Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PERSEPSI SOSIAL


Dalam psikologi, persepsi secara umum merupakan proses pemerolehan, penafsiran,
pemilihan dan pengaturan informasi indrawi. Persepsi sosial dapat diartikan sebagai
proses perolehan, penafsiran, pemilihan dan pengaturan informasi indrawi tentang
orang lain. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih dan diatur adalah informasi indrawi
dari lingkungan sosial serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain.
Secara umum, persepsi sosial yaitu aktivitas memersepsikan orang lain dan apa yang
membuat mereka dikenali. Melalui persepsi sosial, kita berusaha mencari tahu dan
mengerti orang lain. Sebagai bidang kajian, persepsi sosial adalah studi terhadap
bagaimana orang membentuk kesan dan membuat kesimpulan tentang orang lain
(Teiford, 2008). Teori-teori dan penelitian sosial berurusan dengan kodrat, penyebab-
penyebab dan konsekuensi dari persepsi terhadap satuan-satuan sosial, seperti diri
sendiri, individu lain, kategori-kategori sosial dan kumpulan atau kelompok tentang
seseorang tergabung atau kelompok lainnya. Persepsi sosial juga merujuk pada
bagaimana orang mengerti dan mengategorisasikan dunia. Seperti persepsi lainnya,
persepsi sosial merupakan sebuah konstruksi. Sebagai hasil konstruksi, pengetahuan
dan pemahaman yang diperoleh dari persepsi sosial tidak selalu sesuai dengan
kenyataan.
Isi dari persepsi bisa berupa apa saja. Atribut-atribut individual dapat mencakup
kepribadian, sifat-sifat, disposisi tingkah laku, karakteristik fisik dan kemampuan
menilai. Atribut-atribut kelompok dapat mencakup properti-properti seperti ukuran,
kelekatan, sifat-sifat budaya, pola statifikasi, pola-pola jaringan, legitimasi dan
unsurunsur sejarah. Lebih khususnya lagi, dengan persepsi sosial kita berusaha
1) mengetahui apa yang dipikirkan, dipercaya, dirasakan, diniatkan,
dikehendaki, dan didambakan orang lain
2) membaca apa yang ada di dalam diri orang lain berdasarkan ekpresi wajah,
tekanan suaram gerak-gerik tubuh, kata-kata, dan tingkah laku mereka
3) menyesuaikan tindakan sendiri dengan keberadaan orang lain berdasarkan
pengetahuan dan pembacaan terhadap orang tersebut

Untuk masyarakat barat, pada level yang tinggi, kontak mata


mencerminkan persahabatan dan rasa suka. Kontak mata merupakan unsur
penting dalam penjajakan hubungan intim dan percintaan. Kontak mata
yang lama juga menjadi tanda dari ketertarikan dan keinginan mengenal
lebih jauh.
Gerak-gerik, Gerakan Badan, dan Postur
Tubuh kita merupakan salah satu alat untuk mengekspresikan perasaan
kita. Umumnya orang menampilkan gerakan yang berbeda pada saat
marah, kesal, senang, dan sedih. Posisi tubuh berubah, gerakan berubah
baik dari bentuk maupun kecepatannya. Gerakan badan mencerminkan
keadaan emosionalnya. Sebagai salah satu saluran komunikasi nonverbal,
gerakan badan memberikan kita tanda-tanda nonverbal sehingga kita dapat
mengenali dan mengartikan keadaan emosional orang lain. Perpaduan
posisi tubuh, gerakan badan, dan postur biasa disebut juga bahasa tubuh (
body language) Bahasa tubuh dapat menunjukkan kepada kita keadaan
emosional orang lain. Banyaknya gerakan yang dilakukan orang dapat
memberi kita petunjuk tentang keadaan terangsang yang sedang dialami
orang tersebut. Gerakan dalam jumlah besar dan berulang-ulang yang
ditampilkan seseorang menunjukkan orang itu dalam keadaan terangsang.
Semakin besar frekuensi gerakan, semakin tinggi pula tingkat
keterangsangan yang dialami. Gerakan-gerakan kecil ( gesture) yang
berulang-ulang dapat mencerminkan perasaan cemas dari orang yang
melakukannya
Aronoff, Woike, & Hyman mengatakan bahwa gerakan besar yang
melibatkan seluruh tubuh dapat juga menjelasakan perasaan orang yang
menampilkannya. Gerakan semacam itu dapat menunjukkan perasaan
terancam, keterbukaan, keinginan untuk menantang, rasa hormat, kagum,
dan sebagainnya. Sebagai contoh, seseorang yang mengerutkan dahi
ketika sedang kebingungan.
Gestur dapat memberikan informasi yang lebih banyak tentang perasaan
orang lain. Salah satu yang terpenting dari gestur adalah emblem, yaitu
gerakan tubuh yang membawa makna khusus dalam budaya tertentu.
Contoh, di budaya tertentu gerakan meloncat setelah mencapai
keberhasilan dianggap sebagai cara yang baik untuk menampilkan
kegembiraan, sedangkan pada budaya lain gerakan seperti itu bisa saja
dianggap ungkapan dari kesombongan.
Gestur tertentu memiliki makna yang berbeda untuk perempuan dan laki-
laki (Schubert, 2004). Untuk laki-laki, gestur yang menunjukkan kekuatan
seperti menghentakkan kedua tangan yang mengepal merupakan ungkapan
kekuatan sedangkan untuk perempuan mengungkapkan perasan lemah
atau panik.
Sentuhan
Pemahaman terhadap apa yang hendak diungkapkan melalui sentuhan
bergantung pada beberapa faktor, yaitu: (1) siapa yang menampilkan
sentuhan (keluarga,teman,orang asing,orang sesame jenis kelamin, atau
berbeda jenis kelamin); (2) jenis kontak fisik (lama atau sebentar, lembut
atau kasar, bagian tubuh mana yang disentuh); dan (3) konteks yang ada
pada saat sentuhan ditampilkan )situasi bisnis,situasi social,atau ruang
praktik dokter). Pengenalan serta pemahaman terhadap pikiran dan
perasaan orang lain melalui sentuhan merupakan kegiatan yang sangat
kompleks.Namun, dalam beberapa budaya, jeni-jenis sentuhan tertentu
secara konvensional dipahami sebagai ekspresi dari pikiran dan perasaan
tertentu. Pada masyarakat Barat, sentuhan sering kali menghasilkan reaksi
positif pada orang yang disentuh(Alagna, Whitcher, & Fisher, 1979;
Smith, Gier, & Willis, 1982). Sedangkan pada masyarakat lain, reaksi
terhadap sentuhan bisa berbeda. Bentuk sentuhan yang umum di berbagai
budaya ketika bertemu dengan orang lain adalah berjabat tangan. Dari
informasi tentang bagaimana orang berjabat tangan, ada banyak
pengetahuan yang kita dapat tentang orang lain. Bahkan kita dapat
mengetahui kepribadian orang dari caranya berjabat tangan. Jabat tangan
yang mantap merupakan cara jabat tangan yang baik untuk memeberikan
kesan positif terhadap orang lain (Chaplin. Et al, 2000). Semakin mantap
dan lama jabat tangan dilakukan, semakin kuat kesan positif yang
dihasilkan.
Komunikasi Nonverbal melalui Multi-saluran
Dalam interaksi sehari-hari, kita biasanya menerima informasi
dari beragam saluran dalam waktu bersamaan.Archer dan Arkert (1991)
menunjukkan bahwa orang mampu menafsirkan tanda-tanda yang
ditampilkan melalui beragam saluran komunikasi nonverbal dengan cukup
tepat, dengan memanfaatkan berbagai tanda meski ada perbedaan pada
beberapa tipe orang. Misalnya, orang ekstrovert lebih baik kemampuannya
daripada yang introvert.

Anda mungkin juga menyukai