Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak sekali orang yang merasa diri-nya beriman, mereka juga hafal benar
arti dari kata iman. Namun, sesungguhnya mereka belum mengerti apa makna dari iman itu,
serta tingka laku dan perbuatan mereka tidak mencerminkan diri-nya beriman. Kami
mengambil materi pembahasan “ Konsep Iman “, selain sebagai tugas mata kuliah Al Islam 3
adalah untuk mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan Iman dan memperbaiki konsep iman yang
belum sempurna serta mengaktualisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam salah satu ayat-Nya Allah Swt menyatakan bahwa Allah tidak akan mengubah
nasib suatu kaum hingga kaum itu mengubah keadaan yang ada pada dirinya. Inilah landasan
atau dasar suatu muslim untuk beriman kepada takdir Allah Swt. Hal ini pula yang
seharusnya menjadi pendorong bagi setiap muslim untuk memperbaiki keadaan hidupnya
melaksanakan tugas sebagai khalifah di bumi.

hari akhir itu sangat menyeramkan, dan dapat menghancurkan seluruh isi dunia
dengan sekejap,tak ada seorangpun yang dapat menghindarinya.
Jadi untuk hal dasar, sekiranya kita harus mengetahui, mengenal dan memahami terlebih
dahulu apakah hari akhir itu, sehingga dengan demikian kita dapat mengimaninya dengan
baik dan tidak ragu akan kebenaran yang akan terjadi nanti.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Iman dan Apa sajakah Sifat- sifat dan tanda-tanda Orang Yang Beriman ?
2. Pengertian dari takdir dan dan berapa macam takdir Allah ?
3. Apakah pengertian hari kiamat dan bagaimana tanda-tandanya ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetian iman
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkanmenurut istilah,
pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan
dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah
membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan
dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan
dengan amal perbuatan secara nyata.
Secara etimologis, iman merupakan suatu keadaan sikap seseorang. Sedangkan secara
umum iman dikatakan percaya. Maksudnya percaya yang menunjukan sikap yang terdapat di
dalam hati. Orang yang percaya kepada Allah SWT dan lainnya yang tersebut di dalam
rukum iman, walaupun dalam sikap keseharian tidak mencerminkan ketaatan atau kepatuhan
(taqwa) kepada yang telah dipercayainya, masih bisa disebut dengan orang yang beriman. Hal
ini disebabkan karena keyakinan setiap manusia yang mengetahui urusan hatinya hanya Allah
SWT yang mengetahui isi hatinya. Yang penting bagi mereka, mereka sudah mengucapkan
dua kalimat syahadat dan telah menjadi Islam.
Di dalam surat Al – Baqoroh : 165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang
yang amat sangat cinta kepada Allah SWT beserta ajaran – Nya. Oleh karena itu, orang yang
beriman kepada Allah SWT berarti orang yang sangat amat rindu terhadap ajaran Allah SWT,
yaitu yang terdapat dalam Al – Quran dan sunnah Rosul.
Sedangkan dalam hadits yang diriwayatkan menurut Ibnu Majah Atthabrani, iman
merupakan tambatan hati yang diikrarkan dengan lisan dan dilanjutkan dengan amal
perbuatan (Al – iimaanu ’aqdun bil qalbi waiqraarun bilisaani wa’amalun bil arkaan). Dengan
demikian, iman merupakan kesatuan antara hati, ucapan, dan tingkah laku atau perbuatan
seseorang.
1) Wujud Iman
Wujud iman termuat dalam 3 unsur yaitu isi hati, ucapan, dan perbuatan. Dalam artian
diyakini dalam hati yaitu dengan percaya akan adanya Allah SWT, diucapkan dengan lisan
yaitu dengan mengucapkan 2 kalimat syahadat, dan dilakukan dengan perbuatan maksudnya
menjalankan seluruh perintah – Nya dan menjauhi seluruh larangan – Nya.
Pengertian Iman adalah ; ikrar dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan
dengan anggota badan. Jadi, Iman itu mencakup tiga hal :
1. Ikrar dengan hati.
2. Pengucapan dengan lisan.
3. Pengamalan dengan anggota badan
Jika keadaannya demikian, maka iman itu akan bisa bertambah atau bisa saja
berkurang. Lagi pula nilai ikrar itu tidak selalu sama. Ikrar atau pernyataan karena
memperoleh satu berita, tidak sama dengan jika langsung melihat persoalan dengan kepala
mata sendiri. Pernyataan karena memperoleh berita dari satu orang tentu berbeda dari
pernyataan dengan memperoleh berita dari dua orang. Demikian seterusnya. Oleh karena itu,
Ibrahim ‘Alaihis Sallam pernah berkata seperti yang dicantumkan oleh Allah dalam Al-
Qur’an.
‫ط َمئِ َّن قَ ْلبِي‬
ْ َ‫ْف تُحْ ي ِ ْال َم ْوت َى قَا َل أ َ َولَ ْم تُؤْ ِم ْن قَا َل بَلَى َولَ ِك ْن ِلي‬
َ ‫ب أ َ ِرنِي َكي‬
ِ ِّ ‫َر‬
“Ya Rabbku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang
yang mati. Allah berfirman : ‘Apakah kamu belum percaya’. Ibrahim menjawab : ‘Saya telah
percaya, akan tetapi agar bertambah tetap hati saya”. (Al-Baqarah : 260)
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna
apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya
tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal
perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna.
Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat
dipisahkan.
2) Sifat-sifat dan tanda-tanda Orang yang Beriman
1. Sifat-Sifat Orang ynag Beriman
a. Teguh pendirian / tidak mudah terpengaruh dalam keadaan apapun dan tidak lemah karena
cobaan.
b. Tegas dalam mengambil sikap dan mudah menerima nasehat.
c. Senang mencari dan menambah ilmu.
d. Selalu merasa khawatir dan takut jangan-jangan amal sOleh yang dikerjakannyabelum cukup
untuk bekal menghadap kehadirot Allah sehingga mempunyaisemangat yang tinggi untuk
lebih banyak beramal.
.2. Tanda-Tanda Orang Beriman
Dalam Al – Quran, orang – orang yang beriman dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Jika disebut nama Allah SWT (dengan ilmu), maka hatinya bergetar dan apabila dibacakan Al
– Quran maka hatinya bergejolak untuk melaksanakannya (Al – Anfal : Yang
artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman 594 itu adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah 595 gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-
ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal,
(QS. 8:2)
b. Senantiasa tawakal, yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah yang diiringi
dengan doa.
c. Tertib melaksanakan sholat dan selalu menjaga pelaksanaannya (Al – Anfal : 3 dan Al –
Mu’minun : 2). Yang artinya: (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (QS. 8:3) yaitu) orang-
orang yang khusyu' dalam shalatnya, (QS. 23:2)
d. Menafkahkan rizki yang diterima (Al – Anfal : 3 dan Al – Mu’minun :4). Hal ini dilakukan
sebagai suatu kesadaran bahwa harta yang dinafkahkan di jalan Allah merupakan upaya
pemerataan ekonomi.Yang artinya: (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (QS. 8:3) dan orang-
orang yang menunaikan zakat, (QS. 23:4)
e. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (Al – Mu’minun :
3,5). Yanng artinya: dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, (QS. 23:5) dan orang-
orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, (QS. 23:3)
f. Memelihara amanah dan menepati janji (Al – Mu’minun : 6). Yang artinya:kecuali terhadap
isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki 995; maka sesungguhnya mereka dalam
hal ini tiada tercela. (QS. 23:6)
g. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (Al – anfal : 74).

B. Pengetian Takdir
Takdir di bangi menjadi qada dan qadar. Qada adalah semua ketentuan-ketentuan yang
diciptakan Allah SWT berdasarkan kehendak-Nya, sedangkan Qadar adalah perwujudan atas
kehendak, ukuran, dan ketentuan Allah SWT atas segala sesuatu.
Ayat-Ayat Al-Quran yang menjelaskan Qada dan Qadar

Al-Qamar 49
Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (49)
Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa Allah Swt telah menciptakan segala sesuatu
menurut ukuran (kadar) masing-masing. Apapun yang diciptakan Allah Swt, seperti yang ada
di alam semesta ini, misalnya bumi, langit, manusia, batu, binatang, hingga yang berukuran
micro sudah ditentukan ukuranya. Arti ukuran di sini bisa berarti ukuran besarnya, ukuran
jumlahnya, kemampuanya, dan sifat-sifatnya.

Yaa Siin : 038


Artinya: dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha
Perkasa lagi Maha Mengetahui.(38)
Dalam ayat ini Allah Swt menyatakn bahwa matahari berjalan di tempat peredaranya.
Seperti kita ketahui dengan ilmu pengetahuan terkini, matahari, bintang, pelanet dan setiap
benda langit, tidak diam di satu tempat. Setiap benda langit senantiasa bergerak dalam garis
edaranya. Ilmu pengetahuan menyebutnya orbit.
Adanya orbit membuat semua benda langit bergerak dengan teratur sehingga tidak
bertabrakan satu dengan yang lainya. Allah Swt menentukan dengan cermat jalan dan jarak
edarannya maasing-masing. Jarak dan jalan edaran tersebut merupakan takdir atau ketentuan
Allah Swt.
1) Macam-macam Qada dan Qadar Allah Swt.
1. Takdir mubram
Takdir mubram adalah takdir yang telah ditentukan Allah Swt secara mendasar bagi
setiap makhluk. Sebagaimana penjelasan pada ayat-ayat di atas, dapat kita ketahui bahwa
penciptaan alam semesta ini beserta isinya, telah ditetapkan Allah Swt dengan ukuran-ukuran
tertentu. Penetapan ukuran-ukuran dan ketentuan ini berdasarkan kehendak Allah Swt.
Misalnya jenis kelamin manusia, sifat air yang mengalir ke bawah, pelanet yang beredar
dalam orbitnya, dan berbagai ukuran serta sifat lainnya. Takdir jenis ini di sebut takdir
mubram.
2. Takdir Mu’allaq
Takdir mu’allaq yaitu takdir yang pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh usaha
manusia. Allah Swt memberikan kesempatan bagi makhluk-Nya di muka bumi ini untuk
berkreasi dan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi khalifah di bumi ini. Kesempatan ini
berlaku bagi manusia dan jin karena mereka memiliki akal dan nafsu yang dikaruniai Allah
Swt. Dengan akal dan nafsunya, manusia dan jin deiberikan kebebasan menentukan tindakan
yang akan mereka lakukan di dunia ini.
Manusia dan jin dapat menyikapi keadaan mereka. Akan tetapi, keputusan akhir yang
akan terjadi tetap di tangan Allah Swt. Dengan demikian, terjadinya sesuatu buakan
berdasarkan rencana Allah Swt semata, melainkan mengikutkan peran serta manusia untuk
menjadi kenyataan. Contohnya, hasil yang diperoleh manusia berkaitan dengan kekayaan
harta, kepandaian ilmu, kesuksesan hidup, dan kesehatan tubuh.
C. Pengertian Hari Akhir atau Kiamat
Hari kiamat adalah hari akhir kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup di
duniayang harus kita percayai kebenaran adanya yang menjadi jembatan untuk menuju ke
kehidupan selanjutnya di akhirat yang kekal dan abadi. Iman kepada hari kiamat adalah
rukum iman yangke-lima. Hari kiamat diawali dengan tiupan terompet sangkakala oleh
malaikat isrofil untuk menghancurkan bumi beserta seluruh isinya.Hari kiamat tidak dapat
diprediksi kapan akan datangnya karena merupakan rahasia AllahSWT yang tidak diketahui
siapa pun. Namun dengan demikian kita masih bisa mengetahui kapandatangnya hari kiamat
dengan melihat tanda-tanda yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.Orang yang beriman
kepada Allah SWT dan banyak berbuat kebaikan akan menerima imbalansurga yang penuh
kenikmatan, sedangkan bagi orang-orang kafir dan penjahat akan masuk neraka yang sangat
pedih untuk disiksa.

 Tanda – tanda kiamat


kiamat dibagi menjadi dua, yaitu kiamat syugra (kecil) dan kiamat kubra(besar).

a) Tanda-tanda shugra (kecil), yang sebagian di antaranya sudah tampak dalam kehidupan
sekarang ini:

 Ajaran Islam kurang diperhatikan dan bahkan ditinggalkan oleh kaum Muslim.
 Jumlah ulama (ahli agama) yang sesungguhnya semakin sedikit, sebaliknya banyak orang
bodoh yang mengaku ulama dan menyesatkan umat.
 Perzinahan dilakukan terang-terangan dan sudah menjadi suatu kebiasaan di masyarakat luas.
 Begitu pula mabuk-mabukan yang banyak dilakukan seolah bukan perbuatan yang
diharamkan.
 Jumlah wanita semakin lebih banyak dibandingkan dengan pria, dan mereka sudah tidak malu
lagi berpakaian setengah telanjang.
 Banyak wanita yang berdandan/berpenampilan seperti pria, begitu juga sebaliknya.
 Umat manusia berlomba menumpuk kekayaan dengan jalan yang tidak halal serta maraknya
praktek riba.
 Para orangtua menjadi budak dan diperlakukan sewenang-wenang oleh anak-anaknya.
 Semakin banyak fitnah yang menimpa umat Islam.
 sering terjadi bencana alam, pembunuhan, dan peperangan.
 Banyaknya perceraian.
 Bermewah-mewah dalam membangun masjid sementara jamaahnya sedikit, serta saling
membanggakan keindahan masjid.
b) Tanda-tanda kubra (besar)

 Waktu berputar semakin cepat, sehingga setahun terasa sebulan, sebulan terasa seminggu.
 Matahari terbit di sebelah barat.
 Keluarnya Dajjal, yaitu sosok pembohong yang menutupi kebenaran.
 Adanya Ya’juj dan Ma’juj, yaitu segolongan umat manusia yang mempunyai kekuatan besar
dan berpikiran sesat.
 Turunnya Imam Mahdi ke dunia untuk meluruskan syari’at Islam dan menghidupkan sunnah-
sunnah Rasulullah saw.
 Turunnya Nabi Isa as. dari langit yang akan memperjuangkan kebenaran bersama Imam Mahdi.
Dialah yang menumpas Dajjal serta mengajak umat manusia mengesakan Allah swt dan
menyambah-Nya.
 Hilangnya Al Quran dari mashaf san hati umat manusia hingga hilang pedoman.
Tanda-tanda kecil datangnya hari kiamat secara umum datang lebih dahulu dari tanda-
tanda besar, serta sebagiannya sudah terjadi. Jika tanda-tanda besar muncul telah muncul
satu, maka akan diikuti tanda-tanda yang lainnya, yaitu yang pertama kali muncul adalah
terbitnya matahari dari barat. Demikianlah kita sebagai umat manusia hendaknya
mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan taat dan takwa kepada Allah swt, karena
bagaimanapun juga tanda-tanda kecil datangnya kiamat telah banyak terjadi dan itu semua
sebagai peringatan agar manusia sadar dan bertaubat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu
benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan
itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata
Adanya takdir Allah Swt akan mengantarkan sikap yang positif dalam diri kita untuk
selalu berbaik sangka terhadap ketentuan Allah Swt. Optimis dalam menjalani hidup, dan
tidak mudah berkeluh kesah saat mendapatkan musibah. Hal ini yang pada akhirnya
menumbuhkan kebahagiaan bagi diri kita dalam menjalani hidup di dunia.
hari akhir itu hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Rasulluwloh saja yang di sebut
sebut kekasih Allah swt saja tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat itu. Kita sebagai
umat manusia hanya bias meyakini bahwa hari akhir itu benar benar ada, dan kelak akan
terjadi. Sebagaimana yang telat terpaparkan oleh beberapa hadist dan dali-dalil diatas.
B. Saran
Layaknya sifat seorang muslim yang beriman, adalah ia yang mudah menerima
nasehat dan senang mencari serta menambah ilmu.
Agar anda memiliki keimanan yang benar terhadap takdir Allah Swt, perlu memperhatikan
hal-hal berikut :
 Meyakini keesaan Allah dengan sepenuh hati beserta sifat-sifat-Nya
 Meyakini adanya qada dan qadar terhadap diri kita dan makhluk-Nya
 Bertawakal dalam menjalani hidup di dunia ini dengan berikhtiar dan berdoa
 Bersabar saat tertimpa musibah dari Allah dan bersyukur apabila diberi kenikmatan
 Berbaik sangka terhadap Allah terhadap peristiwa yang akan terjadi
 Selalu disiplin dalam menjalani ibadah untuk mendapatkan rida Allah Swt
 Selalu memohon kepada Allah Swt agar mendapat perlindungan dan pertolongan dari-Nya.
kita sebagai umat muslim telah memiliki bekal untuk menolong diri kita sendiri pada
hari akhir, tanda tanda hari akhir sudah sudah terlihat jelas, marilah kita dekatkan diri kita
kepada Allah swt, dan perbaiki semua sikap kita menjadi lebih baik dan berakhlak
Daftar pustaka

 Buku pelajaran Agama Islam HAMKA, PT. Bulan Bintang . prof .Dr. Hamka
 Buku Syarah HADIST ARBAIN ,Al-Qowam . Iman Nawawi
 http://dakwahsyariah.blogspot.com/2012/01/kajian-islam-nama-nama-surga-dan-neraka.html
 http://hadiis.wordpress.com/2012/03/21/nama-nama-neraka-dan-penghuninya/

http://futurerudi.blogspot.com/2011/12/

Anda mungkin juga menyukai