Anda di halaman 1dari 6

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan
Pada penelitian ini terdapat 45 sampel dengan distribusi berdasarkan
tingkat retensi terapi. Responden yang telah bertahan lebih lama
melakukan terapi dalam PTRM ≥ 6 bulan lebih banyak sebesar 41
responden (91.00%) dibandingkan yang menjalankan terapi dalam PTRM
< 6 bulan hasilnya lebih sedikit sebesar 4 responden (9.00%). Dari hasil
analisis diatas menunjukkan bahwa pelayanan PTRM di UPT Puskesmas
Kecamatan Sukmajaya sudah cukup baik dalam kualitas pelayanannya.
Retensi atau lamanya pasien berada pada terapi merupakan salah satu
indikator untuk Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM). Nilai retensi
(retention rate) bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan program.
Penelitian yang dilakukan oleh Liu et al (2008) menemukan retention rate
pasien terapi metadon di Guizhou Province, China sebesar 68,8% pada 6
bulan pengobatan dan 57,4% pada 12 bulan pengobatan metadon.
Retention rate di Malaysia hanya sekitar 54,69% pada 6 bulan
pengobatan (Mohammad et al, 2010). Sedangkan penelitian dari Sarasvita
(2009) menunjukkan retention rate pasien terapi metadon di Indonesia
secara umum adalah 74,2% (3 bulan terapi) dan 61,3% (6 bulan terapi).
Distribusi berdasarkan jumlah responden yang drop out. Didapatkan
bahwa responden yang tidak drop out dan sebagian besar masih bertahan
pada PTRM yaitu berkisar 78% sedangkan yang mengalami drop out
berkisar 22%. Penelitian dilakukan terhadap responden terapi rumatan
metadon yang menjalani terapi di UPT Puskesmas Kecamatan
Sukmajaya. Secara keseluruhan total pasien yang menjalani terapi
sebesar 45 responden. Pasien yang aktif dan tidak drop out sampai
dengan juli 2017 adalah 35 pasien, sedangkan 2 responden yang aktif
sampai saat ini mempunyai riwayat drop out. Responden yang drop out
sebesar 10 responden (22.00%).

35
Distribusi berdasarkan dosis rumatan metadon. Didapatkan bahwa
responden yang mendapatkan dosis rumatan sebesar ≤120 mg/hari yaitu
berkisar 38 responden (84.00%) sedangkan yang mendapat >120 mg/hari
berkisar 7 responden (16.00%). Penelitian dilakukan terhadap responden
terapi rumatan metadon yang menjalani terapi di UPT Puskesmas
Kecamatan Sukmajaya. Berdasarkan hasil dari analisa diatas
menunjukkan bahwa PTRM di UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya
sudah sesuai dengan aturan dari PERMENKES NO 57 yaitu dimana
penggunan dosis rumatan sebagian besar responden pada PTRM
mendapatkan dosis rumatan ≤120 mg/hari.
Distribusi berdasarkan tahap pemberian dosis metadon. Didapatkan
bahwa responden yang mengalami tahap penurunan dosis sebesar 18
responden (40.00%) , dan yang dalam dosis tetap tidak naik dan tidak
turun sebesar 17 responden (38.00%) sedangkan yang mengalami
kenaikan dosis sebesar 10 responden (22.00%). Penelitian dilakukan
terhadap responden terapi rumatan metadon yang menjalani terapi di UPT
Puskesmas Kecamatan Sukmajaya. Secara keseluruhan total pasien yang
menjalani terapi sebesar 45 responden. Dari tabel diatas menandakan
ada nya keinginan untuk sembuh serta menjalani kehidupan yang lebih
baik dengan terjadinya penurunan dosis terhadap sebagian besar
responden namun masih banyak juga responden yang tetap pada dosis
yang sama dan tidak mengalami penurunan yang kemungkinan
menandakan adanya pemakaian jenis narkotika diluar PTRM.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika, metadon adalah obat yang digolongkan dalam narkotika
golongan dua. Metadon merupakan suatu agonis sintetik opioid yang kuat
dan diserap dengan baik secara oral dengan daya kerja jangka panjang.
Metadon digunakan untuk pengobatan medik spesifik sebagai bagian
untuk terapi ketergantungan opioid dan dalam pengawasan kuat, biasanya
disediakan pada Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM), yaitu
program yang mengalihkan pengguna heroin pada obat lain yang lebih
aman.

36
Metadon bukan terapi untuk menyembuhkan ketergantungan heroin.
Tetapi metadon memberikan kesempatan kepada penggunanya untuk
mengubah hidupnya menjadi lebih stabil, mengurangi resiko terkait
penggunaan narkoba suntik dan juga mengurangi kejahatan yang sering
terkait dengan kecanduan. Penggunaan metadon dengan di minum
mengurangi penggunaan jarum suntik bergantian sebagai faktor perilaku
yang sangat berisiko penularan HIV dan virus lain.5
Dalam terapi metadon pasien akan diberikan dosis rumatan sebagai
terapi dosis jangka panjang. Dosis rumatan rata-rata adalah 60-120 mg
per hari. Dosis rumatan harus dipantau dan disesuaikan setiap hari secara
teratur tergantung dari keadaan pasien. Selain itu banyak pengaruh sosial
lainnya yang menjadi pertimbangan penyesuaian dosis. Fase ini dapat
berjalan selama bertahun-tahun sampai perilaku stabil, baik dalam bidang
pekerjaan, emosi dan kehidupan sosial.
Kriteria Penambahan Dosis
Beberapa kriteria penambahan dosis adalah sebagai berikut:
1. adanya tanda dan gejala putus opiat yang diukur melalui skala
putus opiat obyektif dan subyektif
2. jumlah dan/atau frekuensi penggunaan opiat tidak berkurang;
dan
3. kerinduan terhadap opiat yang tetap masih ada (sugesti)
Prinsip terapi pada PTRM adalah start low go slow aim high yang
artinya memulai dosis yang rendah adalah aman, peningkatan dosis
perlahan adalah aman, dan dosis rumatan yang tinggi adalah lebih
efektif.2
Metadon dapat dihentikan secara bertahap perlahan. Penghentian
metadon dapat dilakukan pada keadaan berikut : pasien sudah dalam
keadaan stabil, minimal 6 bulan pasien dalam keadaan bebas heroin,
pasien dalam kondisi yang stabil untuk bekerja dan memiliki dukungan
hidup dalam lingkungan rumah (stable working and housing). Penurunan
dosis maksimal sebanyak 10%. Penurunan dosis yang direkomendasikan
adalah setiap 2 minggu. Pemantauan perkembangan psikologis pasien

37
harus diperhatikan. Jika keadaan emosi pasien tidak stabil, dosis dapat
dinaikkan kembali.
Pada Program Terapi Rumatan Metadon dapat dinyatakan drop out
apabila dalam 7 hari berturut-turut pasien berhenti meminum obat dan
tanpa informasi keberadaan.
a. Apabila pasien drop-out berminat untuk kembali menjalani
PTRM, perlu dilakukan asesmen ulang, yang disesuaikan
dengan kondisi pasien.
b. Apabila pasien drop-out berulangkali dan tetap menyatakan
keinginannya untuk kembali menjalani PTRM, lakukan
asesmen ulang secara komprehensif dengan formulir wajib
lapor untuk meninjau ulang rencana terapi yang lebih sesuai.
Selain itu lakukan konseling kepada yang bersangkutan guna
meminimalisasi drop-out. 2

38
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat retensi sebagian besar sekitar 41 responden (91.00%)
responden memiliki retensi baik ( ≥ 6 bulan ) dan hanya
sebagian kecil (9.00%) responden yang memiliki retensi kurang
4 responden (< 6 bulan) pada PTRM.
2. Jumlah yang tidak drop out lebih banyak dari pada responden
yang drop out yaitu berkisar 35 responden (78.00%) sedangkan
yang mengalami drop out berkisar 10 responden (22.00%).
3. Pemberian dosis rumatan yang lebih kecil lebih banyak yaitu
dengan dosis rumatan ≤120 mg/hari berkisar 38 resonden
(84.00%) sedangkan yang mendapat >120 mg/hari berkisar 7
responden (16.00%).
4. Pada tahap pemberian dosis jumlah responden yang
mengalami penurunan lebih besar yaitu sebesar 18 responden
(40.00%) , dan yang dalam dosis tetap tidak naik dan tidak
turun sebesar 17 responden (38.00%) sedangkan yang
mengalami kenaikan dosis sebesar 10 responden (22.00%).

6.2 Saran
6.2.1 Saran Akademis
1. Dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai gambaran
faktor pendukung dalam Program Terapi Rumatan Metadon
2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai hubungan
tingkat keberhasilan dalam PTRM dengan dukungan
keluarga dan lingkungan
3. Dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi pasien PTRM melakukan drop out

39
6.2.2 Saran Praktis
1. Melakukan assesment ulangan setiap bulan dan
pemerikasaan urin ulangan.
2. Berkordinasi dengan Kepala badan, Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi untuk melakukan pembinan dan pengawasan
terhadap peredaran khusus dan meningkatkan kualitas
pelayanan PTRM sebagai dari rehabilitasi medis pecandu
narkotika

40

Anda mungkin juga menyukai