannya. Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini telah
membawa kemudahan untuk kita mencari informasi termasuk juga masalah di dunia pendidikan.
Tidak hanya para pendidik, orang tua murid pun kini juga membutuhkan pengetahuan tersebut.
Pesatnya perkembangan di bidang pendidikan sering kali membuat orang tua siswa bingung
dengan perubahan drastis itu. Karena kebanyakan dari mereka merasa pendidikan saat ini sangat
berbeda dengan pendidikan di zaman mereka.

Banyak topik yang dibahas di beberapa contoh artikel pendidikan. dari banyaknya topik yang
dibahas, pembaca paling suka untuk menikmati ulasan artikel pendidikan yang berkaitan dengan
pendidikan anak, masalah pendidikan di Indonesia, model pembelajaran inovatif, strategi belajar
mengajar, serta teori-teori terbaru di bidang pendidikan.

Jika saat ini Anda sedang mencari contoh artikel pendidikan yang berkaitan dengan aktivitas
anak didik, berikut ini contoh yang tepat untuk Anda jadikan bacaan di waktu senggang. Semoga
dengan bacaan ini dapat membuka wawasan Anda mengenai semangat belajar anak dan hal-hal
lainnya.

Contoh Artikel Pendidikan – Tips Menumbuhkan Semangat Belajar Anak


Pada dasarnya manusia merupakan makhluk pembelajar. Sebagai contoh, bayi di masa
petumbuhannya akan mengalami proses miring, tengkurap, merangkak, berjalan dan akhirnya
berlari. Hal ini semua bisa mereka lalui karena mereka belajar untuk bisa melakukannya. Tidak
ada orang yang memberikan pelajaran bagaimana cara merangkak, atau cara berdiri. Ketika
waktunya sudah tiba, maka anak akan belajar sendiri untuk melakukannya.
Pada masa-masa pertumbuhannya, orang tua atau orang-orang terdekat, sering melarang bayi
ketika memegang sesuatu. Seperti contoh ketika bayi di usia satu tahun, mereka sering
memasukkan barang ke mulutnya. Atau ketika mereka melihat sebuah benda, dan mereka ingin
memegangnya, orang tua sering melarang anak melakukannya. Sayangnya banyak yang tidak
menyadari cara mereka melarang anak keliru, seperti membentak dan memberikan alasan yang
tidak jelas. Akibat dari perilaku keliru ini bisa saja membuat anak malas untuk belajar ke
depannya. Ketika anak memasuki usia sekolah, anak sangat susah untuk diajak belajar mengenal
huruf dan angka atau belajar hal-hal lainnya.

Baca Juga: Pinjaman uang untuk biaya Anak sekolah di sini dengan cepat

Anehnya ketika anak ditanya masalah apa yang mereka senangi, mereka akan menjawab dengan
antusias. Sebagai contoh jika dia suka dengan permainan sepakbola dan menyukai salah satu
klub, mereka akan menjawab dengan lantang. Bahkan mereka sangat hafal dengan apa yang
berkaitan dengan klub tersebut baik nama pemain, nomor punggung, bahkan pelatihnya.
Dengan bukti tersebut, bisa disimpulkan bahwa anak tidaklah bodoh. Anak dilahirkan dengan
kemampuan otak yang sama sehingga tidak ada kata anak bodoh dan pintar. Hanya saja
perlakuan yang keliru ketika anak dalam masa pertumbuhan seperti yang digambarkan di ataslah
yang membuat anak menjadi malas belajar. Lalu bagaimana menumbuhkan semangat belajar
pada anak dengan kondisi seperti ini? Ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk
membuat anak menjadi pribadi yang rajin dalam belajar.

Dimulai dari Orang Tua


Tidak dipungkiri bahwa waktu seorang anak banyak dihabiskan dengan orang tuanya terutama
sang ibu. Jadi Anda sebagai orang tua harus memulai mengubah hal-hal buruk yang mungkin
bisa menjadi contoh yang kurang baik untuk anak. Contohnya, Anda meminta mereka untuk
belajar tapi Anda malah asyik melihat sinetron. Tidak mungkin anak akan memiliki semangat
belajar karena Anda sudah memberi contoh yang kurang baik. Hindari juga memerintah dengan
kata yang kasar atau kekerasan fisik seperti mencubit. Hal itu bukan memberikan efek baik tapi
anak malah trauma dan membuatnya menjadi pribadi yang pendiam dan tidak percaya diri.
Ajaklah anak untuk belajar dengan cara yang baik. Lebih baik lagi jika Anda mendampinginya
dan mengajarkan dengan cara yang menyenangkan. Di usia ini, anak masih dengan dunia
permainan. Cobalah untuk mengajak mereka belajar tapi dibalut dengan permainan. Sehingga
mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang belajar melainkan sedang bermain.

Tanya Aktivitasnya di Sekolah


Ketika anak pulang dari sekolah, cobalah tanyakan apa aktivitas yang membuat dia senang ketika
di sekolah. Otomatis anak akan bercerita mengenai kegiatan apa saja yang membuatnya senang
hari itu. Dengan mengajak anak bercerita hal-hal positif ini, akan menanamkan ke jiwa anak
bahwa sekolah merupakan tempat yang menyenangkan.
Selain itu, mengajak mereka bercerita juga membuat daya ingat mereka cukup bagus. Bisa jadi
dengan aktivitas bertanya yang cukup simpel ini, membuat anak memiliki hobi bercerita. Tidak
hanya bercerita kepada Anda dan keluarga, mereka bisa bercerita di hadapan banyak orang. Hal
ini bisa menumbuhkan bakat anak yang dapat membuat mereka menjadi anak yang percaya diri
dan tidak minder.

Sugesti Positif
Sugesti positif yang diberikan kepada anak, saat mereka tidur adalah waktu yang tepat. Ketika
anak akan tidur, biasanya ibu akan membacakan cerita terlebih dahulu. Ketika anak sudah
terlelap di alam mimpi, bisikkan di telinga mereka bahwa belajar merupakan kegiatan yang
menyenangkan, tidak kalah menyenangkan dengan aktivitas bermain. Sugesti ini memang
diberikan kepada anak dalam posisi tidur. Tapi kata-kata yang dibisikkan ini dapat direkam oleh
otak dan masuk ke dalam lubuk hati yang paling dalam. Apalagi mengucapkannya dengan penuh
kasih sayang, maka tanpa mereka sadari sugesti itu masuk ke dalam alam bawah sadarnya.

Sugesti ini juga bisa diberikan ketika anak dalam keadaan sadar. Ketika anak membuat sesuatu,
berilah mereka pujian. Misalnya ketika dia menggambar, katakan dengan antusias bahwa gambar
mereka bagus. Meskipun gambarnya hanya sekumpulan garis tak berbentuk, dengan memberikan
pujian itu anak akan merasa dihargai apa yang mereka lakukan. Penghargaan itu akan membuat
anak memiliki rasa percaya diri. Jika anak memberikan hasil gambarnya dan Anda mengatakan
dengan sedikit kasar gambar apa ini, bisa jadi mereka akan menjadi pribadi yang pemalu dan
minder untuk tampil di depan orang.

Pelajaran dan Kegunaannya


Ketika mereka belajar sesuatu, jelaskan bahwa ilmu yang mereka pelajari memiliki kegunaan
untuk hidupnya. Seperti belajar menghitung, bisa membuat anak menghitung jumlah mainan
yang mereka miliki. Ketika belajar bahasa Inggris, mereka tidak perlu kebingungan mengerti apa
maksud sebuah percakapan ketika melihat film kartun kesukaan mereka. Dengan memberikan
gambaran kegunaan dari sebuah pelajaran, maka semangat sang anak dalam belajar dapat
mengalami peningkatan hari demi hari.

Baca Juga pinjaman KTA untuk biaya pendidikan anak, simak di : KTA
Beri Penghargaan
Poin ini hampir sama dengan pemberian sugesti ketika anak dalam kondisi sadar. Ketika anak
melakukan apapun, berikanlah penghargaan. Misalnya kalimat “kamu hebat” dengan nada
bangga. Jika mereka melakukan kesalahan seperti nilai yang buruk, hindari untuk langsung
memarahinya. Berikan pengertian bagaimana kalau nilai mereka terus buruk. Pembicaraan dari
hati ke hati, akan membuat anak merasa dihargai dan merasa nyaman untuk berbicara kepada
orang tua. Karena banyak anak yang tidak mau bercerita kepada orang tuanya disebabkan oleh
orang tua tidak memberikan rasa nyaman untuk mereka.
Demikian contoh artikel pendidikan yang membahas tentang semangat balajar pada anak.
Semoga dapat memberikan manfaat untuk semuanya.

Anda mungkin juga menyukai