Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN

ROM (Range Of Motion) AKTIF DAN PASIF

Nama Kelompok :

Agung Tri Widodo (15.20.004)

Aldian Yoga Cahyono (15.20.005)

Arista Anggraini (15.20.011)

Atika Eri (15.20.012)

Beby Putri Mareta (15.20.013)

Failul Afinda (15.20.017)

Virginia Putri Karina (15.20.038)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“ROM (Range Of Motion) Aktif Dan Pasif”.
Makalah ini kami susun dengan maksud dapat mengetahui tentang ROM.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka segala
kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok
kami dan khususnya bagi pembaca. Amiin.

Malang, 04 Agustus 2016

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ROM..........................................................................,....2

2.2 Tujuan ROM.................................................................................,...3

2.3 Manfaat ROM...................................................................................3

2.4 Prinsip Latihan ROM........................................................................3

2.5 Jenis-jenis ROM...............................................................................4

2.6 Indikasi Dan Sararan ROM..............................................................4

2.7 Macam-macam gerakan ROM.........................................................6

2.8 Gerakan Rom Berdasarkan Bagian Tubuh.......................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................11
B. Saran...............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
ROM (Range Of Motion) merupakan latihan fisik menggerakkan
anggota badan dan anggota gerak secara teratur baik dibantu maupun secara
mandiri yang berguna untuk melatih otot-otot yang mengalami kekakuan.
Umumnya dimasyarakat apabila ada orang yang sakit, maka ia hanya tidur
atau berbaring saja tanpa melakukan aktivitas yang berguna untuk melatih otot-
otot tubuhnya agar tidak kaku. Orang biasanya takut untuk melakukan gerakan-
gerakan badan ketika sakit, karena khawatir membuat sakitnya semakin
parah. Padahal tidak semua penyakit mengharuskan seseorang diam tidak
bergerak ditempat tidur saja.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengertian ROM ?
2. Apa tujuan dari ROM ?
3. Apa saja manfaat dari ROM ?
4. Bagaimana prinsip latihan dari ROM ?
5. Apa saja jenis dari ROM ?
6. Indikasi dan sasaran ROM ?
7. Macam-macam gerakan ROM ?
8. Apa saja gerakan ROM berdasarkan bagian tubuh ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk dapat mengetahui apa pengertian dari ROM
2. Untuk dapat mengetahui tujuan dari ROM
3. Untuk dapat mengetahui manfaat dari ROM
4. Untuk dapat mengetahui prinsip latihan dari dari ROM
5. Untuk dapat mengetahui apa saja jenis dari ROM
6. Untuk dapat mengetahui indikasi dan sasaran ROM
7. Untuk dapat mengetahui apasaja macam-macam gerakan ROM
8. Untuk dapat mengetahui apa saja gerakan ROM berdasarkan bagian tubuh

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ROM ( Range Of Motion)


ROM ( Range of Motion) adalah jumlah maksimum gerakan yang
mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh.
Tiga potongan tubuh tersebut yaitu:
1. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke
belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan.
2. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh
menjadi bagian depan ke belakang.
3. Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi
bagian atas dan bawah.
Mobilisasi sendi disetiap potongan dibatasi oleh ligamen, otot, dan
konstruksi sendi. Beberapa gerakan sendi adalah spesifik untuk setiap potongan.
Pada potongan sagital, gerakannya adalah fleksi dan ekstensi (jari-jari tangan dan
siku) dan hiperekstensi (pinggul). Pada potongan frontal, gerakannya adalah
abduksi dan adduksi (lengan dan tungkai) dan eversi dan inversi (kaki). Pada
potongan transversal, gerakannya adalah pronasi dan supinasi (tangan), rotasi
internal dan eksternal (lutut), dan dorsifleksi dan plantarfleksi (kaki).
Ketika mengkaji rentang gerak, perawat menanyakan pertanyaan dan
mengobservasi dalam mengumpulkan data tentang kekakuan sendi,
pembengkakan, nyeri, keterbatasan gerak, dan gerakan yang tidak sama. Klien
yang memiliki keterbatasan mobilisasi sendi karena penyakit, ketidakmampuan,
atau trauma membutuhkan latihan sendi untuk mengurangi bahaya imobilisasi.
Latihan tersebut dilakukan oleh perawat yaitu latihan rentang gerak pasif. Perawat
menggunakan setiap sendi yang sakit melalui rentang gerak penuh.
Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot ataupun gaya
eksternal lain dalam ruang geraknya melalui persendian. Bila terjadi gerakan,
maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh,
yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf.
Pengertian ROM lainnya adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-
masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.

2
2.2 TUJUAN ROM (Range Of Motion)
Adapun tujuan dari ROM (Range Of Motion), yaitu :
1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot
2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
3. Mencegah kekakuan pada sendi
4. Merangsang sirkulasi darah
5. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur.

2.3 MANFAAT ROM (Range Of Motion)


Adapun manfaat dari ROM (Range Of Motion), yaitu :
1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
2. Mengkaji tulang, sendi, dan otot
3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
4. Memperlancar sirkulasi darah
5. Memperbaiki tonus otot
6. Meningkatkan mobilisasi sendi
7. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan

2.4 PRINSIP LATIHAN ROM (Range Of Motion)


Adapun prinsip latihan ROM (Range Of Motion), diantaranya :
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher,
jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah di lakukan.

3
2.5 JENIS - JENIS ROM (Range Of Motion)
ROM dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. ROM Aktif
ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien)
dengan menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri
sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Keuatan otot 75 %.
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi
dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang
digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala
sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.
2. ROM Pasif
ROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari
orang lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan
persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif).
Kekuatan otot 50 %.
Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar,
pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa
atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total
atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008).
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot
dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif
misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang
digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya
pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya
secara mandiri.

2.6 INDIKASI DAN SASARAN ROM


1) ROM Aktif :
 Indikasi :
a) Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan
menggerakkan ruas sendinya baik dengan bantuan atau tidak.
b) Pada saat pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan
persendian sepenuhnya, digunakan A-AROM (Active-Assistive ROM,

4
adalah jenis ROM Aktif yang mana bantuan diberikan melalui gaya dari
luar apakah secara manual atau mekanik, karena otot penggerak primer
memerlukan bantuan untuk menyelesaikan gerakan).
c) ROM Aktif dapat digunakan untuk program latihan aerobik.
d) ROM Aktif digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas diatas dan
dibawah daerah yang tidak dapat bergerak.
 Sasaran :
a) Apabila tidak terdapat inflamasi dan kontraindikasi, sasaran ROM Aktif
serupa dengan ROM Pasif.
b) Keuntungan fisiologis dari kontraksi otot aktif dan pembelajaran gerak
dari kontrol gerak volunter.
c) Sasaran spesifik:
d) Memelihara elastisitas dan kontraktilitas fisiologis dari otot yang terlibat
e) Memberikan umpan balik sensoris dari otot yang berkontraksi
f) Memberikan rangsangan untuk tulang dan integritas jaringan persendian
g) Meningkatkan sirkulasi
h) Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik
2) ROM Pasif
 Indikasi :
a) Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila
dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan
b) Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif
pada ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau
bed rest total
 Sasaran :
a) Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat
b) Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur
c) Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot
d) Membantu kelancaran sirkulasi
e) Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi
persendian
f) Menurunkan atau mencegah rasa nyeri
g) Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi
h) Membantu mempertahankan kesadaran akan gerak dari pasien.

5
2.7 MACAM-MACAM GERAKAN ROM
Ada berbagai macam gerakan ROM, yaitu :
1. Fleksi : Berkurangnya sudut persendian.
2. Ekstensi : Bertambahnya sudut persendian.
3. Hiperekstensi : Ekstensi lebih lanjut.
4. Abduksi : Gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh.
5. Adduksi : Gerakan mendekati garis tengah tubuh.
6. Rotasi : Gerakan memutari pusat dari tulang.
7. Eversi : Perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak
membentuk sudut persendian.
8. Inversi : Putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak
membentuk sudut persendian.
9. Pronasi : Pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan
bergerak ke bawah.
10. Supinasi : Pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan
bergerak ke atas.
11. Oposisi : Gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan
pada tangan yang sama.

2.8 GERAKAN ROM BERDASARKAN BAGIAN TUBUH


Menurut Potter & Perry, (2005), ROM terdiri dari gerakan pada
persendian sebaga berikut :
1. Leher, Spina, Serfikal
Gerakan Penjelasan
Fleksi Menggerakan dagu menempel ke dada dengan rentang 45°
Ekstensi Mengembalikan kepala ke posisi tegak dengan rentang 45°
Hiperektensi Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin dengan
rentang rentang 40-45°
Fleksi lateral Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin
kearah setiap bahu dengan rentang 40-45°
Rotasi Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler
dengan rentang 180°

6
2. Bahu
Gerakan Penjelasan
Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke
posisi di atas kepala dengan rentang 180°
Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh dengan
rentang 180°
Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus
dengan rentang 45-60°
Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan
telapak tangan jauh dari kepala dengan rentang 180°
Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh
sejauh mungkin dengan rentang 320°
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan
lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke
belakang dengan rentang 90°
Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke
atas dan samping kepala dengan rentang 90°
Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh dengan
rentang 360°

3. Siku
Gerakan Penjelasan
Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke
depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu dengan rentang
150°
Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan tangan dengan
rentang 150°

4. Lengan bawah
Gerakan Penjelasan
Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak
tangan menghadap ke atas dengan rentang 70-90°

7
Pronasi Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan
menghadap ke bawah dengan rentang 70-90°

5. Pergelangan tangan
Gerakan Penjelasan
Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan
bawah dengan rentang 80-90°
Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan,
lengan bawah berada dalam arah yang sama dengan
rentang 80-90°
Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh
mungkin dengan rentang 80-90°
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari dengan
rentang 30°
Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari
dengan rentang 30-50°

6. Jari- jari tangan


Gerakan Penjelasan
Fleksi Membuat genggaman dengan rentang 90°
Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan dengan rentang 90°
Hiperekstensi Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin
dengan rentang 30-60°
Abduksi Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain
dengan rentang 30°
Adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan dengan rentang 30°

7. Ibu jari
Gerakan Penjelasan
Fleksi Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan
dengan rentang 90°

8
Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan dengan
rentang 90°
Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping dengan rentang 30°
Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan dengan rentang 30°
Oposisi Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada
tangan yang sama.

8. Pinggul
Gerakan Penjelasan
Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan atas dengan rentang 90-
120°
Ekstensi Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain
dengan rentang 90-120°
Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakang tubuh dengan rentang 30-
50°
Abduksi Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh dengan
rentang 30-50°
Adduksi Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi
jika mungkin dengan rentang 30-50°
Rotasi Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain dengan
dalam rentang 90°
Rotasi luar Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain dengan
rentang 90°
Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar

9. Lutut
Gerakan Penjelasan
Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakang paha dengan rentang
120-130°
Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai dengan rentang 120-130°

9
10. Mata kaki
Gerakan Penjelasan
Dorsifleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas
dengan rentang 20-30°
Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke
bawah dengan rentang 45-50°

11. Kaki
Gerakan Penjelasan
Inversi Memutar telapak kaki ke samping dalam dengan rentang
10°
Eversi Memutar telapak kaki ke samping luar dengan rentang 10°

12. Jari-Jari Kaki


Gerakan Penjelasan
Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke bawah dengan rentang 30-60°
Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki dengan rentang 30-60°
Abduksi Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain dengan
rentang 15°
Adduksi Merapatkan kembali bersama-sama dengan rentang 15°

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
ROM harus dilaksanakan secara berulang, perlahan dan hati-hati
sehingga tidak melelahkan. Dalam merencanakan program latihan ROM,
perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah
baring.
Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah
leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. ROM
dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian
yang di curigai mengalami proses penyakit serta harus sesuai waktunya.
Selain itu, juga harus memperhatikan tujuan, manfaat, indikasi,
serta kontraindikasinya agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan
pada kita lebih lanjut

B. SARAN
Mahasiswa harus dapat mengetahui, memahami, dan menjelaskan
tentang ROM beserta semua prinsip, indikasi dan kontraindikasinya agar
dapat mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC.
Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi Medis .
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Depkes RI, 1995. Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan
Sistem Muskuloskeletal. Jakarta. Bakti Husada.
http://kadek-suwartana.blogspot.com/2012/11/range-of-motion-rom.html

12

Anda mungkin juga menyukai