Anda di halaman 1dari 14

1.

Perhatikan gambar berikut:

Jika tekanan di A (permukaan fluida dalam tangki) 2 psi lebih besar dari
tekanan di B (center dari pipa), hitung sudut kemiringan θ!

Jawab:

Data dari soal:

 SG = 0,7. Maka 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 = 0,7 (1000 kg/m3) = 700 kg/m3


 Ketinggian air pada tangki = 1 ft
 Panjang pipa miring = 10 ft

𝑃𝐴 = 𝑃𝐵 + 2 𝑝𝑠𝑖

𝑃𝐴 = 𝑃𝐵 + 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑔ℎ

𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑔ℎ = 2 𝑝𝑠𝑖 = 13789,15 𝑃𝑎

13789,15 𝑃𝑎
ℎ= = 2,01 𝑚
𝑘𝑔
700 ⁄𝑚3 (9,8 𝑚⁄𝑠 2 )
Dengan menggunakan hubungan trigonometri:

𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛
sin 𝜃 =
𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

2,01𝑚 + 0,3048 𝑚
sin 𝜃 = = 0,760
3,048 𝑚

𝜃 = 49,42𝑜

2. The system shown in the figure is used to measure the density of the
fluid in the tank. Compressed nitrogen bubbles at very low rate
through dip tubes. The flow of the gas is slow that the gas in the dip
tubes may be considered as static fluid. The manometer fluid is
mercury (SG = 13,6) and the nitrogen density is 1,2 kg/m3. What is the
density of fluid in the tank? If N2 is neglected, calculate the % error?
Jawab:

Data dari soal:

 SG = 13,6. Maka 𝜌𝑚𝑒𝑟𝑘𝑢𝑟𝑖 = 13,6 (1000 kg/m3) = 13600 kg/m3


 Delta tinggi manometer = 0,075 m
 Delta tinggi titik A dan B = 1 m

Meninjau manometer:

𝑃1 = 𝑃1′

𝑃1 = 𝑃2 + 𝜌𝑚𝑒𝑟𝑘𝑢𝑟𝑖 𝑔ℎ𝑚𝑎𝑛𝑜

Meninjau tangki:

𝑃𝐴 = 𝑃𝐴′

𝑃𝐴 = 𝑃𝐵 + 𝜌𝑓 𝑔ℎ𝑡𝑎𝑛𝑘

Dari rangkaian aliran nitrogen, didapatkan bahwa:

𝑃1 = 𝑃𝐴

𝑃2 = 𝑃𝐵

Sehingga:

𝑃2 + 𝜌𝑚𝑒𝑟𝑘𝑢𝑟𝑖 𝑔ℎ𝑚𝑎𝑛𝑜 = 𝑃𝐵 + 𝜌𝑓 𝑔ℎ𝑡𝑎𝑛𝑘

𝜌𝑚𝑒𝑟𝑘𝑢𝑟𝑖 𝑔ℎ𝑚𝑎𝑛𝑜 = 𝜌𝑓 𝑔ℎ𝑡𝑎𝑛𝑘

13600(0,075) = 𝜌𝑓 (1)

𝑘𝑔⁄
𝜌𝑓 = 1020 𝑚3

Menghilangkan efek N2:

(𝜌𝑚𝑒𝑟𝑘𝑢𝑟𝑖 − 𝜌𝑁2 )𝑔ℎ𝑚𝑎𝑛𝑜 = (𝜌𝑓 − 𝜌𝑁2 )𝑔ℎ𝑡𝑎𝑛𝑘


(𝜌𝑚𝑒𝑟𝑘𝑢𝑟𝑖 − 𝜌𝑁2 )ℎ𝑚𝑎𝑛𝑜
𝜌𝑓 = + 𝜌𝑁2
ℎ𝑡𝑎𝑛𝑘

(13600 − 1,2)0,075
𝜌𝑓 = + 1,2
1

𝑘𝑔⁄
𝜌𝑓 = 1021,11 𝑚3

|1021,11 − 1020|
% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = = 0,1%
1020

3. Housing complex get its water supply from lake. First, water is
pumped from the lake to the reservoir on the top of the hill. (200 ft
high from lake surface) at flowrate of 500 ft3/min through the pipe 4
in diameter (roughness ε/D = 0,0006, length 250 ft). Calculate the
power required by pump if efficiency of the pump is 75%. Calculate
the pressure difference between suction and discharge of the pump.

Jawab:

Data dari soal:

 Tinggi dari reservoir ke lake = 200 ft = 60,96 m


 Q = 500 ft3/min = 0,236 m3/s
 ε/D = 0,0006
 Diameter pipa = 4 in = 0,1016 m
 Panjang ekivalen pipa = 250 ft = 76,2 m

Data lainnya yang harus diketahui:

 Viskositas air = 0,001 kg/m.s


Menghitung power dari pompa:

Gunakan persamaan Bernouli dengan asumsi sebagai berikut:

 Tidak ada perubahan kecepatan fluida selama proses (diameter pipa tetap)
 Peninjauan dilakukan terhadap sistem sepanjang danau-reservoir

𝑃 𝑉2 −𝑑𝑊
∆ ( + 𝑔ℎ + ) = −𝐹
𝜌 2 𝑑𝑚

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑟𝑣𝑜𝑖𝑟 − 𝑃𝑙𝑎𝑘𝑒 −𝑑𝑊


+ 𝑔∆ℎ = −𝐹
𝜌 𝑑𝑚

−𝜌𝑔∆ℎ −𝑑𝑊
+ 𝑔∆ℎ = −𝐹
𝜌 𝑑𝑚

−𝑑𝑊
=𝐹
𝑑𝑚

Menghitung energi yang hilang karena friksi (F):

𝑄 0,236
𝜌𝑣𝐷 𝜌 𝐴 𝐷 1000 0,25(0,1016)(0,1016)(3,14) (0,1016)
𝑅𝑒 = = =
𝜇 𝜇 0,001

𝑅𝑒 = 2,96 × 106

Lihat Moody Diagram. Berdasarkan grafik untuk nilai kekasaran dan Re tersebut.
Nilai faktor friksi f = 0,0175

0,236
4𝑓∆𝑥𝑣 2 4(0,0175)(76,2) (0,25(0,1016)(0,1016)(3,14))
𝐹= =
2𝐷 2(0,1016)

𝐹 = 764,51

−𝑑𝑊
=𝐹
𝑑𝑚

−𝑑𝑊
= 764,51
𝜌𝑄

−𝑑𝑊 = 764,51(1000)(0,236)
−𝑑𝑊 = 180424,36 𝑊𝑎𝑡𝑡

Karena efisiensi pompa = 75%, maka:

−𝑑𝑊 180424,36 𝑊𝑎𝑡𝑡


𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 = = = 240565,81 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝜂 0,75

Menghitung beda tekanan pada suction dan discharge pompa

Gunakan persamaan Bernouli dengan asumsi sebagai berikut:

 Peninjauan dilakukan terhadap sistem di dalam pompa (antara suction dan


discharge pada pompa):
o Asumsi tidak ada friksi sepanjang sistem
o Kecepatan konstan
o Tidak ada perubahan ketinggian

𝑃 𝑉2 −𝑑𝑊
∆ ( + 𝑔ℎ + ) = −𝐹
𝜌 2 𝑑𝑚

Δ𝑃 −𝑑𝑊
=
𝜌 𝑑𝑚

−𝑑𝑊
Δ𝑃 = 𝜌 = 764,51(1000)
𝑑𝑚

Δ𝑃 = 764510 𝑃𝑎

4. Sebuah pompa sentrifugal digunakan untuk memompa minyak


mentah (SG = 0,85). Tekanan inlet dari pompa adalah sebesar 200 psi.
Apabila pompa memiliki spesifikasi berupa diameter impeller = 2
inch dan pompa akan diputar pada kecepatan 3000 rpm, tentukan
tekanan outlet dari pompa.

Jawab:

Data dari soal:

 SG = 0,85. Maka 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 = 0,85 (1000 kg/m3) = 850 kg/m3


 P1 = 200 psi = 1378951,4 Pa
 D = 2 in = 5,08 x 10-2 m
 Kecepatan impeller = 3000 rpm = 500 rad/s

Gunakan persamaan Bernouli dengan asumsi sebagai berikut:

 Peninjauan dilakukan terhadap sistem sepanjang inlet-outlet pompa


 Tidak ada friksi sepanjang sistem
 Fluida diawal diam
𝑃 𝑉2 −𝑑𝑊
∆ ( + 𝑔ℎ + ) = −𝐹
𝜌 2 𝑑𝑚

𝑉22 − 𝑉12 𝑃1 − 𝑃2
=
2 𝜌

(kecepatan awal fluida = 0)

(𝜔𝑟)2 𝑃1 − 𝑃2
=
2 𝜌

2
𝑃1 (𝜔𝑟)2 1378951,4 (500(2,54 × 10−2 ))
𝑃2 = ( − )𝜌 = ( − ) 850
𝜌 2 850 2

𝑃2 = 1310403,15 𝑃𝑎

5. Perhatikan gambar berikut:

Hitung laju alir udara maksimum yang dapat diukur oleh manometer (fluida
di dalam manometer adalah merkuri dengan SG = 13,6).
Jawab:

Gunakan persamaan Bernouli dengan asumsi sebagai berikut:

 Tidak ada perubahan ketinggian pada titik ukur di orifice


 Tidak ada kerja yang dilakukan oleh fluida
 Tidak ada friksi

𝑃 𝑉2 −𝑑𝑊
∆ ( + 𝑔ℎ + ) = −𝐹
𝜌 2 𝑑𝑚

𝑃2 − 𝑃1 𝑉2 2 − 𝑉1 2
+ =0
𝜌 2

𝑃1 − 𝑃2 𝑉2 2 − 𝑉1 2
=
𝜌 2

Tinjau manometer dalam keadaan batas:

𝑃1 = 𝑃1′ = 𝑃2 + 𝜌𝐻𝑔 𝑔∆ℎ

𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌𝐻𝑔 𝑔∆ℎ

𝜌𝐻𝑔 𝑔∆ℎ 𝑉2 2 − 𝑉1 2
=
𝜌 2

𝑄 2 𝑄 2
𝜌𝐻𝑔 𝑔∆ℎ (𝐴 ) − (𝐴 )
2 1
=
𝜌 2

2𝜌𝐻𝑔 𝑔∆ℎ 𝑄 2 𝑄 2
=( ) −( )
𝜌 𝐴2 𝐴1

𝑄 2 𝑄 2
2(𝑆𝐺)𝑔∆ℎ = ( ) − ( )
𝐴2 𝐴1

𝑄2 𝑄2
2(13,6)(9,8)(0,127) = −
0,093 0,465
0,372𝑄 2
33,85 =
0,043

3
𝑄 = 1,98 𝑚 ⁄𝑠

6. Sebuah nossel kerucut dipasangkan pada bagian ujung keran seperti


berikut:

Jika laju alir air adalah 0,6 l/s (6 x 10-4 m3/s) , massa nozzle 0,1 kg, diameter
sisi masuk dan keliar masin-masing 16 mm dan 5 mm. Sumbu nozzel vertikal
dan jarak aksial antara bagian (1) dan (2) adalah 30 mm. Tekanan pada
lokasi (1) adalah 464 kPa. Tentukan gaya penahan yang dibutuhkan untuk
memegang tempatnya. Asumsi fluida yang melewati nozzle adalah air
dengan densitas 999 kg/m3

Jawab:

Algoritma penyelesaian soal:

 Membuat volume kontrol


 Menentukan sistem koordinat
 Menghtiung gaya-gaya yangbekerja pada sistem
 Menghitung resultan gaya

Volume kontrol yang digunakan untuk sistem seperti pada soal adalah kerucut
pada nozzle. Sistem koordinat yang digunakan hanya koordinat z karena gaya
yang dihasilkan hanya berada pada arah koordinat ini. Dari pernyataan-pernyataan
ini, maka:

𝐹𝐴𝑧 = 𝑚1 𝑤1 − 𝑚2 𝑤2 + ∑ 𝐹

𝐹𝐴𝑧 = 𝑚1 𝑤1 − 𝑚2 𝑤2 + 𝑊𝑛𝑜𝑧𝑧𝑙𝑒 + 𝑊𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 + 𝑝1 𝐴1 − 𝑝2 𝐴2

𝐹𝐴𝑧 = 𝑚(𝑤1 − 𝑤2 ) + 𝑊𝑛𝑜𝑧𝑧𝑙𝑒 + 𝑊𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 + 𝑝1 𝐴1 − 𝑝2 𝐴2

(laju alir massa sama)

Untuk mempermudah perhitungan resultan gaya (FAz), ditinjau komponen-


komponen yang dar gaya tersebut:

Menghitung gaya akibat aliran fluida:

𝑘𝑔⁄
𝑚 = 𝜌𝑄 = 999(6 × 10−4 ) = 0,599 𝑠

𝑄 6 × 10−4
𝑤1 = = = 2,98 𝑚⁄𝑠
𝐴1 (0,25)(3,14)(16 × 10−3 )2

𝑄 6 × 10−4
𝑤2 = = = 30,6 𝑚⁄𝑠
𝐴2 (0,25)(3,14)(5 × 10−3 )2

𝑚(𝑤1 − 𝑤2 ) = 0,599(2,98 − 30,6) = −16,5 𝑁

Menghitung gaya akibat berat nozzle: W = mg

𝑊𝑛𝑜𝑧𝑧𝑙𝑒 = 𝑚𝑛𝑜𝑧𝑧𝑙𝑒 𝑔 = 0,1(9,8) = 0,981 𝑁

Menghitung gaya akibat air di dalam nozzle:

1
𝑊𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 = 𝜌𝑉𝑔 = 𝜌 𝜋ℎ(𝐷12 + 𝐷22 + 𝐷1 𝐷2 )𝑔
12
1
𝑊𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 = 999 𝜋(0,03)((0,016)2 + (0,005)2 + (0,016)(0,005))9,81
12

𝑊𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 = 0,0278 𝑁

Menghitung tekanan terukur pada bagian (1):

𝑝1 𝐴1 = 464000(0,25)(3,14)(16 × 10−3 )2 = 93,3 𝑁

Menghitung tekanan terukur pada bagian (2): pada dasarnya tekanan terkukur
pada bagian (2) adalah nol. Hal ini disebabkan oleh aliran subosonik yang
mengalir keluar ke atmosfer dalam situasi seperti ini menyebabkan tekanan
keluarnya pada dasarnya adalah tekanan atmosfer.

Menghitung resultan gaya:

𝐹𝐴𝑧 = −16,5 + 0,981 + 0,0278 + 93,3 − 0 = 77,8 𝑁

Hal ini berarti gaya sebesar 77,8 N kearah +z dibutuhkan untuk menahan nozzle.

7. Terdapat pipa yang dipasang seperti pada gambar berikut:

Air dengan laju alir 100 lb/s akan mengalir melewati rangkaian pipa
tersebut. Tekanan terukur pada inlet dan outlet masing-masing adalah 69 Pa
dan 70 Pa. Diameter pipa inlet adalah sebesar 12 in dan diameter pipa outlet
adalah 24 in. Tentukan besarnya gaya dan arahnya yang dibutuhkan untu
menahan pipa tersebut agar tidak terjadi failure. Diasumsikan junction tidak
memiliki berat dan gaya akibat berat air diabaikan.
Jawab:

Data dari soal:

 m = 100 lb/s = 45,36 kg/s


 P1 = 69 Pa
 P2 = 70 Pa
 D1 = 12 in = 0,3048 m
 D2 = 24 in = 0,6096 m

Algoritma penyelesaian soal:

 Membuat volume kontrol


 Menentukan sistem koordinat
 Menghtiung gaya-gaya yangbekerja pada sistem
 Menghitung resultan gaya

Volume kontrol yang digunakan adalah pada junction karena pada daerah inilah
terdapat akumulasi gaya yang dapat menyebabkan failure. Sistem koordinat:
vertikal = y ; horizontal = x

Gaya pada arah vertikal:

𝐹𝐴𝑦 = 𝑚1 𝑤1 − 𝑚2 𝑤2 + ∑ 𝐹

𝐹𝐴𝑦 = 𝑚(𝑤1𝑦 − 𝑤2𝑦 ) + 𝑝1𝑦 𝐴1 − 𝑝2𝑦 𝐴2

𝑄1𝑦 1
𝐹𝐴𝑦 = 45,36 ( − 0) + 69 (3,14)𝑑1 2 − 0
𝐴1 4

𝑚
𝜌 1
𝐹𝐴𝑦 = 45,36 ( ) + 69 (3,14)𝑑1 2
1 4
(3,14)𝑑1 2
4

45,36
1000 1
𝐹𝐴𝑦 = 45,36 ( ) + 69 (3,14)(0,3048)2
1 4
(3,14)(0,3048)2
4
𝐹𝐴𝑦 = 33,25 𝑁

Gaya pada arah horizontal:

𝐹𝐴𝑥 = 𝑚1 𝑤1 − 𝑚2 𝑤2 + ∑ 𝐹

𝐹𝐴𝑥 = 𝑚(𝑤1𝑥 − 𝑤2𝑥 ) + 𝑝1𝑥 𝐴1 − 𝑝2𝑥 𝐴2

𝑄2𝑥 1
𝐹𝐴𝑥 = 45,36 (0 − ) + 0 − 70 (3,14)𝑑2 2
𝐴2 4

𝑚
𝜌 1
𝐹𝐴𝑥 = 45,36 (− ) − 70 (3,14)𝑑2 2
1 4
(3,14)𝑑2 2
4

45,36
1000 1
𝐹𝐴𝑦 = 45,36 (− ) − 70 (3,14)(0,6096)2
1 4
(3,14)(0,6096)2
4

𝐹𝐴𝑥 = −27,47 𝑁

Menentukan arah gaya resultan:

33,25
tan 𝜃 =
27,47

𝜃 = 50°

Menentukan besar gaya resultan:

𝐹𝐴 2 = 𝐹𝐴𝑥 2 + 𝐹𝐴𝑦 2 − 2𝐹𝐴𝑥 𝐹𝐴𝑦 cos 𝜃

𝐹𝐴 2 = (27,47)2 + (33,25)2 − 2(27,47)(33,25) cos 50

𝐹𝐴 = 26,19 𝑁

Sehingga, butuh gaya minimal sebesar 26,19 N untuk menahan gaya yang
disebabkan oleh aliran air (arah berlawanan dari gaya resultan)

Anda mungkin juga menyukai