Anda di halaman 1dari 6

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Daerah Aliran Sungai


Daerah aliran sungai (DAS) yang dalam Bahasa inggris sering disebut
"Watershed", "Catchment Area", atau "Drainage Basin" merupakan satu contoh
dari sistem geomorfologi. DAS merupakan suatu sistem yang terbuka (open
system) dimana dia menerima masukan energi dari luar seperti iklim dan
menghasilkan energi atau keluaran dari sistem berupa air atau sedimen, sebagian
besar dari mulct DAS (Gregory dan Walling 1973).
Sistem terbuka dipengaruhi oleh distribusi ruang, lingkungan dan
hubungan antara bentuk dan proses di dalam suatu lingkungan.

Gambar 1. Sistem terbuka dalam sebuah DAS

Gambar 1. divisualisasikan ke dalam bentuk/keadaan geomorfologi di lapangan


seperti Gambar 2

Universitas Gadjah Mada


Gambar 2. Pandangan Geomorfologi DAS

Sistem DAS mengandung banyak subsistem seperti subsistem kelerengan,


subsistem aliran, subsistem tataguna lahan dan sebagainya. Sehingga dalam
mempelajari DAS harus dipelajari perubahan-perubahan yang terjadi dalam subsistem
tersebut dalam waktu pendek atau skala waktu tertentu. Harus dipelajari eiemen-
elemen yang mempengaruhi bentuk dan proses DAS, serta perlu diketahui bahwa
hubungan antar elemen ini sangat rumit. Misalnya hubungan kemiringan lahan
dengan sedimen dan infiltrasi, tataguna lahan (land use) dengan infiltrasi dan
sebagainya.
DAS juga dapat dipelajari dari dua metode :
1. Metode parametrik yang meliputi hubungan antara parameter-parameter fisik
dalam kejadian hidrologi atau,
2. Metode stokastik yang membutuhkan penggunaan statistik dari karakteristik
variabel hidrologi untuk menyelesaikan masalah hidrologi.

Universitas Gadjah Mada


1.2. Daur Hidrologi
Distribusi air di bumi ini terdiri atas 94% di lautan, 4,12% di daratan, 1,65%
dalam bentuk es, dan sisanya di lokasi yang lain (Tabel 1) (Gregory dan Walling,
1973). Distribusi daur air tersebut digambarkan secara visual pada Gambar 3.
Volume distribusi tersebut bukan merupakan nilai yang pasti. Beberapa buku juga
menyebutkan bahwa distribusi air di dunia ini adalah sebagai berikut : air Taut 97,5%,
es 1.75% dan di daratan yang terdiri dari sungai, air tanah, dan danau sebanyak
0,73%, serta 0,001% dalam bentuk uap air.

Gambar 3 : Daur Hidrologi

Air diuapkan ke atmosfir dari lautan dan daratan yang akhirnya didistribusikan
kembali ke lautan dan daratan melalui presipitasi. Dari seluruh air tawar di bumi. 75%
terdapat sebagai lapisan es dan salju, lebih kurang 24,61% sebagai air tanah dan
sisanya 0,03% di sungai, 0,3% di danau dan sebagai lengas tanah 0,06% (More,
1967 dalam Gregory dan Walling, 1973).

Universitas Gadjah Mada


1.3. Gerakan air tawar dalam daur hidrologi
Gerakan air tawar dalam daur hidrologi terjadi dalam bentuk presipitasi,
sebagian darinya diterima oleh saluran, aliran permukaan yang masuk ke saluran
dan atau sungai, air yang mengalir ke dalam tanah dan batuan, dan juga dapat
disimpan di dalam tanah dan batuan. Sungai yang mengangkut air ke lautan, airnya
dapat juga dimanfaatkan dipermukaan tanah atau di dalam tanah. Hujan ini tidak
langsung menjadi aliran di sungai sebab air ini dapat mengalami proses infiltrasi
masuk ke dalam tanah kemudian mengisi air tanah yang akhirnya juga mengalir ke
sungai lalu ke laut.
Daur air ini secara keseluruhan tidak dapat dikatakan sebagai sistem tertutup,
sebab iklim dipengaruhi oleh radiasi surya dan kehilangan dan pertambahan air
dapat terjadi di bawah lautan menuju ke litosfir atau dan litosfir.
\
Tabel 1. Distribusi air di bumi (Gregory dan Walling, 1973)
Jumlah Tahun Untuk
Uraian % Total Volume
Mengembalikan
Lautan 93,93 300
Air Subteranian 4,12 50000
Zone Pergantian Air Aktif 0,27 330
Glasir 1,65 12000
Dana 0,016 99
Lengas
u Tanah 0,005 10
Uap Air Atmosfir 0,001 0,033
Air Sungai 0,0001 0,027

Universitas Gadjah Mada


1.4. DAS sebagai sistem dinamik

Gambar 4 : Sistem Dinamik DAS

Universitas Gadjah Mada


Jika Gambar 4 diformulasikan ke dalam bentuk persamaan matematis akan
memberikan persamaan sebagai berikut:
keluaran air (runoff) = presipitasi (input) — kehilangan (E) perubahan
simpanan air dalam tanah.
DAS dapat dipelajari sebagai satu kesatuan yang utuh dalam kaitannya
dengan fenoma keseimbangan air sebagai penggambaran dari "proses-respon" suatu
sistem. Selain itu DAS juga dapat dipelajari dalam beberapa sub sistem misalnya
slope, sistem saluran yang terdiri atas panjang saluran dan penampang melintang
saluran, bentuk/jaringan saluran atau pada saluran.

Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai