Disusun oleh :
7. Yulinda (061440410812)
Instruktur : Yuniar,S.T.,M.Si.
Kelas/Kelompok : 3 EGB/ 3
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui dan mempelajari karakteristik termometer
Membandingkan respon temperatur pemanasan air , air dingin dan
pemanasan udara menggunakan termometer air raksa, termometer Pt-
100, termokopel, termometer transmitor dan termometer tekanan uap.
Termokopel
Termokopel terdiri dari dua kawat logam berbeda, seperti besi dan konstantan,
elektrik dihubungkan pada salah satu ujungnya. Menerapkan panas ke
persimpangan dua logam yang menghasilkan tegangan antara dua kabel.
Tegangan ini disebut ggl (gaya elektro-motif) dan sebanding dengan suhu.
Termokopel memerlukan sebuah sambungan referensi, ini ditempatkan di seri
dengan penginderaan persimpangan. Sebagai dua persimpangan berada pada
temperatur yang berbeda suatu emf termal dihasilkan. Sambungan referensi
digunakan untuk memperbaiki persimpangan penginderaan pengukuran.
Tegangan thermocouple meningkat dengan meningkatnya suhu dan sesuai
kalibrasi instrumen, mampu mengukur tegangan kecil, dapat digunakan untuk
mengukur perubahan. Suhu proses diperoleh dari tegangan, baik dengan membaca
grafik atau dengan menggunakan tabel termokopel. tabel daftar tegangan
Thermocouple sesuai dengan temperatur masing-masing. Sebuah tabel diperlukan
untuk setiap jenis termokopel. Hubungan antara milivolt dan suhu tidak linier.
Dalam mikroprosesor, konversi dilakukan berdasarkan data yang disimpan dalam
perangkat. Junction Referensi: Pensensoran, atau sambungan panas dimasukkan
ke dalam wilayah di mana suhu akan diukur. Referensi, atau sambungan dingin
biasanya dihubungkan dengan pengukuran instrumen dan diadakan pada 0'C.
Pemanasan Air
1. Megisi air pada Water Batch ( aquadest )
2. Menutup water batch dan meletakkan termometer air raksa, termokopel,
bimetal, pt-100, dan termometer transmitor pada tutup water batch
3. Menghubungkan kabel pada temperature measurement ke stop kontak
4. Memutar main supply pada tombol posisi “on”, lampu indikator main
on akan menyala
5. Memutar tombol merah pada water batch pada skala suhu 1000C
6. Menekan tombol hijau pada water batch bersamaan dengan
menghidupkan stop watch
7. Mencatat kenaikan temperatur setiap 1 menit pada semua termometer
8. Bila termometer air raksa telah menunjukkan 1000C, memutar tombol
merah ke skala 0
9. Menekan tombol hijau pada water batch
10. Mematikan alat dengan cara memutar main supply pada posisi “off”
11. Mencabut kabel dari stop kontak
Isoterm
1. Mengisi termos isoterm dengan air es
2. Meletakkan termometer air raksa, pt-100, termokopel, bimetal, dan
transmitor pada tutup termos es
3. Menghubungkan kabel pada temperature measurement ke stop kontak
4. Memutar main supply pada posisi “on”, lampu indikator main on akan
menyala, menghidupkan stopwatch
5. Mencatat kenaikan temperatur setiap 1 sampai waktu 15 menit
6. Mematikan alat dengan cara memutar main supply pada posisi “off”
7. Mencabut kabel dari stop kontak
Pemanasan Udara
0.5 27,7 94 69 28 30
Grafik 1. Pemanasan Air
140
120
100
Temperatur (⁰C)
Termistor
80
J Termokopel
Pt-100
60
Tekanan Uap
Air Raksa
40
20
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Waktu (menit)
Grafik 2. Isotherm
16
14
12
Termistor
10
Temperatur (⁰C)
J Termokopel
8
Pt-100
6 Tekanan Uap
Air Raksa
4
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Waktu (menit)
Grafik 3. Pemanas Udara
100
90
80
70
60 Termistor
Temperatur (⁰C)
J Termokopel
50
Pt-100
40
Tekanan Uap
30 Air Raksa
20
10
0
0 0.5
Waktu (menit)
VI. ANALISIS DATA
VII. KESIMPULAN