Laporan Pendahuluan Askep Asma Bronkial
Laporan Pendahuluan Askep Asma Bronkial
KONSEP DASAR
ASMA BRONCHIALE
A. Konsep Medis
1. PENGERTIAN
Asma bronchiale adalah penyakit dari system pernafasan yang meliputi dari jalan nafas
Asma bronkhiale adalah mengi berulang-ulang/ batuk bersistem dalam keadaan di mana
Asma bronkhiale adalah suatu sindrom obstruksi jalan nafas yang berulang yang ditandai
Selengkapnya
2. ETIOLOGI
Dalam bentuk ekstrinsik antigen berupa suatu bahan yang dapat berbentuk:
1) Inhalen yang masuk dalam bahan dengan melalui alat pernafasan misalnya debu rumah, bahan-
bahan yang terlepas (sepih kulit) dari binatang misalnya anjing, kucing, kuda dan sebagainya.
2) Ingestan yang masuk dalam tubuh melalui mulut, biasanya berupa makanan seperti susu, telur,
3) Kontaktan yang masuk dalam tubuh dengan jalan kontak dengan kulit seperti obat-obatan dalam
bentuk salep, berbagai logam dalam bentuk perhiasan, jam tangan dan lain sebagainya.
b. Non imunologik atau non alergik atau non autopik
3. PATOFISIOLOGI
Zat oksigen masuk dalam tubuh melalui pernafasan, mulut dan kontak kulit. Dari jenis
allergen yang masuk dalam tubuh, bila pada orang yang tidak atopik tidak akan menyebabkan
apa-apa. Bila jenis allergen masuk dalam tubuh orang yang mempunyai factor keturunan untuk
Akibat reaksi dari tubuh untuk melepaskan zat histamine menyebabkan reaksi kontraksi
otot-otot polos saluran pernafasan sehingga terjadi broncospasme. Broncospasme akan timbul
kerusakan dinding bronkus yang akan mengakibatkan kualitas otot polos bronkus dapat ditembus
oleh cairan atau zat dalam larutan yang dapat meningkatkan permeabilitas kapiler yang berperan
Dari edema mukosa akan menimbulkan peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan
peningkatan produksi sputum sebagai akibatnya akan terjadi penyempitan saluran pernafasan
distribusi ventilasi yang tidak rata dengan sirkulasi darah paru sehingga mengganggu difusi gas
di tingkat alveoli. Bila hal ini berlanjut akan terjadi hipoksemia. Proses tersebut pada penderita
Karena hambatan aliran nafas yang menyebabkan gangguan aliran udara terjadi
hipoventilasi karena hipersekresi sputum yang tertahan sehingga menyebabkan jalan nafas tidak
efektif di mana gejala dan tanda yang muncul pada penderita asma bronkhiale terjadi sesak
nafas, bunyi nafas tidak normal (wheezing), batuk yang menerus dan semakin lama terjadinya
serangan akan mengakibatkan kurangnya tenaga atau kelemahan, serta tidak nafsu makan, dalam
kondisi demikian akan menyebabkan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, gangguan
pemenuhan istirahat tidur, intoleransi aktivitas dan mengalami penurunan perawatan diri sendiri.
Dari proses seringnya kekambuhan atau serangan asma bronchial didukung ketidaktahuan
4. MANIFESTASI KLINIK
Gangguan klinik: tachicardi, tachipnea, mengi, pernafasan pendek, rasa sesek di dada,
serangan biasanya menghilang dalam waktu 30-60 menit, sputum dalam bentuk kental dan
jumlah banyak, diaphoresis, kelelahan terjadi setelah serangan. Kontraksi yang kaku dari
bronkiolus, penurunan kecepatan ekspirasi, batuk pada malam hari berlangsung 10-14 hari.
5. PATHWAYS
Bronchospasme
Hypersekresi
Tentang penyakit
Pemeriksaan laboratorium
Tes kulit
Eosinofilia darah dan sputum umum ditemukan kadar 1% E serum meningkat pada asma
ekstrinsik.
Edema pulmoner
Gagal pernafasan.
7. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan cairan
Bila diperlukan:
Obat-obatan
Teofilin
Steroid
Antibiotic
B. Konsep Keperawatan
1. PENGKAJIAN
Proses pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang pasien agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah kesehatan
a. aktifitas/istirahat
Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktifitas atau latihan.
b. Sirkulasi
c. integritas ego
d. makanan/cairan
gejala : mual/muntah
tanda : diaforesis
e. Hygiene
f. Pernafasan
o Sesak nafas
o Klekels
Bunyi nafas
g. Keamanan
Kemerahan (diaforesis)
h. Seksualitas
i. interaksi social
j. penyuluhan/pembelajaran
penggunaan alcohol
2. FOKUS INTERVENSI
Diagnosa keperawatan I : kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan factor serangan asma
menetap.
kteristik : mengi dan dispnea yang berat, sianosis dan penggunaan obat asesori pernafasan.
: mendemonstrasikan perbaikan ventilasi.
uasi : frekuensi nafas 12-24/menit, bunyi nafas bersih, frekuensi nadi 60-100/menit, warna kulit
- hasil GDA
- nadi oksimetri
analisa sputum
pertolongan medis.
rencana normal).
Diagnosa keperawatan II : ansietas berhubungan dengan factor takut sulit bernafas disebabkan
gagal nafas yang berat, kurang pengetahuan tentang rencana pengobatan dan pemeriksaan.
akteristik : menyampaikan perasaan takut sulit bernafas, ketakutan, ekspresi wajah tegang, menyatakan
kesulitan bernafas.
uasi : ekspresi wajah tenang, pernafasan 12-24/ menit, rasa takut dan gugup berkurang.
diri.
teratasi. stress.
pemeriksaan diagnostic
- tujuan
- gambaran singkat
tersebut.
n dengan : dispnea, kelemahan, efek samping obat, produksi sputum, anoreksia, mual/muntah.
Kelemahan
saat ini, catat derajat kesulitan makan, sering anoreksia karena dispnea.
tubuh.
aktifitas, hipoksemia.
3. Berikan perawatan oral sering, buang Rasa tak enak, bau dan penampilan
total.
kalori.
nutrisi.