Anda di halaman 1dari 6

STEP 7

1. Mengapa timbul bercak merah gatal pada kedua sikunya sejak 2 bulan yang lalu?
- Karena ada hubungannya dengan defisiensi imun
- Sel T yang seharusnya melindungi tubuh malah menjadi menyerang tubuh
sendiri  menghasilkan sel-sel radang seperti TNF alfa
- TNF alfa akan aktif kemudian akan berinteraksi dengan kulit
- Karena peningkatan aktivasi mastosit, substansi P, histamin, mediator
mastosit
- Pada siku terjadi pada bagian ekstensor
- Timbul gatal karena peran histamin, peran TNF alfa timbul bercak merah
dikulit.

2. Mengapa pada skenario bercak merah semakin merah dan semakin melebar dan ditutupi
oleh sisik bewarna putih?
- Karena terdapat kelainan dari sel darah putih yang mengakibatkan
proliferasi sel kulit sehingga menyebabkan kulit tersebut mengelupas
seperti sisik.
- Adanya peradangan dengan limfosit T yang akan merangsang proliferasi
yang abnormal yang akan menyebkan pertukaran yang cepat sehingga
terbentuk sel T yang kurang matang  metabolisme meningkat, aliran
darah meningkat eritem
- Ertem semakin melebar dikarenakan
- Pada psoriasis kulit akan mengelupas pada 2-3 hari sedangkan normalnya
27 hari
- Bagaimana peran limfosit T?

3. Mengapa saat sisik digaruk masih ada sisik lagi dibawahnya?


- Pada epidermis normalnya 27 hari
- Terdapat faktor-faktor yaitu apabila digaruk pada psoriasis akan timbul......
4. Bagaiman proses proliferasi yang normal pada kulit?
5. Mengapa pada saat dia menyusun tugas timbul kembali keluhannya?
Saraf yang berisi CGRP (calcitonin gene-related peptida)dan SP (substance P)
melepaskan histamindari sel mas yang selanjutnya akan memicu pruritus
Prof. Dr. dr. Adhi Djuanda et al. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Jakarta:FKUI

6. Mengapa dibagian kepala muncul seperti ketombe dibeberapa tempat?


- Karena kemungkinan dikepala terdapat kelenjar sebasea menghasilkan
kelenjar minyak sehingga terjadi psoriasis seboroik
- Adanya infeksi jamur di kulit kepala yang diakibatkan kelenjar sebasea yang
berlebihan  kelembapan yang berlebihan  bakteri stapilococcus aureus
berkembang flora normal yang jumlahnya berlebihan menjadi patogen
 menginfeksi

7. Apa yang menyebabkan bercak merah timbul pada lutut dan kepala ?
8. Mengapa bila dipaksa dikelupas sampai habis tampak bintik pendaran pada bercak
merah?
9. Apa mediator inflamasi yang berperan?
10. Apa saja faktor resiko dari penyakit tersebut? Perbedaan wanita dan pria?
11. Apakah pemeriksaan fisik untuk menentukan penyakit tersebut?
Anamnesis : Pada saat dilakukan anamnesis, pasien akan mengeluh ada gatal
ringan pada tempat predileksi yaitu skalp, perbatasan daerah tersebut dengan
muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah
lumbosakral.(1)
Effloresensi : Lesi pada kulit berupa eritema yang meninggi (plak) dengan skuama
yang berlapis-lapis, kasar, berwarna putih seperti mika, serta transparan.(1)

Gambar 6. Psoriasis vulgaris pada lutut.(7) Gambar 7. Psoriasis vulgaris- terdapat


lesi di siku.(8)
Pemeriksaan penunjang : Lakukan pemeriksaan fenomena tetesan lilin yang
didapatkan hasilnya positif (skuama yang telah digores terlihat lebih putih) dan
lakukan juga pemeriksaan fenomena Auspitz yang hasilnya positif (pada saat
menggores skuama hingga dasar lalu terlihat bintik-bintik pendarahan).(1)

Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agak khas yaitu pitting
nail/ nail pit (lekukan-lekukan miliar). Yang tak khas yaitu kuku yang keruh, tebal,
bagian distalnya terangkat (hiperkeratosis subungual) dan onikolisis.(1)
Gambar 8. Nail pitting dan onikolisis pada bagian distal kuku pada pasien Psoriasis.(2)

Gambaran histopatologi
Pada lesi yang telah berkembang penuh seperti yang terlihat pada plak, gambaran
histopatologi berupa: Akantosis dengan elongasi teratur dari rete ridges, dan penebalan
bagian bawahnya; penipisan epidermis lempeng suprapapilar dengan kadang-kadang
terdapat pustul spongiformis kecil; warna pucat pada lapisan atas epidermis; berkurang
atau hilangnya lapisan granulosum; parakeratosis bersatu; terdapat mikroabses Munro;
Elongasi dan edema papila dermis; Kapiler berdilatasi dan berkelok-kelok.(9)

Gambar 9. Gambaran histopatologi pada lesi yang aktif- terdapat peningkatan


Infiltrasi mononuklear dermis, peningkatan hiperkeratosis & parakeratosis, dan
adanya mikroabses Munro.(3)

Sumber : buku UKK

12. Apa saja pemeriksaan penunjang dari skenario tersebut?

Pemeriksaan penunjang yang paling sering dilakukan untuk mengkonfirmasi suatu


psoriasis ialah biopsi kulit dengan menggunakan pewarnaan hematoksilineosin.
Pada umumnya tampak penebalan epidermis atau akantolisis serta elogasi rete
ridges. Dapat terjadi diferensiasi keratinosit yang ditandai dengan hilangnya
stratum granulosum. Stratum korneum juga mengalami penebalan dan terdapat
retensi inti sel pada lapisan ini yang disebut dengan parakeratosis. Tampak neutrofil
dan limfosit yang bermigrasi dari dermis. Sekumpulan neutrofil dapat membentuk
mikroabses Munro. Pada dermis akan tampak tanda-tanda inflamasi seperti
hipervaskularisasi dan dilatasi serta edema papila dermis. Infiltrat dermis terdiri dari
neutrofil, makrofag, limfosit dan sel mast.

Prof. Dr. dr. Adhi Djuanda et al. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Jakarta:FKUI

13. Apa DD dari skenario tersebut?


• Diagnosa
Psoriasis atau disebut juga Psoriasis Vulgaris.
Karena Psoriasis terdapat tanda-tanda yang khas yakni skuama kasar,
transparan serta berlapis-lapis, fenomena tetesan lilin, dan fenomena Auspitz.
• Diagnosa Banding
Dermatitis Seboroik : Berbeda dengan psoriasis karena skuamana berminyak
dan kekuning-kuningan dan bertempat predileksi pada tempat yang seboroik.
Sifilis Psoriasiformis : Sifilis stadium II yang menyerupai psoriasis. Bedanya
sifilis terdapat sanggama tersangka (coitus suspectus), pembesaran kelenjar
getah bening menyeluruh, tes serologik sifilik positif.
Prof. Dr. dr. Adhi Djuanda et al. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Jakarta:FKUI

Psoriasis Vulgaris
14. Apa tata laksanaan dari skenario tersebut?

Non medikamentosa
Dengan menghindari faktor pencetus.
2. Pengobatan Sistemik
a. Kortikosteroid
Pemberian prednison 30mg per hari. setelah membaik, dosis diturunkan perlahan, kemudian
diberi dosis pemeliharaan.
b. Obat sitostatik
Biasanya menggunakan metotreksat dosis 3x2,5 mg dengan interval 12 jam dalam seminggu.
c. Etretinat dan asitretin
Etretinat merupakan retinoid aromatk, diganakan untuk pengobatan psoriasi yang sukar
disembuhkan dengan obat-obatan lain. cara kerjanya dengan mengurangi proliferasi sel
epidermal pada lesi psoriasis dan kulit normal. Sedangkan asitretin adalah metabolit aktif
etretinat yang utama.
d. Terapi biologik
Efek memblok langkah molekular spesifik penting pada patogenesis psoriasis.
3. Pengobatan Topikal
a. Preparat ter
Efek antiradang
b. Kortikosteroid
Pada skalp, muka, dan daerah lipatan digunakan krim. Sedangkan ditempat lain digunakan
salap.
c. Penyinaran
Dengan menggunakan sinar ultraviolet yang mempunyai efek menghambat mitosis.
Prof. Dr. dr. Adhi Djuanda et al. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta:FKUI

15. Apakah terapi dari skenario diatas ?


SISTEMIK
 Kortikosteroid untuk mengontrol psoriasis berupa prednison 30 mg per hari
 Obat sitostatik
 Levopoda dengan dosis 2 x 250 mg – 3 x 500 mg.
 DDS (diaminodifenilsulfon) tipe barber 2 x 100 mg sehari
 Etretinat untuk mengurangi ploriferasi sel epidermal pada psoriasis
 Asitertin
 Siklosporin
 Terapi biologik dengan memblok langkah monokuler spsifik pada patogenesis
sporiasis
TOPIKAL

 Preparat ter sebagai anti radang


 Kostikosteroid
 Ditranol mencegah iritasi
 Penyinaran melalui sinar UV untuk menghambat mitosis
 Calcipotriol
 Tarazoten untuk menghambat proliferasi keratinosit
 Emolien untuk melembutkan kulit

PUVA untuk mencegah requen

PENGOBATAN DENGAN CARA GOECKERMAN

 Psoriasis pustula palmo-plantar (barber)


 Psoriasis pustula generalisata akut (von zumbusch)

SUMBER : BUKU UKK

Anda mungkin juga menyukai