Anda di halaman 1dari 5

BIOLOGI LAUT

ORGANISME PANTAI BERSUBSTRAT KERAS


(Turitella terebra)

OLEH :

NAMA : SITTI NUR AINUN


NIM : L11116030
KELAS :B

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ORGANISME PANTAI BERSUBSTRAT KERAS

(Turritella terebra)

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Family : Turritellidae
Genus : Turritella
Spesies : Turritella terebra
1. Adaptasi morfologi

Turritella terebra memperlihatkan bentuk tubuh turreted


(meninggi) dan menyudut pada kamarnya. Turritella adalah siput
laut berukuran sedang dan memiliki operculum, yang termasuk ke
dalam Gastropoda laut dan termasuk kedalam family turritellidae.
Spesies ini memiliki cangkang dengan alur melingkar 16-20 whorls,
garis pertumbuhan berliku-liku dapat berinteraksi dengan striae
spiral untuk memberi mereka penampilan manik-manik. Dimana
secara keseluruhan pada dasarnya memiliki bentuk dari suatu
kerucut yang memanjang. Turritella berasal dari bahasa latin yang
berarti turritus “yang mempunyai menara” atau “menjulang” dengan
akhiran dimunitive-ella. Sama seperti gastropoda pada umumnya
menggunakan kaki dengan perutnya dan terdapat kelenjar berlendir
untuk memudahkan ia berjalan. Warna dari tubuhnya cream
kecoklatan dan ukurannya berkisar 55 x 16 mm, umumnya 30 x 10
mm, organisme ini termasuk gastropoda yang tubuhnya lebih tinggi.
http://www.sealifegifts.net/Ternate-False-Fusus--833.html

2. Adaptasi terhadap suhu yang bervariasi

Pada malam hari, suhu air menjadi lebih rendah


dibandingkan dengan suhu air pada siang hari. Suhu air
merupakan salh satu factor yang dapat mempengaruhi aktifitas
serta memacu atau mengambat perkembangbiakan organisme
perairan laut. Suhu yang terlalu rendah mungkin akan
membahayakan dan dapat menyebabkan spesies ini hpotermik
yang bias saja berujung kematian.

3. Pengaruh salinitas

Salinitas merupakan ciri khas perairan pantai


atau laut yang membedakannya dengan air tawar. Berdasarkan
perbedaan salinitas, dikenal biota yang bersifat stenohaline dan
euryhaline. Biota yang mampu hidup pada kisaran yang sempit
disebut sebagai biota bersifat stenohaline dan sebaliknya biota
yang mampu hidup pada kisaran luas disebut sebagai biota
euryhaline. Keadaan salinitas akan mempengaruhi penyebaran
organisme, baik secara vertikal maupun horizontal. pengaruh
salinitas secara tidak langsung mengakibatkan adanya
perubahan komposisi dalam suatu ekosistem. Gastropoda
dengan jenis Turritella terebra umumnya mentoleransi salinitas
berkisar antara 25–40 %.
4. Pengaruh Pasang Surut

Pada keadaan surut, gastropoda sangat aktif. Hal ini memberikan


keterangan bahwa gastropoda adalah hewan yang aktif di siang
hari, yaitu pada saat surut.

5. Pengaruh Gelombang

Jenis dari gastropoda Turritella terebra ini menggunakan kaki


dengan perutnya untyk berjalan dan terdpat kelenjar berlendir
sehingga memudahkannya berjalan, dan juga spesies ini memilki
bulu/duri pada bagian dalam tubuhnya agar memudahkannya
menempel pada karang atau subtract keras lainnya pada ssat
gelombang mengmpasnya.

Anda mungkin juga menyukai