Laporan Oke
Laporan Oke
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan yang sebesar-besarnya pada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat kasih dan rahmatNya maka kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini yang di tujukan untuk memenuhi kewajiban mengerjakan tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan bermanfaat sebagai acuan untuk mengetahui bagaimana hidup
berbangsa dan bernegara serta mengetahui apakah itu negara hukum, hak asasi
manusia, adat istiadat, dan karakter bangsa dan sebagainya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Hak Asasi Manusia
dalam NKRI, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber mulai
dari mencari informasi di internet, serta referensi. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Dan tak lupa juga
kami ucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah memberikan sumbangsihnya
atas terselesaikannya karya tulis ini Penulis sangat berharap agar materi yang saya
tuangkan dalam karya tulis ini akan membawa manfaat yang besar dan banyak untuk
yang membacanya.
Tim Penyusun
Hal - 1 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
LATAR BELAKANG
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang
terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan
sesuatu yang harus diperoleh.
Hak asasi manusia (HAM) sebagai gagasan serta kerangka konseptual tidak lahir
secara tiba-tiba sebagaimana kita lihat dalam Universal Declaration of Human Right
pada tanggal 10 Desember 1948, namun melalui suatu proses yang cukup panjang
dalam sejarah peradaban manusia. Awal perkembangan HAM dimulai ketika
ditandatangani Magna Charta (1215), oleh Raja Jhon Lacklaand, kemudian juga
penandatanganan Petition of Right pada tahun 1628 oleh Raja Charles I. Dalam
hubungan inilah maka perkembangan hak asasi manusia ini sangat erat hubungannya
dengan perkembangan demokrasi.
Indonesia merupakan negara hukum yang mana di dalam negara hukum selalu ada
pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Semua manusia akan
mendapat perlakuan yang sama kedudukannya dalam hukum, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan. Termasuk juga hak seorang anak ini semua telah di atur di dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada Pasal 28B ayat 2
yang berbunyi “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekersan dan diskriminasi”. Dapat
terlihat jelas bahwa di negara Republik Indonesia dijamin adanya perlindungan hak
asasi manusia berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum dan bukan kemauan
seseorang atau golongan yang menjadi dasar kekuasaan (Didi Nazmi, 1992).
Di Indonesia sendiri hak asasi manusia sebenarnya tidak dapat di pisahkan dengan
pandangan filsafat Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD NKRI 1945) yang dinyatakan
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia1945
“Kemerdekaan adalah hak segala bangsa”. Dalam pernyataan ini terkandung jelas
pengakuan secara yuridis hak asasi manuia tentang kemerdekaan sebagaimana yang
terkandung dalam Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa Pasal 1.
Hal - 2 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama
dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era
reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan
atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara hukum (rechtsstaat) dan
bukan sebagai negara yang berdasarkan atas kekuasaan (machtsstaat). Tidak ada
institusi maupun personalnya, baik itu militer (TNI), kepolisian (Polri), maupun sipil
kebal terhadap ketentuan hukum dan perundangan yang berlaku bila melakukan suatu
tindak pidana pada umumnya, termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat
kategori kejahatan terhadap kemanusiaan. Segala upaya untuk memberi perlindungan
terhadap pelanggaran HAM berat kategori kejahatan terhadap kemanusiaan di
berbagai negara termasuk Indonesia, tidak dapat diterima begitu saja, tapi memerlukan
proses panjang yang terkait dengan tiga variabel utama, yaitu adanya dinamika
internasional, instrumen hukum yang ada, dan bagaimana menentukan pendekatan
terhadap warisan masa lalu.
Hal - 3 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan laporan ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari Hak Asasi Manusia ?
2. Apa hak asasi manusia menurut UUD 1945 ?
3. Apa hubungan antara Hak Asasi Manusia dan UUD 1945 ?
4. Contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia di indonesia ?
5. Bagaimana cara mengatasi adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia ?
6. Penjabaran HAM dalam UUD 1945 ?
Hal - 4 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
PEMBAHASAN
Hak Asasi Manusia atau sering kita sebut sebagai HAM adalah terjemahan dari istilah
human rights atau the right of human. Secara terminologi istilah ini artinya adalah Hak-
Hak Manusia. Namun dalam beberapa literatur pemakaian istilah Hak Asasi Manusia
(HAM) lebih sering digunakan dari pada pemakaian Hak-hak Manusia. Di Indonesia
hak-hak manusia pada umumnya lebih dikenal dengan istilah “hak asasi” sebagai
terjemahan dari basic rights (Inggris) dan grondrechten (Belanda), atau bisa juga
disebut hak-hak fundamental (civil rights). Istilah hak-hak asasi secara monumental
lahir sejak keberhasilan Revolusi Perancis tahun 1789 dalam “Declaration des Droits
de L’homme et du Citoyen” (hak-hak asasi manusia dan warga negara Perancis),
dengan semboyan Liberte, Egalite, Fraternite. Istilah HAM berkembang sesual dengan
perkembangan zaman.
Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi
manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal,
artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh
siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat
kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau
berhubungan dengan sesama manusia.
Hal - 5 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu, selain ada hak asasi manusia, ada
juga kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi
terlaksana atau tegaknya hak asasi manusia (HAM). Dalam menggunakan Hak Asasi
Manusia, kita wajib untuk memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi
yang juga dimiliki oleh orang lain.
Kesadaran akan hak asasi manusia, harga diri, harkat dan martabat kemanusiaannya,
diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh hak-hak
kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati
yang melekat pada diri manusia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia
ini sebagai suatu usaha untuk menegakkan hak asasi manusia. Hak Asasi Manusia di
Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia
mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara pada
Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus
memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila.
Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan
dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan
yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini
disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara
multak tanpa memperhatikan hak orang lain.
Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak
memperhatikan hak orang lain, maka yang terjadi adalah benturan hak atau
kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Negara Republik
Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar
manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari manusia
yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat
kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia, yakni:
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
4. Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat
dibeda-bedakan menjadi sebagai berikut :
Hal - 6 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Hal - 7 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Hal - 8 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Hal - 9 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Pasal 28 H
1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan
dan keadilan.
3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat
4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak
boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
Pasal 28 I
1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apa pun.
2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan
yang bersifat diskriminatif itu.
3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
4) Perlindungan, kemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak-hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip
negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia
dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 28 J
1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang dijalankan.
3) Dimana pun suatu negara hukum tujuan pokoknya adalah melindungi hak
azasi manusia dan menciptakan kehidupan bagi warga yang demokratis.
Keberadaan suatu negara hukum menjadi prasyarat bagi terselenggaranya
Hal - 10 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Alinea kedua pembukaan menyebut Indonesia sebagai negara yang “adil” dan
“makmur”. Kekuasaan hendaklah dijalankan dengan adil, artinya negara tidak dapat
bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Prinsip negara hukum mengakui
adanya asas legalitas, yaitu tindakan aparatur negara haruslah didasarkan pada
hukum dan bukan didasarkan pada kekuasaan.
Hal - 11 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Hal - 12 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
8. Tentang Hak Ekonomi di atur dalam pasal 33 UUD 1945 yang dengan tegas
menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan, cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang
menguasai hayat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara, Bumi dan air dan
kekayaan alam dan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
9. Pasal 34 UUD 1945 tentang kesejahteraan sosial, fakir miskin dan anak terlantar
dipelihara oleh negara.
Hal - 13 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Hal - 14 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Maka beredarlah desas-desus ada sersan masuk mushola tanpa sepatu dan
mengotorinya. Massa rupanya termakan isu itu. Terjadilah pembakaran sepeda
motor itu. Maka, pengurus Musholla pun meminta bantuan Amir Biki, seorang
tokoh di sana agar membebaskan empat pemuda yang ditahan Kodim itu. Tapi ia
gagal, dan berang. Ia lantas mengumpulkan massa dijalan Sindang Raya dan
bersama-sama pembicara lain, menyerang pemerintah. Biki dengan
mengacungkan badik, antara lain mengancam RUU Keormasan.
Maka, Biki pun menggerakkan massa. Mereka dibagi dua; kelompok pertama
menyerang Kodim. Kelompok kedua menyerang toko-toko Cina. Bergeraklah dua
sampai tiga ribu massa ke Kodim di jalan Yos Sudarso, berjarak 1,5 Km dari
tempat pengerahan massa. Biki berjalan di depan. Tapi di tengah jalan, depan
Polres Jakarta Utara, mereka dihadang petugas. Mereka tak mau bubar. Bahkan
tak mempedulikan tembakan peringatan. Mereka maju terus, menurut versi
tentara, sambil mengacung-acungkan golok dan celurit. Masih menurut sumber
resmi TNI, Biki kemudian berteriak, Maju…serbu…’ dan massa pun menghambur.
Tembakan muntah menghabiskan banyak sekali nyawa. Biki sendiri tewas saat itu
juga. Keterangan resmi pemerintah korban yang mati hanya 28 orang. Tapi dari
pihak korban menyebutkan sekitar tujuh ratus jamaah tewas dalam tragedi itu.
Hal - 15 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Setelah itu, beberapa tokoh yang dinilai terlibat dalam peristiwa itu ditangkapi;
Qodir Djaelani, Tony, Ardy, Mawardi, Noor, Oesmany, dan Al-Hamidy. Ceramah-
ceramah mereka setahun sebelumnya terkenal keras; menyerang kristenisasi,
penggusuran, Asaa Tunggal Pancasila, Pembatasan Izin Dakwah, KB, dan
dominasi ekonomi oleh Cina. Empat belas jam setelah peristiwa itu,
Pangkopkamtib LB Moerdani didampingi Harmoko sebagai Menpen dan Try
Sutrisno sebagai Pangdam Jaya memberikan penjelasan pers. Saat itu Benny
menyatakan telah terjadi penyerbuan oleh massa Islam di pimpin oleh Biki, Maloko
dan M. Natsir. Sembilan korban tewas dan 53 luka-luka, kata Benny.
Hal - 16 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Hal - 17 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
normal dan baik. Untuk itu perlu dibuat aturan hukum yang memberikan
perlindungan hak asasi anak.
6. Perlu adanya social control (pengawasan dari masyarakat) dan pengawasan yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga politik terhadap setiap upaya penegakan HAM
yang dilakukan oleh pemerintah. Diperlukan pula sikap proaktif DPR untuk turut
serta dalam upaya perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM
sesuai yang ditetapkan dalam Tap MPR No. XVII/MPR/1998.
7. Dalam bidang penyebarluasan prinsip-prinsip dan nilai-nilai HAM, perlu
diintensifkan pemanfaatan jalur pendidikan dan pelatihan dengan, antara lain,
pemuatan HAM dalam kurikulum pendidikan umum, dalam pelatihan pegawai dan
aparat penegak hukum, dan pada pelatihan kalangan profesi hukum.
Pelanggaran HAM tidak saja dapat dilakukan oleh negara (pemerintah), tetapi juga
oleh suatu kelompok, golongan, ataupun individu terhadap kelompok, golongan, atau
individu lainnya. Selama ini perhatian lebih banyak difokuskan pada pelanggaran HAM
yang dilakukan oleh negara, sedangkan pelanggaran HAM oleh warga sipil mungkin
jauh lebih banyak, tetapi kurang mendapatkan perhatian. Oleh sebab itu perlu ada
kebijakan tegas yang mampu menjamin dihormatinya HAM di Indonesia.
Hal - 18 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Dalam rentangan berdirinya bangsa dan negara Indonesia telah lebih dulu dirumuskan
dari Deklarasi Universal hak-hak asasi manusia PBB, karena Pembukaan UUD 1945
dan pasasl-pasalnya diundangkan pada tanggal 18 Agustus 1945, adapun Deklarasi
PBB pada tahun 1948. Hal itu merupakan fakta pada dunia bahwa bangsa Indonesia
sebelum tercapainya pernyataan hak-hak asasi manusia sedunia oleh PBB, telah
mengangkat hak-hak asasi manusia dan melindunginya dalam kehidupan bernegara
yang tertuang dalam UUD 1945. Hal ini juga telah ditekankan oleh para pendiri negara,
misalnya pernyataan Moh. Hatta dalam sidang BPUPKI sebagai berikut :
“Walaupun yang dibentuk itu Negara kekeluargaan, tetapi masih perlu ditetapkan
beberapa hak dari warga Negara agar jangan sampai timbul negara kekuasaan
(Machsstaat atau negara penindas)”.
Deklarasi bangsa Indonesia pada prinsipnya termuat dalam naskah Pembukaan UUD
1945, dan Pembukaan UUD 1945 inilah yang merupakan sumber normatif bagi hukum
positif Indonesia terutama penjabaran dalam pasal pasal UUD 1945.
Berdasarkan pada tujuan Negara sebagai terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
tersebut, Negara Indonesia menjamin dan melindungi hak-hak asasi manusia pada
warganya terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan hidupnya baik jasmaniah
maupun rohaniah, antara lain berkaitan dengan hak-hak asasi di bidang politik,
ekonomi, sosial, kebudayaan, pendidikan, dan agama.
Hal - 19 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
PENUTUP
1. KESIMPULAN
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya.
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu
kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. Dalam
kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana
setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau
suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan
HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan
HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
Tuntutan untuk menegakkan HAM kini sudah sedemikian kuat, baik dari dalam negeri
maupun melalui tekanan dari dunia internasional, namun masih banyak tantangan
yang harus dihadapi. Untuk itu perlu adanya dukungan dari semua pihak, seperti
masyarakat, politisi, akademisi, tokoh masyarakat, dan pers, agar upaya penegakan
HAM bergerak ke arah positif sesuai harapan kita bersama.
Penghormatan dan penegakan terhadap HAM merupakan suatu keharusan dan tidak
perlu ada tekanan dari pihak mana pun untuk melaksanakannya. Pembangunan
bangsa dan negara pada dasarnya juga ditujukan untuk memenuhi hak-hak asasi
warga negaranya. Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari pemerintah, aparat
penegak hukum, dan para elite politik agar penegakan HAM berjalan sesuai dengan
apa yang dicita-citakan dan memastikan bahwa hak asasi warga negaranya dapat
terwujud dan terpenuhi dengan baik. Dan sudah menjadi kewajiban bersama segenap
komponen bangsa untuk mencegah agar pelanggaran HAM di masa lalu tidak terulang
kembali di masa kini dan masa yang akan datang.
2. SARAN
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan
HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM
orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula
HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.
Hal - 20 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyesuaikan dan mengimbangi antara
HAM kita dengan orang lain. Dan kita juga harus membantu negara dalam mencari
upaya untuk mengatasi atau menanggulangi adanya pelanggaran-pelanggaran HAM
yang ada di Indonesia.
Hal - 21 | 22
HAK ASASI MANUSIA DALAM NKRI
DAFTAR PUSTAKA
Hendardi. 2001. HAK ASASI MANUSIA, NEGARA KESATUAN RI, DAN ALAT
POLITIK. Jakarta
http://mayastruggle.blogspot.co.id/2012/03/ham-dan-pendidikan-pancasila.html,
diakses tanggal 20 September 2017.
http://lina-maria-ulfa-fisip14.web.unair.ac.id/artikel_detail-115117-pkn-Makalah
Pendidikan Kewarganegaraan Negara Hukum Dan Hak Asasi
Manusia.html, diakses tanggal 20 September 2017
Yulis, Achmad Nur., Risa Fauziyah., Heny Rachmawati. 2014. HAK ASASI MANUSIA
MENURUT UUD. Sidoarjo : Institut Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Hal - 22 | 22