Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Husada Mahakam Vol III No. 4,Nov. 2012, hal.

144- 199

ARTIKEL

PROSES PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA


PENGEMBANGAN SOFT SKILLS

Faridah Hariyani
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kaltim

Abstrak. Dalam rangka menghadapi beragam perkembangan masalah global-


eksternal, digital-based information dan teknologi komunikasi menuntut perubahan
arah pendidikan tinggi untuk mengetahui adanya perubahan kebutuhan di dunia
kerja yang tidak hanya mengutamakan hard skills namun diperlukan juga adanya soft
skills. Soft skills adalah seluruh aspek dari generic skills yang termasuk elemen
kognitif yang berhubungan dengan non-academic skills yang berhubungan dengan
aspek intra-personalitas maupun inter-personalitas. Soft skills yang penting untuk
dikembangkan pada peserta didik di lembaga pendidikan tinggi meliputi keterampilan
berkomunikasi, keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah, kekuatan kerja
tim, belajar sepanjang hayat dan pengelolaan informasi, keterampilan wirausaha,
keterampilan kepemimpinan, etika, moral dan profesionalisme.Soft skills sangat
diperlukan dalam proses pencarian pekerjaan dan kesuksesan meniti karir dalam
pekerjaan. Soft skills menentukan kecepatan lulusan mendapatkan pekerjaan selain
didukung oleh hard skillnya. 80% kesuksesan manusia ditentukan oleh bagaimana
cara ia mengelola emosinya dan 20% berupa faktor hard skill.
Kata Kunci: Pembelajaran, soft skills

Abstract. In order to face diverse development problems global-eksternal, digital-


based information and communication technology ask for change direction higher
education to know about the changing needs in the work that not only prioritising
hard skills but it takes, there soft skills. Soft skills are all aspects of generic skills
including cognitive elements associated with non-academic skills that relate to
aspects of the personality of intra-and inter-personality. Soft skills that are important
for developed in the learners in higher education institutions to include skills and
thinking skills to communicate, resolve the problem, the power of team work, lifelong
learning and information management, entrepreneurial skills, leadership skills, ethics,
morals and professionalism. Soft skills are indispensable in the process of job search
and career to pursue success in the job. Soft skills determine the speed of the
graduates get a job other than supported by hard skillnya. 80% of human success is
determined by how he manages his emotions and 20% form factor hard skill.
Keywords: learning, soft skills

PENDAHULUAN semua orang termasuk juga dalam


Memasuki abad ke 21 (Delors, dunia pendidikan.
1996) tantangan kehidupan manusia UNESCO (The International Com-
semakin tinggi dan kompleks. Mening- mission on Education for the Twenty-
katnya proses globalisasi, digitalbased first Century) memandang penting
information dan teknologi komunikasi adanya perubahan paradigma pendi-
menyebabkan banyak terjadi perubah- dikan sebagai instrumen ke paradigma
an kondisi sosial, ekonomi, politik dan pengembangan manusia seutuhnya
budaya. Hal tersebut sangat penting (all-rounded human beings). Berda-
untuk dicermati dan dipersiapkan oleh sarkan hal tersebut UNESCO me-

162
Jurnal Husada Mahakam Vol III No. 4,Nov. 2012, hal. 144- 199

netapkan empat pilar pendidikan yaitu Jelas terlihat bahwa pengembang-


learning to know, learning to do, an soft skills bagi mahasiswa, baik in-
learning to be dan learning to live tra dan interpersonal skills, di dalam
together. Empat pilar tersebut perlu pembelajaran di pendidikan tinggi
dikembangkan dan diintegrasikan ke menjadi sangat penting agar setelah
dalam proses pembelajaran dari ber- mahasiswa lulus dapat berkehidupan
bagai tingkat pelaksana atau satuan dengan baik dalam masyarakat serta
pendidikan. mampu menghadapi tantangan dunia
Menghadapi beragam perkem- kerja global yang dinamis. Oleh sebab
bangan serta masalah global ekster- itu, integrasi pengembangan soft skills
nal, menuntut perubahan arah pendi- ke dalam kurikulum dan proses pem-
dikan tinggi untuk (1) menghasilkan belajaran di pendidikan tinggi perlu
lulusan yang dapat bersaing dalam mendapatkan prioritas.
dunia global; (2) adanya perubahan
orientasi pendidikan tinggi yang tidak SOFT SKILLS
lagi hanya menghasilkan manusia cer- 1. Pengertian soft skills
das berilmu tetapi juga mampu mene- Merupakan jalinan atribut perso-
rapkan keilmuannya dalam kehidupan nalitas baik intra-personalitas maupun
dimasyarakat (kompeten dan relevan) inter-personalitas yang dapat membe-
dan lebih berbudaya; serta (3) menge- dakan seseorang dengan orang lain
tahui adanya perubahan kebutuhan di dalam komunitasnya dan membeda-
dunia kerja yang tidak hanya meng- kan orang dengan tingkatan atau level
utamakan hard skills namun diper- jabatan atau karir di satu pekerjaan.
lukan juga adanya soft skills. Sehingga Coates (2006) menyebutkan bahwa
kurikulum yang dikonsepkan lebih Intra-personalitas adalah keterampilan
didasarkan pada rumusan kompetensi yang dimiliki seseorang dalam me-
yang harus dicapai/dimiliki oleh lulus- ngatur dirinya sendiri, seperti manaje-
an pendidikan tinggi yang sesuai atau men waktu, manajemen stress, mana-
mendekati kompetensi yang dibutuh- jemen perubahan, karakter transfor-
kan oleh masyarakat pemangku ke- masi, berpikir kreatif, memiliki tujuan
pentingan/stakeholders (competence positif, dan teknik belajar cepat. Inter-
based curriculum) personalitas adalah keterampilan ber-
Keberhasilan sebuah pendidikan bi- hubungan atau berinteraksi dengan
sa dilihat dari sejauh mana proses lingkungan kelompok masyarakat dan
pendidikan tersebut mampu merubah lingkungan kerjanya serta interaksi de-
sifat-sifat negatif yang dimiliki peserta ngan individu manusia sehingga mam-
didik berubah menjadi sifat-sifat positif, pu mengembangkan unjuk kerja seca-
serta mampu menumbuhkan potensi ra maksimal, kemampuan memotivasi,
peserta didik hingga mereka mampu kemampuan memimpin, kemampuan
berkembang secara maksimal. Oleh negosiasi, kemampuan presentasi, ke-
karena itu, dibutuhkan pendekatan se- mampuan komunikasi, kemampuan
cara personal kepada peserta didik menjalin relasi, dan kemampuan bica-
agar timbul kesadaran dalam dirinya ra dimuka umum.

163
Jurnal Husada Mahakam Vol III No. 4,Nov. 2012, hal. 144- 199

Sharma (2009), menyebutkan bah- lebih komprehensif sekaligus kom-


wa soft skills adalah seluruh aspek petitif. Hal ini dapat dilakukan dengan
dari generic skills yang juga termasuk pembaharuan metode pembelajaran
elemen-elemen kognitif yang berhu- yang lebih fleksibel, dengan menem-
bungan dengan non-academic skills. patkan mahasiswa sebagai subyek
Berdasarkan hasil penelitian, tujuh soft (student-centered learning), dibanding-
skills yang diidentifikasi dan penting kan sebagai obyek pendidikan. Kon-
dikembangkan pada peserta didik di sep pendidikan juga perlu didesain
lembaga pendidikan tinggi meliputi: untuk menumbuhkan semangat kewi-
1) Keterampilan berkomunikasi (com- rausahaan dan peningkatan soft skils
municative skills), serta success skills, sehingga lulusan
2) Keterampilan berpikir dan me- pendidikan tinggi akan mempunyai
nyelesaikan masalah (thinking karakter percaya diri yang tinggi, me-
skills and problem solving skills), miliki kearifan terhadap nilai-nilai so-
3) Kekuatan kerja tim (team work sial dan kultural bangsa, kemandirian
force), serta jiwa kepemimpinan yang kuat.
4) Belajar sepanjang hayat dan pe- Pendidikan tinggi harus mampu
ngelolaan informasi (life-long learn- mengembangkan kurikulum yang ho-
ing and Information mana-gement), listik, sehingga proses pendidikan ting-
5) Keterampilan wirausaha (entre- gi tidak hanya menekankan pengem-
preneur skill), bangan potensi dan kecerdasan inte-
6) Etika, moral dan profesionalisme lektual (IQ), tetapi juga kecerdasan
(ethics, moral and professio- emosional (EQ) dan spiritual (SQ) se-
nalism), cara harmonis. Kurikulum holistik yang
7) Keterampilan kepemimpinan (lea- dimaksud harus dirancang dengan
dership skills). pendekatan yang kontekstual sehing-
ga mampu memunculkan niche tanpa
2. Strategi pendidikan tinggi dalam mengurangi sasaran keilmuan atau
pengembangan soft skills keterampilan pokok pada bidang keil-
Peran pendidikan tinggi dalam pe- muan masing-masing.
ningkatan daya saing bangsa sangat Pelaksanaan pengembangan soft
vital mengingat tingkat persaingan skills di institusi pendidikan tidak harus
sumber daya manusia di pasar kerja melalui perubahan kurikulum atau
nasional maupun internasional terus tambahan kurikulum pada kurikulum
meningkat seiring dengan peningkatan yang sudah ada, namun supaya lebih
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan efektif dapat dilakukan dengan imple-
teknologi baru di berbagai bidang du- mentasi kurikulum, sehingga tidak ha-
nia usaha, serta kebutuhan tingkat rus ada mata kuliah tersendiri me-
profesionalisme (knowledge, hard lainkan menjadi hidden curriculum
skills, soft skills) yang semakin tinggi. atau diselipkan di setiap mata kuliah
Dalam rangka peningkatan kualitas atau pada salah satu mata kuliah yang
proses pembelajaran, perguruan tinggi konsep pembelajarannya tepat untuk
perlu secara kreatif mengembangkan mengimplementasikan pengembangan
konsep-konsep pendidikan baru yang soft skills.

164
Jurnal Husada Mahakam Vol III No. 4,Nov. 2012, hal. 144- 199

Tabel 1 : Elemen soft skills yang harus dan baik untuk dimiliki (Sharma, 2009)
No Soft Skills Sub-skills Sub-skills
Elemen yang harus dimiliki (Must Elemen yang baik untuk dimiliki
Have Elements) (Good To Have Elements)

1. Kemampuan  Kemampuan menyampaikan ide  Kemampuan untuk meng-


berkomunikasi secara jelas, efektif dan me- gunakan teknologi selama
nyakinkan baik oral maupun ter- presentasi
tulis.  Kemampuan untuk berdiskusi
 Kemampuan untuk mempraktik- dan mengakhiri dengan kon-
kan keterampilan mendengar de- sensus
ngan baik dan memberi tang-  Kemampuan berkomunikasi
gapan . dengan individu yang mem-
 Kemampuan berpresentasi se- punyai latar belakang budaya
cara jelas dan meyakinkan ke- berbeda
pada audien .  Kemampuan menggunakan
keterampilan non-oral
 Keterampilan untuk menular-
kan kemampuan komunikasi-
nya pada orang lain
2. Keterampilan  Kemampuan untuk mengiden-  Kemampuan berfikir lebih luas
berpikir dan tifikasi dan menganalisis masalah  Kemampuan untuk membuat
menyelesaikan dalam situasi sulit dan melakukan kesimpulan berdasarkan pem-
masalah justifikasi buktian yang valid
 Kemampuan memperluas dan  Kemampuan untuk meneri-ma
memperbaiki keterampilan berfikir dan memberikan tanggung
seperti menjelaskan, menganalisis jawab sepenuhnya
dan mengevaluasi diskusi.  Kemampuan untuk mema-
 Kemampuan mendapatkan ide hami seseorang dan meng-
dan mencari solusi alternatif akomodasikan ke dalam su-
asana kerja yang beragam
3. Kerja dalam tim  Kemampuan untuk membangun  Kemampuan untuk memberi-
hubungan, berinteraksi dan beker- kan kontribusi terhadap peren-
ja secara efektif dengan lainnya canaan dan mengkoordinasi-
 Kemampuan untuk memahami kan kerja group.
dan berperan sebagai pemim-pin  Bertanggungjawab terhadap
dan pengikut (anggota) keputusan group
 Kemampuan untuk memahami,
menghargai dan menghormati
perilaku, pemahaman dan keya-
kinan orang lain
4. Belajar sepan-  Kemampuan untuk mengelola in-  Kemampuan untuk mengem-
jang hayat dan formasi yang relevan dari ber- bangkan keinginan untuk
pengelolaan in- bagai sumber menginvestigasi dan mencari
formasi  Kemampuan untuk menerima ide- pengetahuan
ide baru
5. Keterampilan  Kemampuan untuk mengiden-  Kemampuan untuk menga-
kewirausahaan tifikasi peluang kerja jukan proposal peluang usaha
 Kemampuan untuk memba-

165
Jurnal Husada Mahakam Vol III No. 4,Nov. 2012, hal. 144- 199

ngun, mengeksplorasi dan


mencari peluang usaha dan
kerja
 Kemampuan untuk berwira-
usaha sendiri
6. Etika moral dan  Kemampuan untuk memahami  Kemampuan untuk mem-
profesionalisme krisis ekonomi, aspek sosial bu- praktikan etika prilaku di sam-
daya secara professional ping mempunyai tanggung
 Kemampuan analisis untuk mem- jawab terhadap masyarakat
buat keputusan pemecahan ma-
salah terkait dengan etika.
7. Keterampilan  Mempunyai pengetahuan teori  Kemampuan untuk mema-
kepemimpinan dasar kepemimpinan hami dan menjadi alternatif
 Kemampuan untuk memimpin pemimpin dan pengikut
suatu projek  Kemampuan mensupervisi
anggota suatu group.

3. Peran dosen dalam pengem- kan pengalaman belajar yang baik,


bangan soft skills dosen perlu menerapkan empat pilar
Keberhasilan pembelajaran ber- pendidikan dari UNESCO yaitu:
basis kompetensi yang di dalamnya 1) Learning to know: dosen mema-
terintegrasi pengembangan soft skills hami struktur pengetahuan, me-
sebagai hidden curriculum sangat ter- nguasai standar kurikulum yang
gantung dari pemahaman dan komit- disusun, mengetahui pendekatan
men pemandu pembelajaran (dosen) pembelajaran untuk memfasilitasi
tentang pembelajaran berbasis kom- pembelajaran dengan ICT (TIK).
petensi. Tingkat pemahaman dan ko- 2) Learning to do : dosen mengem-
mitmen ini akan terlihat melalui pe- bangkan modul pembelajaran,
rencanaan dan penerapan proses mengorganisasikan pembelajaran,
pembelajaran tersebut, termasuk me- mengantarkan mahasiswa pada
milih model pembelajaran, assess- kompetensi yang diharapkan me-
ment dan system dokumentasinya. lalui pendekatan pedagogik mema-
Sehingga, terlihat apakah sistem pem- dai dan memberikan kemampuan
belajaran sudah terarah, terukur dan kepada mahasiswa untuk meng-
terjustifikasi. aplikasikan teknologi sebagai alat
Peran dosen sangat penting se- dan sumber pembelajaran.
bagai motivator dan fasilitator serta 3) Learning to be : dosen mengem-
menyediakan berbagai pengalaman bangkan atribut profesionalisme
belajar yang diperlukan mahasiswa meliputi komitmen, tanggungjawab
dalam rangka mencapai kompetensi dan mencintai pembelajaran agar
yang dibebankan pada mata kuliah mahasiswa sebagai manusia
yang diampu (Dirjen Dikti, 2008). mampu membangun komunikasi
Menurut Nan-Zhao (2006) agar sosial dengan baik.
seorang dosen mampu sebagai mo- 4) Learning to live together: dosen
tivator dan fasilitator serta menyedia- memecah isolasi melalui kerja tim

166
Jurnal Husada Mahakam Vol III No. 4,Nov. 2012, hal. 144- 199

dan sebagai ‘coach’ untuk me- 1) Bersedia menjadi model (ter-


nuntun mahasiswa dalam pembe- buka terhadap pendapat ma-
lajaran dan sebagai ‘co-learners’ hasiswa, mampu berkomuni-
mahasiswa dalam mencapai tujuan kasi verbal dan non verbal)
pendidikan serta menciptakan kon- 2) Memfasilitasi (membentuk ke-
disi untuk membuka potensi diri- lompok mahasiswa dan mem-
nya. beri tugas dalam bentuk paper,
membuat ringkasan berbentuk
Menurut Elfidri (2010) peran dosen slide, presentasi komunikasi
agar mahasiswa memperoleh kemam- lisan dan tulisan serta diskusi)
puan soft skills dalam hal team work, 3) Memfasilitasi komunikasi ber-
kepemimpinan, komunikasi, disiplin, basis IT (komunikasi melalui
percaya diri, kreatif, jujur dan ber- email, milis, e-learning
integritas, serta etika kerja/profesi 4) Membentuk forum debat
yang baik antara lain: 5) Memfasilitasi berkomunikasi di
1. Team work lapangan/masyarakat
1) Pembagian kelompok secara (wawancara, survey)
acak oleh dosen 4. Disiplin
2) Memberikan tugas untuk dipe- 1) Menentukan tujuan pembela-
cahkan bersama jaran dengan jelas
3) Mahasiswa menyusun manual 2) Menyusun aturan/kesepakatan
kerja kelompok untuk men- bersama mahasiswa
capai tujuan pembelajaran 3) Memberikan kriteria evaluasi
yang ditetapkan oleh dosen 4) Memberikan umpan balik, re-
4) Dosen menyiapkan tata kelola ward dan punishment
untuk presentasi kerja kelom- 5) Menjadi teladan bagi maha-
pok siswa
5) Dosen memantau kerja kelom- 6) Konsisten dalam pelaksanaan
pok pembelajaran
2. Jiwa kepemimpinan 7) Memberikan peluang bagi ma-
1) Memberikan tugas kelompok hasiswa untuk menjadi disiplin
pada mahasiswa (ada pemba- 5. Percaya diri
tasan waktu, ada guide line, 1) Memberi batasan tentang per-
dan ketua kelompok berganti- caya diri
ganti) 2) Memberi motivasi
2) Memberikan keteladanan 3) Memberi penghargaan
3) Menyiapkan simulasi/skenario/ 4) Menjadi teladan
kasus agar mahasiswa dapat 5) Memberi kesempatan/ keper-
mengambil keputusan cayaan termasuk untuk risk
4) Membuat permainan / game taking
yang mengarah pada muncul- 6) Memberi harapan dan pengu-
nya seorang pemimpin atan
3. Komunikasi 7) Menggunakan pendekatan per-
sonal

167
Jurnal Husada Mahakam Vol III No. 4,Nov. 2012, hal. 144- 199

8) Menghindari pelecehan psiko- Mahasiswa sebagai subjek pem-


logis belajaran merupakan target evaluasi
9) Melatih presentasi yang penting yang merasakan sejauh
10) Memberi pengalaman sukses mana perubahan yang terjadi dalam
pada mahasiswa dirinya terkait dengan kompetensi
11) Mengajak untuk mengenal po- pembelajaran yang dijanjikan. Maha-
tensi diri siswa merupakan “customer” atau
6. Jujur dan berintegritas penerima pelayanan yang paling me-
1) Memberi pemahaman tentang rasakan apakah proses pembelajaran
pentingnya kejujuran sudah berlangsung dengan baik. De-
2) Pemberian tugas dan mengi- ngan demikian, mahasiswa sebagai
kuti kesepakatan yang diambil subjek pembelajaran dapat membe-
3) Penelaahan studi kasus/paper rikan justifikasi apakah proses pem-
4) Tanya jawab pada akhir kuliah belajaran telah berlangsung dengan
5) Mengembalikan pekerjaan ma- baik dan apakah kompetensi yang di-
hasiswa setelah dinilai janjikan dari satu mata kuliah ke-
6) Memberi sanksi apabila ber- padanya telah tercapai dengan op-
buat tidak jujur timal.
7) Memberi solusi sebelum diberi-
kan sanksi 4. Manfaat soft skills bagi lulusan
7. Etika kerja/profesi yang baik Soft skills sangat diperlukan dalam
1) Memotivasi (berbagi penga- proses pencarian pekerjaan dan ke-
laman, studi kasus, kisah suk- suksesan meniti karir dalam peker-
ses, dll) jaan. Softskills menentukan kecepatan
2) Memberi tugas yang bersifat lulusan mendapatkan pekerjaan selain
tantangan didukung oleh hard skillnya. Ruben
3) Memberi teladan dan DeAngelis (1998) dari hasil sur-
4) Memberi penghargaan atas veynya mengelompokkan kompetensi
prestasi mahasiswa yang dibutuhkan oleh seseorang agar
8. Kreatif sukses meniti karir dan sukses dalam
1) Memberi tugas yang bersifat kehidupannya, yaitu kompetensi per-
open-ended (individual atau sonal, komunikasi, dan organisasi.
kelompok) Puliam (2008) menyebutkan bahwa
2) Memberi tugas yang akan skills yang paling dicari oleh pemberi
dipresentasikan (kriteria peni- kerja adalah keterampilan komunikasi,
laian presentasi yang jelas) integritas/kejujuran, keterampilan inter-
3) Memberi kesempatan untuk personal, motivasi/inisiatif, etos kerja
belajar dari pengalaman orang yang kuat, bekerja dalam tim, ke-
lain yang bersifat inspiring terampilan komputer, analitis, flek-
4) Mengembangkan kepekaan sibilitas/adaptibilitas, dan detail orien-
terhadap permasalahan-per- ted. Beach (1982) mensitasi penelitian
masalahan di bidangnya de- di AS yang menunjukkan bahwa
ngan melihat kondisi di lapang- sebanyak 87% orang kehilangan pe-
an kerjaannya atau gagal terpromo-sikan

168
Jurnal Husada Mahakam Vol III No. 4,Nov. 2012, hal. 144- 199

karena mempunyai gaya hidup dan tentukan oleh bagaimana cara ia me-
prilaku kerja yang tidak memadai atau ngelola emosinya dan sisanya 20%
tidak baik. berupa faktor hard skill.
Berdasarkan penelitian yang dilaku- Perlunya kemampuan soft skills
kan di Harvard University, dikatakan juga diperkuat oleh hasil survei yang
bahwa kesuksesan seseorang dalam dilakukan National Association of
bidang apapun yang sedang ia tekuni Colleges and Employers (NACE) ta-
tak semata-mata karena kemampuan hun 2002 di Amerika Serikat. Peter
intelektual yang dimiliki (hard skill) Vogt mengelompokkan hasil survei itu
namun juga kemampuan dalam me- menjadi 20 kemampuan atau kete-
ngelola emosi atau soft skill. Pe- rampilan yang diminta oleh pemberi
nelitian tersebut juga menyebutkan kerja dari para pencari kerja. Seperti
bahwa 80% kesuksesan manusia di- tampak pada tabel dibawah ini :

Tabel 2 : Kemampuan yang diperlukan dunia kerja menurut kepentingannya.


No Kemampuan / ketrampilan Skor Kepentingan
1. Kemampuan komunikasi 4,69
2. Kejujuran/integritas 4,59
3. Kemampuan bekerja sama 4,54
4. Kemampuan interpersonal 4,50
5. Etos kerja yang baik 4,46
6. Motivasi/inisiatif 4,42
7. Kemampuan beradaptasi 4,41
8. Daya analitik 4,36
9. Kemampuan computer 4,21
10. Kemampuan organisasi 4,05
11. Berorientasi pada detail 4,00
12. Kepemimpinan 3,97
13. Kepercayaan diri 3,95
14. Berkepribadian ramah 3,85
15. Sopan/beretika 3,82
16. Bijaksana 3,75
17. IP≥ 3,0 3,68
18. Kreatif 3,59
19. Humoris 3,25
20. Kemampuan entrepreneurship 3,23
Sumber : Hasil survei NACE USA ( 2002)

PENUTUP emosional (EQ) dan spiritual (SQ)


secara harmonis. Pelaksanaan pe-
Pendidikan tinggi harus mampu ngembangan soft skills di institusi
mengembangkan kurikulum yang ho- pendidikan tidak harus melalui pe-
listik, sehingga proses pendidikan rubahan kurikulum atau tambahan
tinggi tidak hanya menekankan pe- kurikulum pada kurikulum yang sudah
ngembangan potensi dan kecerdasan ada, namun supaya lebih efektif dapat
intelektual (IQ), tetapi juga kecerdasan dilakukan dengan implementasi kuri-

169
Jurnal Husada Mahakam Vol III No. 4,Nov. 2012, hal. 144- 199

kulum, sehingga tidak harus ada mata Sailah, I. 2008. Pengembangan soft
kuliah tersendiri melainkan menjadi skills di Perguruan Tinggi.
hidden curriculum atau diselipkan di Jakarta: Tim Kerja Pengem-
setiap mata kuliah atau pada salah bangan Soft Skills Direktorat
satu mata kuliah yang konsep pem- Jenderal Pendidikan Tinggi.
belajarannya tepat untuk mengim- Sharma, A. 2009 Professional de-
plementasikan pengembangan soft velopment for teachers. [diunduh
skills. 2 September 2012]. Tersedia
Keberhasilan pembelajaran yang http:// schoolofeducators. com
di dalamnya terintegrasi pengem- /2009/ 02/ importance-of-soft-
bangan soft skills sebagai hidden skills-developmentin-education
curriculum sangat tergantung dari Prastiwi, WY. 2011. Pengembangan
pemahaman dan komitmen pemandu soft skill, hard skill dan life skill
pembelajaran (dosen). Soft skills peserta didik dalam menghadapi
sangat diperlukan dalam proses pen- era globalisasi. [diunduh 2 Sep-
carian pekerjaan dan kesuksesan me- tember 2012]. Tersedia pada
niti karir dalam pekerjaan. Soft skills http://www.infodiknas.com/030
menentukan kecepatan lulusan men- pengembangan-soft-skill-hard-
dapatkan pekerjaan selain didukung skill-dan-life-skill-peserta-didik-
oleh hard skillnya. dalam-menghadapi-era-
globalisasi/
Pulliam, P. 2005. Measuring return on
DAFTAR PUSTAKA Investment. Vol 3. American so-
Coates, D.E. 2006. People skill ciety for training and develop-
traning: are you getting a return ment.
on your investmen. [diunduh 2 UNESCO. 1996. Learning: the trea-
September 2012]. Tersedia dari sure within. Report of the
http:// www. 2020 insight. net / International Commission on Edu-
Docs4 / PeopleSkills.pdf cation for the Twenty-firstt
Delors, J.1996. Learning: the treasure Century. Paris: UNESCO.
within. Paris: UNESCO. Vogt, P. 2004. Awarness to action:
Elfidri. 2010. Soft skill untuk pendidik. conecting employee to the botom
Jakarta: Baduose Media. line. [diunduh 2 September 2012].
Nan, Zhao Z. 2006. Revisiting 4 pillars Tersedia http://www. nogaps.Nl/
of learning. Managing curriculum pdf/2004 Awareness.pdf
change: Seminar-Workshop
PSSC.Philippines.
Ruben B.D, DeAngelis, J. 1998.
Succeeding at work: skills and
competencies needed by college
and university graduates in the
work place. University of
Wisconsin. Madison.

171

Anda mungkin juga menyukai