Anda di halaman 1dari 1

Rumah Untuk Nenek Sanimah

Sanimah, demikian nenek berusia 67 tahun itu biasa dipanggil. Ia berasal dari Desa
Karangasem, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Di senja umurnya, Ia harus tetap
bekerja demi menghidupi anak dan cucunya yang tinggal bersama di rumahnya.

Rumah yang tak seberapa luas itu menjadi tempat ia beserta ketiga anak dan dua cucunya
berteduh dari terik panas dan guyuran hujan.

Namun malang, kini rumah satu-satunya itu sudah tak kuasa lagi menghadapi desakan
usia. Dinding yang terbuat dari susunan papan itu, kini kondisinya sudah mulai lapuk.
Susunan genteng rumah pun sudah banyak bergeseran menyisakan sejumlah lubang di
beberapa bagian, memperparah kondisi dikala datangnya hujan dengan kebocoran.

Di rumah Sanimah, tidak ada kasur untuk sekedar merebahkan tubuh dari lelahnya
bekerja. Tidak ada kursi untuk sekedar menghormati kedatangan tamunya. Dan yang
lebih parah, tidak ada wc untuk sekedar membuang hajatnya. Sehari-hari, ia harus berlari
menumpang ke tetangga terdekat untuk menuntaskan hajatnya itu. Terkadang muncul
juga perasaan sungkan, tapi mau bagaimana lagi.

Hujan menjadi ketakutan tersendiri bagi Sanimah. Pasalnya, rumah tempat ia tinggal itu
berada di lokasi yang lebih rendah dibanding yang lainnya. Hal itu menjadikan rumah
Sanimah sering dilanda banjir. Jika hujan lebat turun sebentar saja, sudah dipastikan air
akan menggenangi rumahnya.

Sudah hampir 24 tahun, semenjak suaminya pergi menghadap kepada Sang Pencipta,
Sanimah tak lagi berfikir mengenai renovasi rumah. Yang ada dibenaknya hanyalah
bagaimana caranya tetap bisa bertahan hidup dan menghidupi anak cucunya.

Kesulitan ekonomi membuatnya harus menyisihkan masa tua dengan tetap membanting
tulang bekerja. Namun hal itu tetap ia syukuri lantaran Allah masih memberinya
kekuatan untuk tetap tegap berdiri menjemput rezeki.

Sebagai manusia biasa, Sanimah juga mengidam-idamkan rumah yang layak untuk
dihuni. Tidak muluk-muluk, rumah layak baginya hanyalah rumah yang apabila hujan
turun, air tak lagi menggenangi.

Anda mungkin juga menyukai