1
2. Mendapatkan dan Memasang Perlengkapan Komputer Baru
Instalasi perlengkapan komputer baru kadangkala merupakan suatu tugas
yang bersifat monumental. Untuk memasang suatu perlengkapan yang cukup
mahal, pemanufaktur komputer biasanya menyediakan teknisi dan personelnya
untu membantu isntalasi sistem atau jaringan komputer baru. Namun demikian,
masih banyak masalah yang dapat ditemui. Pertama, fasilitas pendukung yang
memadai harus tersedia. Persyaratan lainnya yang sering ditemui adalah ukuran
keamanan khusus, seperti sistem pemadam kebakaran khusus, sistem monitor
video, atau kunci pintu khusus.
3. Rincian Desain Sistem
Hal yang sangat penting dalam eksekusi desain detail selama tahap
implementasi adalah pemograman komputer. Dalam beberapa kasus rencana
desain dapat saja membutuhkan beberapa beberapa program komputer pre-packed
(siap pakai), walaupun pada umumnya kebanyakan pemasangan sistem skala
besar membutuhkan proses pemrograman. Dan jika perusahaan akan mengubah
sistem lamanya ke sistem komputer baru, maka program-program yang sudah ada
saat ini perlu diubah sehingga mereka dapat mengoperasi sistem baru.
4. Dokumentasi Sistem Baru
Dokumentasi adalah salah satu bagian penting dalam implementasi sistem,
namun hal tersebut sering terlupakan. Salah satu alasan keengganan untuk
melakukan dokumentasi yang baik adalah pada umumnya pada programer
sebelumnya telah menerima pendidikan dan pelatihan bahasa pemrograman..
Pengembangan perangkat lunak tanpa melakukan dokumentasi adalah sesuatu hal
yang sia-sia karena dokumentasi yang baik dapat memberikan beragam manfaat
seperti : (1) Melatih karyawan baru, (2) Menyediakan bagi para programer dan
analisis beragam informasi yang bermanfaat untuk evaluasi program dan
modifikasi aktivitas di masa yang akan datang, (3) Menyediakan bagi para
auditor beragam informasi untuk melalukan evaluasi pengendalian internal, dan
(4) Membantu memastikan bahwa spersifikasi desain sistem telah terpenuhi.
5. Konversi File
Masalah yang sering ditemui dalam implementasi sistem adalah konversi
data. Dalam banyak kasus file-file yang disimpan secara manual harus dikonversi
dalam format komputer. Dan seringkali diperlukan untuk mengonversi dari suatu
komputer ukuran sedang ke komputer lainnya. Sebagai contoh, sebuah rencana
2
desain mungkin membutuhkan konversi pita file komputer ke dalam disket file.
Proses konversi dapat menjadi proses yang mahal dan makan waktu, terutama
dalam kasus mengonversi file manual ke dalam file komputer.
6. Operasi Pengujian
Sebelum sebuah sistem betul-betul diimplementasikan, sistem tersebut
harus telah diuji secara cermat secara keseluruhan. Ada tiga pendekatan dasar
yang bisa digunakan untuk menguji akhir suatu sistem yaitu : (1) Pendekatan
langsung, (2) operasi pararel, (3) konversi modular. Sebagai contoh, sistem
akuntansi yang baru dibagi dalam beberapa modul, seperti modul untuk piutang
dagang, hutang dagang, persediaan, dan jurnal umum. Dalam pendekatan ini
modul persedian diimplementasikan terlebih dahulu. Setelah perusahaan merasa
puas dengan modul tersebut, modul lainnya pun menyusul untuk
diimplementasikan. Kekurangan utama proses konversi modular adalah lamanya
waktu pengujian. Proses ini akan dapat menunda implementasikan akhir untuk
sebuah sistem baru, sehingga tidak praktis.
3
dapat sangat formal, dengan dokumen proposal proyek yang menyajikan analisis
mendetail tentang perkiraan biaya dan manfaat, baik yang nersifat finansial
maupun nonfinansial.
11.3.2. Tim Proyek
Tenaga kerja adalah sumber daya dasar di setiap proyek sistem. Salah satu
tugas penting dalam proyek manajemen adalah menyusun dan membentuk sebuah
tim proyek yang sesuai. Salah satu anggota tim proyek harus dipilih menjadi
pimpinan proyek agar mampu memfokuskan tanggung jawab pengendalian untuk
proyek tersebut.
1. Tanggung Jawab Pimpinan Proyek
Pimpinan proyek memiliki tanggung jawab langsung pada komite
pengarah dalam hal kemajuan proyek dan penyelesaiannya. Tiap anggota dalam
sebuah tim proyek tetap mempertahankan garis pertanggungjawabannya pada
manajer atau penyelia departemennya. Untuk aktivitas-aktivitas proyek, setiap
anggota tim proyek harus melapor kepada pimpinan proyek.
2. Ketidakpastian Proyek
Permasalahan utama yang dihadapi oleh setiap tim proyek adalah
ketidakpastian yang berkaitan dengan aplikasi sebuah proyek. Ketidakpastian juga
sering muncul dalam pengembangan sistem. Sekali sebuah desain sistem
ditetapkan, pada programmer harus menginterpretasikan rincian spesifikasi dan
menuliskan perangkat lunak yang diperlukan
4
Akurasi estimasi penyelesaian proyek sebagian tergantung pada pengalaman
manajemen proyek terdahulu dalam sebuah organisasi.
1. Teknik-Teknik Pengukuran Kerja
Pendekatan paling mudah untuk mengestimasi adalah menebak,yang
berarti tidak ada perhitungan resmi yang digunakan. “Tebakan estimasi”
didasarkan pada pengalaman terdahulu dalam proyek atau tugas yang sejenis.
Pendekatan –pendekatan lainnya yang bisa digunakan untuk mengestimasi
biasanya berdasarkan pada konsep pengukuran kerja.
2. Akurasi Estimasi
Estimasi yang dibuat pada tahap-tahap awal sebuah proyek biasanya dapat
diperkirakan sedikit tidak akurat,walaupun estimasi tersebut telah dipersiapkan
dengan baik. Untuk alas an inilah “guesstimate” seringkali digunakan pada tahap-
tahap awal sebuah proyek daripada perhitungan yang mendetail. Estimasi awal ini
kemudian direvisi seiring hasil yang didapat dari proyek tersebut melalui
aktivitas-aktivitas yang dilakukannya. Pendekatan ini mencerminkan fakta praktis
yang terdapat dalam sebuah proyek,yang pada tahap ini memberikan bentuk,yaitu
menyisakan yang ada selanjutnya untuk dikerjakan berdasarkan semua yang telah
diselesaikan dan yang berarti akan lebih terprediksi dan dapat lebih dikendalikan.
1. Operasi Sistem
Diperlukan sistem akuntansi proyek yang mampu menelusuri dan
memantau biaya-biaya yang terjadi selama masa proyek dan memberikan laporan
ringkas pada saat proyek selesai, guna memastikan terjadinya kontrol proyek yang
efektif, baik apakah biaya-biaya proyek tersebut dialokasikan pada pengguna
dalam konteks sistem pertanggungjawaban akuntansi atau tidak. Sistem akuntansi
5
proyek dapat berupa manual atau otomatis. Perusahaan yang umumnya
mengerjakan beberapa proyek dalam waktu yang bersamaan tentu membutuhkan
sistem yang otomatis guna memastikan laporan status proyek dapat siap tepat
waktu.
2. Tingkat Rincian
Pada setiap sistem pengendalian produksi, detail yang dibutuhkan oleh
sistem akuntansi proyek harus diperhatikan agar tidak terlalu banyak atau terlalu
sedikit. Tingkat yang memadai dalam detail atau seberapa rinci data yang
dibutuhkan harus ditentukan oleh manajemen proyek.
a. Laporan kinerja spesialis entri data. Laporan ini meliputi beberapa laporan
statistik seperti jumlah data yang dimasukkan per jamnya atau jumlah
record data yang dimasukkan per jamnya.
b. Laporan yang mengevaluasi efisiensi para operatir sistem. Laporan ini
meliputi beberapa laporan statistik yang terkait dengan beberapa faktor
seperti lama waktu yang diperlukan untuk memproses sebuah pita data.
6
c. Laporan-laporan yang terkait dengan efisiensi personel yang memperbaiki
perangkat keras. Laporan-laporan tersebut meliputi beberapa laporan
statistik tentang jumlah pekerjaan-pekerjaan perbaikan dan rata-rata lama
waktu yang dibutuhkan untuk tiap pekerjaan perbaikan, yang diurai dalam
beberapa kategori perbaikan.
7
REFERENSI
Bodnar, George H, dan Hopwood, William S. 2006. Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi 9. Yogyakarta : ANDI.