Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Cronic Kidney Disease (CKD) merupakan gangguan ginjal yang progresif dan irreversibel di mana
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit menyebabkan uremia (retensi urin dan sampah nitrogen lain dalam darah)

Cronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi
renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit. Gagal ginjal kronis terjadi dengan lambat
selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan penurunan bertahap dengan fungsi ginjal dan
peningkatan bertahap dalam gejala-gejala, menyebabkan penyakit ginjal tahap akhir (PGTA). Gagal
ginjal kronis biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap. Gangguan
fungsi ginjal adalah penurunan laju filtrasi glomerulus yang dapat digolongkan ringan, sedang dan
berat.

B. Etiologi

Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak nefron ginjal. Sebagian
besar merupakan penyakit parenkim ginjal difus dan bilateral.

1. Infeksi : pielonefritis kronik

2. Penyakit peradangan : glomerulonefritis

3. Penyakit vaskuler hipertensif : nefrosklerosis benigna

nefrosklerosis maligna

stenosis arteri renalis

4. Gangguan jaringan penyambung : SLE

Poli arteritis nodosa

Sklerosis sistemik progresif

5. Gangguan congenital dan herediter : Penyakit ginjal polikistik

Asidosis tubuler ginjal

6. Penyakit metabolic : DM,Gout

7. Nefropati obstruktif : Penyalahgunaan analgetik

8. Nefropati toksik : penyalahgunaan analgetik


Nefropati timbal

C. Patofisiologi

Ginjal mempunyai kemampuan nyata untuk mengkompensasi kehilangan nefron yang persisten yang
terjadi pada gagal ginjal kronik. Jika angka filtrasi glomerolus menurun menjadi 5-20 ml/menit/1,73
m2, kapasitas ini mulai gagal. Hal ini menimbulkan berbagai masalah biokimia berhubungan dengan
bahan utama yang ditangani ginjal.

Ketidakseimbangan natrium dan cairan terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk memekatkan
urin. Hiperkalemia terjadi akibat penurunan sekresi kalium. Asidosis metabolik terjadi karena
kerusakan reabsorbsi bikarbonat dan produksi ammonia. Demineralisasi tulang dan gangguan
pertumbuhan terjadi akibat sekresi hormon paratiroid, peningkatan fosfat plasma (penurunan
kalsium serum, asidosis) menyebabkan pelepasan kalsium dan fosfor ke dalam aliran darah dan
gangguan penyerapan kalsium usus. Anemia terjadi karena gangguan produksi sel darah merah,
penurunan rentang hidup sel darah merah, peningkatan kecenderungan perdarahan (akibat
kerusakan fungsi trombosit). Perubahan pertumbuhan berhubungan dengan perubahan nutrisi dan
berbagai proses biokimia

D. Manifestasi Klinis

Meskipun gejala yang dialami anak bervariasi berdasarkan proses penyakit yang berbeda – beda,
penyakit paling umum yang berhubungan dengan GGK adalah sebagai berikut :

1. Ketidakseimbangan cairan

a. Kelebihan cairan : edema, oliguri, hipertensi, gagal jantung kongestif

b. Penipisan volume vaskuler : poliuria, penurunan asupan cairan, dehidrasi

2. Ketidakseimbangan elektrolit

a. Hiperkalemia : gangguan irama jantung, disfungsi miokardial

b. Hipernatremia : haus, stupor, takikardia, membran kering, peningkatan refleks tendon


profunda, penurunan tingkat kesadaran

c. Hipokalemia dan hiperfosfatemia : iritabilitas, depresi, kram otot, parastesia, psikosis, tetani

d. Hipokalemia : penurunan reflek tendon profunda, hipotonia, perubahan EKG

3. Ensefalopati dan neuropati uremik

a. Gatal gatal

b. Kram dan kelemahan otot

c. Bicara tidak jelas

d. Parastesia telapak tangan dan telapak kaki


e. Konsentrasi buruk

f. Mengantuk

g. Tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial

h. Koma

i. Kejang

4. Asidosis : takipnea

5. Anemia dan disfungsi sel darah

a. Pucat

b. Kelemahan

c. Perdarahan ( stomatitis, feses berdarah )

6. Disfungsi pertumbuhan

a. Pertumbuhan tulang yang abnormal

b. Perkembangan seksual yang terhambat

c. Malnutrisi dan pelisutan otot

d. Selera makan buruk

e. Nyeri tulang

f. Ketidakteraturan menstruasi.

E. Pathway

F. Komplikasi

1. Hiperkalemia akibat penurunana ekskresi, asidosis metabolic, katabolisme dan masukan diet
berlebih.

2. Perikarditis, efusi pericardial, dan tamponade jantung akibat retensi produk sampah uremik
dan dialysis yang tidak adekuat

3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi system rennin-angiotensin-
aldosteron

4. Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah merah, perdarahan
gastrointestinal akibat iritasi toksin dna kehilangan drah selama hemodialisa

5. Penyakit tulang serta kalsifikasi metastatik akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum yang
rendah dan metabolisme vitamin D abnormal.
F. Penatalaksanaan

1. Dialisis

2. Obat-obatan : anti hipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium,
furosemide

3. Diit rendah uremi.

(Smeltzer. C, Suzanne, 2002)

G. Pemeriksaan penunjang

1.Laboratorium

a. Pemeriksaan penurunan fungsi ginjal

-ureum kreatinin

-asam urat serum

b. Identifikasi etiologi gagal ginjal

-analisis urin rutin

-mikrobiologi urin

-kimia darah

-elektrolit

-imunodiagnosis

c. Identifikasi perjalanan penyakit

-progresifitas penurunan fungsi ginjal

- ureum kreatinin, klearens kreatinin test

H. Diagnosa yang sering muncul

a. Kelebihan volume cairan

b. Resiko tinggi kekurangan volume cairan

c. Perubahan pola eliminasi urin

d. Penurunan curah jantung

e. Pola nafas tidak efektif

f. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit

g. Resiko tinggi infeksi


h. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan

i. Resiko tinggi penatalaksanaan program terapeutik tidak efektif

j. Resiko tinggi perubahan proses keluarga


BAB III

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

I. Identitas diri klien

Nama : Tn. U

Umur : 55 tahun

Jenis kelamin : Laki-Laki

Alamat : labun 01/01 Ngombol Purworejo

Status perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : PNS

Sumber informasi : Klien dan keluarga

Tgl pengkajian : 23 Maret 2013

II. Riwayat Penyakit

1. Keluhan utama

Klien mengeluhkan lemas, sesak, dan batuk.


2. Riwayat penyakit sekarang

Klien masuk rumah sakit melalui IGD pada tanggal 22 maret 2013 dengan keluhan sesak, mual,
badan terasa lemah, terdapat edema pada ekstremitas bawah. Tanda-tanda vital ketika masuk
rumah sakit yaitu tekanan darah : 170/100, Nadi : 88x/i, RR : 28 x/i, S : 36,7 °C.

3. Riwayat penyakit dahulu

Keluarga klien mengatakan klien pernah masuk rumah sakit sebelumnya dengan keluhan sakit
hipertensi. Keluarga klien mengatakan klien memiliki riwayat penyakit Diabetes militus, hipertensi
dan asma.

4. Diagnosa medis

Gagal ginjal stadium V

III. Pengkajian

1. Persepsi dan pemeliharan kesehatan

Menurut penuturan keluarga, Pasien memandang kesehatan sanggat penting untuk dijaga. Jika klien
merasakan sakit, demam, atau sekedar flu biasanya klien memeriksakan diri ke Puskesmas atau ke
pelayanan kesehatan terdekat

2. Pola nutrisi

Program di RS: Tinggi protein

Intake makanan: klien makan 3x sehari.

Intake Cairan: Klien minum 4 gelas/hari, air putih dan teh.

Balance cairan :

- Input cairan :

Makan+minum :1500 cc

Air
metabolisme :275 cc (5cc/kg bb/hari) +

1775 cc

-output cairan :

Urine : 300 cc/ hari/24jam

Fases
: 100 cc +

: 400 cc

-IWL = 15xBB = 15x63kg = 39,37 cc/jam/


24 jam 24 jam

Balance cairan :

Input – output-IWL : 1775 cc – 400 cc - 39,37

:+1335,63 cc

4. Pola eliminasi:

Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien biasa BAB 1x/hari pagi hari. Dan Saat
sakit klien belum pernah BAB, terpasang cateter dengan urin keluar 300 cc per 12 jam.

5. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3

Makan / minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas di tempat tidur √

Berpindah / berjalan √

Ambulasi / ROM √

Keterangan:

0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain 3: tergantung total

6. Pola tidur dan istirahat

Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien mulai tidur malam sekitar jam 22.00
kemudian subuh jam 04.30 bangun untuk melaksanakan solat subuh. Saat ini klien hanya terbaring
ditempat tidur, klien mengatakan badannya lemah.

7. Pola perceptual

Klien mengatakan nafasnya sesak, batuk tetapi tidak berdahak, badan terasa lemah, klien
mengatakan sesak nafas jika O2 dilepas, klien hanya mampu berbaring ditempat tidur, semua
kegiatan dilakukan di tempat tidur, termasuk toileting. Mata sedikit kurang jelas, lapang pandang
normal, pupil reaktif terhadap cahaya, Pendengaran tidak ada masalah, Klien masih bisa merasakan
rasa asin, manis, pahit, asem. Pengecapan klien masih normal, nyeri dirasakan ketika ditusuk jarum
pemasangan ases. Nyeri dirasakan selama 5 menit setelah dilakukan pemasangan asses, nyeri terasa
pada tangan kanan dan pangkal paha.

8. Pola persepsi diri


Klien mengatakan dirinya sangat ingin cepat sembuh, kembali kerumah dengan keadaan sehat, dan
ingin kembali melakukan aktifitas seperti biasa seperti sebelum masuk rumah sakit. Klien
berorientasi dan berhubungan baik dengan keluarga, petugas kesehatan dan pengunjung. Klien tidak
menunjukkan adanya menarik diri atau minder.

9. Pola seksulitas dan reproduksi

Klien sudah menikah dan mempunyai 3 anak dan saat ini istri klien sudah menopouse.

10. Pola peran dan hubungan

Saat ini klien tinggal bersama istri, klien mengatakan selama ini tidak ada masalah dalam keluarga
baik kepada istri maupun mertuanya. Klien juga mengatakan selama ini berhubungan baik dengan
semua anggota keluarga dan tetangga. Saat klien dirawatpun keluarga
terutama istri dan anaknya senantiasa mendampingi beliau.

11. Pola managemen koping stress

Dari penuturan keluarga pasien dalam memanagement stress keluarga membiasakan berekreasi
bersama atau hanya sekedar menonton TV.

12. Sistem nilai dan keyakinan

Klien dan keluarga beragama islam. Klien melakukan berbagai ikhtiar untuk keadaan nya sekarang.

IV. Pemeriksaan Fisik

1. Keluhan yang dirasakan saat ini:

Kesadarannya compos mentis, GCS 14. Klien merasakan badannyalemes

TD pre HD : 159/ 83mmHg

TD post HD: 150/79mmHg

RR: 26x/menit

HR: 78x/menit

S:36°C

BB pre HD : 63 kg

a. Kepala

Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam dan sebagian beruban, lebat, kebersihan kepala
baik, rambut klien panjang lurus, tidak ada benjolan dan kelainan pada kepala, penyebaran rambut
merata

b. Telinga

Telinga simetris, tidak terdapat serumen


c. Mata

Terdapat ikterik pada sklera, tidak strabismus, pupil Isokor, skrera anikterik mata anemis dan tidak
ada udema palpebra.

d. Hidung

Simetris kiri dan kanan, terpasang kanul oksigen 3 lpm

e. Mulut

Bibir lembab, gigi terdapat karies, mulut dan lidah bersih

f. Leher

Posisi leher baik, terdapat kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

g. Thorax

Pergerakan dinding dada simetris, suara nafas vesikuler, perkusi: sonor.

h. Abdomen

perkusi: suara timpani, peristaltik usus 12x/menit.

i. Ekstremitas

Tidak ada luka dan dapat melakukan pergerakan dengan baik, terdapat udem pada ekstremitas
bawah, capillary refil 4 detik.

2. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah

Tanggal 24 Maret 2012

Parameter Nilai normal

HB 8,5 mg/dl 12-16 NORMAL

UREA 197 mg/dl 10-50 HIGH

CREATININ 8,46 mg/dl 0,5-1,2 HIGH

K 4,8 mmol/dl 3,4-5,4 NORMAL

NA 149 mmol/dl 135-155 NORMAL

Cl 97 mmol/dl 95-108 NORMAL

URIC ACID 7,8 mg/dl 3,4-7 HIGH


IV. ANALISA DATA

DATA PROBLEM ETIOLOGI

DO : Pola nafas tidak Depresi pusat


efektif pernafasan
- klien tampak bernafas mengunakan

- Terpasang nasal kanul 3L/mnt

- Kesadarannya compos mentis, GCS 14.

Klien merasakan badannya lemes

TD pre HD : 159/ 83mmHg

TD post HD: 150/79mmHg

RR: 26x/menit

HR: 78x/menit

S:36°C

DS :

- Klien mengatakan nafas terasa sesak.

- klien mengatakan sesak nafas jika O2


dilepas.

- klien mengatakan batuk tetapi tidak


ada dahak

DS : Kelebihan volume Mekanisme


cairan pengaturan melemah
- Klien mengatakan BB terakhir adalah
63 kg

DO :

- Ke dua kaki terlihat edema

- BAK kurang lebih 300 cc

- Capillary raffyl kurang lebih 4 detik

- Balance cairan +1335,63 cc


DS : Gangguan pefusi penurunan suplai
jaringan renal oksigen di ginjal
- Klien mengatakan lemes

DO :

- Kesadarannya compos mentis, GCS 14.

Klien merasakan badannya lemes

TD pre HD : 159/ 83mmHg

TD post HD: 150/79mmHg

RR: 26x/menit

HR: 78x/menit

S:36°C

- Urea 197 mg/dl

- Creatinin 8,46 mg/dl

- Kedua kaki edema

DO : Intoleransi Kelemahan
aktivitas menyeluruh
- klien hanya tiduran

- klien tampak terbaring lemah

- Terpasang nasal kanul 3L/mnt

- konjungtiva anemis

- aktivitas dibantu keluarga

- Kesadarannya compos mentis, GCS 14.

Klien merasakan badannya lemes

TD pre HD : 159/ 83mmHg

TD post HD: 150/79mmHg

RR: 26x/menit

HR: 78x/menit

S:36°C

DS:
- klien mengatakan mengatakan
badannya lemas.

- klien mengatakan sesak nafas jika O2


dilepas.

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Berdasar analisa data dapat di simpulkan dianosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah :

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernafasan

2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme pengaturan melemah

3. Gangguan pefusi jaringan renal berhubungan dengan penurunan suplai oksigen di ginjal

4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dari kebutuhan


oksigen

VI. PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO HARI/TANGGAL DX. KEPERAWATAN NOC NIC

1 Sabtu, 23 maret Pola Nafas tidak Setelah dilakukan · Posisikan pasien


2013 efektif berhubungan tindakan untuk memaksimalkan
dengan depresi pusat keperawatan ventilasi
pernafasan selama 3x24
jam pasien · Pasang mayo bila
menunjukkan perlu
keefektifan pola · Lakukan fisioterapi
nafas, dibuktikan dada jika perlu
dengan kriteria hasil:
· Keluarkan sekret
vMendemonstrasikan dengan batuk atau
batuk efektif dan suction
suara nafas yang
bersih, tidak ada · Auskultasi suara
sianosis dan dyspneu nafas, catat adanya
(mampu suara tambahan
mengeluarkan
sputum, mampu · Berikan
bernafas dg mudah, bronkodilator
tidakada pursed lips) · Berikan pelembab
vMenunjukkan jalan udara Kassa basah NaCl
nafas yang paten Lembab
(klien tidak merasa · Atur intake untuk
tercekik, irama nafas, cairan mengoptimalkan
frekuensi pernafasan keseimbangan.
dalam rentang
normal, tidak ada · Monitor respirasi
suara nafas dan status O2
abnormal)
v Bersihkan mulut,
vTanda Tanda vital hidung dan secret
dalam rentang trakea
normal (tekanan
v Pertahankan jalan
darah, nadi,
nafas yang paten
pernafasan)
v Observasi adanya
tanda tanda
hipoventilasi

v Monitor adanya
kecemasan pasien
terhadap oksigenasi

v Monitor vital sign

v Informasikan pada
pasien dan keluarga
tentang tehnik relaksasi
untuk memperbaiki
pola nafas.

v Ajarkan bagaimana
batuk efektif

v Monitor pola nafas

2 Sabtu 23 maret Kelebihan Volume Setelah dilakukan · Pertahankan


Cairan berhubungan tindakan catatan intake dan
2013 dengan Mekanisme keperawatan selama output yang akurat
pengaturan melemah …. Kelebihan volume
· Pasang urin
cairan teratasi
dengan kriteria: kateter jika diperlukan

v Terbebas dari · Monitor hasil lab


edema, efusi, yang sesuai dengan
retensi cairan (BUN ,
anaskara
Hmt , osmolalitas urin )
v Bunyi nafas bersih,
tidak ada · Monitor vital sign
dyspneu/ortopneu · Monitor indikasi
v Terbebas dari retensi / kelebihan
distensi vena cairan (cracles, CVP ,
edema, distensi vena
jugularis,
leher, asites)
v Memelihara
tekanan vena sentral, · Kaji lokasi dan
tekanan kapiler paru, luas edema
output jantung dan · Monitor masukan
vital sign DBN makanan / cairan
v Terbebas dari · Monitor status
kelelahan, nutrisi
kecemasan atau
bingung · Berikan diuretik
sesuai interuksi

· Kolaborasi
pemberian obat

· Monitor berat
badan

· Monitor elektrolit

· Monitor tanda
dan gejala dari odema

Perfusi jaringan renal Setelah dilakukan v Observasi status


tidak asuhan selama 3x24 hidrasi (kelembaban
efektif berhubungan jam ketidakefektifan membran mukosa, TD
dengan gangguan perfusi jaringan renal ortostatik, dan
transport O2 teratasi dengan keadekuatan dinding
kriteria hasil: nadi)

v Tekanan systole v Monitor HMT,


dan diastole dalam Ureum, albumin, total
batas normal protein, serum
osmolalitas dan urin
v Tidak ada
gangguan mental, v Observasi tanda-
orientasi kognitif dan tanda cairan berlebih/
kekuatan otot retensi (CVP menigkat,
oedem, distensi vena
v Na, K, Cl, Ca, Mg, leher dan asites)
BUN, Creat dan
Biknat dalam batas v Pertahankan intake
normal dan output secara
akurat
v Tidak ada distensi
vena leher v Monitor TTV

v Tidak ada bunyi Pasien Hemodialisis:


paru tambahan
v Observasi terhadap
v Intake output dehidrasi, kram otot
seimbang dan aktivitas kejang

v Tidak ada oedem v Observasi reaksi


perifer dan asites tranfusi

v Tdak ada rasa haus v Monitor TD


yang abnormal
v Monitor BUN, Creat,
v Membran mukosa HMT dan elektrolit
lembab
v Timbang BB sebelum
v Hematokrit dbn dan sesudah prosedur

v Warna dan bau v Kaji status mental


urin dalam batas
normal. v Monitor CT

Pasien Peritoneal
Dialisis:

v Kaji temperatur, TD,


denyut perifer, RR dan
BB

v Kaji BUN, Creat pH,


HMT, elektrolit selama
prosedur

v Monitor adanya
respiratory distress

v Monitor banyaknya
dan penampakan cairan

v Monitor tanda-tanda
infeksi

Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan v Observasi adanya


tindakan pembatasan klien
Berhubungan dengan keperawatan dalam melakukan
ketidakseimbangan selama 3x24 jam aktivitas
antara suplai dari pasien bertoleransi
kebutuhan oksigen terhadap aktivitas v Kaji adanya faktor
dengan Kriteria Hasil yang menyebabkan
: kelelahan

v Monitor nutrisi dan


v Berpartisipasi
dalam aktivitas fisik sumber energi yang
tanpa disertai adekuat
peningkatan tekanan v Monitor pasien akan
darah, nadi dan RR adanya kelelahan fisik
v Mampu melakukan dan emosi secara
aktivitas sehari hari berlebihan
(ADLs) secara mandiri v Monitor respon

v Keseimbangan kardivaskuler terhadap


aktivitas (takikardi,
aktivitas dan istirahat
disritmia, sesak nafas,
diaporesis, pucat,
perubahan
hemodinamik)

v Monitor pola tidur


dan lamanya
tidur/istirahat pasien

v Kolaborasikan
dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik
dalam merencanakan
progran terapi yang
tepat.

v Bantu klien untuk


mengidentifikasi
aktivitas yang mampu
dilakukan

v Bantu untuk memilih


aktivitas konsisten yang
sesuai dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan sosial

v Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk
aktivitas yang
diinginkan

v Bantu untuk
mendpatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda, krek

v Bantu klien untuk


membuat jadwal
latihan diwaktu luang

v Bantu
pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas

v Sediakan penguatan
positif bagi yang aktif
beraktivitas

v Bantu pasien untuk


mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan

v Monitor respon fisik,


emosi, sosial dan
spiritual.
VII. IMPLEMENTASI

N DX. KEPERAWATAN TANGG JA IMPLEMENTASI EVALUASI


O AL M

1 Kelebihan Volume 27 · Mempertahankan S:


Cairanberhubungan maret cintake dan output
- Klien mengatakan
dengan mekanisme 2013 yang akurat
pengaturan melemah BB terakhir adalah 63 kg
- Input : 1775cc
O:
- Output : 400cc
- Kedua kaki terlihat
· Memonitor vital edema
sign dan keadaan
umum - BAK kurang lebih
300cc
- Kesadarannya
compos mentis, GCS - Capillary
14. Klien raffylkurang lebih 4
merasakan badannyale detik
mes - Balance
- TD pre HD : 159/ cairan +1335,63 cc
83mmHg A:
- TD post HD: - Masalah teratasi
150/79mmHg sebagian
- RR: 26x/menit P:
- HR: 78x/menit - Lanjutkan
- S:36°C intervensi

- BB pre HD : 63 kg

· Memonitor
indikasi retensi /
kelebihan cairan yang
ditandai dengan
adanya edema pada
ekstremitas

· Mengkaji lokasi
dan luas edema

· Monitor masukan
makanan / cairan

- Makan+minum
:1500 cc

- Air metabolisme :
275 cc (5cc/kg
bb/hari)

· Memonitor berat
badan : BB pre HD : 63
kg

· Memberikan
posisi kaki agak tinggi

Pola Nafas tidak 23 · Memposisikan S:


efektifberhubungan den maret pasien untuk
gan depresi pusat memaksimalkan - Klien mengatakan
2013
pernafasan ventilasi yaitu posisi lemes
semifowler dan O:
memberikan O² 3 lpm
- Kesadarannya
· Auskultasi suara compos mentis, GCS 14.
nafas, catat adanya
suara tambahan Klien
merasakan badannya le
· Mengatur intake mes
cairan mengoptimalkan
keseimbangan. TD pre HD : 159/
83mmHg
- Makan+minum
:1500 cc TD post HD:
150/79mmHg
- Air metabolisme :
275 cc (5cc/kg bb/hari) RR: 26x/menit

HR: 78x/menit

S:36°C

- Urea 197 mg/dl

- Creatinin8,46
mg/dl
- Kedua kaki edema

- Masalah teratasi
sebagian

- Lanjutkan
intervensi

Perfusi jaringan renal 23 v Memonitor HMT, S:


tidak maret Ureum, albumin, total
efektif berhubungan 2013 protein, serum - klien mengatakan
dengan gangguan osmolalitas dan urin. mengatakan badannya
Hasil laboraturium lemas.
transport O2
tanggal 22 maret 2013 : - klien mengatakan
sesak nafas jika O2
- Urea 197 mg/dl
dilepas.
- Creatinin 8,46
mg/dl O:

v Pertahankan intake - klien hanya tiduran


dan output secara - klien tampak
akurat terbaring lemah
- Intake = 1775 cc - Terpasang nasal
kanul 3L/mnt
- Output= 400 cc

v Memonitor TTV - konjungtiva anemis

- TD pre HD : 159/ - aktivitas dibantu


83mmHg keluarga

TD post HD: - Kesadarannya


150/79mmHg compos mentis, GCS 14.

- RR: 26x/menit Klien


merasakan badannya le
- HR: 78x/menit mes

- S:36°C TD pre HD : 159/


83mmHg
Pasien Hemodialisis:
TD post HD:
v Mengobservasi 150/79mmHg
terhadap dehidrasi,
kram otot dan aktivitas
kejang RR: 26x/menit

v Memonitor TD HR: 78x/menit

- TD pre HD : 159/ S:36°C


83mmHg
A:
TD post HD:
- Masalah teratasi
150/79mmHg
sebagian
v Timbang BB sebelum
dan sesudah prosedur P:

- BB pre HD : 63 kg - Lanjutkan
intervensi
Pasien Peritoneal
Dialisis:

v Mengkajitemperatur,
TD, denyut perifer, RR
dan BB

- TD pre HD : 159/
83mmHg

TD post HD:
150/79mmHg

- RR: 26x/menit

- HR: 78x/menit

- S:36°C

Intoleransi aktivitas 23 v Mengobservasiadany DS :


maret a pembatasan klien
Berhubungandengan dalam melakukan - Klien mengatakan
2013
ketidakseimbangan aktivitas lemes
antara suplai dari
kebutuhan oksigen - Klien mengatakan DO :
klien merasa sesak - Kesadarannya
pada saat beristirahat compos mentis, GCS 14.
v Memantau respon Klien
oksigen pasien merasakan badannya le
terhadap aktifitas dan mes
perawatan diri
TD pre HD : 159/
- Pada saat 83mmHg
berbaring TD post HD:
150/79mmHg
RR: 26x/menit
RR: 26x/menit
HR: 78x/menit
HR: 78x/menit
v Membantu klien
untuk mengidentifikasi S:36°C
aktivitas yang mampu
dilakukan - Urea 197 mg/dl

- Klien mengatakan - Creatinin8,46


klien tidak mampu mg/dl
beraktifitas klien - Kedua kaki edema
mengatakan jika
beraktivitas nafas klien
terasa sesak

Anda mungkin juga menyukai