Anda di halaman 1dari 3

Pada dekade terakhir di abad 19 merupakan perluasan imperial bagi Amerika serikat.

Saat
itu selain menyebarkan pengaruh, juga melakukan pendudukan untuk beberapa waktu di wilayah
samudra Atlantik dan pasifik, serta ke Amerika tengah. Tetapi Amerika serikat memilih jalan
yang berbeda dengan orang Eropa pesaingnya karena sejarah perjuangannya sendiri.
Sumber perluasan Amerika serikat pada akhir abad ke 19 sangat bervariasi. Secara
Internasonal, masa ini merupakan periode imperialisme besar-besaran, saat kekuatan-kekuatan
Eropa saling berpacu untuk menguasahi Afrika dan bersaing untuk menyebar pengaruh dan
menguasahi perdagangan.
Usaha pertama Amerika Serikat untuk memperluas wilayahnya adalah dengan membeli
Louisiana dari Prancis. Serta pembelian Alaska yang populasinya minim, hanya ada suku Inuit dan
penduduk asli lainnya dari Rusia pada tahun 1867. Kebanyakan warga Amerika tidak peduli atau
tidak suka dengan langkah yang dilakukan oleh menteri luar negeri william Seward ini, dan Alaska
sering dsebut sebagai kebodohan Seward’ dan “Peti Es Seward” tetapi 30 tahun kemudian ketika
es ditemukan disungai Klondike di Alaska, ribuan warga Amerika pergi ke utara dan menetap di
sana. Sewaktu Alaska menjadi negara bagian ke-49 pada tahun 1959, ia menggantikan Texas
sebagai negara terbesar di Amerika serikat.

Perluasan wilayah sebenarnya telah dilakukan pada jaman kolonial. Pada jaman tersebut
para pionir Amerika menjelajah ke arah barat untuk membuka lahan-lahan baru hingga ke
pengunungan Appalachian. Setelah memperoieh kedaulatan tahun 1776, penjelajahan ke arah
barat memperoieh percepatan karena didukung oleh negara-negara bagian di wilayah timur melalui
upaya-upaya diplomatik ketika mereka berhadapan dengan kekuatan-kekuatan imperialis Eropa,
seperti Inggris, Perancis dan Spanyol. Negara-negara bagian di wilayah timur yang mengklaim
wilayah dari pantai Atlantik sampai Sungai Mississippi harus berhadapan dengan orang-orang
Indian yang didukung oleh kekuatan imperialis Barat. Untuk mengatasi hal tersebut pada tahun
1794 komisi khusus yang dipimpin oleh John Kay, melalui upaya diplomatik, berhasil
menandatangani perjanjian dengan Inggris. Dalam perjanjian tersebut Inggris sepakat untuk tidak
lagi mendukung orang-orang Indian di wilayah barat daya. Perjanjian yang sama juga
ditandatangani dengan Spanyol yang memungkinkan Amerika Serikat memperluas wilayahnya ke
wilayah barat laut.
Sebelum bergabung dengan Amerika Serikat, Alaska merupakan wilayah kekuasaan
Kekaisaran Rusia. Vitus Bering, seorang berkebangsaan Denmark yang bekerja untuk Rusia,
berhasil mencapai Alaska pada tahun 1728. Namanya diabadikan sebagai nama selat yang
memisahkan antara Asia dan Amerika, yaitu Selat Bering.
Pada tahun 1853-1856, terjadi Perang Krimea antara Kekaisaran Rusia melawan gabungan
kekuatan Perancis, Inggris, Kerajaan Sardinia, dan Kesultanan Utsmaniyah. Perang yang menelan
biaya tinggi menyebabkan krisis keuangan di Rusia. Krisis keuangan semakin parah saat utang
15.000.000 poundsterling yang dipinjam pemerintah Rusia dari keluarga Rothchilds mendekati
waktu jatuh tempo. Keadaan tersebut memaksa pemerintah Rusia mengambil langkah instan
dengan menjual sesuatu yang kurang berguna, sesuai saran yang disuarakan adik Tsar, Pangeran
Konstantin Nikolaevich.
Pengkajian singkat Tsar Alexander II terhadap saran adiknya membuahkan sebuah
keputusan, yaitu menjual Alaska kepada Amerika Serikat. Selain faktor krisis keuangan yang
melanda Rusia, faktor “takut kehilangan” akibat ekspansi Inggris di Amerika Utara juga menjadi
bahan pertimbangan. Inggris yang menjadi lawan Rusia saat Perang Krimea dikhawatirkan akan
menganeksasi Alaska yang tanpa perlindungan militer. Melalui British Columbia, koloni Inggris
di Amerika Utara yang berbatasan langsung dengan Alaska, Inggris bisa kapan saja mencaplok
wilayah tersebut.
Pada tahun 1859 (3 tahun setelah Perang Krimea), pemerintah Rusia menawarkan Alaska
kepada Amerika Serikat. Proses penawaran sempat terhenti saat meletus Perang Saudara Amerika.
Penawaran kembali dilanjutkan usai perang berakhir ketika Tsar Alexander II memerintahkan
salah satunya menterinya, Eduard de Stoeckl untuk berangkat ke Amerika Serikat. Penawaran
yang dilakukan dengan Sekretaris Negara Amerika Serikat, William H. Seward langsung
ditanggapi dan masuk ke tahap negosiasi.
Negosiasi pertama dilakukan pada awal Maret 1867. Setelah melewati beberapa sesi yang
alot, kesepakatan harga pembelian wilayah seluas 1.518.800 km2 akhirnya ditandatangani pada
pagi hari pukul 04.00, tanggal 30 Maret 1867, dengan nominal $ 7.200.000, atau sekitar $ 4,74 per
km2. Penandatanganan kesepakatan tersebut nantinya akan dibawa William H. Seward ke
parlemen untuk pengesahan. Dalam hal ini berarti jual-beli yang dilakukan Eduard de Stoeckl dan
William H. Seward masih belum pasti.
Sambil menyelam minum air, Rusia merasa bahwa penjualan Alaska kepada Amerika
Serikat memiliki kesempatan untuk melemahkan kekuasaan Inggris di Amerika Utara. Dengan
begitu, koloni Inggris akan terjepit oleh Amerika Serikat yang berpeluang menganeksasi seluruh
koloni Inggris di Amerika Utara, termasuk British Columbia dan pangkalan Angkatan Laut Inggris
(Royal Navy) di Esquimalt.
Dengan Pembelian Alaska yang difasilitasi William H. Seward, Amerika Serikat
memperoleh wilayah yang luasnya 2 kali lebih besar dari Texas. Secara tidak langsung Amerika
Serikat mewarisi pengawasan Rusia di Alaska yang diperkirakan berisi sekitar 2.500 orang Rusia
dan 8.000 orang pribumi, serta sekitar 50.000 pribumi yang ada di luar yurisdiksi. Selain itu ada 2
daerah setingkat kota: New Archangel (sekarang Sitka) berpenduduk 968 jiwa yang didirikan
tahun 1804 untuk menangani perdagangan kulit otter laut; dan St. Paulus di Kepulauan Pribilof
yang merupakan pusat industri segel bulu yang berpenduduk 283 jiwa. Setelah itu, Departemen
Dalam Negeri Amerika Serikat mengubah penggunaan nama Alyaska (sebutan Rusia untuk
Alaska) yang diambil dari bahasa Aleut, untuk disesuaikan dengan lidah orang Amerika sehingga
menjadi “Alaska”.
Pada tanggal 18 Oktober 1867, berlangsung upacara serah terima wilayah Alaska oleh
Kekaisaran Rusia yang diwakili Kapten Aleksei Alekseyevich Peshchurov kepada Amerika
Serikat yang diwakili Jenderal Lovell Rousseau. Upacara serah terima dilakukan di Sitka dan
dimeriahkan gemuruh tembakan artileri yang mengiringi parade bersama Tentara Rusia dan
Amerika Serikat di depan rumah gubernur. Sebagai simbol serah terima, bendera Rusia diturunkan
dan digantikan bendera Amerika Serikat. Setelah itu Tentara Amerika Serikat di bawah pimpinan
Jenderal Jefferson Davis menempati barak bekas Tentara Rusia.

Anda mungkin juga menyukai