MAGNESIT
Dosen Pengampu :
Oleh :
Teknologi Mineral 1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Teknologi Mineral yang berjudul Magnesit.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Penyusun
Teknologi Mineral 2
DAFTAR ISI
Teknologi Mineral 3
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi Mineral 4
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan
Teknologi Mineral 5
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1. Magnesit
Teknologi Mineral 6
Magnesit dapat ditemukan dalam mineral sekunder dan biasanya
berasosiasi dengan batuan sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari endapan
marin, kecuali brukit. Magnesit ditemukan didalam batuan serpentin. Magnesit
umumnya jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi secara utuh terdapat
pada larutan padat siderit (FeCO3) bersama-sama Mn dan Ca yang dapat
menggantikan unsur Mg. Mineral magnesit keterdapatannya berasosiasi dengan
batuan ubahan, sehingga cadangan magnesit akan mengikuti pola cadangan bahan
ubahan tersebut. Batuan atau mineral yang mengandung magnesit adalah dolomit
(CaMg(CO3)2, magnesit zedin (MgCO3), epsonil (MgSO4)7H2O, dan brukit
(Mg(OH)2
Magnesium karbonat yang mengkristal dalam sistem trigonal, dimana
sistem trigonal yaitu menghalangi 3 Crystal Habits 2/m adalah format yang pada
umumnya raksasa (masive) seperti daun, fiberous dan mengejar menuju batu
karang yang berjaringan halus. Kristal adalah sangat jarang,, tetapi ketika
ditemukan adalah dalam wujud rombohedron atau prisma bersudut enam dengan
suatu penghentian pinacoid. Perpecahan sempurna di tiga arah yang membentuk
rombohedron. Belahan conchoidal ke tidak seimbang. Karakteristik yang lainnya
berbuih dengan mudah hanya di panas melemahkan zatair-khlor.
Teknologi Mineral 7
II.4 Teknik Penambangan Magnesit
Teknik penambangan magnesit sama seperti penambangan kaolin yaitu
penambangannya dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
Dua cara yang pertama lebih banyak diterapkan dibanding cara yang
ketiga. Pada tambang terbuka, pengupasan tanah penutup dilakukan dengan alat
sederhana atau dengan alat mekanis (bulldoser, scrapper, dan lain – lain). Endapan
magnesitnya dapat digali dengan menggunakan excavator antara lain : backhoe
ataupun shovel, kemudian dimuat kedalam truck dan diangkut ke pabrik
pengolahan. Pada cara tambang semprot setelah pengupasan tanah penutup lalu
disemprot dengan menggunakan pompa air bertekanan tinggi. Hasil
penyemprotan berbentuk lumpur yaitu campuran magnesit dengan air. Kemudian
lumpur tersebut dipompakan ke tempat pengolahan dengan pipa – pipa.
1. Pengolahan
Magnesit hasil dari penambangan dibersihkan dari pengotor/ kontaminan.
Tahap berikutnya disemprot dengan air untuk menghilangkan kotoran
yang masih menempel. Proses lanjutan dapat diperlakukan seperti pada
kaolin. Keterdapatan magnesit alam sangat terbatas, sehingga untuk
memenuhi kebutuhan dibuat magnesit sintesis dari dolomit atau gamping
dolomitan (dikenal sebagai seawater magnesia).
2. Pemanfaatan
Magnesit digunakan untuk bahan tahan api dimana magnesit yang telah
dipanasi dan mengandung kurang dari 1% CO2 banyak digunakan untuk
pembuatan “batu bata” yang tahan api. Magnesit adalah bahan utama
refraktori yang digunakan dalam tungku-tungku temperatur tinggi, dapat
menahan karat pada pembuatan baja. Magnesit juga digunakan untuk
Teknologi Mineral 8
bahan industri semen, bahan isolasi, pertanian, peternakan, dan industri
karet.
1. Thermal proses
Thermal proses adalah didasarkan pada reduksi magnesium oksida dengan
karbon, silikon atau unsur lain pada temperatur dan vakum yang tinggi.
Reduksi pendahuluan bijih
Reduksi penguapan dan pengembunan uap magnesium
Peleburan kristal (condensat crystal) menjadi magnesium kasar.
2. Proses Elektrolisis
Proses ini terdiri dari beberapa tingkat, yang prinsipnya adalah pengerjaan
pendahuluan dari garam magnesium anhidrous murni, elektrolisa campuran
dan refining.Masing-masing proses ini dibedakan menurut bijih yang
digunakan (dapat juga carnalite, magnesium, chlorida, dsb), dan cara
pengerjaan pendahuluannya (magnesite chlrorination,dihidration of magnesium
chloride, etc).Elektrolit larutan garam magnesium dalam teknik tidak
digunakan lagi karena magnesium lebih elektro magnetik dibanding dengan ion
hidrogen pada katoda dan tidak ada cara untuk memperbaiki teknik tersebut.
Penggunaan : Magnesium umumnya dipadu dengan unsurunsur lain untuk
memperoleh bahan-bahan struktural terutama digunakan untuk roda pesawat
terbang, panel-panel pesawat.Penggunaan lain adalah untuk Pyrotechnic
Explossive technics” dan “Flash lights.
Teknologi Mineral 9
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Teknologi Mineral 10
III.2 Saran
Sebaiknya lebih banyak mengetahui tentang magnesit hal ini agar saat
menjelaskan bisa lebih terinci lagi dan diperbanyak buku referensi mengenai
materi magnesit agar tidak hanya dalam satu buku referensi yang digunakan
sehingga pengetahuan mengenai magnesit jauh lebih luas.
Teknologi Mineral 11