Anda di halaman 1dari 2

DIURETIK-FUROSEMID

Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis
mempunyai dua pengertian, pertama menunjukan adanya penambahan volume urin yang
diproduksi dan yang kedua menunjukan jumlah pengeluaran (kehilangan) zat terlarut dan air.
Fungsi utama diuretic adalah untuk memobilisasi cairan edema, yang bearti mengubah
keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel kembali menjadi
normal.
Furosemid diuretik kuat efeknya sangat kuat dibandingan diuetik lainnya. Tempat kerja
utamanya sebagaian di epitel tebal ansa henle bagian asendens, karena itu disebut loop diuretics.
Furosemid atau asam 4-kloro-N-furfuril-5 sulfamoil antranilat masih tergolong derivate
sulfonamide.

Farmakodinamik

Diuretik kuat terutama bekerja dengan cara menghambat reabsorpsi elektrolit


NA+/K+?2Cl- di ansa henle asendens bagian epitel tebal, tempat kerjanya dipermukaan sel epitel
bagian luminal ( yang menghandap ke tubuli ginjal). Pada pemberian IV cenderung meningkatan
aliran darah ginjal tanpa disertai peningktan filtrasi glomerulus. Perubahan hemodinamik ginjal
ini mengakibatkan menurunnya reabsorpsi cairan dan elektrolit di tubuli proksimal serta
meningktanya efek awal diuresis. Peningkatan aliran drah ginjal ini relative hanya berlangsung
sebentar. Dengan berkuranganya cairan ekstrasel akibat dieresis, maka aliran darah ginjal
menurun dan hal ini akam mengakibatkan meningkatnya reabsorpsi cairan dan elektrolit di tubuli
proksimal. Hal ini merupakan kompensasi yang mebatasi zat terlarut yang mencapai bagian tebal
epitel tebal henle ascendens dengan demikian mengurangi diuresis.
Diuretik kuat juga menyebabkan meningkatanya ekskresi K+ dan kadar asam urat
plasma, mekanismenya kemungkinan besar sama dengan tiazid. Ekskresi CA++ dan Mg++ juga
ditingkatkan sebanding dengan peningkatan ekskresi Na+. Berbeda dengan tiazid golongan ini
tidak meningkatkan reabsorpsi CA++ ditubuli distal.

Farmakokinetik
Mudah dicerna melalui saluran cerna. Bioavailabilitas furosemid 65 %. Obat ini terikat
pada protein plasma secara ekstensif, sehingga tidak difiltrasi di glomerulus tetapi cepat sekali
disekresi melalui sistem transport asam organic di tubuli proksimal.

Efek samping

 Gangguan cairan dan elektrolit: hipotensi, hiponatremia, hipokloremia, hipokalsemia,


hipomagnesemia.
 Ototoksitas: Ketulian sementara. Disebabkan perubahan posisi elektrolit endolimfe.
 Hipotensi: akibat depelsi volume sirkulasi.
 Efek metabolic: Hiperuresemia, hiperglikemia, peningktan kadar kolesterol LDL dan
trigliserida, penurunan HDL
 Nefritis interstisialis alergik : Menyebabkan gagal ginjal reversible.

Interaksi

- Probenesid dapat menghambat sekresi furosemid ke lumen tubuli sehingga efek


diuresisnya berkurang.
- Pemberian bersama obat yang bersifat nefrotoksis seperti aminoglikosida dan antikanker
sisplatin akan meningkatan resiko nefrotoksis.
- Anti inflamasi non-steroid terutama indometasin dan kortikosteroid melawan kerja
furosemid
Indikasi

- Gagal jantung: Furosemid merupakan obat standar gagal jantung yang disertai edema dan
tanda-tanda bendungan sirkulasi seperti peningkatan tekanan vena juguler, edema paru,
edema tungkai dan asites.
- Asites : akibat penyakit sirosis hepatis
- Edema gagal ginjal
Kontra-indikasi
Pasien gagal ginjal yang disertai anuria.
Sumber: Syarif A, Estuningtyas A, Muchtar A, Arif A, dkk. Farmakologi dan terapi. Jakarta:
Badan Penerbit FKUI; 2007. H.389-93.

Anda mungkin juga menyukai