Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. (Robustness) Kekuatan
A atau a #1 #2 #3 #4
B atau b A A a a
C atau c B b B b
D atau d C c c C
Untuk menentukan efek perubahan A, bandingkan rata-rata hasil (#1 + #2)/2 dengan (#3 +
#4)/2, untuk efek perubahan B, bandingkan (#1 + #3)/2 dengan (#2 + #4)/2 dan seterusnya.
Sebagai contoh seorang peneliti menguji metode penentuan azithromycin dengan
HPLC dengan prosedur sama oleh analis yang berbeda. Robustness dilakukan dengan
melakukan variasi terhadap komposisi fase gerak yaitu ±2.0% (22:78-18:82), variasi laju alir
±10% (1,1 mL sampai 1,3mL/min) dan variasi suhu Column ±5.0°C (40°C -50°C). Hasil
penentuan robustness dapat dilihat pada tabel berikut :
Ketahanan suatu metode analisis adalah ukuran dari kemampuannya untuk tetap tidak
terpengaruh oleh variasi kecil, tetapi disengaja dalam parameter metode, dan memberikan
indikasi kehandalan selama penggunaan normal. Ketangguhan metode kromatografi,
misalnya, dapat dievaluasi oleh variasi dalam parameter seperti komposisi fase gerak, pH dan
kekuatan ion, suhu dan banyak yang berbeda atau pemasok kolom. Evaluasi ketahanan harus
dipertimbangkan dalam tahap pengembangan metode. Bahkan, proses validasi metode tidak
dapat dipisahkan dari perkembangan aktual kondisi metode, karena tidak mungkin untuk
mengetahui apakah kondisi metode dapat diterima sampai studi validasi dilakukan. Evaluasi
kekerasan kromatografi metode sering kompleks, dengan mempertimbangkan jumlah besar
parameter analisis yang harus dianggap melakukan tes. Beberapa penulis memilih parameter
analisis analisis yang spesifik untuk dievaluasi, interpretasi data dilakukan dengan t-test atau
uji ANOVA.
Tabel di atas merupakan hasil dari uji robustness dengan menggunakan HPLC, Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui kestabilan metode analisis (tidak terpengaruh oleh variasi yang
diberikan). Salah satu contoh yaitu ketegaran metode uji penentuan ketoprofen dengan HPLC
dilakukan dengan kondisi variasi dan variasi standar deviasi relatif yang diperoleh pada uji
ketegaran adalah 1,42%, yang berarti metode ini memiliki kestabilan yang baik terhadap
variasi waktu yang diberikan karena memenuhi kriteria penerimaan yaitu <2%.