Anda di halaman 1dari 90

PERTEMUAN 9 PROTEKSI POLA GARDU INDUK

Relai proteksi gardu induk , terdiri dari

1. Relai proteksi Trafo Tenaga

2. Relai proteksi busbar atau kopel

3. Relai proteksi PMT

4. Relai proteksi kapasitor dan reaktor

Diagram Proteksi Gardu Induk

Proteksi Trafo Tenaga

Peralatan proteksi trafo tenaga terdiri dari,

- Relai Proteksi

- Trafo Arus (CT)

- Trafo Tegangan (PT/CVT), PMT

- Catu daya AC/DC

Kesemuanya peralatan tersebut terintegrasi dalam suatu rangkaian, sehingga satu sama

lainnya saling keterkaitan.


Fungsi peralatan proteksi :

Untuk mengidentifikasi gangguan dan memisahkan bagian jaringan yang terganggu dari

bagian lain yang masih sehat serta sekaligus mengamankan bagian yang masih sehat dari

kerusakan atau kerugian yang lebih besar

Peralatan sistem proteksi trafo tenaga 150/20 kV

1.1 Gangguan Pada Proteksi Trafo Tenaga

a. Gangguan internal
Gangguan yang terjadi di daerah proteksi trafo, baik di dalam trafo
maupun diluar trafo sebatas lokasi CT.

Penyebab gangguan internal biasanya akibat ;


- Kegagalan isolasi pada belitan, lempengan inti atau baut pengikat inti
atau Penurunan nilai isolasi minyak yang dapat disebabkan oleh
kualitas minyak buruk, tercemar uap air dan adanya dekomposisi
karena overheating, oksidasi akibat sambungan listrik yang buruk

- Kebocoran minyak

- Ketidaktahanan terhadap arus gangguan (electrical dan mechanical


stresses)

- Gangguan pada tap changer

- Gangguan pada sistem pendingin

- Gangguan pada bushing


1.1 Gangguan Pada Proteksi Trafo Tenaga ( con`t )

Gangguan internal dapat dikelompokan menjadi


- Incipient fault
- Active fault

Incipient fault :
Gangguan terbentuk lambat, dan akan berkembang menjadi gangguan besar jika tidak
terdeteksi dan tidak diatasi. Seperti Overheating, overfluxing, dan over pressure

Penyebab Overheating

- Ketidaksempurnaan sambungan baik elektrik maupun magnetik


- Kebocoran minyak

- Aliran sistem pendingin tersumbat


- Kegagalan kipas atau pompa sistem pendingin

Penyebab overfluxing

Terjadi saat overvoltage dan under frekuensi, dapat menyebabkan bertambahnya rugi-rugi
besi sehingga terjadi pemanasan yang dapat menyebabkan kerusakan isolasi lempengani inti
dan bahkan isolasi belitan

1.1 Gangguan Pada Proteksi Trafo Tenaga ( con`t )

Active fault :
Kegagalan isolasi atau komponen lainnya yang terjadi secara cepat dan biasanya dapat
menyebabkan kerusakan yang parah.

Penyebab gangguan Active fault yaitu sebagai berikut,

- Hubung singkat fasa-fasa atau fasa dengan ground


- Hubung singkat antar lilitan sefasa (intern turn)
- Core faults

- Tank faults
- Bushing flashovers
1.1 Gangguan Pada Proteksi Trafo Tenaga ( con`t )

Gangguan eksternal

Gangguan yang terjadi diluar daerah proteksi trafo.


Umumnya gangguan ini terjadi pada jaringan yang akan dirasakan dan
berdampak
terhadap ketahanan kumparan primer maupun sekunder/tersier Trafo.

Fenomena gangguan ekternal seperti :

- Hubung singkat pada jaringan sekunder atau tersier (penyulang) yang


menimbulkan
through fault current. Frekuensi dan besaran arus gangguan diprediksi akan
mengurangi umur operasi trafo.

- Pembebanan lebih (Overload )

- Overvoltage akibat surja hubung atau surja petir

- Under atau over frequency akibat gangguan sistem

- External system short circuit

1.2 Fungsi Proteksi Trafo tenaga terhadap gangguan

Untuk memperoleh efektifitas dan efisen dalam menentukan sistem


proteksi trafo tenaga, maka setiap peralatan proteksi yang dipasang
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan prediksi gangguan yang akan
terjadi yang mengancam ketahanan trafo itu sendiri.

Jenis relai proteksi yang dibutuhkan seperti tabel di bawah ini


1.4 Proteksi utama Trafo Tenaga ( con`t )
Ciri-ciri pengaman utama :

- Waktu kerjanya sangat cepat seketika (instanteneoues)

- Tidak bisa dikoordinasikan dengan relai proteksi lainnya

- Tidak tergantung dari proteksi lainnya

- Daerah pengamanannya dibatasi oleh pasangan trafo arus, dimana relai


differensial dipasang
Sistem proteksi trafo tenaga 150/20 kV
PERTEMUAN 10 Pola Proteksi Gardu Induk ( Bus Bar )
PERTEMUAN 11 Koordinasi Proteksi Gardu Induk
PERTEMUAN 12

Transformator
- Jenis dan konstruksi transformator
- Transformator ideal
- Transformasi impedan melalui transformator
- Analisis rangkaian ekivalen transformator

Transformator adalah

Suatu Peralatan utama dalam sistem tenaga listrik yang memindahkan energi listrik dengan cara
mengubah tingkat tegangan dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui
prinsip induksi elektromagnetik tanpa mengubah frekuensinya.

Bagian Utama Transformator

1. Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkanoleh arus listrik yang
melalui kumparan. Pada transformator, inti besidibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang
berisolasi, untukmengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh “EddyCurrent”

2. Kumparan

Beberapa lilitan kawat berisolasi akan membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut di-isolasi,
baik terhadap inti besi maupunterhadap kumparan lain disebelahnya dengan isolasi padat,
sepertikarton, pertinax.

3. Minyak Transformator

Sebagian besar trafo tenaga, kumparan-kumparan dan intinya direndamcdalam minyak trafo,
terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar,karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai
media pemindah panas (disirkulasi), dan bersifat sebagai isolasi (daya tegangan tembus
tinggi),sehingga minyak trafo tersebut berfungsi sebagai media pendingin danisolasi.

4. Tangki

Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan) dalam
tangki. Untuk menampung pemuaianminyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.

5. Bushing

Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor
yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligusberfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut
dengan tangki trafo.
Klasifikasi Transformator
Berdasarkan jumlah fasa, dibagi atas 2 yaitu :

1. Transformator satu fasa.

2. Transformator tiga fasa.

Teori Operasi Transformator

1. Transformator Dua Belitan Tak Berbeban

2. Transformator Berbeban
PERTEMUAN 13
Topik Bahasan dan Sub Topik Bahasan

Transformator

- Rangkaian Real Trafo

- Arus Magnetisasi Trafo

- Pengaturan tegangan dan efisiensi trafo


Efisiensi Transformator

1. Transformator adalah perangkat statis, tidak ada kerugian rotasi seperti

kerugian hambatan angin dan gesekan pada mesin berputar

2. Dalam sebuah transformator yang dirancang dengan baik efisiensi dapat

setinggi 99%
Rugi inti tergantung pada fluks puncak di inti, yang pada gilirannya tergantung pada tegangan yang
diberikan ke transformator

Pada umumnya transformator terhubung dengan tegangan yang konstan, maka rugi inti secara
keseluruhan konstan dan dapat dicari dari pengujian tanpabeban

Maka jika parameter rangkaian ekivalen trafo diketahui, maka efisiensi trafo pada kondisi operasi
dapat di tentukan
PERTEMUAN 13
Topik Bahasan dan Sub Topik Bahasan

Transformator

Rating trafo

Peralatan bantu dalam trafo

Trafo 3 fase
PERTEMUAN 15
Topik Bahasan dan Sub Topik Bahasan

Transformator

Proteksi Transformer Daya


Tambahan
Jenis-Jenis Relay Pengaman Transformator

Berikut ini akan dibahas tentang relay-relay pengaman yang biasanya


digunakan pada transformator.

1. Relay Bucholz

Relay ini digunakan untuk mendeteksi dan mengamankan transformator


terhadap gangguan di dalam transformator yang menimbulkan gas. Gas yang
timbul ini diakibatkan oleh Hubung Singkat pada kumparan, busur listrik
antar laminasi dan busur listrik akibat kontak yang kurang baik.

Relay Bucholz dipasang di antara tangki transformator dan konservator. Relay


ini memberikan indikasi alarm kalau terjadi gangguan didalam transformator
yang relatif kecil dan akan memberikan sinyal triping kalau gangguan yang
terjadi di dalam transformator serius (cukup membahayakan). Relay ini
biasanya digunakan pada transformator yang mempunyai rating kapasitas 750
KVA.

2. Relay Suhu

Relay ini digunakan untuk mengamankan transformator dari kerusakan akibat


adanya suhu yang berlebihan. Ada 2 macam relay suhu pada transformator,
yaitu :

a. Relay Suhu Minyak

Relay ini dilengkapi dengan sensor yang dipasang pada minyak isolasi
transformator. Pada saat transformator bekerja memindahkan daya dari sisi
primer ke sisi sekunder, maka akan timbul panas pada minyak isolasi, akibat
rugi daya maupun adanya gangguan pada transformator.

b. Relay Suhu Kumparan

Relay ini hampir sama dengan relay suhu minyak. Perbedaannya terletak pada
sensornya. Sensor relay suhu kumparan berupa elemen pemanas yang dialiri
arus dari transformator arus yang dipasang pada kumparan-kumparan
transformator.
3. Relay Hubung Tanah (Earth faulth)

Relay hubung tanah berfungsi untuk mengamankan transformator dari


kerusakan akibat gangguan tanah (Earth faulth). Relay ini dilengkapi dengan
transformator arus, kumparan kerja relay dan kumparan triping. Pada kondisi
normal, dimana tidak ada gangguan yang terjadi pada transformator, jumlah
arus ketiga fase sama dengan nol sehingga jumah fluks pada inti transformator
sama dengan nol. Apabila terjadi gangguan tanah, maka jumlah fluks pada inti
transformator tidak lagi nol.

4. Relay Beban Lebih (Over Load)

Relay ini berfungsi untuk mengamankan transformator dari kerusakan akibat


adanya beban (arus) yang melebihi harga tertentu. Beban lebih kalau
dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan panas pada kumparan
transformator sehingga bisa terjadi kerusakan isolasi pada kumparan
transformator. Sensor relay ini pada umumnya berupa bimetal yang mendapat
sinyal atau arus masukan dari transformator arus. Sinyal arus masukan
diubah ke panas untuk mengerakkan elemen bimetal (termis).

5. Relay Differensial

Pemakaian relay differensial sebagai pengaman transformator diharapakan


mampu mendeteksi gangguan-gangguan internal transformator.
Gangguan-gangguan tersebut, antara lain hubung singkat di dalam kumparan
dan hubung singkat antara fase kumparan. Prinsip kerja relay differensial
pada transformator berdasarkan sirkulasi arus masukan atau perbandingan
besarnya arus sisi primer dengan arus sisi sekunder.

6. Relay Tekanan Lebih

Relay tekanan lebih digunakan sebagai pengaman transformator untuk


mendeteksi adanya tekanan-tekanan yang berlebihan akibat gangguan di
dalam transformator. Relay ini merupakan relay mekanik yang menggunakan
sejenis membran atau pelat yang akan pecah oleh karena tekanan atau
desakan jarum pemecah (breaking needle) akibat gangguan dalam
transformator.

7. Pengaman Tangki Tanah

Tangki transformator terbuat dari bahan logam yang merupakan suatu media
penghantar listrik yang baik. Meskipun jarang terjadi pada transformator, ada
kemungkinan terjadi hubung singkat antara kumparan fase dengan tangki
transformator. Pengaman tangki transformator biasanya menggunakan relay
arus lebih dengan karakteristik waktu kerja seketika (instantaneous).
SOAL UAS

1. sebutkan dan jelaskan (minimal 3) Komponen Proteksi Utama dan Cadangan (back up) untuk
peralatan di gardu induk Tenaga Listrik beserta fungsinya

Jawab :

1. Relay DIfferensial

- Relay differensial bekerja berdasarkan hukum kirhcof, dimana arus yang masuk pada sutau titik
sama dengan arus yang keluar dari titik tersebut.

Relai differensial arus membandingkan arus yang melalui daerah pengamanan.

- Fungsi relai differensial pada trafo tenaga adalah :

Mengamankan transformator dari gangguan hubung singkat yang terjadi di dalam transformator,
antara lain hubung singkat antara kumparan dengan kumparan atau antara kumparan dengan tangki.

Relai ini harus bekerja kalau terjadi gangguan di daerah pengaman, dan tidak boleh bekerja dalam
keadaan normal atau gangguan di luar daerah pengamanan.

2. Restricted Earth Fault (REF)

kerja relai REF sama dengan dengan relai differensial yaitu Membandingkan besarnya arus sekunder
kedua trafo arus yang digunakan, akan tetapi batasan daerah kerjanya hanya antara CT fasa dengan
CT titik netralnya.REF ditujukan unuk memproteksi gangguan 1-fasa ketanah.

- Pada waktu tidak terjadi gangguan/keadaan normal atau gangguan di luar daerah pengaman, maka
ke dua arus sekunder tersebut di atas besarnya sama, sehingga tidak ada arus yang mengalir pada
relai, akibatnya relai tidak bekerja.

- Pada waktu terjadi gangguan di daerah pengamanannya, maka kedua arus sekunder trafo arus
besarnya tidak sama oleh karena itu, akan ada arus yangmengalir pada relai, selanjutnya relai bekerja.

3. Relay Bucholz

relay ini digunakan pada transformator atau peralatan listrik lainnya yang menggunakan rendaman
minyak sebagai media isolasi atau pendingin pada peralatan tersebut.

Ketika kegagalan terjadi di dalam peralatan tersebut, yaitu pada isolasi minyak, panas yang
diproduksi oleh aliran listrik, sehingga membuatkualitas minyak menurun dan sebagai hasilnya
muncul gelembung gas . Relay Buchholz adalahperangkat keamanan utama transformatorterletak
dibagian atas antara main tank dan konservator, menggunakan alarm atau pemutus sirkuit
dengan mendeteksi gas yang dihasilkan atau tekanan internal peledak. Relay ini bekerja pada gas dan
minyak yang dioperasikan transformator ( rated> 500 kVA).

2. Jelaskan definisi dari pembedaan / diskriminasi pola proteksi koordinasi gardu induk. Sebutkan dan
jelaskan prinsip dari diskriminasi pola proteksi koordinasi gardu induk berbasis arus beserta contoh
peralatan proteksi (minimal 2) yang di gunakan

Jawab :

Aksi pemisahan rangkain terganggu dari sistem kelistrikan sehat dengan mengebaikan kegagalan
pasokan daya yang tidak perlu.

Rangakain yang terganggu di pisahkan dengan selective operation dari hanya peralatan proteksi
overcurrent yang terdekat pada kondisi overcurrent.

Atau

Efektivitas suatu sistem proteksi dapat dilihat dari kesanggupan sistem dalam mengisolir bagian yang
mengalami gangguan saja.

Penjelasan diskriinasi arus :

Prinsip diskriminasi arus didasarkan atas besar arus gangguan yang berbeda-beda sesuai letak titik
gangguan sepanjang saluran. Perbedaan arus-arus gangguan tersebut terjadi karena setiap titik
gangguan mempunyai impedansi yang berbeda-beda. Pada umumnya, masing-masing rele yang akan
mengendalikan berbagai PMT disetel untuk bekerja berdasarkan besar arus gangguan sedemikian rupa
sehingga hanya PMT yang paling dekat dengan sumber gangguan yang akan trip sebelum mentrip
PMT-PMT lainnya

2 contoh :

3. Jelaskan Cara kerja transformator satu fasa keadaan berbeban secara legkap, singkat dan jelas
dengan di serati gambar sedangkan yang dapat

menjelaskan alur kerjanya. Sebutkan syarat-syarat yang harus di penuhi untuk dapat
transformator satu fasa di katakan ideal.

Jawab :

Prinsip kerja trafo 1 fasa adalah apabila kumparan primer dihubungkan dengan
tegangan (sumber), maka akan mengalir arus bolak balik I1 pada kumparan tersebut.
Oleh karena kumparan menpunyai inti, arus I1, menimbulkan fluks magnet yang juga
berubah – ubah, pada intinya.Akibat adanya fluks magnet yang berubah –ubah, pada
kumparan primer akan timbul GGL induksi ep.

4.

Anda mungkin juga menyukai