2. Wireline Unit
Wireline unit merupakan peralatan yang sangat mendukung kegiatan
perforasi terutama casing gun perforation. Wireline sendiri pada kegiatan
perforasi berfungsi sebagai media untuk menurunkan perforator kedalam lubang
perforasi hingga pada kedalaman yang diinginkan juga sebagai resistor yang akan
menghantarkan arus yang akan memicu detonator. Wireline unit itu sendiri terletak
di bagian belakang truck unit.
Adapun beberapa komponen dalam wireline unit yaitu :
a. Wireline
Sesuai dengan namanya perangkat ini menggunakan wireline dari kawat
baja. Untuk wireline yang digunakan untuk perforasi yakni kabel yang dilapisi
oleh kawat baja sehingga dapat menanggung beban dari peralatan yang berada di
bawah permukan serta mampu menahan temperatur didalam lubang sumur.
Gambar 4.3 Wireline
b. Sheave
Sheave merupakan komponen dari wireline unit yang berfungsi sebagai
katrol yang akan digunakan sebagai tempat jalannya wireline cable sehingga saat
dioperasikan wireline cable tidak melenceng dari lubang sumur. Dalam kegiatan
perforasi, digunakan sebanyak dua buah sheave, yaitu lower sheave yang
diletakkan di bagian atas dari rig service yaitu digantungkan pada elevator dan
upper sheave yang diletakkan di bagian bawah menggunakan penyangga berupa
springs.
1. Cable Head
Merupakan salah satu bagian rangkaian peralatan perforasi yang biasa
disebut kepala kabel, dimana peralatan kabel ini berfungsi untuk menghubungkan
rangkaian peralatan perforasi dengan wireline, yang juga akan digunakan untuk
menghubungkan arus dan sistem operasi dipermukaan ke peralatan perforasi yang
ada didalam sumur
3. Adaptor Sub
Yaitu merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyambungkan top
sub dengan casing collar locator (CCL) pada casing gun perforation.
4. Top Sub
Merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menghubungkan
selongsong besi dengan adaptor sub beserta rangkaian peralatan diatasnya.
6. Prima cord
Prima Cord merupakan rangkaian peralatan perforasi yang menghubungkan
detonator ke shaped charge. Prima cord biasa disebut dengan sumbu. Biasanya
prima cord dilapisi dengan jaket pelindung berwarna hijau.
7. Shaped Charge
Shaped charge merupakan bagian utama dari rangkaian peralatan perforasi,
dimana shaped charge berperan sebagai peluru (gun) yang akan menembus
casing, semen kemudian formasi. Shape charge memiliki berbagai ukuran yaitu 2
in, 4½ in, 65/8 in, dan 7 in. Shape charge terangkai pada shaped charge carrier di
dalam selongsong besi . Shape charge yang digunakan dalam kegiatan perforasi di
Sumur BTG – X memiliki ukuran 4½ in.
4.2 Proses dari Kegiatan Perforasi dengan Menggunakan Casing Gun yang
Dilakukan pada Sumur BTG – X
Dalam proses perforasi terdapat peralatan-peralatan yang digunakan yaitu
detonator, prima cord, shape charge dan juga wireline. Sebelum melakukan
perforasi harus mengetahui keadaan lubang sumur, apakah terdapat benda yang
kemungkinan dapat menghambat gun saat masuk kedalam sumur. Dalam kegiatan
perforasi di Sumur BTG - X telah dijelaskan diawal jika terdapat fish (tubing
lepas) yang tertinggal didalam sumur sehingga harus dilakukan kegiatan fishing
terlebih dahulu. Kemudian sumur diisi dengan air formasi, untuk kondisi
overbalance atau underbalance juga harus ditentukan karena akan menentukan
aliran fluida yang nantinya akan keluar setelah zona target di perforasi. Pada
Sumur BTG – X dilaksanakan kegiatan perforasi dengan kondisi overbalance.
Setelah rangkaian peralatan perforasi di run ke dalam lubang sumur menuju
zona yang diinginkan, CCL (Casing Collar Locator) akan mendeteksi casing
collar di setiap kedalaman sampai mendekati kedalaman yang akan di perforasi di
kedalaman 1235 – 1240 m dengan interval perforasi 5 m. Gun yang digunakan
adalah jenis 4 1/2 HSD powerjet 4512 HMX. Jumlah gun yang digunakan yaitu 6
SPF (6 shot per feet). Kemudian CCL saat perforasi akan dikorelasikan dengan
CCL saat awal sumur, jika saat mengkorelasi belum sama antara kedua kedalaman
maka akan dilakukan korelasi sehingga akan didapatkan kedalaman yang sama
untuk menentukan zona perforasi. Untuk mempermudah dilakukannya korelasi,
pada casing juga dipasang short collar dan long collar supaya saat panjang dari
antara casing collar sama maka dapat ditentukan dari kedua collar tersebut.
Setelah mencapai kedalaman yang akan di perforasi, engineer akan
memberikan tanda dan akan mengaktifkan tombol yang ada di control room, dan
mengirimkan arus sebesar 0.8 ampere melalui wireline ke perforator. Kemudian
arus tersebut akan memicu detonator, detonator yang bersifat explosive akan
membakar sumbu yang disebut dengan prima cord. Prima cord ini berhubungan
atau terkoneksi dengan semua shaped charge sehingga saat panas di prima cord
mencapai shaped charge, bagian pinggir shaped charge (conical liner) yang
berbentuk seperti mangkok akan meleleh dan mengerucut sehingga bagian tengah
yang nantinya akan menghasilkan tembakan dan menembus ke formasi.