Anda di halaman 1dari 3

Biografi Muhammad Amien Rais

Nama Lengkap : Muhammad Amien Rais Agama : Islam

Tempat Lahir : Surakarta, Jawa Tengah Tanggal Lahir : Rabu, 26 April 1944

Zodiac : Taurus Hobby : Membaca | Diskusi | Menulis

PENDIDIKAN

 George Washington University (postdoctoral degree, 1988-1989)


 Chicago University, Chicago, USA (gelar Ph.D dalam ilmu politik 1984)
 Al-Azhar University, Cairo, Mesir (1981)
 Notre Dame Catholic University, Indiana, USA (1974)
 Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada (lulus 1968)

KARIR

 Ketua MPR (1999-2004)


 Ketua Umum Partai Amanat Nasional, 1999
 Ketua Muhammadiyah (1995-2000)
 Anggota Grup V Dewan Riset Nasional (1995-2000)
 Peneliti Senior di BPPT (1991)
 Direktur Pusat Kajian Politik (1988)
 Wakil Ketua Muhammadiyah (1991)
 Asisten Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (1991-1995)
 Pengurus Muhammadiyah (1985)
 Dosen pada FISIP UGM (1969-1999)

PENGHARGAAN

 Zainal Zakse Award dari tabloid Mahasiswa Indonesia dan Harian Kami

Karya/Penelitian:

 Prospek Perdamaian Timur Tengah 1980-an (Litbang Deplu RI)


 Perubahan Politik Eropa Timur (Litbang Deplu)
 Kepentingan Nasional Indonesia dan Perkembangan Timur Tengah1990-an (Litbang Deplu)
 Zionisme: Arti dan Fungsi (Fisipol, UGM)
 Melawan Arus: Pemikiran dan Langkah Politik Amien Rais Jakarta: Serambi, 1999
 Amien Rais Menjawab Isu-isu Politik Kontroversialnya, Bandung: Mizan, 1999
 Amien Rais Sang Demokrat, Jakarta: Gema Insani Press, 1998
 Suara Amien Rais, Suar Rakyat, Jakarta: Gema Insani Press, 1998
 Membangun Kekuatan di Atas Keberagaman, Yogyakarta: Pustaka SM, 1998
 Membangun Politik Adiluhung: Membumikan Tauhid Sosial, MenegakkanAmar Ma’ruf Nahi Munkar,
Bandung: Zaman Wacana Mulia, 1998
 Tauhid Sosial, Formula Menggempur Kesenjangan, Bandung: Mizan, 1998
 Melangkah Karena Dipaksa Sejarah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998
 Mengatasi Krisis dari Serambi Masjid, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998
 Suksesi dan Keajaiban Kekuasaan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997
 Refleksi Amien Rais, Dari Persoalan Semut Sampai Gajah, Jakarta, Gema Insani Press, 1997
 Visi dan Misi Muhammadiyah, Yogyakarta: Pustaka SM, 1997
 Demi Kepentingan Bangsa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
 Tangan Kecil, Jakarta: UM Jakarta Press, 1995
 Moralitas Politik Muhammadiyah, Yogyakarta: Penerbit Pena, 1995
 Keajaiban Kekuasaan, Yogyakarta: Bentang Budaya-PPSK, 1994
 Timur Tengah dan Krisis Teluk, Surabaya: Amarpress, 1990
 Politik Internasional Dewasa Ini, Surabaya: Usaha Nasional, 1989
 Cakrawala Islam, Antara Cita dan Fakta, Bandung: Mizan, 1987
 Tugas Cendekiawan Muslim, Terjemahan Ali Syariati, Yogyakarta: Salahuddin Press, 1985
 Politik dan Pemerintahan di Timur Tengah, PAU-UGM
 Orientalisme dan Humanisme Sekuler, Yogyakarta: Salahuddin Press, 1983

Amien Rais adalah salah satu tokoh Nasional yang berjasa dalam membawa gerakan Reformasi 1998. Amien
Rais beserta Megawati Soekarnoputri dan KH Abdurrahman Wahid adalah tokoh reformasi yang mengawal
jalannya reformasi 1998 hingga bisa menumbangkan Reim Orde Baru. Berikut ini Biografi Amien Rais.

Lahir dan Masa Kecil

Amien Rais dilahirkan pada tanggal 26 April 1944 di Solo dari pasangan suami istri Suhud Rais dan
Sudalmiyah. Amien Rais adalah anak kedua dari enam bersaudara yaitu adalahFatimah, dan empat adiknya
adalah Abdul Rozak, Achmad Dahlan, Siti Aisyah, dan Siti Aminah.

Sejak kecil Amien Rais dididik pendidikan agama secara ketat oleh sang ibu. Keluarga Amien Rais adalah
keluarga yang taat beribadah. Ayahnya adalah seorang guru sedang ibunya adalah guru di sekolah Kepandaian
Putri (SGKP ) Negeri dan Sekolah Bidan Aisyiyah Surakarta. Keluarga Amien Rais memang cenderung ke
Muhammadiyah. Kakeknya, Wiryo Soedarmo adalah salah satu pendiri Muhammadiyah di Gembong, Jawa
Tengah.

Didikan Ibu yang Disisplin

Sudalmiyah adalah tipe orang yang sungguh – sungguh dalam melakukan segala hal termasuk dalam profesinya
sebgai guru, beliau benar-benar total menjalaninya. Karena totalitasnya di dunia pendidikan ini maka pada 1985
gelar Ibu Teladan se-Jawa Tengah disematkan padanya. Sudalmiyah juga suka berorganisasi, Beliau sangat
aktif dalam partai politik Masyumi ketika masih jaya-jayanya.

Sekalipun ibu Amien Rais orang yang tegas namun beliau tak memaksa kehendak anaknya dalam memilih
karier. Anak-anaknya dibiarkan tumbuh dan berkembang alamiah sesuai dengan minat dan bakatnya masing-
masing. Ibunya hanya berpesan bahwa “Hakikat hidup adalah ibadah”. Pesan inilah yang selalu diingat oleh
Amien Rais hingga tua. Segala yang dilakukan haruslah diniatkan untuk ibadah biar tak sia-sia. Makn untuk
ibadah, tidur ibadah, kerja juga niat ibadah.

Ketika kecil, Amien Rais bercita-cita ingin menjadi Walikota. Hal ini dikarenakan kekagumann Amien Rais
pada Muhammad Saleh sang Walikota Solo yang begitu taat menjalankan agama serta masih aktif memberikan
tauziah di masjid-masjid walau sudah sibuk dengan tugas kewalikotaan.

Akan tetapi ketika SMA, Amien Rais ingin menjadi duta besar. Hingga beliau memilih Hubingan Internasional
ketika kuliah. Amien berprinsip bahwa “Hidup untuk mencari Ridha Allah”. Beliau sellau berpegang bahwa
untuk menggapai ridah Illahi maka beliau harus menjadi orang yang apa adanya. “You are what you are”.

Amien Rais Menikah

Amien Rais dan Keluarga


Pada 9 Februari 1969, Amien Rais menikahi seorang gadis yang bernamaKusnasriyati Sri Rahayu. Gadis itu
juga adalah teman kecilnya dahulu. Namun selama menjalani pernikahan mereka sulit dikaruniai anak hingga
usia pernikahan yang ke 10. Mereka berdua sudah mencoba berbagai jalan namun selalu belum memperoleh
hasil.

Istri Amien Rais adalah ibu rumah tangga yang begitu total menjaga anak-anaknya. Untuk lebih dekat dengan
dunia anak-anak, Kusnasriyati mendirikan Taman Kanak Kanak. Awalnya itu hanyalah TK kecil namun
kemudian berkembang menjadi TK yang lebih maju. Kusnasriyati juga membuka kedai sederhana yang
kemudian sangat diminati para mahasiswa.

Bagi Amien Rais, istrinya adalah wanita luar biasa. Pernah suatu ketika beliau menerima tamu wartawan dari
Jepang. Amien Rais begitu antusias menceritakan perihal istrinya, “Istri saya mungkin merupakan wanita
terbaik se-Asia Tenggara.” Begitulah Kusnasriyati dimata Amien Rais.

Berorganisasi dan Karir Politik

Ketika sekolah Amien Rais sangat aktif di kegiatan Hizbul Wathon atau Pramuka. Disinilah Amien Rais
mengenal apa itu kepemimpinan dan kebersamaan dalam satu visi dan misi atau yang disebut berorganisasi.
Ketika menjadi mahasiswa, ia termasuk salah seorang pendiri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah [IMM].

Ia juga pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam [HMI], dan pernah di¬percaya untuk mendu¬duki jabatan
sekretaris Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam [LDMI] HMI Yogyakarta. Amien Rais juga suka menulis di
kolom surat kabar yaitu tabloid mingguan Mahasiswa Indonesia. Karena ketajaman dalam menulis ini Amien
Rais pernah menerima Zainal Zakie Award, sebuah penghargaan bagi mereka yang bagus artikelnya.

Sejak TK hingga SMA, Amien Rais selalu memilih sekolah Muhammadiyah. Jika ketika itu sudah berdiri
Universitas Muhammadiyah maka mungkin Amien Rais memilih kuliah disitu juga. Amien Rais lalu memilih
UGM untuk kuuliahnya, namun sang ibu menginginkannya belajar di Kairo. Untuk menghibur hati ibunya
Amien Rais berkuliah ganda di UGM dan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ketika itu belum muncul larangan
kuliah pararel.

Setelah lulus S1, Amien Rais melanjutkan studinya ke University of Notre Dame, Indiana, Amerika Serikat.
Amien Rais kemudiann meneruskan S3 di University of Chicago untuk meraih gelar doktor. Dalam
kesehariannya, Amien Rais memilih mengabdi di Almamaternya yaitu UGM menjadi dosen.

Penggerak Reformasi

Ketika Indonesia mengalami pergolakan mulai tahun 1997, Amien Rais tidak tinggal diam. Beliau juga aktif
menyuarakan apresiasi rakyat yang kemudian mengantarkannya menjadi aktifis yang menggerakkan roda
reformasi pada tahun 1998 bersama Megawati, Sri Sultan HBX dan Gus Dur.

Karena jasa beliau dan Megawati, Sri Sultan HBXserta Gus Dur inilah kemudian tiga tokoh ini dinobatkan
sebagai Tokoh Reformasi 1998. Amien Rais sendiri disebut sebagai Bapak Reformasi.

Setelah Soeharto tumbang dan tuntutan reformasi akan pergantian kepemimpinan menuai sukses, Amien Rais
kemudian membentuk sebuah partai yang disebut Partai Amanat Nasional atau PAN. Pada pemilu 1999, Amien
Rais terpilih sebagai Ketua MPR. Posisi ini sangatlah strategis dengan segala upaya, Amien Rais sangat pandai
dalam “bermain” sehingga ketika dipimpinnya MPR benar-benar bisa mengemban amanat rakyat.

Pada 2006 Amien turut mendukung evaluasi kontrak karya terhadap PT.Freeport. Setelah terjadi peristiwa
Abepura, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Syamsir Siregar secara tidak langsung menuding Amien Rais
dan LSM terlibat dibalik peristiwa ini. Tapi hal ini kemudian dibantah kembali oleh Syamsir Siregar.

Peran Amien Rais dalam kegiatan politik di Indonesia sangatlah besar. Indonesia sangatlah beruntung memiliki
sosok cendekiawan seperti beliau. Semoga dikemudian hari muncul “Amien Rais Amien Rais” yang baru dan
jauh lebih baik untuk kemajuan bangsa ini.

Heny andriana
Xii mia 2
18

Anda mungkin juga menyukai