Anda di halaman 1dari 18

SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM

SEKSI 1.3.16

JARING KAWAT (WIRE MESH)


DAN
NET KABEL (CABLE NET)
SEBAGAI PENGAMAN LERENG BATUAN

SKh-1.3.16.1 UMUM
1) Uraian
Spesifikasi ini mencakup pekerjaan penanganan jatuhan batuan dan debris
dengan Metode Aktif dan Pasif. Penanganan runtuhan jatuhan batuan dan
material debris dengan Metode Pasif dapat dilakukan dengan memasang Jaring
Kawat (Wire Mesh) atau Net Kabel (CableNet) yang berfungsi untuk menutupi
permukaan lereng, sehingga batuan yang akan jatuh diarahkan ke tampungan di
kaki lereng. Penanganan runtuhan jatuhan batuan dan material debris dengan
Metode Aktif dapat dilakukan dengan memasang Jaring Kawat atau Net Kabel
dengan perkuatan angkur dengan diameter dan jarak tertentu. Pekerjaan ini
mencakup persiapan, pengadaan dan pemasangan Jaring Kawat atau Net Kabel
dan Angkur.

2) Pekerjaan Seksi Lain yang berkaitan dengan Seksi Ini

a) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas : Seksi 1.8


b) Kajian Teknis Lapangan : Seksi 1.9
c) Bahan dan Penyimpanan : Seksi 1.11
d) Pengamanan Lingkungan Hidup : Seksi 1.17
e) Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Seksi 1.19
f) Manajemen Mutu : Seksi 1.21
g) Galian : Seksi 3.1
h) Beton : Seksi 7.1

3) Standar Rujukan

a) Standard Nasional Indoneisa (SNI)

SNI 03-0090-1999 Bronjong Kawat

b) American Society for Testing and Materials (ASTM)

ASTM A370 - 17 a Standard Test Methods and


Definitions for Mechanical Testing of
Steel Products
ASTM A615 / A615M - 16 : Standard Specification for Deformed
and Plain Carbon-Steel Bars for
Concrete Reinforcement.

SKh-1.3.16 -1
ASTM A 722 / A722M - 15 : Standard Specification for Uncoated
High Strength Steel Bars for
Prestressing Concrete.
ASTM A975 - 11(2016) : Standard Specification for Double-
Twisted Hexagonal Mesh Gabions
and Revet Mattresses (Metallic-
Coated Steel Wire or Metallic-Coated
Steel Wire With Poly (Vinyl Chloride)
(PVC) Coating).
ASTM C109 / C109M - 16a : Standard Test Method for
Compressive Strength of Hydraulic
Cement Mortars (Using 2-in. or [50-
mm] Cube Specimens)
ASTM C494 / C494M - 17 : Standard Specification for
Chemical Admixtures for Concrete

c) British Standard (BS-EN)

BS 8006-2:2011 : Code of Practice for Strengthened


Reinforced Soils and Other Fills, Part-
2: Soil Nail Design.

d) Standar Rujukan Lainya

AASHTO T 106M/T 106 : Standard Method of Test for


Compressive Strength of Hydraulic
Cement Mortar (Using 50-mm Or 2-
In. Cube Specimens)
Tennessee SP707D : Special Provision Regarding Rockfall
Slope Drape.
Tennessee SP707E : Special Provision Regarding Pinned
Rockfall Slope Mesh.

4) Pengajuan Kesiapan Kerja


Sebelum pengadaan material dan memulai pekerjaan, Penyedia Jasa harus
menyampaikan informasi sebagai berikut:

a) Sertifikat Pabrik yang mencantumkan nama pabrik pembuat, nama


produk, nomor jenis produk, sifat – sifat Jaring Kawat atau Net Kabel.

b) Layout Jaring Kawat atau Net Kabel yang diusulkan termasuk teknik
penyambungan di lapangan dan detail pelaksanaannya.

SKh-1.3.16.2 BAHAN

1) Jaring Kawat
Jaring Kawat terbuat dari Kawat Baja Tunggal dengan diameter tertentu. Jaring
Kawat ini memiliki berbagai bentuk tergantung dari kekuatan dari sistem Jaring
Kawat.

SKh-1.3.16 -2
Jaring Kawat yang digunakan dalam spesifikasi ini dibagi menjadi dua jenis yaitu:
- Jaring Kawat Standar (Wire Mesh);
- Jaring Kawat Kuat Tarik Tinggi (High Tensile);

a) Jaring Kawat Standar


Jaring Kawat Standar harus dilapisi dengan metalik yaitu; Zinc (Zn);
Galvan (Zn-Al); Alumunium (Al) atau PVC sesuai ASTM A975 - 11(2016),
dapat berbentuk heksagonal yang dililit dua kali. Jaring Kawat ini terbuat
dari bahan Kawat Baja Soft Tempered. Persyaratan jaring kawat sesuai
dengan Tabel 1.3.16.(1).

b) Jaring Kawat Kuat Tarik Tinggi (High Tensile)


Jaring Kawat dapat berbentuk heksagonal dan dipelintir dua kali atau
bentuk lainnya digunakan untuk Jaring Kawat Kuat Tarik Tinggi. Material
kawat harus dilapis dengan lapis metalik (Zinc, Galvan atau Alumunium),
lapis PVC, atau dengan material baja tahan karat (Stainless Steel).
Persyaratan jaring kawat sesuai dengan Tabel 1.3.16.(1).

Penyambungan antar panel untuk Jaring Kawat Kuat Tarik Tinggi dengan
sistem anyaman (seaming) harus memakai wire rope dengan diameter
minimum 8mm (setara dengan 5/16 inch). Untuk penyambungan dengan
sistem lain mengikuti rekomendasi pabrik dan mendapat persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan.

2) Net Kabel
Net Kabel yang digunakan dalam spesifikasi ini dibagi menjadi dua jenis yaitu:
- Net Kabel Standar (Standard Cable Net);
 Net Kabel Standar untuk Metode Pasif;
 Net Kabel Standar untuk Metode Aktif.
- Net Kabel Kekuatan Tinggi (High Strength Cable Net).

a) Net Kabel Standar

i) Net Kabel Standar untuk Metode Pasif


Net Kabel Standar untuk Metode Pasif terdiri dari bentuk panel persegi,
segi empat atau bentuk lainnya yang terhubung dengan batas panel
sehingga membentuk sebuah tirai. Setiap panel Net Kabel tergabung
dalam grid yang seragam dengan pola persegi, segi empat, atau bentuk
lainnya. Setiap kabel yang menyilang tegak lurus harus diikat dengan
aman dengan sudut sekitar 900. Persyaratan Net Kabel sesuai dengan
Tabel 1.3.16.(1).

Jika Net Kabel yang digunakan memiliki bukaan lebih dari 114mm (4
inch), maka akan digunakan Jaring Kawat yang ditempelkan pada Net
Kabel untuk mencegah lolosnya batuan yang lebih besar dari 114mm.
Persyaratan Jaring Kawat sesuai dengan Tabel 1.3.16.(1).

SKh-1.3.16 -3
Penempelan Jaring Kawat pada Net Kabel sebagaimana disebutkan
pada pasal 1.3.16.3.4).f) dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Biaya
untuk Jaring Kawat dibayar terpisah.

ii) Net Kabel Standar untuk Metode Aktif


Net Kabel Standar untuk Metode Aktif terdiri dari bentuk panel
persegi, segi empat atau bentuk lainnya yang terhubung dengan
batas panel sehingga membentuk sebuah tirai. Setiap panel Net
Kabel Standar untuk Metode Aktif tergabung dalam grid yang
seragam dengan pola persegi, segi empat, atau bentuk lainnya.
Setiap kabel yang menyilang tegak lurus harus diikat dengan aman
dengan sudut sekitar 90o. Persyaratan Net Kabel sesuai dengan Tabel
1.3.16.(1).

Jika Net Kabel yang digunakan memiliki bukaan lebih dari 114mm (4
inch), maka akan digunakan Jaring Kawat yang ditempelkan pada Net
Kabel untuk mencegah lolosnya batuan yang lebih besar dari 114mm.
Persyaratan Jaring Kawat sesuai dengan Tabel 1.3.16.(1).

Penempelan Jaring Kawat pada Net Kabel sebagaimana disebutkan


pada pasal 1.3.16.3.4).f) dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
Biaya untuk Jaring Kawat dibayar terpisah.

b) Net Kabel Kekuatan Tinggi


Net Kabel Kekuatan Tinggi terdiri dari bentuk panel persegi, segi empat,
atau bentuk lainnya yang terhubung dengan batas panel sehingga
membentuk sebuah tirai. Setiap panel Net Kabel tergabung dalam grid
yang seragam dengan pola persegi, segi empat, atau bentuk lainnya.
Persyaratan Net Kabel Kekuatan Tinggi sesuai dengan Tabel 1.3.16.(1).

Jika Net Kabel yang digunakan memiliki bukaan lebih dari 114mm (4
inch), maka akan digunakan Jaring Kawat yang ditempelkan pada Net
Kabel untuk mencegah lolosnya batuan yang lebih besar dari 114mm.
Persyaratan Jaring Kawat sesuai dengan Tabel 1.3.16.(1).

Penempelan Jaring Kawat pada Net Kabel sebagaimana disebutkan pada


pasal 1.3.16.3.4).f) dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Biaya untuk
Jaring Kawat dibayar terpisah.

SKh-1.3.16 -4
Tabel 1.3.16.(1) Material Jaring Kawat dan Net kabel

Persyaratan
Sifat Metode Pengujian Jaring Kawat
Jaring kawat standard Net kabel standard Net kabel kekuatan tinggi
kekuatan tinggi

Maksimum 517,11
Kuat tarik kawat ASTM A 370 - 17 a MPa (setara dengan - - -
baja/kabel
75.000 psi)

- Metode pasif:
kuat putus minimum 40,92 kN
Kuat putus kawat ASTM A 370 - 17 a - Sesuai dengan
(setara dengan 9200 lbs) untuk -
baja/kabel gambar
- Metode aktif:
Sesuai dengan gambar

- Metode pasif:
Kuat Tarik minimum yang
ASTM A975 - Minimum 51,1 kN/m Minimum 145,94 digunakan116.753 kN/m. Minimum 218,91 kN/m
Kuat tarik minimum
11(2016) untuk jaring (setara dengan 3.500 kN/m (setara - Metode Aktif (setara dengan 15.000
nominal sistem
bentuk hexagonal lb/feet) 10.000 lbs/feet) Kuat Tarik minimum 145,94 lb/feet)
kN/m (setara dengan 10.000
lb/feet).
Daya dukung
terhadap tusuk
(bearing resistence to - Sesuai gambar Sesuai gambar Sesuai gambar Sesuai gambar
puncturing) untuk
metode aktif
Daya dukung
terhadap shearing-off - Sesuai gambar Sesuai gambar Sesuai gambar Sesuai gambar
untuk metode aktif
Diameter kabel Minimum 8 mm (setara 5/16 Minimum 8 mm (setara
SNI 03-0090-1999 Minimum 3 mm Minimum 3 mm
minimum inch) dengan 5/16 inch)
- Metode pasif:
Maksimum 60,96 cm kali 60,96
cm (setara dengan 24 inch kali
Maksimum 30,48 cm kali
Maksimum 114 24 inch).
Ukuran Bukaan Jaring SNI 03-0090-1999 Maksimum 114 mm 30,48 cm (setara dengan
mm - Metode aktif:
12 inch kali 12 inch)
Maksimum 30,48 cm kali 30,48
cm (setara dengan 12 inch kali
12 inch).

SKh-1.3.16 -5
3) Angkur
Penyimpanan bahan mengikuti ketentuan seksi 1.11. Bahan yang digunakan
dalam pekerjaan Angkur terdiri dari:
a) Angkur Sling (Wire Rope Anchor)
Angkur Sling berupa sling digunakan untuk menggantung Jaring Kawat
atau Net Kabel pada Metode Aktif maupun Metode Pasif. Persyaratan
Angkur Sling sesuai dengan Tabel 1.3.16.(2).

Angkur Seling dipasang sesuai Gambar atau persetujuan Pengawas


Pekerjaan, tetapi jarak (spasi) arah memanjang tidak lebih dari 7,0 m.
Panjang minimum yang ter-grouting (bonded length) yang tertanam
adalah 3,0 m. Diameter lubang bor disesuaikan dengan diameter angkur
dan centralizer. Diameter minimal lubang bor adalah 6,35 cm (setara 2,5
inch).

Penyedia Jasa harus membuat borlog di setiap lubang yang di bor. Borlog
harus mencakup dan tidak terbatas pada; lokasi lubang bor, diameter
lubang, panjang lubang, sudut dari horizontal, tanggal atau waktu
pengeboran, alat bor yang digunakan, kondisi bawah permukaan yang
ditemui (muka air tanah, kekar, rongga, tanah atau batuan lapuk dan lain-
lain). Penyedia Jasa harus menyampaikan borlog pada Pengguna Jasa
setiap hari.

b) Angkur Pin (Pinned Anchor)


Angkur Pin berupa batangan baja ulir (Threaded Bar) digunakan untuk
menahan batuan dan Jaring Kawat atau Net Kabel dan hanya digunakan
untuk Metode Aktif. Angkur Pin yang digunakan berupa tulangan ulir atau
baja prategang. Batang baja ulir atau batang baja prategang harus
menerus tanpa sambungan atau las, baru, lurus, tidak rusak, seperti yang
tertera dalam Gambar. Persyaratan Angkur Pin sesuai dengan Tabel
1.3.16.(2).

Tabel 1.3.16.(2) Persyaratan dan Pengujian Material Angkur

Persyaratan
Sifat Metode Pengujian
Angkur Sling Angkur Pin

Baja grade 75 (sesuai


Baja grade 150
ASTM A-615) untuk baja
Mutu baja ASTM A 370 - 17 a (sesuai ASTM A-
ulir atau baja grade 150
722)
(sesuai ASTM A-722)

Uji diameter 1,905 cm (setara ¾


ASTM A 370 - 17 a Sesuai dengan gambar
tulangan deform inch)

520 MPa untuk grade 75


Kuat tarik dan 1035 MPa untuk
ASTM A 370 - 17 a -
minimum grade 150

SKh-1.3.16 -6
c) Centralizers
Centralizer terbuat dari bahan PVC yang di fabrikasi atau bahan sintetik
lainnya. Centralizer harus dipilih dan dipasang sedemikian rupa sehingga
pipa grout dapat masuk sampai dasar lubang dan material grout
memenuhi seluruh lubang sampai atas.

4) Material Grouting
Material Grouting digunakan untuk mengisi celah lubang yang dibuat pada
angkur (angkur sling dan angkur pin) dan juga untuk mengisi celah-celah
rekahan batuan. Grouting memiliki kuat tekan umur 28 hari sebesar 21 MPa
dengan faktor air semen 0,4 sampai 0,5. Campuran Grouting terdiri dari:
a) Semen
Semen yang digunakan mengacu kepada ketentuan Spesifikasi Umum
Seksi 7.1 2.1).

b) Air
Air yang digunakan mengacu kepada ketentuan Spesifikasi Umum Seksi
7.1 2.2).

c) Agregat Halus
Agregat Halus yang digunakan mengacu kepada ketentuan Spesifikasi
Umum Seksi 7.1 2.3).

d) Bahan Tambah
Bahan tambah dapat digunakan untuk mengontrol bleeding,
meningkatkan flowabilitas, mengurangi kadar air, memperlama waktu
setting beton dan memperbaiki workability pada campuran Grouting.
Bahan tambah harus memenuhi ketentuan ASTM C494 / C494M - 17,
penggunaan campuran bahan tambah ini harus mengikuti rekomendasi
pabrik bahan tambah tersebut.
 Penggunaan bahan tambah untuk mempercepat (accelerator)
harus mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan. Bahan
tambah untuk mempercepat (accelerator) yang mengandung
Calcium Chloride harus dihindari karena dapat meningkatkan laju
erosi di sekitar batang angkur.
 Bahan tambah yang berjenis Plasticizers dapat digunakan untuk
meningkatkan workability dari campuran grouting untuk pekerjaan
yang berada pada lokasi yang memiliki temperature yang tinggi
atau pada pekerjaan yang mengharuskan material grout harus
dipompa pada jarak yang jauh.
 Penggunaan bahan tambah berjenis air-entrained harus dihindari
karena dapat meningkatkan laju korosi pada batang angkur, jika
bahan tambah ini akan digunakan maka batang angkur harus di
lapisi bahan anti korosi. Penggunaan bahan tambah ini harus diuji
sebelum digunakan untuk mengetahui dampak efek negatif pada
lekatan grouting dan tingkat korosi yang dapat mempengaruhi
kinerja batang angkur secara keseluruhan.

SKh-1.3.16 -7
e) Pipa Grouting
Pipa Grouting harus terbuat dari bahan plastik berjenis heavy duty plastic.

SKh-1.3.16.3 PELAKSANAAN

1) Persiapan
a) Persiapan Bahan dan Alat

i) Bahan-bahan Jaring Kawat atau Net Kabel untuk penanganan jatuhan


batuan sebagaimana tertera dalam Gambar maupun sesuai
rekomendasi pabrik yang telah memenuhi persyaratan disediakan di
lapangan sebelum pekerjaan dilakukan.

ii) Jaring Kawat, Net Kabel, Angkur, Kabel Sling, Kawat Pengikat, dan
Ring Baja Galvanis harus ditandai dengan nomor dan diberi label
untuk keperluan identifikasi sebelum diangkut ke tempat kerja.

iii) Peralatan yang diperlukan untuk pemasangan jaring kawat atau net
kabel dan peralatan grouting disiapkan, diperiksa dan berfungsi dalam
kondisi baik.

b) Penyiapan Kondisi Lereng, Penempatan Jaring dan Angkur


i) Tumbuhan, terutama pohon dan semak berukuran besar di daerah
yang akan dilindungi jaring yang mengganggu efektifitas dan integritas
jaring harus dibuang atau sebagaimana ditentukan oleh Pengawas
Pekerjaan.

ii) Tumbuhan di atas area sistem angkur harus dibuang, pembersihan


tumbuhan ini hanya di area yang dibutuhkan untuk pemasangan
sistem angkur dan dengan jarak kearah atas dari sistem angkur paling
jauh 6m atau ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan.

iii) Pembersihan blok batuan yang berpotensi merusak jaring atau bagian
lainnya harus dilakukan sebelum pemasangan Jaring Kawat atau Net
Kabel.

iv) Pembersihan dengan cara mekanik dapat dilakukan dengan


menggunakan excavator. Untuk membuang batu yang sangat besar
dapat menggunakan alat breaker hydraulic yang disisipkan ke dalam
celah-celah batuan yang terbuka. Pelandaian kemiringan lereng
batuan dapat dilakukan secara manual atau dengan alat excavator
disesuaikan dengan situasi di lapangan.

v) Penyedia Jasa harus memverifikasi lokasi pemasangan Jaring Kawat


dan lokasi setiap angkur.

SKh-1.3.16 -8
2) Pemasangan Angkur
a) Umum
i) Jaring Kawat atau Net Kabel harus diangkurkan pada posisi bagian
atas lereng dengan Angkur Sling. Angkur Sling ini dimasukkan sesuai
panjang yang ditunjukkan oleh Gambar atau ditentukan oleh
Pengawas Pekerjaan.

ii) Lokasi titik lubang bor Angkur Sling dan Angkur Pin yang akan di
pasang angkur disesuaikan dengan Gambar atau yang ditentukan
oleh Pengawas Pekerjaan.

b) Pengeboran
i) Lubang bor harus dibuat pada lokasi yang telah ditentukan dengan
kemiringan dan kedalaman sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar
dan telah disetujui Pengawas Pekerjaan.

ii) Lubang bor untuk batang angkur dapat menggunakan beberapa


metode yang umum digunakan, antara lain; rotary percussion, auger,
dan rotary percussion drilling. Pemilihan metode pengeboran juga
harus mempertimbangkan ketersedian alat bor pada lokasi pekerjaan
dan jenis kondisi tanah atau batuan yang akan di bor. Pemilihan alat
bor juga harus mempertimbangkan dampak dari penurunan tanah
yang terjadi akibat aktivitas pengeboran. Salah satu dampak yang
mungkin terjadi akibat aktivitas pengeboran adalah terjadinya heaving
atau amblas pada bagian permukaan tanah, untuk mengurangi
dampak ini dapat digunakan casing selama proses pengeboran.

iii) Pada saat pengeboran penggunaan cairan lumpur seperti Bentonite


tidak diperbolehkan, bila dinding lubang bor berpotensi longsor harus
menggunakan casing. Pengeboran yang digunakan adalah
pengeboran kering (dry coring). Setelah pengeboran selesai, sebelum
angkur dimasukkan maka lubang bor dibersihkan dari semua kotoran
atau dengan memperdalam lubang bor untuk menampung sisa
kotoran pengeboran. Jika memang diperlukan air untuk proses
pengeboran dan pembersihan kotoran maka perlu mendapat
persetujuan Pengawas Pekerjaan. Untuk lubang bor berpotensi
longsor yang sudah selesai dan belum akan segera di-grout, harus
dipasang casing.

iv) Dalam segala kondisi, diperlukan perancah yang kuat untuk dudukan
mesin bor untuk keamanan dan keselamatan kerja tim pengeboran.
Bila diperlukan, mesin bor diikatkan dengan tali yang dihubungkan
pada patok yang berada di atas alat tersebut. Segera lakukan
penghentian sementara dan modifikasi metode pengeboran bila
dijumpai adanya amblasan tanah atau longsoran. Bila terjadi
kerusakan pada lereng dengan perkuatan yang telah terpasang
segera lakukan usaha untuk menstabilkan dan perbaikan tanpa biaya
tambah.

SKh-1.3.16 -9
v) Setelah kedalaman pengeboran sesuai dengan Gambar, selanjutnya
angkur ditempatkan di tengah lubang dengan menggunakan bantuan
Centralizers sedemikian rupa sehingga angkur tidak melengkung dan
tidak mengganggu pipa grout mencapai dasar lubang dan beton dapat
mengalir dengan baik sampai ke atas. Untuk menempatkan kabel
sling dan angkur pin terletak di tengah lubang bor maka dipasang
Centralizer dengan jarak minimum antar Centralizer 0,60 m. Posisi
batang dapat bergeser dengan toleransi 25 mm dari tengah lubang.
Tidak diperbolehkan menekan angkur bila dialami kesulitan pada saat
memasukkan ke dalam lubang bor.

c) Angkur Sling
i) Deviasi yang diijinkan untuk penempatan Angkur Sling adalah 200
mm ke semua arah. Kemiringan angkur, deviasi yang diijinkan ± 3
derajat. Toleransi tersebut hanya berlaku untuk setiap angkur dan
tidak berlaku secara akumulatif di seluruh area atau area tertentu.

ii) Angkur di pasang pada lubang bor yang sudah di siapkan. Bilamana
pengeboran mengalami kesulitan yang tidak terduga, titik pengeboran
dapat dipindahkan dengan memenuhi persyaratan deviasi atau
mendapat persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan. Lubang bor
semula harus ditutup kembali dengan grout. Pemindahan dan
penutupan kembali dengan bahan grout pada lubang lama tidak
diperhitungkan sebagai kerja tambah yang disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan.

iii) Angkur Sling yang tidak memenuhi syarat deviasi penempatan angkur
dan persyaratan kuat cabut disebabkan karena metode pemasangan
yang digunakan oleh Penyedia Jasa, harus diganti tanpa biaya
tambah.

d) Angkur Pin
i) Pelat untuk Angkur Pin yang di-grout harus menempel pada
permukaan lereng dengan cara mengencangkan baut.

ii) Penempatan Angkur Pin bilamana memungkinkan di tempatkan di titik


permukaan terendah sehingga celah atau jarak antara jaring dan
permukaan lereng dapat diminimalkan.

iii) Angkur Pin tambahan perlu dipasang jika ada rongga yang cukup
besar sehingga dapat mengganggu kontak antara jaring dan
permukaan lereng sesuai yang ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan.

SKh-1.3.16 -10
iv) Angkur Pin dapat diberi gaya prategang sesuai dengan Gambar atau
sesuai persetujuan Pengawas Pekerjaan.

3) Grouting
a) Rancangan Campuran (mix design)
Penyedia Jasa harus mengirimkan rancangan campuran (mix design)
untuk masing-masing mutu grouting yang akan digunakan sebelum
pekerjaan grouting dimulai, lengkap dengan hasil pengujian bahan dan
hasil pengujian percobaan campuran grouting di laboratorium
berdasarkan kuat tekan grouting secara umum untuk umur 7 dan 28 hari,
kecuali ditentukan untuk umur-umur yang lain oleh Pengawas Pekerjaan.
Kecuali ditentukan lain, rancangan campuran harus memiliki standar
deviasi rencana (Sr) antara 2,5 MPa sampai 8,5 MPa. Proporsi bahan dan
berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi kriteria teknis utama,
yaitu kelecakan (workability), kekuatan (strength), dan keawetan
(durability). Penyedia Jasa wajib menyerahkan data tersebut kepada
Pengawas Pekerjaan.

b) Campuran Percobaan
Sebelum dilakukan grouting, Penyedia Jasa harus membuat campuran
percobaan menggunakan proporsi campuran hasil rancangan campuran
serta bahan yang diusulkan, dengan disaksikan oleh Pengawas
Pekerjaan, yang menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama
seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan (serta sudah
memperhitungkan waktu pengangkutan dll). Pengujian kuat tekan
grouting umur 7 hari dari hasil campuran percobaan harus mencapai
kekuatan minimum 90 % dari nilai kuat tekan grouting rata-rata yang
ditargetkan dalam rancangan campuran grouting (mix design) umur 7
hari. Bilamana hasil pengujian grouting berumur 7 hari dari campuran
percobaan tidak menghasilkan kuat tekan grouting yang disyaratkan,
maka Penyedia Jasa harus melakukan penyesuaian campuran dan
mencari penyebab ketidak sesuaian tersebut, dengan meminta saran
tenaga ahli yang kompeten di bidang beton untuk kemudian melakukan
percobaan campuran kembali sampai dihasilkan kuat tekan grouting di
lapangan yang sesuai dengan persyaratan. Bilamana percobaan
campuran grouting telah sesuai dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan,
maka Penyedia Jasa boleh melakukan pekerjaan grouting sesuai dengan
Formula Campuran Kerja (Job Mix Formula, JMF) hasil percobaan
campuran.

c) Peralatan Grouting
Peralatan Grouting harus dapat menghasilkan campuran grouting yang
seragam, tidak menggumpal, dan dapat mengaduk terus menerus.
Pompa yang digunakan harus dilengkapi dengan pengukur tekanan
grouting yang diinginkan.

SKh-1.3.16 -11
d) Metode Grouting
i) Setelah batang angkur diletakkkan ke dalam lubang bor, selanjutnya
dilakukan pengisian material grouting dengan menggunakan pipa
grout. Pipa untuk memasukkan material grouting dimasukkan kedasar
lubang bor dan dilakukan pengisian material grouting sampai lubang
bor penuh.
ii) Proses pemasukan material grouting dapat dilakukan dengan metode
gravitasi atau dengan tekanan, dimulai dari dasar lubang dengan
menggunakan selang atau pipa. Ujung selang atau pipa tersebut
harus dipertahankan posisinya ada didalam material grout sambil
ditarik, untuk mencegah timbulnya pori-pori. Material grouting dapat di
pompa ke lubang bor setelah 60 menit pencampuran atau dalam
waktu yang direkomendasikan oleh pembuat admixture.
iii) Setiap lubang yang telah diisi angkur harus dipenuhi dengan material
grout dalam sekali pelaksanaan, penyambungan pengisian grouting
tidak diperbolehkan. Apabila digunakan casing, pada saat casing
dicabut, ketinggian grouting di dalam lubang harus dijaga untuk
menghindari keruntuhan dinding lubang bor.
iv) Untuk metode grouting yang menggunakan tekanan, lakukan
pencatatan tekanan grouting pada angkur yang terpasang dengan
menggunakan teknik tekanan grouting. Lakukan pengaturan tekanan
grouting untuk menghindari kerusakan struktur tanah yang
berlebihan atau menimbulkan rekahan.

4) Penghamparan
a) Pekerjaan penghamparan Jaring Kawat atau Net Kabel dapat dilakukan
setelah kekuatan grouting sudah mencapai kuat tekan beton yang mampu
menahan beban Jaring Kawat atau kabel atau menggunakan metode lain
yang disetujui Pengawas Pekerjaan.
b) Bagian atas Jaring Kawat harus dipasang dengan Kabel Sling horizontal
dengan diameter dan kuat putus minimum sama dengan Angkur Sling.
Gunakan Cincin Baja (shackles) untuk menghubungkan Angkur Sling
dengan Kabel Sling horisontal.
c) Kabel Sling horizontal diikatkan dengan Kabel Sling vertikal dengan jarak
maksimum 7.0 m atau sesuai Gambar. Jaring Kawat dilipat minimum
0.3m diatas Kabel Sling horisontal, diikat dengan Cincin Baja atau klip
atau dianyam dengan Kabel Sling.
d) Jaring Kawat harus dipasang dalam bentuk panel-panel vertikal dan
menutupi lereng secara menerus tanpa adanya celah. Sambungan antar
panel Jaring Kawat dapat menggunakan klip atau Kawat Pengikat (lacing
wire) dengan kekuatan sama atau lebih besar dari Jaring Kawat.
e) Sambungan horizontal tidak diizinkan tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan dan hanya digunakan untuk kondisi khusus. Jika sambungan
horizontal disetujui, sambungan harus diikatkan dengan klip (fastener)
dan Kawat Pengikat. Panel sambungan bagian bawah diletakkan di atas
panel bagian atas dengan tumpang tindih minimum 0.3m.
f) Jika digunakan Jaring Kawat yang dikombinasikan dengan Net Kabel,
Jaring Kawat harus ditempatkan antara Net Kabel dan permukaan lereng,

SKh-1.3.16 -12
serta dikencangkan pada setiap panel Net Kabel. Kabel pengikat atau
konektor harus berjarak maksimal 0,3m dalam arah vertikal dan
horizontal. Jaring kawat dan Net Kabel harus sejajar tanpa adanya celah
lebih dari 10cm. Net Kabel dan Jaring Kawat harus diikatkan sebelum
dihampar pada permukaan lereng.

g) Untuk Metode Aktif, jaring harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga


jaring mengikuti kontur lereng dan meminimalkan celah atau jarak yang
besar antara jaring dan permukaan lereng.

h) Untuk Net Kabel Standar dan Net Kabel Kekuatan Tinggi, jika sambungan
antar panel menggunakan Kabel Sling maka diameter kabel sling
minimum 8 mm (setara 5/16 inch) dengan kuat tarik minimum minimum
40,92 kN (atau setara dengan 9.200 lbs), jika sambungan antar panel
menggunakan metode lain maka harus mengikuti rekomendasi pabrik dan
mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

i) Sebelum dan sesudah pemasangan, Jaring Kawat harus diperiksa untuk


memastikan tidak mengalami kerusakan (misalnya putus atau terkelupas).
Jika Pengawas Pekerjaan menemukan Jaring Kawat yang rusak maka
Penyedia Jasa harus segera menggantinya tanpa ada tambahan biaya.

SKh-1.3.16.4 PENGENDALIAN MUTU


1) Sertifikasi
a) Penyedia Jasa harus menyerahkan sertifikat produk yang disahkan oleh
badan sertifikasi yang berwenang kepada Pengawas Pekerjaan yang
mencantumkan nama pabrik pembuat, nama produk, nomor jenis produk,
sifat fisik, sifat mekanis, dan informasi penting lainnya yang
menggambarkan Jaring Kawat atau Net Kabel secara menyeluruh.

b) Sertifikat dari pabrik harus menyatakan bahwa Jaring Kawat, Net Kabel,
dan Angkur memenuhi persyaratan dalam spesifikasi setelah dievaluasi di
bawah program pengendalian mutu yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.

c) Pihak pabrik bertanggung jawab untuk melaksanakan dan


mempertahankan keberlangsungan suatu program pengendalian mutu
(sertifikasi ISO) untuk memastikan kesesuaian bahan terhadap
persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi. Dokumentasi yang
menjelaskan tentang program pengendalian mutu harus tersedia jika
diminta.

d) Apabila Jaring Kawat, Net Kabel, dan Angkur yang rusak sebelum
pelaksanaan pemasangan (dari pabrik) dan pada saat penyimpanan,
maka harus diganti dan Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk
mengganti Jaring Kawat, Net Kabel dan Angkur yang rusak.

SKh-1.3.16 -13
e) Apabila kerusakan terjadi pada saat pelaksanaan pekerjaan, penggantian
Jaring Kawat, Net Kabel dan Angkur dilakukan secara menerus dengan
melakukan penyambungan menggunakan metode yang ditetapkan dalam
spesifikasi ini atau yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

2) Pengujian
a) Pengujian Jaring Kawat dan Net Kabel
Jaring Kawat atau Net Kabel harus diambil contohnya dan diuji pada
Laboratorium yang terakreditasi dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan
untuk memastikan kesesuaiannya dengan Spesifkasi ini. Pengujian yang
dilakukan sesuai dengan tabel 1.3.16.(3) diambil sebanyak 3 (tiga)
pengujian dari setiap lot pengiriman.

Tabel 1.3.16.(3) Tabel Persyaratan Pengujian Kesuaian Jaring Kawat dan Net
Kabel

No Jenis Pengujian Metode Uji

1 Kuat tarik kawat baja atau kabel ASTM A 370 - 17 a

Kuat tarik minimum nominal untuk


2 ASTM A975 - 11(2016)
Jaring Kawat Heksagonal

3 Diameter kabel minimum SNI 03-0090-1999

4 Ukuran bukaan Jaring SNI 03-0090-1999

b) Pengujian Grouting
Selama melakukan pekerjaan, Penyedia Jasa harus melakukan satu
pengetesan grouting sesuai dengan AASHTO T 106M/T 106 atau ASTM
C109 / C109M - 16a. Pengujian kuat tekan untuk 7 hari dan 28 hari
dilakukan minimal sebanyak 3% dari jumlah total pin atau minimal 5 (lima)
set pengujian, ambil yang terbesar. Hasil pengetesan harus diserahkan
paling lambat 24 jam setelah dliakukan pengetesan.

c) Pengujian Material Angkur


Material Angkur harus diambil contohnya dan diuji pada Laboratorium
yang terakreditasi dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan untuk
memastikan kesesuaiannya dengan Spesifkasi ini. Pengujian yang
dilakukan sesuai dengan tabel 1.3.16.(4) diambil sebanyak 3 (tiga)
pengujian dari setiap lot pengiriman.

SKh-1.3.16 -14
Tabel 1.3.16.(4) Tabel Persyaratan pengujian kesuaian Angkur

No Jenis Pengujian Metode Uji

1 Mutu baja ASTM A 370 - 17 a

2 Uji diameter tulangan deform ASTM A 370 - 17 a

3 Kuat putus minimum (breaking strength) ASTM A 370 - 17 a

4 Kuat tarik minimum ASTM A 370 - 17 a

d) Uji Cabut Angkur


i) Uji cabut dilakukan dua tahap, yaitu sacrificial test dan production test
sesuai BS 8006-2:2011.

ii) Sacrificial test untuk Angkur Sling dan Angkur Pin dilakukan sebelum
pelaksanaan pekerjaan untuk memastikan bahwa tahanan lekat (bond
resistance) yang diinginkan dapat terpenuhi. Jika hasil pengujian tidak
sesuai dengan rencana maka Penyedia Jasa harus melakukan kaji
ulang metode pemasangan angkur dan atau konfigurasi panjang dan
layout Angkur Sling dan Angkur Pin untuk mendapat persetujuan
Pengawas Pekerjaan. Jumlah pengujian sacrifial test untuk Angkur
Sling dan Angkur Pin yang dites minimal minimal 5 titik di setiap lokasi
dengan minimal 2 titik untuk setiap jenis tanah/batuan.

iii) Production test untuk Angkur Sling dan Angkur Pin dilakukan pada
saat pelaksanan pekerjaan untuk mengetahui bahwa angkur mampu
menahan kuat tarik rencana. Jika hasil pengujian tidak sesuai dengan
rencana maka Penyedia Jasa harus menghentikan pekerjaan dan
berkonsultasi dengan Pengawas Pekerjaan untuk menentukan
langkah yang harus diambil dengan meminta saran tenaga ahli yang
kompeten dibidang.

Production test untuk Angkur Sling yang dites minimal 20% dari
jumlah angkur yang di produksi atau sesuai dengan persetujuan
Pengawas Pekerjaan.

Production test untuk Angkur Pin yang dites 3% dari jumlah angkur
yang di produksi atau minimal 5 titik, diambil yang lebih besar.
Pengujian dilakukan setiap 165 titik atau sesuai dengan persetujuan
Pengawas Pekerjaan.

iv) Jika lebih dari 20% dari angkur yang diuji tidak dapat memenuhi,
angkur harus dievaluasi ulang dan diuji ulang. Angkur yang gagal
harus diganti oleh Penyedia Jasa tanpa biaya tambahan.

v) Kriteria penerimaan untuk pengujian tahanan cabut karakterisitk


Angkur sesuai dengan BS 8006-2:2011.

SKh-1.3.16 -15
vi) Setiap pengujian harus di saksikan oleh Pengguna Jasa dengan
pemberitahuan minimal 3 hari kerja sebelumnya.

3) Pengiriman dan Penyimpanan


a) Setiap gulungan Jaring Kawat dan Net Kabel harus dipastikan oleh
Penyedia Jasa kualitasnya dengan kondisi dibungkus dengan suatu
bahan yang dapat melindunginya, termasuk ujung-ujung gulungan, dari
kerusakan selama pengiriman, air, sinar matahari, dan kontaminasi bahan
kimia. Bungkus pelindung harus dipelihara selama periode pengiriman
dan penyimpanan, dan harus diterima dan disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan. Proses pengiriman harus dilengkapi dengan asuransi.

b) Selama penyimpanan, Penyedia Jasa harus memastikan gulungan Jaring


Kawat dan Net Kabel diletakkan di tempat yang kering dan ditutup untuk
melindungi dari kerusakan akibat konstruksi, presipitasi, senyawa kimia
bersifat asam atau basa kuat, api dari percikan las dan kondisi lingkungan
lain yang dapat merusak nilai sifat fisik, dan harus diterima dan disetujui
oleh Pengawas Pekerjaan.

c) Bahan Jaring Kawat, Net Kabel, Angkur Sling, Klip Pengikat, Kawat
Pengikat dan bahan lainnya harus disimpan di bawah atap yang kedap
air, diletakkan terpisah dari permukaan tanah dan harus dilindungi dari
setiap kemungkinan kerusakan dan karat.

SKh-1.3.16.5 CARA PENGUKURAN


a) Pemasangan Jaring Kawat atau Net Kabel ini sudah termasuk aksesoris
yang diperlukan dan tidak terbatas pada Pelat Angkur (Anchor Plate), Klem
(Clamp), Penjepit (Clip), Kabel Sling (Wire Rope), Baut (Bolt), Hog Rings,
yang direkomendasikan oleh pabrikan.

b) Jaring Kawat atau Net Kabel diukur berdasarkan jumlah meter persegi yang
dihitung dari garis yang ditunjukan pada Gambar atau dari garis batas yang
ditentukan secara tertulis oleh Pengawas Pekerjaan. Pengukuran ini tidak
meliputi tumpang tindih sambungan.

c) Angkur Sling dan Angkur Pin yang berfungsi sebagai penahan Jaring Kawat
dan Net Kabel dibayar terpisah dari pekerjaan pemasangan Jaring Kawat
dan Net Kabel.

d) Angkur Sling dan Angkur Pin termasuk aksesoris yang diperlukan dan tidak
tebatas pada material grouting dan pekerjaan grouting, pipa grouting,
centralizer, pelat angkur dan diukur berdasarkan jumlah meter panjang yang
tertanam atau dari garis batas yang ditentukan secara tertulis oleh
Pengawas Pekerjaan.

SKh-1.3.16 -16
SKh-1.3.16.5 DASAR PEMBAYARAN
Kuantitas Jaring Kawat, Net Kabel, Angkur Sling dan Angkur Pin diukur
seperti diuraikan di atas harus dibayar untuk per-satuan pengukuran dari
masing-masing harga yang dimasukkan ke dalam daftar kuantitas dan harga
untuk mata pembayaran terdaftar di bawah. Harga tersebut merupakan
kompensasi penuh untuk penyiapan kondisi lereng, pengadaan, pengiriman,
pemasangan, penyelesaian, akhir, pengendalian mutu, pengujian bahan,
dan seluruh biaya lain yang diperlukan atau biaya untuk penyelesaian yang
sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan di dalam Seksi ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Skh.1.3.16 (1).a Jaring Kawat Standar dilapisi zinc (zn) Meter Persegi

Skh.1.3.16 (1).b Jaring Kawat Standar dilapisi galvan (zn-al) Meter Persegi
Skh.1.3.16 (1).c Jaring Kawat Standar dilapisi PVC Meter Persegi
Skh.1.3.16 (1).d Jaring Kawat Standar stainless steel Meter Persegi
Jaring Kawat Kuat Tarik Tinggi dilapisi zinc
Skh.1.3.16 (2).a Meter Persegi
(zn)
Jaring Kawat Kuat Tarik Tinggi dilapisi
Skh.1.3.16 (2).b Meter Persegi
galvan (zn-al)
Skh.1.3.16 (2).c Jaring Kawat Kuat Tarik Tinggi dilapisi PVC Meter Persegi
Jaring Kawat Kuat Tarik Tinggi stainless
Skh.1.3.16 (2).d Meter Persegi
steel
Net kabel Standar dilapisi zinc (zn) untuk
Skh.1.3.16 (3).a Meter Persegi
Metode Pasif
Net kabel Standar dilapisi galvan (zn-al)
Skh.1.3.16 (3).b Meter Persegi
untuk Metode Pasif
Net kabel Standar dilapisi PVC untuk
Skh.1.3.16 (3).c Meter Persegi
Metode Pasif
Net kabel Standar dilapisi zinc (zn) untuk
Skh.1.3.16 (4).a Meter Persegi
Metode Aktif
Net kabel Standar dilapisi galvan (zn-al)
Skh.1.3.16 (4).b Meter Persegi
untuk Metode Aktif
Net kabel Standar dilapisi PVC untuk
Skh.1.3.16 (4).c Meter Persegi
Metode Aktif
Skh.1.3.16 (5).a Net kabel Kekuatan Tinggi dilapisi zinc (zn) Meter Persegi
Net kabel Kekuatan Tinggi dilapisi galvan
Skh.1.3.16 (5).b Meter Persegi
(zn-al)
Skh.1.3.16 (5).c Net kabel Kekuatan Tinggi dilapisi PVC Meter Persegi
Angkur Pin dari Batang Baja Ulir (threaded
Skh.1.3.16 (6).a Meter Panjang
bar) grade 75 diameter …….mm
Angkur Pin dari Batang Baja Ulir (threaded
Skh.1.3.16 (6).b Meter Panjang
bar) grade 150 diameter …….mm
Angkur Sling (Wire Rope Anchor) diameter
Skh.1.3.16 (7) Meter Panjang
……... mm

SKh-1.3.16 -17
LAMPIRAN

Pelat Angkur (Anchor Plate)

Angkur Pin dengan Baja Ulir Angkur Seling (Wire Rope)

Centralizers dan pipa grout

Cincin Baja

SKh-1.3.16 -18

Anda mungkin juga menyukai