Anda di halaman 1dari 11

PATHWAY

Kolestrol tinggi

Aterosklerosis

Ruptur plaque

Lumen arteri terisi

Pembuluh darah aterosklerosis

Hipoksemi

Iskemi

Nekrosis miokardium

Infark miokard

Suplai o2
Perubahan daya kembang dan
Gerakan dinding ventrikel
Volume
Sekuncup
Intoleransi
Daya kontraksi
aktivitas

Metabolisme anaerob
Penurunan curah jantung

Gangguan perfusi Gangguan rasa nyaman nyeri

Perfusi perfusi ginjal perfusi perfusi Perfusi


jaringan jantung otak gastrointestinal
MANIFESTASI KLINIS

Gejala sindrom koroner akut berupa keluhan nyeri ditengah dada, seperti : rasa
ditekan, rasa diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu hati,
rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin, dan keluhan nyeri ini bisa
merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu serta punggung. Lebih spesifik, ada
juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.

Gejala klinik meliputi :


a) Terbentuknya thrombus yang menyebabkan darah sukar mengalir ke otot
jantung dan daerah yang di perdarahi menjadi terancam mati.
b) Rasa nyeri, rasa terjepit, kram, rasa berat atau rasa terbakar di dada ( angina).
Lokasi nyeri biasanya berada disisi tengah atau kiri dada dan berlangsung selama
lebih dari 20 menit. Rasa nyeri ini dapat menjalar ke rahang bawah, leher, bahu
dan lengan serta ke punggung. Nyeri dapat timbul pada waktu istirahat. Nyeri ini
dapat pula timbul pada penderita yang sebelumnya belum pernah mengalami
hal ini atau pada penderita yang pernah mengalami angina, namun pada kali ini
pola serangan nya menjadi lebih berat atau lebih sering.
c) Selain gelajal-gejala yang khas diatas, bisa juga terjadi penderita hanya
mengeluh seolah pencernaannya terganggu atau hanya berupa nyeri yang
terasa di ulu hati. Keluhan di atas dapat disertai dengan sesak, muntah atau
keringat dingin.

2
3
I. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Anamnesa riwayat kesehatan klien dan keluarga dahulu apakah
mempunyai riwayat penyakit jantung
b. Pernafasan
- Gejala: dispnea dengan atau tanpa kerja, dispnea nocturnal, batuk
dengan atau tanpa produksi sputum, riwayat merokok, penyakit
pernafasan kronis.
- Tanda: peningkatan frekuensi pernafasan, nafas sesak atau kuat,
pucat atau sianosis, bunyi nafas bersih atau krekels atau mengi,
sputum bersih merah muda kental.
c. Nutrisi dan metabolic
- Gejala: mual. Kehilangan nafsu makan, nyeri ulu hati
- Tanda: penurunan turgor kulit, kulit atau berkeringat, muntah,
perubahan berat badan.
d. Nyeri dan ketidaknyamanan

4
- Gejala: Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tak
berhubungan dengan aktivitas), tidak hilang dengan istirahat atau
nitrogliserin.
- Lokasi: tipikal pada dada anterior, substernal, prekordia dapat
menyebar ke tangan, rahang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti
epigastrum, siku, rahang, abdomen, punggung, leher.
- Kualitas: chrushing, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti
dapat dilihat.
- Intensitas: biasanya 10 pada skala 1-10, mungkin pengalaman nyeri
paling buruk yang pernah di alami.
- Tanda: wajah meringis, perubahan postur tubuh, menangis,
merintih, meregang, menggeliat, menarik diri, kehilangan kontak
mata, respon otomatis perubahan frekuensi atau irama jantung,
tekanan darah, pernafasan, warna kulit atau kelembaban, kesadaran.

e. Sirkulasi dan TTV


- Tekanan darah: dapat normal atau tidak, perubahan postural dicatat
dari tidur sampai duduk atau berdiri.
- Nadi: dapat normal, penuh atau tidak kuat atau lemah atau kuat
kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratur (
disritmia ).
- Bunyi jantung: bunyi jantung ekstra : menunjukkan gagal jantung
atau penurunan kontraktilitas atau complain ventrikel.
- Murmur: Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot
jantung.
- Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur
- Distensi vena juguler, perifer, edema umum
- Warna: Pucat atau sianosis, kuku datar, pada membran mukosa dan
bibir.
f. Aktivitas dal latihan
Gejala atau tanda: kesulitan melakukan tugas perawatan diri.

5
g. Neurosensori
Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau
istirahat)
h. Integritas ego
- Gejala: menyangkal gejala penting atau adanya kondisi, takut mati,
perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan
yang tak perlu, kuatir tentang keluarga, kerja dan keuangan.
- Tanda: menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah,
marah, perilaku menyerang, focus pada diri sendiri atau nyeri.

2. ANALISA DATA

Data Masalah Etiologi Diagnosa


DS: Penurunan Perubahan Penurunan
- Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan. curah preload curah
- Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas. jantung jantung
DO: b.d
- Aritmia, takikardia, bradikardia perubahan
- Palpitasi, oedem preload.
- Kelelahan
- Peningkatan/penurunan JVP
- Distensi vena jugularis
- Kulit dingin dan lembab
- Penurunan denyut nadi perifer
- Oliguria, kaplari refill lambat
- Nafas pendek/ sesak nafas

6
- Perubahan warna kulit
- Batuk, bunyi jantung S3/S4
- Kecemasan
- Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas
- Perubahan ECG : aritmia, iskemia
-

DS: Intoleransi Penurunan Intoleransi


- Laporan secara verbal aktivitas suplai aktivitas
DO: oksigen ke b.d
- Posisi untuk menahan nyeri miokard penurunan
- Tingkah laku berhati-hati suplai
- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, oksigen ke
menyeringai) miokard
- Terfokus pada diri sendiri
- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan jalan, menemui orang lain
dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)
- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah,
perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)
- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari
lemah ke kaku)
- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis,
waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu makan dan minum

DS: Gangguan Ketidakny Gangguan


- Bangun lebih awal/lebih lambat rasa amanan rasa
- Secara verbal menyatakan tidak fresh sesudah tidur nyaman fisik nyaman

7
DO : dan nyeri dan nyeri
- Penurunan kemempuan fungsi b.d
- Penurunan proporsi tidur REM ketidaknya
- Penurunan proporsi pada tahap 3 dan 4 tidur. manan
- Peningkatan proporsi pada tahap 1 tidur fisik
Jumlah tidur kurang dari normal sesuai usia

8
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d perubahan preload.
2. Intoleransi aktivitas b.d penurunan suplai oksigen ke miokard
3. Gangguan rasa nyaman dan nyeri b.d ketidaknyamanan fisik
4. INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. Penurunan NOC : NIC :
curah jantung  Cardiac pump Cardiac Care
b.d perubahan effectiveness 1. Evaluasi adanya nyeri dada
preload  Circulation 2. Catat adanya disritmia
status jantung
 Tissue 3. Catat adanya tanda dan gejala
perfusion : penurunan cardiac output
perifer 4. Monitor status kardiovaskuler
Kriteria hasil : 5. Monitor status pernafasan
 Tanda vital yang menandakan gagal
dalam jantung
rentang 6. Monitor balance cairan
normal (nadi, 7. Monitor respon pasien
tekanan terhadap efek pengobatan
darah dan antiaritmia
RR) 8. Atur periode latihan dan
 Dapat istirahat untuk menghindari
mentoleransi kelelahan
aktivitas, 9. Monitor toleransi aktivitas
tidak ada pasien
kelelahan 10. Monitor adanya dyspnea,
 Tidak ada fatique, takipnea, dan
edema paru, ortopnea
perifer dan 11. Anjurkan untuk
tidak ada mengendalikan stres
asites 12. Monitor TD, nadi, suhu dan
 Tidak ada RR sebelum, selama dan
penurunan setelah aktivitas
kesadaran 13. Monitor jumlah, bunyi dan
 AGD dalam irama jantung
batas normal 14. Rujuk ke program gagal
 Tidak ada jantung untuk dapat
distensi vena mengikuti program edukasi
leher pada rehabilitasi jantung,
 Warna kulit evaluasi dan dukungan yang
normal sesuai panduan untuk
meningkatkan aktivitas dan
membangun hidup kembali,
sebagaimana mestinya
15. Tawarkan dukungan spiritual
kepada pasien dan keluarga
2. Intoleransi NOC : NIC :
aktivitas b.d  Energy Activity Therapy

9
penurunan conservation 1. Kolaborasi dengan tenaga
suplai oksigen  Activity rehabilitasi medik dalam
ke miokard tolerance merencanakan program
 Self care : terapi yang tepat
ADLs 2. Bantu klien untuk
Kriteria hasil : mengidentifikasi aktivitas
 Berpartisipasi yang mampu dilakukan
dalam 3. Bantu untuk memilih aktivitas
aktivitas fisik konsisten yang sesuai dengan
tanpa disertai kemampuan fisik, psikologi
peningkatan dan sosial
tekanan 4. Bantu untuk mengidentifikasi
darah, nadi dan mendapatkan sumber
dan RR yang diperlukan untuk
 Mampu aktivitas yang diinginkan
melakukan 5. Bantu untuk mendpatkan alat
aktivitas bantuan aktivitas seperti kursi
sehari-hari roda, krek
(ADLs) secara 6. Bantu untuk mengidentifikasi
mandiri aktivitas yang disukai
 Tanda-tanda 7. bantu dengan aktivitas fisik
vital mormal secara teratur (misalnya
 Energy ambulasi, transfer/berpindah,
psikomotor berputar dan kebersihan diri),
 Level sesuai dengan kebutuhan
kelemahan 8. Berkoordinasi dalam
 Mampu menyeleksi pasien sesuai
berpindah, dengan umur yang sesuai
dengan atau dengan aktivitas (yang akan
tanpa dilakukan)
bantuan alat
 Status
kardiopulmo
nari adekuat
 Sirkulasi
status baik
 Status
respirasi :
pertukaran
gas dan
ventilasi
adekuat
3. Gangguan rasa Setelah dilakukan 1. Monitor dan kaji karakteristik
nyaman dan tindakan dan lokasi nyeri
nyeri b.d keperawatan 2. Monitor tanda-tanda vital
ketidaknyama klien diharapkan (tekanan darah, nadi,
nan fisik mampu respirasi, kesadaran)
menunjukkan 3. Anjurkan pada pasien agar
adanya segera melaporkan bila
oenurunan rasa terjadinya nyeri dada
nyeri dada, 4. Ciptakan suasana lingkungan

10
menunjukkan yang tenang dan nyaman
adanya 5. Ajarkan dan anjurkan pada
penurunan pasien untuk melakukan
tekanan dan cara teknik relaksasi
berelaksasi 6. Kolaborasi dalam :
- Pemberian oksigen
- Obat-obatan (beta blocker,
anti angina, analgesic)
7. Ukur tanda vital sebelum dan
sesudah dilakukan
pengobatan dengan narkosa

11

Anda mungkin juga menyukai