Penggunaan Obat yang Rasional (POR) , Rational Use of Drug (RUD) atau
Rational Use of Medicine (RUM) memiliki makna yang sama.
Dengan pengobatan yang rasional, pasien akan menerima obat yang sesuai dengan
kebutuhan klinisnya, dengan dosis yang tepat, untuk jangka waktu pengobatan
yang sesuai, dengan kemudahan mendapatkan serta biaya yang terjangkau.
KENDALA-KENDALA
Fakta yang ada menunjukan bahwa ketidak-rasional pengguaan obat sering terjadi,
seperti: polifarmasi, penggunaan obat non-esensial, penggunaan antimikroba yang
tidak tepat, penggunaan injeksi secara berlebihan, penulisan resep yang tidak
sesuai dengan pedoman klinis, ketidakpatuhan pasien (non-compliency) dan
pengobatan sendiri secara tidak tepat.
Implementasi pengguaan obat secara rasional dapat terlaksana dengan baik jika
regulasi yang telah ada dapat diterapkan dengan baik oleh pihak-pihak terkait
pengobatan. Dalam kenyataannya penerapan tersebut mengalami kendala-kendala,
seperti:
Istilah-istilah
Obat esensial yaitu obat terpilih yang paling dibutuhkan dan yang harus
tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan sesuai fungsi dan tingkatnya.
Polifarmasi yaitu penggunaan bersamaan 5 macam atau lebih obat-obatan
oleh pasien yang sama dalam satu resep, terutama tidak sesuai dengan
kriteria klinis. Polifarmasi meningkatkan risiko interaksi antara obat dengan
obat atau obat dengan penyakit.
Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat
diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti.
Ada dua jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat
generik berlogo yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya.