Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA INDONESIA

TENTANG
“TEKNIK PEMBUATAN MAKALAH”

Oleh :
1. Iqbal Julianto 155090500111004

2. Maqda Ardiyanti 155090501111035

3. Hadyana Putra Palantika 155090507111010

PROGRAM STUDI STATISTIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena hanya atas
limpahan rahmat Karunia-Nyalah, kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Teknik Pembuatan Makalah” ini dengan lancar walaupun menghadapi kendala yang
cukup berarti selama proses penulisan.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dari Bapak
Muh. Faton Rohman, M.Pd. untuk didiskusikan dan menambah wawasan kita semua.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena
itu kami selaku penyusun makalah mengharap kesediaan pembaca untuk memberikan
kritik dan sarannya.

Akhir kata , maka atas segala kekurangan dalam tulisan ini, kami sangat mengharap saran-
saran dari berbagai pihak. Untuk selanjutnya kami juga
berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya.

Malang, 27 Februari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..............
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..................
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………….................
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….
C. TUJUAN…………………………………………………………………………………..
D. MANFAAT……………………………………………………………………..................
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..
A. TEMA, TOPIK DAN JUDUL…………………………………………………................
B. MENCARI TOPIK DAN MEMBATASI TOPIK………………………………………..
C. PROSES PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN………………………………..
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………..
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………
B. SARAN……………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mahasiswa biasanya identik dengan karya tulis ilmiah. Produk keilmuan ini biasanya
diperkenalkan di bangku kuliah dan terus dilatih selama proses pembelajaran. Pentingnya
karya tulis ilmiah ternyata tidak hanya dirasakan oleh orang yang bersangkutan, tetapi
juga oleh seluruh orang yang berkecimpung dalam hal keilmuan. Manfaatnya lebih besar
dari sekadar menyimpulkan hipotesis dan menjawab permasalahan.
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah agar mahasiswa dapat menyimpulkan
gagasannya sebagai suatu kenyataan yang bisa diterima publik. Jika pondasi sumbernya
tidak kuat, gagasan ini dapat dipatahkan dan dianggap sebagai kebenaran yang diterima
sebagian orang saja.
Dengan membuat karya tulis ilmiah, mahasiswa akan terbiasa untuk menyajikan
gagasannya secara terstruktur dan sistematis. Hal ini sangat penting agar orang lain dapat
lebih mudah memahami apa yang disampaikan. Jadi, ilmu yang dimiliki penulis dapat
ditransfer dengan baik kepada pembaca.
Dalam kehidupan sehari-hari, pentingnya karya tulis ilmiah ini juga berdampak pada
bagaimana cara mahasiswa menyampaikan pendapatnya kepada orang lain dengan lebih
baik. Tidak langsung melompat pada kesimpulan, tapi disertai juga latar belakang
permasalahan, tujuan, hipotesis, metode, fakta-fakta, dan analisis.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja bagian-bagian dari suatu makalah atau karya tulis ilmiah ?
2. Bagaimana langkah-langkah menyusun makalah yang baik dan benar ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami bagian-bagian dalam suatu makalah atau karya
tulis ilmiah.
2. Untuk memahami dan mengaplikasikan langkah-langkah menyusun makalah yang
baik dan benar.

D. MANFAAT
Makalah ini dapat dimanfaatkan menjadi bahan diskusi untuk menambah wawasan
dan pengetahuan seputar sistematika penyusunan makalah dalam rangka persiapan
menyusun tugas akhir bagi mahasiswa tingkat akhir pada khususnya dan dalam rangka
menyusun karya tulis ilmiah bagi akademisi pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEMA, TOPIK DAN JUDUL
1. Definisi Tema, Topik dan Judul
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah
satunya dalam membuat suatu tulisan. Disetiap tulisan pastilah memiliki sebuah tema,
karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memiliki tema yang akan dibuat. Dalam
menulis sebuah karya haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan sebuah rumah
tema adalah fondasinya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca
sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan
tersebut.
Topik karangan adalah pokok masalah tentang suatu hal yang akan di garap menjadi
karangan. Pokok masalah yang dimaksud disini adalah sesuatu yang belum terurai. Judul-
judul besar seperti ekonomi, politik, keluarga berencana, dan korupsi dapat disebut
sebagai topik. Topic karaangan boleh dijadikan judul karangan, tetapi judul karangan
tidak harus selalu sama dengan topic karangan. Judul dapat saja berupa kalimat yang
menarik yang menggambarkan secara pintas isi karangan. Judul dapat dibuat setelah
karangan itu selesai, sedangkan topik karangan ditetapkan sebelum karangan itu dibuat.
Judul karangan itu penting karena harus mampu menarik perhatian pembaca, tetapi judul
bukanlah dasar yang baik yang menyusun karangan.
Judul ialah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih sepesifik dan sering
menyiratkan permasalan atau variable yang akan dibahas. Judul juga merupakan nama
yang dipakai untuk buku, bab dalan buku, kepala berita, dan lain-lain. Identitas atau
cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat yang menjelaskan diri dan yang menarik
perhatian dan adakalanya menentukan wilayah atau lokasi. Judul juga sering disebut juga
kepala tulisan. Ada juga yang mendefinisikan judul adalah lukisan singkat suatu karangan
atau disebut juga miniature isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan
menarik. Judul karangan diusahakan tidak lebihdari lima kata tetapi cukup
menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan topik, jika topik sekaligus
menjadi judul maka karangan tersebut biasanya bersifat umum dan ruang lingkupnya
sangat luas. judul dibuat setelah menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu
cocok dengan temanya. Judul hanya menyebut cirri-ciri yang utama atau yang terpenting
dari karya itu.

2. Ciri-ciri Judul dan Topik Karangan Relevan


Judul harus mempunyai kaitan dengan topik, setidaknya ada kaitan antara judul
dengan beberapa bagian penting dalam karangan. Dengan hanya membaca judulnya,
pembaca sudah mempunyai pandangan tentang apa yang akan diuraikan peengarang
lewat karangan tersebut. Dalam karangan populer yang tidak berorientasi ilmiah, judul
umumnya hanya digunakan untuk membayangkan isi karangan dan tidak sepenuhnya
mengungkapkan isinya. Berikut adalah ciri-ciri judul yang baik :
 Ekonomis
Judul tidak perlu terlalu panjang, cukup singkat saja, tetapi harus dapat mewakili
isi karangan secara singkat. Setiap kata dan tanda baca yang digunakan dalam judul
harus terseleksi dengan baik dan fungsional. Kata dan tanda baca yang tidak perlu lebih
baik dibuang. Prinsip ekonomis tidak berarti kata-kata untk judul boleh di singkat
penulisannya. Judul harus ditulis dengan bahasaindonesia yang baik dan benar dengan
kata-kata yang utuh. Aspek ekonomis dalam judul diperbolehkan melalui kemampuan
kata-kata yang sedikit untuk mmemberi gambaran isi karangan yang luas.
 Jelas
Meskipun ekonomis, judul harus tetap jelas maknanya. Kata, kalimat, maupun
tanda baca yang dipilih harus mampu mewakili isi sdecara tepat. Kata-kata yang dipilih
hendak nya mudah dipahami maksudnya oleh pembaca. Kalimat dan kata-kata yang
kabur sebaiknya tidak dipergunakan.
 Provokatif
Salah satu fungsi judul adalah sebagai alat pemikat yang memikat pembaca agar
mampu membaca atau membeli karya yang ditulis atau diterbitkan. Karena itu judul
harus mampu memancing rasa ingin tau melalui susunan kata yang propokatif.
Meskipun demikian, harus dibedakan antara judul untuk tulisan ilmiah seperti: skripsi,
tesis, disertasi,dan artikel ilmiah dengan tulisan-tulisan populer. Judul karangan ilmiah
harus netral dan tidak memberikan penilaian benar salah atau memilih salah satu
pendapat. Sebaiknya, judul-judul bertulis populer relative lebih bebas, sepanjang masih
dalam batas-batas kesopanan dan kesesuaian dengan isi.
 Logis
Dari sudut logika, maka yang terkandung dalam judul sebaiknya dapat
dipertanggungjawabkan. Kendati propokatif, judul tidak boleh mengaabaikan aspek
logika dan tata bahasa

B. MENCARI TOPIK DAN MEMBATASI TOPIK


1. Kriteria Pemilihan Topik
Topik ialah pokok bahasan, ide, gagasan, persoalan, atau pokok pikiran yang akan
ditelaah, dikembangkan, dikupas, dan dibicarakan dalam karangan/ tulisan. Pada tahap
penentuan/pemilihan topic ini biasanya ditemukan bahwa suatu topik masih bersifat
umum/general/luas, belum dibatasi, belum diarahkan, dan belum diberi tujuan. Oleh
karena itu diperlukan beberapa rambu-rambu untuk menentukan/menetapkan topic.
Berikut ini disajikan beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk memilih/menentukan
topik:
 Topik itu harus bersifat problematik.
 Topik itu harus ada manfaatnya dan layak dibahas
 Topik itu dikenal dengan baik.
 Bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai.
 Topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
 Topik itu cukup menarik terutama bagi penulis.
 Membuktikan hipotesis
 Membuat suatu rancangan

2. Pembatasan Topik
Pada umumnya, penulis cenderung menganggap subjek yang akan ditulisnya terlalu
luas, sehingga merasa sulit untuk diselesaikan karena membutuhkan waktu yang panjang
dan lingkup yang luas. Oleh karena itu, penulis perlu membatasi topik-topik yang akan
ditulisnya. Hal-hal yang perlu dilakukan penulis untuk membatasi tulisannya yaitu :
 Memilih salah satu topik khusus yang dikuasainya
 Memilih satu jangka waktu tertentu untuk menyelesaikan aspek yang dipilih tersebut
 Membatasi ruang masalah yang akan ditulis
 Memilih peristiwa khusus yang berkaitan dengan topik.

C. PROSES PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN


Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari
suatu karangan yang akan digarap (Keraf, 1994: 149). Pada dasarnya, untuk menyusun
karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk karangan itu menjadi
karangan yang teratur dan sistematis. Maka, sebelum membuat karangan lebih baik
dibuat susunan-susunan yang dapat memudahkan dalam mengembangkan karangan
tersebut. Susunan-susunan tersebut dapat dikatakan sebagai kerangka karangan.
Adapun langkah-langkah untuk menyusun karangan tersebut, yaitu sebagai
berikut:
1. Menentukan tema dan judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang
mendasari suatu karangan, cakupannya lebih besar dan menyangkut pada
permasalahan yang diangkat. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah
kepala karangan, dan lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan
yang akan ditulis.
2. Mengumpulkan bahan
Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam
menunjukkan eksistensi tulisan seperti mengumpulkan ide dan inovasi. Banyak
cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai dengan
tujuan penulisannya.
3. Menyeleksi bahan
Setelah ada bahan maka perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema
pembahasan. Polanya melalui klarifikasi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti
dan sistematis.
4. Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa
bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan
daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-
waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
Berikut fungsi kerangka karangan:
 Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
 Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
 Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting

Tahapan dalam menyusun kerangka karangan:


 Mencatat gagasan
 Mengatur urutan gagasan
 Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
 Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
5. Mengembangkan kerangka karangan
Proses pengembangan karangan tergantung pada materi yang hendak ditulis.
Pengembangan karangan juga jangan menumpuk dengan pokok permasalahan yang
lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan
juga harus disusun secara teliti dan cermat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam menyusun makalah kita harus menentukan tema, judul dan topik terlebih
dahulu. Judul yang baik adalah judul yang ekonomis, jelas, provokatif dan logis.
Kemudian batasi topik yang akan dibahas. Langkah berikutnya adalah mengumpulkan dan
menyeleksi bahan tulisan. Terakhir menyusun kerangka krangan dan mengembangkannya
menjadi suatu tulusan yang sistematis dalam sebuah makalah.

B. SARAN
Ketika hendak menyusun suatu makalah perlu diperhatikan sistematika yang jelas,
oleh karena itu alangkah baiknya apabila penulis menyiapkan pedoman penulisan agar
tulisan yang dihasilkan sesuai harapan. Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah waktu
dalam penyusunan makalah, betapa bijaknya jika penulis membagi makalah menjadi
beberapa bagian dengan bobot yang relatif seimbang dan menyelesaikan bagian demi
bagian sesuai dengan batas waktu yang ditentukan agar konten makalah dapat optimal
dan tidak membebankan penulis di waktu tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Nusa
Inda
Pujiono, Setyawan. 2013. Terampil Menulis: Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Rumaningsih, Ending. 2012. Cermat dan Terampil Berbahasa Indonesia. Semarang:
RaSAIL Media Group
Rumaningsih, ending. 2016. Mahir dan Terampil Berbahasa Indonesia. Semarang: RaSAIL
Media Group

Anda mungkin juga menyukai