Materi Penilaian Formasi
Materi Penilaian Formasi
neutron = bersama log density u/ menentukan porositas dan kandungan fluida yg ada di
dalamnya
Hal ini tentang defleksi kurva log neutron, semakin ke kanan defleksi
kurva maka semakin banyak hidrokarbon yang terkandung, defleksi yang
terjauh maka mengindikasikan adanya gas.
Pada kombinasi log antara Neutron Logdan Density Log maka akan terdapat
tampilan Log Density yang dari kiri ke kanansatuannya semakin besar sedangkan
Neutron Log dari kiri ke kanan satuanporositasnya semakin kecil sehingga dapat
diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Lapisan shale akan memberikan separasi negatif berdasar harga densitas
yangbesar pada Density Log dan harga porositas neutron yang besar pada Neutron
Log.
2. Lapisan hidrokarbon akan memberikan separasi positif dimana kurva DensityLog
akan cenderung mempunyai defleksi ke kiri dan Neutron Log cenderungmempunyai
defleksi ke kanan.
3. Lapisan air asin atau air tawar akan memberikan separasi positif sehinggauntuk
dapat membedakan antara separasi positif pada lapisan air dengan
lapisanhidrokarbon maka jalan terbaik adalah dengan melihat kurva Resistivity Log
danSP Log.
Pembacaan kurva gamma ray dilakukan dengan cara menarik garis gamma ray
yangmempunyai harga maksimum dan minimum pada suatupenampang log maka
kurva log gamma ray yang jatuh diantarakedua garis tersebut merupakan indikasi
adanya lapisan shale ,defleksi kurva log gamma ray ke arah kanan menunjukkan
adanya indikasi zona permeable sedangkan defleksi kurva kearah kiri menunjukkan
zona non permeable
Zona Non Permeable Pada zona non permeable pembacaan defleksi darikurva
gamma ray akan memiliki harga yang tinggi dan hargadari kurva calliper akan
rendah. Hal tersebut disebabkan olehtingkat radiasi lapisan serpih lebih tinggi pada
zona ini, karenaunsur radioaktif cenderung mengendap pada lapisan serpih.
Pembacaan defleksi kurva peralatan logging padabatuan pasir dapat dicirikan, yaitu
memiliki harga log gammaray yang rendah, terbentuknya mud cake karena
kecilnyadiameter lubang bor.
Pembacaan kurva peralatan logging pada shale dapatdicirikan karena shale memiliki
harga log gamma ray yangrendah dan harga resistivitas yang tinggi
Pembacaan kurva pada limestone dapat dicirikan dariharga defleksi log gamma
ray yang cenderung rendah,resitivitas yang tinggi, harga porositas neutron dan
porositasdensitas cenderung tinggi.
Pembacaan kurva pada batuan coal dapat dicirikan dariharga defleksi log gamma
ray yang rendah dengan nilairesistivitas yang tinggi, dimana harga porositas neutron
tinggidan harga pororsitas densitas cenderung lebih rendah
Untuk zona hidrokarbon ditandai dengan adanya separasi antaraharga tahanan jenis
zona terusir (Rxo) dengan harga tahanan jenisformasi (Rt). Separasi dapat bernilai
positif atau negatif, tergantungdari harga Rmf / Rw didalam zona air. Jika harga
Rxo / Rt lebihrendah dari harga maksimum, maka dapat diindikasikan
bahwaterdapat kandungan hidrokarbon pada formasi tersebut.
Pada zona hidrokarbon not mobile ditunjukkan denganharga Rt yang hampir sama
dengan harga Rxo dan lebih besar dari harga kurva F
Komponen utama dari bullet perforator meliputi fluida seal disk, gun barrel, gun
body, bullet, thread sell, shear disk, powder centrifuge, contact-pin assembly, back
contact spring, dan electrick wire.
Fluida seal disk berfungsi menahan masuknya fluida sumur ke dalam alat dimana
dapat melemahkan kekuatan membakar powder. Gun body terdiri dari silinder besi
panjang yang dilengkapi dengan suatu alat kontrol untuk penembakan dimana
barrel disekrupkan dan juga untuk menempatkan sumbu (igniter) dan propelant
dengan shear disk didasarnya, untuk memegang bullet ditempatnya sampai
tekanan maksimum tercapai karena terbakarnya powder. Sedangkan Electric Wire
merupakan kawat listrik yang meneruskan arus untuk pengontrolan pembakaran
powder charge.
Prinsip kerja bullet perforator adalah susunan gun yang sudah ditempatkan dengan
interval tertentu diturunkan kedalam sumur dengan menggunakan kawat (electric
wire-line cable) dimana kerja gun dikontrol dari permukaan melalui wireline untuk
melepaskan peluru (penembakan) baik secara sendiri maupun serentak. Karena
arus listrik melalui wireline timbul pembakaran pada propelant dalam centrifuge-
tube sehingga terjadi ledakan yang melontarkan bullet dengan kecepatan tinggi.
b. Jet Perforator
Prinsip kerja jet perforator berbeda dengan gun perforator, bukannya gaya powder
yang melepas bullet tetapi powder yang eksplosif diarahkan oleh bentuk powder
chargenya menjadi suatu arus yang berkekuatan tinggi yang dapat menembus
casing, semen, dan formasi.
Merupakan kondisi kerja di dalam sumur dimana tekanan formasi dikontrol oleh
fluida/lumpur komplesi atau dengan kata lain bahwa tekanan hidrostatik lumpur
(Ph) lebih besar dibandingkan tekanan formasi (Pf), sehingga memungkinkan
dilakukan perforasi, pemasangan tubing dan perlengkapan sumur lainnya. Cara
overbalance ini, umumnya digunakan pada :
Komplesi multizona.
Komplesi gravel-pack (cased-hole).
Komplesi dengan menggunakan liner.
Komplesi pada casing intermidiate.
2.1.2. Underbalance
Merupakan kebalikan dari overbalance, dimana tekanan hidrostatik lumpur
komplesi lebih kecil dibandingkan tekanan formasi. Cara ini sangat cocok digunakan
untuk formasi yang sensitif/reaktif dan umumnya lebih baik dibandingkan
overbalance, karena :
Dengan Ph < Pf, memungkinkan terjadinya aliran balik : dari formasi ke
sumur, sehingga hancuran hasil perforasi (debris) dapat segera
terangkat keluar dan tidak menyumbat hasil perforasi.
Tidak memungkinkan terjadinya mud-loss dan skin akibat reaksi antara
lumpur dengan mineral batuan.
Clean-up lebih cepat dan efektif.
2.2.Teknik/Cara Perforasi
Berdasarkan cara menurunkan gun ke dalam sumur, ada dua teknik perforasi, yaitu
dengan wireline (wireline conveyed perforation) dan dengan tubing (tubing
conveyed perforation).
Pada sistem ini gun diturunkan ke dalam sumur dengan menggunakan wireline
(kawat listrik).
Wireline conveyed perforation. Biasanya menggunakan gun berdiameter besar.
Kondisi kerja perforasi dengan teknik ini adalah overbalance, sehingga tidak terjadi
aliran setelah perforasi dan menara pemboran dengan blow out preventer (BOP)
masih tetap terpasang untuk penyelesaian sumur lebih lanjut.
Wireline conveyed tubing gun. Gun berdiameter kecil dimasukkan kedalam sumur
melalui X-mastree dan tubing string, setelah tubing dan packer terpasang diatas
interval perforasi. Penyalaan gun dilakukan pada kondisi underbalance dan untuk
operasi ini, umumnya tidak diperlukan menara pemboran tetapi cukup dengan
lubricator (alat kontrol tekanan) atau snubbing unit.
Gun berdiameter besar dipasang pada ujung bawah tubing atau ujung tail-pipe
yang diturunkan kedalam sumur bersama-sama dengan tubing string. Setelah
pemasangan X-mastree dan packer, perforasi dilakukan secara mekanik dengan
menjatuhkan bar atau go-devil melalui tubing yang akan menghantam firing-head
yang ditempatkan di bagian atas perforator. Perforasi ini dapat dilakukan baik pada
kondisi overbalance maupun underbalance dan setelah perforasi dilakukan, gun
dibiarkan tetap tergantung atau dijatuhkan ke dasar sumur (rathole).
3. Tahap Penimbaan (Swabbing)
Dengan menginjeksikan lumpur yang mempunyai densitas lebih kecil dari fluida
yang berada di sumur, sehingga densitas lumpur baru akan memperkecil tekanan
hidrostatik (Ph) fluida sumur, sehingga akan terjadi aliran dari formasi menuju
sumur produksi selanjutnya ke permukaan.