Anda di halaman 1dari 4

Penatalaksanaan5

Urtikaria akut pada umumnya lebih mudah diatasi dan kadang-kadang sembuh dengan
sendirinya tanpa memerlukan pengobatan. Prinsip pengobatan urtikaria akut adalah sebagai
berikut.

A. Penanganan Umum

1. Eliminasi/Penghindaran faktor penyebab

2. Antihistamin

Medikamentosa utama adalah antihistamin karena mediator utama pada urtikaria


adalah histamin. Preparat yang bisa digunakan:

 Antihistamin H1 generasi I (sedatif), misal Chlorfeniramin Maleat


(CTM) dengan dosis 0,25 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis, atau
antihistamin H1 generasi II (nonsedatif), contoh setirizin dengan dosis
0,25 mg/kgBB/kali (usia < 2 tahun: 2 kali/hari; usia > 2 tahun: 1
kali/hari). Pada urtikaria akut lokalisata cukup diberikan antihistamin
H1.
 Penambahan antihistamin H2, misal simetidin 5 mg/kgBB/kali, 3
kali/hari dapat membantu efektifitas antihistamin H1

Pada umumnya efek antihistamin telah terlihat dalam waktu 15-30 menit setelah
pemakaian oral, dan mencapai puncaknya pada 1-2 jam, sedangkan lama kerjanya
bervariasi dari 3-6 jam. Antihistamin dapat diberikan selama 7-10 hari

3. Adrenergik

Pada urtikaria akut generalisata dan disertai gejala distress pernapasan, asma atau
edema laring, mula-mula diberi adrenalin (1:1000) dengan dosis 0,01 ml/kgBB/kali
subkutan (makasimal 0,3 ml) dilanjutkan dengan pemberian antihistamin.

4. Kortikosteroid

Kortikosteroid diberikan bila tidak memberi respon yang baik dengan obat lain
dengan mewaspadai efek samping yang dapat terjadi. Kortikosteroid jangka
pendek digunakan pada urtikaria akut yang berat dengan atau tanpa angioedema
atau bila urtikaria diduga berlangsung akibat reaksi alergi fase lambat. Obat yang
digunakan adalah prednison dengan dosis 1 mg/kgBB/hari selama 5 hari, tapering
off biasanya tidak
dibutuhkan pada urtikaria akut.

5. Antileukotrien (Leukotriene pathway modifiers)


Antileukotrien dapat digunakan bersamaan dengan antihistamin H1 untuk
menangani urtikaria yang tidak terkontrol, tetapi penggunaannya sebagai terapi
tunggal masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Antileukotrien pernah tercatat
memiliki manfaat pada kasus alergi aspirin, namun efek sesungguhnya masih
belum dapat dipastikan. Salah satu antileukotrien yang sering dipakai adalah
montelukast dengan dosis yang dianjurkan untuk anak-anak adalah 4-5 mg/hari.
Tablet 4 mg digunakan pada anak 2-6 tahun dan 5 mg digunakan pada anak 6-15
tahun. Di Indonesia, antileukotrien itu sendiri masih jarang digunakan dan
preparatnya pun masih sangat terbatas. Preparat antileukotrien yang telah beredar
di Indonesia adalah zafirlukast, sedangkan montelukast belum tersedia. Zafirlukast
dapat digunakan untuk mengobati asma akibat alergi.

Tabel 1. Antihistamin untuk Urtikaria dan Angioedema

Golongan Obat Dosis Frekuensi

Antihistamin H1 (generasi ke-1, sedatif)

Hydroxizine 0,5-2 mg/kg/kali Setiap 6-8 jam

(dewasa 25-100 mg)

Diphenhydramin 1-2 mg/kg/kali Setiap 6-8 jam

(dewasa 50-100 mg)

Chlorpheniramin 0,25 mg/kg/hari Setiap 8 jam


Maleat
(dibagi 3 dosis)

Antihistamin H1 (generasi ke-2, nonsedatif)

Setirizin 0,25 mg/kg/kali 6-24 bulan: 2 kali/hari

>24 bulan: 1 kali/hari

Fexofenadin 6-11 tahun: 30 mg 2 kali/hari

> 12 tahun: 60 mg
Dewasa : 120 mg 1 kali/hari

Loratadin 2-5 tahun: 5 mg 1 kali/hari

> 6 tahun: 10 mg

Desloratadin 6-11 bulan: 1 mg 1 kali/hari

1-5 tahun: 1,25 mg

6-11 tahun: 2,5 mg

>12 tahun: 5 mg

Antihistamin H2

Cimetidine Bayi: 10-20 mg/kg/hari Tiap 6-12 jam (terbagi 2-4 dosis

Anak: 20-40 mg/kg/hari

Ranitidine 1 bln-16 tahun: 5-10 Tiap 12 jam (terbagi dalam 2


mg/kg/hari dosis)

B. Penanganan Khusus

Dilakukan sesuai dengan diagnosis jenis urtikaria

C. Penanganan Topikal

Untuk mengatasi pruritus, dapat diberikan lotion calamin atau bedak salisilat.
Urtikaria kronim biasanya lebih sukar diatasi. Idealnya adalah etap identifikasi dan
menghilangkan faktor penyebab, namun hal ini juga sulit dilakukan. Untuk ini, selain
antihistamin H1, juga dapat menambahkan obat antihistamin H2. Kombinasi lain yang dapat
diberikan adalah antihistamin H1 dan H2 pada malam hari atau antihistamin H1 dengan
antidepresan trisiklik. Pada kasus berat dapat diberikan antihistamin H1 dengan
kortikosteroid jangka pendek5.

Suportif

 Lingkungan yang bersih dan nyaman (suhu ruangan tidak terlalu panas atau pengap,
dan ruangan tidak penuh sesak). Pakaian, handuk, sprei, dibilas bersih dari sisa
deterjen dan diganti lebih sering.
 Pasien dan keluarga diedukasi untuk kecukupan hidrasi, dan menghindarkan garukan
untuk mencegah infeksi sekunder6.
Indikasi Rawat

Urtikaria yang meluas dengan cepat (hitungan menit-jam) disertai dengan angioedema hebat,
distres pernapasan, dan nyeri perut hebat.

Anda mungkin juga menyukai