Anda di halaman 1dari 6

42.

GOLONGAN IVA
Kecenderungan Sifat Non-Logam dan Logam Pada Unsur-Unsur
Golongan 4Halaman ini membahas kecenderungan sifat-sifat non-
logam dan logam pada unsur-unsur golongan 4 – karbon (C), silikon
(Si), germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb). Disini menjelaskan
bagaimana kecenderungan yang ada dapat ditunjukkan dari struktur
dan sifat-sifat fisik unsur, namun tidak seluruhnya dapat menjelaskan
kecenderungen tersebut.

Struktur dan sifat-sifat fisik

Struktur unsur

Kecenderungan dari non-logam ke logam jika anda turun dalam satu


golongan jelas terlihat pada struktur unsur-unsur itu sendiri.

Karbon pada posisi paling atas mempunyai struktur kovalen raksasa


dengan dua allotropi yang sangat dikenal – intan dan grafit.
Intan memiliki struktur tiga dimensi dari atom-aton karbon yang
masing-masing tergabung secara kovalen dengan 4 atom lainnya.
Gambar berikut menunjukkan bagian kecil dari strukturnya.

Struktur yang sama seperti ini ditemukan pada silikon, germanium, dan
pada salah satu allotropi timah – “timah abu-abu” atau “alfa-timah”.

Allotropi yang umum untuk timah (“timah putih” atau “beta-timah”)


merupakan logam dan atom-atomnya terikat oleh ikatan logam.
Strukturnya berupa terjejal yang terdistorsi. Pada struktur terjejal,
masing-masing atom dikelilingi oleh 12 atom tetangga terdekat.

Selanjutnya anda dapatkan timbal, atom-atomnya tersusun dalam


struktur logam berkoordinasi 12.
Hal itu merupakan kecenderungan yang jelas dari ikatan kovalen yang
umum ditemukan pada non-logam dan ikatan logam pada logam,
dengan perubahan yang jelas, terdapat dua struktur yang sangat
berbeda pada timah.Sifat-sifat fisik unsur

Titik leleh dan titik didih

Jika anda melihat kecenderungan titik leleh dan titik didih pada
golongan 4 dari atas ke bawah, sangat sulit membuat alasan yang
masuk akal tentang pengaruh perubahan dari ikatan kovalen ke ikatan
logam. Kecenderungan menggambarkan ikatan kovalen atau ikatan
logam makin lemah dengan makin besarnya atom dan makin panjang
ikatan.

Titik leleh timah yang lebih rendah dibandingkan dengan timbal


dikarenakan timah membentuk struktur koordinasi 12 yang terdistorsi,
bukan murni. Nilai titik leleh dan titik didih timah pada tabel
merupakan nilai untuk logam timah putih.
KerapuhanTerdapat perbedaan yang jelas antara non-logam dan logam
jika anda melihat kerapuhan unsurnya.

Karbon sebagai intan, tentu, sangat keras – menggambarkan kekuatan


ikatan kovalen. Namun demikian, jika anda memukulnya dengan palu,
intan akan pecah. Anda memerlukan energi yang cukup untuk
memecah keberadaan ikatan karbon-karbon.

Silikon, germanium, dan timah abu-abu (semuanya memiliki struktur


yang sama dengan intan) juga berupa padatan yang rapuh.

Timah putih dan timbal mempunyai struktur logam. Atom-atom dapat


diputar satu sama lain tanpa menimbulkan kerusakan permanen pada
ikatan logam – disebabkan oleh sifat-sifat logam yang umum seperti
dapat ditempa dan dapat diubah bentuknya. Timbal merupakan logam
yang lunak.

Konduktivitas listrik

Karbon sebagai intan tidak menghantarkan listrik. Pada intan elektron


terikat erat dan tidak bebas bergerak.
Tidak seperti intan (yang tidak menghantarkan listrik), silikon,
germanium, dan timah abu-abu merupakan semikonduktor.
Timah putih dan timbal merupakan logam yang dapat menghantarkan
listrik. Hal itu merupakan kecenderungan sifat konduktivitas karbon
sebagai intan yang berupa non-logam, dan timah putih dan timbal yang
merupakan logam.Hal itu merupakan kecenderungan sifat
konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa non-logam, dan timah
putih dan timbal yang merupakan logam.

Mencoba menjelaskan kecenderungan yang terjadi

Karakteristik utama logam adalah membentuk ion positif. Yang perlu


dilakukan adalah mengamati faktor yang dapat meningkatkan
kemungkinan terbentuknya ion positif pada golongan 4 dari atas ke
bawah.

Elektronegativitas

Elektronegativitas merupakan ukuran kecenderungan suatu atom untuk


menarik elektron. Biasanya diukur dengan skala Pauling, dimana unsur
yang paling elektronegatif (fluor) elektronegativitasnya 4.

Suatu atom yang elektronegativitasnya rendah, kurang kuat menarik


elektron. Artinya bahwa atom ini akan cenderung kehilangan pasangan
elektron bila berikatan dengan atom lain. Atom yang kita amati
cenderung membawa muatan positif parsial atau membentuk ion
positif.

Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas yang rendah.


Jadi apa bagaimanakah elektronegativitas unsur golongan 4? Apakah
terjadi penurunan jika anda bergerak ke bawah dalam satu golongan,
yang menunjukkan kecenderungan sifat logam?

Baiklah! Elektronegativitas turun dari karbon ke silikon, tetapi setelah


itu terjadi ketidakteraturan!

Karena itu sepertinya tidak ada kecenderungan hubungan antara non-


logam hingga logam dengan elektronegativitas.
Energi ionisasiJika anda memikirkan pembentukan ion positif, cara
tepat untuk memulai adalah bagaimana energi ionisasi berubah dari
atas ke bawah pada golongan 4.

Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk


melepas satu elektron terluar, dinyatakan dalam kJ mol-1.

Energi ionisasi pertama:

Energi ionisasi kedua:

. . . dan seterusnya
Unsur golongan 4 tidak ada yang membentuk ion 1+, jadi mengamati
energi ionisasi pertama saja tidak berguna. Beberapa unsur membentuk
ion 2+ dan (untuk beberapa tingkat) 4+.Tabel pertama menunjukkan
energi ionisasi total yang diperlukan untuk membentuk ion 2+,
bervariasi dari atas ke bawah dalam satu golongan. Nilainya
dinyatakan dalam kJ mol-1.

Anda dapat melihat bahwa energi ionisasi cenderung turun dari atas ke
bawah dalam satu golongan – meskipun ada sedikit peningkatan pada
timbal. Kecenderungan ini karena:

 Atom-atom menjadi lebih besar karena bertambahnya elektron.


Elektron terluar makin jauh dengan inti atom, sehingga daya tarik inti
kurang – dan elektron lebih mudah lepas.
 Elektron terluar terlindungi dari pengaruh inti dengan bertambahnya
elektron yang lebih dalam.
 Dua pengaruh tersebut lebih besar dibanding pengaruh kenaikan
muatan inti.

Jika anda melihat besarnya energi ionisasi yang diperlukan untuk


membentuk ion 4+, polanya sama, tetapi tidak semuanya mirip. Sekali
lagi, nilainya dinyatakan dalam kJ mol-1.

Apa yang dapat dilihat dengan jelas dari dua grafik di atas adalah
bahwa anda memerlukan energi ionisasi dalam jumlah besar untuk
membentuk ion 2+, dan lebih besar lagi untuk membentuk ion
4+.Namun demikian, pada tiap contoh ada penurunan energi ionisasi
jika anda bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan yang
sepertinya menjadikan timah dan timbal dapat membentuk ion positif
– namun demikian, tidak ada indikasi dari gambar ini bahwa
mereka mungkin membentuk ion positif.

Energi ionisasi karbon pada puncak golongan terlalu besar dan tidak
memungkinkan untuk membentuk ion positif yang sederhana.

Gunakan fasilitas pencarian kata dibawah ini untuk mencari kata di chem-is-try.org

Kecenderungan Keadaan Oksidasi Golongan 4Halaman ini


mengupas keadaan oksidasi (bilangan oksidasi) unsur-unsur golongan
4 – karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal
(Pb). Ada peningkatan kecenderungan unsur-unsur untuk membentuk
senyawa dengan keadaan oksidasi +2, terutama untuk timah dan
timbal.

Anda mungkin juga menyukai