Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Kelompok :2
Kelas : 2A-TKPB
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
1. Memahami pengoperasian rotary drum filter, mulai dari prosedur start
up, operasi normal, sampai shut down.
2. Mengamati karakter proses operasi filtrasi kontinyu memakai alat
rotary drum filter.
3. Mendapatkan hubungan antar variabel yang mempengaruhi pengopera-
sian rotary drum filter dengan persamaan karakteristik yang telah
tersedia dalam literatur.
4. Mencari konstanta karakteristik untuk operasi ini dengan pengolahan
data praktikum
1.2 Landasan Teori
Rotary drum filter merupakan salah satu jenis filter yang dioperasikan
secara kontinyu. Seperti alat filtrasi pada umumnya, alat ini mempunyai
medium filter dan support sebagai komponen utama, hanya saja bentuk
support berupa silinder dan medium filter mengelilinginya. Bentuk silinder
tersebut mengakibatkan alat ini diberi nama drum. Selama beroperasi, drum
tersebut berputar perlahan, oleh karena disebut rotary. Seringkali alat ini
disebut sebagai rotary vacuum filter, karena kondisi tekanan di dalam drum
bersifat vakum.
Bahan yang bisa disaring memakai rotary drum filter dengan model yang
sejenis dengan alat praktikum ini pada prinsipnya berupa suspensi, dan yang
biasa diolah dalam indiustri adalah :
1
a. Lumpur limbah
b. Pigmen
c. Resin, plastik, atau polimer
d. Senyawa Kalsium
e. Titanium dioksida
f. Mineral dan senyawa kimia anorganik
Komponen utama dari rotary drum filter berupa sebuah drum berputar
yang dindingnya merupakan support dari medium filter. Medium filter ini
bertindak sebagai komponen pemisah yang akan meloloskan cairan filtrat dan
menahan cake. Pemilihan medium filter merupakan faktor penting yang akan
menentukan mutu produk. Contoh bahan medium yang banyak dipakai adalah
: polyester, nylon, polypropylene, dan bahan dari serat khusus.Drum diberi
vakum di bagian tengahnya, sehingga cairan filtrat akan mengalir masuk
kebagian tengah drum dengan menembus medium filter dan support sambil
meninggalkan padatan cake di permukaan medium filter. Cake yang
menempel akan diambil oleh pisau (knife) dan dikumpulkan dalam
penampung cake. Sementara itu filtrat mengalir keluar dari bagian poros
drum dan dialirkan ke tangki filtrat oleh sebuah pompa.
2
Dalam satu kali putaran, secara lengkap drum mengalami beberapa tahapan,
yaitu :
1. Pembentukan cake
Pada saat drum tercelup dalam suspensi, maka aliran filtrat menembus
medium filter akan terjadi. Selain tahap ini perpindahan massa filtrat dari
suspensi ke dalam drum tidak terjadi. Pada saat filtrat menembus
medium, padatan dalam suspensi akan tertinggal dan menempel di
permukaaan mediu, dan terjadilah pembentukan cake. Tahap ini
berlangsung dalam zona pembentukan, dan di daerah ini kondisi vakum
diaplikasikan secara maksimal. Total rasio daerah yang tercelup disebut
apparent submergence, sedangkan rasio daerah tercelup dimana
pembentukan cake betul-betul efektif disebut effective submergence.
Rasio ini umumnya berkisar antara 33 sampai 35%.
Dalam zona ini air yang mungkin masih membasahi cake dihisap
lebih lanjut, menghasilkan cake yang lebih kering. Jika diperlukan, dapat
dilakukan tahap pencucian untuk menghilangkan kotoran yang menempel
atau tercampur dalam cake. Dalam rotary drum filter yang dipakai untuk
praktikum ini, tidak ada tahap pencucian. Tahap pengeringan
dilanjutkan setelah tahap pencucian, dengan cara yang sama dengan
sebelumnya. Jika tidak ada tahap pencucian, maka zona untuk tahap ini
hanya terdiri dari zona pengeringan, sedangkan jika ada pencucian terbagi
menjadi zona-zona: pra pengeringan, pencucian, dan pengeringan akhir.
3. Pelepasan cake.
Cake yang telah cukup kering digaruk oleh sebilah pisau, dan
dikumpulkan dalam sebuah bak penampung. Di tempat pelepasan cake,
kondisi vakum dalam drum ditiadakan. Daerah tempat langkah ini
berlangsung disebut zona pelepasan.
3
4. Tahapan kosong.
Tahap ini berlangsung setelah pisau melepas cake. Medium filter
menjadi terekpos, tanpa ada cake yang melapisi. Jika ruang vakum dalam
drum terhubung dengan daerah ini, maka akan terjadi kebocoran vakum
yang mengakibatkan kondisi vakum di zona lain tidak berfungsi. Oleh
karena hal ini, maka diperlukan suatu valve pengatur yang menyekat zona
ini dengan kondisi vakum dalam drum. Zona ini biasa disebut dead zone,
dan diterjemahkan sebagai zona mati.
4
Dalam aplikasi secara industrial, rotary drum filter cocok digunakan untuk
proses yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1/ 2
V 2. f .(P)
Flow rate = = (Geankoplis, 1993, hal. 814)
A.t C t C .. .c S
Dimana :
μ : viskositas filtrat
5
cs : kg solid/m3 volume filtrat
Flow rate biasa dilambangkan Φ, merupakan laju alir linier filtrat yang
dipindahkan ke tangki penampung. Perpindahan massa filtrat ini hanya
berlangsung di bagian drum yang tercelup ke dalam suspensi. Tahanan
perpindahan dianggap hanya dari cake, sedangkan dari medium diabaikan
karena dalam operasi filtrasi kontinyu biasanya memiliki harga yang relatif
kecil. Dalam praktikum ini telah dipilih jenis umpan serta bahan medium
yang cocok untuk kondisi tersebut.
6
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
a. Alat utama : seperangkat alat praktikum rotary drum filter
1 4
6
2
Ket :
b. Alat Pendukung :
1. Beaker glass
2. Ember plastik
3. Cawan penguap
4. Piknometer
5. Viskometer
6. Stopwtach, 2 buah
7
c. Bahan :
1. Air kran dan rajangan kertas sebagai bahan feed
2. Kain sari atau sejenisnya sebagai medium filter
8
b. Operasi Rotary Drum Filter
Nyalakan tombol
pompa vakum,
Catat ketinggian
jalankan pompa
filtrat tertampung di
produk
tangki produk dan
waktu yg
Matikan pompa
vakum dan
pompa feed Ambil sample
slurry dan cake
9
BAB III
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
RUN 1
H filtrat H filtrat Waktu Pengisian
No V filtrat (m3)
(cm) (m) Tangki Filtrat (s)
1. 1 0.01 0,0228 x 10-3 459
2. 2 0.02 0,0456 x 10-3 550
3. 3 0.03 0,0684 x 10-3 902
4. 4 0.04 0,0912 x 10-3 1137
5. 5 0.05 0,114 x 10-3 1419
6. 6 0.06 0,1368 x 10-3 1640
RUN 1
Waktu Pengolahan (tp, detik) 5280
Volume total cake (Vcake, m3) 3,0184.10-4
10
d. Karakter Filtrat
RUN 1
0,8947
993.9
e. Penentuan Cs
RUN 1 1 (dalam MKS)
berat basah slurry
10.7301 gram 0.0107301 kg
8.2767 gram
berat basah cake 0.0082767 kg
massa filtrate
24.9958 gram 0.0249958 kg
volume filtrate
25 mL
Cx - 9.1575.10-3
Cs - 9.2168m3
3.2 Perhitungan
a. Perhitungan nilai
Penentuan cs
Kg solid = 0.30 kg
Kg slurry = 32,76 kg
11
Kg cake basah = 0.0082767 kg
1.3646
-3
cs =
2. f .(P)
.c S
Z =
=
( )( )
Z=
Ф=
Ф=
=
12
= 1,93595 x 1015 m/kg
∆Lcake =
∆Lcake = 0,45095 mm
0,1
V (x10-3 m3)
0,08
0,06
0,04
0,02
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
-0,02
t (detik)
13
BAB IV
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
4.1 Pembahasan
4.1.1 Gian Habli Maulana (161424011)
Pada praktikum kali ini dilakukan pemisahan campuran kertas-
cair dengan menggunakan rotary drum filter. Pompa vakum
dipertahankan dalam kondisi dingin agar kondisi vakum tercapai.
Dilakukan satu run proses filtrasi, kemudian dilakukan pengukuran
waktu yang ditempuh untuk mencapai tinggi filtrat yang diinginkan,
banyaknya putaran rotary drum filter serta berat cake yang diperoleh.
Berdasarkan data pengamatan, semakin tinggi filtrat yang diperoleh
menempuh waktu yang semakin lama, serta berat cake yang diperoleh
pun semakin banyak. Selain itu, jumlah putaran yang terjadi pun
semakin banyak seiring dengan bertambahnya tinggi dari filtrat.
Namun, saat run proses berlangsung cake yang didapat sangat
sedikit jika dibandingkan dengan kelompok praktikum sebelumnya.
Walaupun pressure gauge menunjukkan -0.3sampai -4 bar, namun
kondisi vakum di filter kurang baik terlihat dari cake yang cenderung
basah. Hal ini dikarenakan filter yang sudak tidak layak pakai karena
porinya yang sudah tersumbat oleh cake. Sehingga hasil iltrasi kurang
maksimal.
Dengan mengukur berat dari cake dan melakukan pengukuran
dan perhitungan densitas dari slurry dengan menggunakan metode
viskometer, maka diperoleh nilai volume cake. Berdasarkan
persamaan V = , massa berbanding lurus dengan volume, sehingga
semakin besar massa cake yang diperoleh maka semakin besara pula
volume yang diperoleh. Volume yang diperoleh pun menunjukkan
nilai yang semakin besar. Hasil perbandingan antara waktu dan
volume disajikan pada grafik. Diperoleh grafik dengan garis linier
dimana semakin lama proses filtrasi berlangsung, maka semakin besar
pula volume cake yang diperoleh.
14
Konsentrasi slurry merupakan banyaknya padatan dalam filtrat.
Diberi lambang CS. Nilai CS diketahui dengan menggunakan
dilakukan pengukuran dari massa cake basah dan kering serta massa
slurry basah dan kering. Nilai yang diperoleh berdasarkan
-3
perhitungan, CX sebesar kg solid / kg slurry dan m
sebesar 1.3646 gr cake basah/ gr cake kering. Dengan memasukkan
nilai densitas, CX dan m ke dalam persamaan di atas, maka diperoleh
nilai CS sebesar .
Untuk memperoleh nilai dari hambatan spesifik cake perlu
menghitung flow rate. Flow rate merupakan laju alir linier filtrat yang
15
Sebelum praktikum dimulai, pengecekan terhadap alat
wajib dilakukan secara valve harus dipastikan dalam keadaaan
tertutup agar tidak ada bahan yang terbuang, listrik dan pipa telah
terhubung dengan benar, dan penambahan air es pada tangki di
bawah udara panas keluaran pompa harus dilakukan secara
kontinyu sehingga udara keluaran tidak terlalu panas yang dapat
menyebabkan ledakan dan kerusakan alat.
16
dihasilkan. Didapatkan hubungan linier antara perbedaan
tekanan terhadap volume filtrat yang dihasilkan. Selain itu
dapat diketahui, bahwa semakin lama waktu satu putaran
drum untuk filtrasi maka semakin tebal cake yang dihasilkan.
hal ini disebabkan karena semakin lama drum tercelup dalam
slurry, maka akan semakin banyak slurry yang tersaring.
Akan tetapi, pada waktu proses pengoperasian 5820 detik
hanya didapat cake yang sebanyak 0,30 kg dan nilai tebal
cake (∆Lcake) adalah 0,45095 mm. Hal ini diakibatkan
banyak cake menutupi pori-pori filter, sehingga tersumbat
dan laju putaran drumnya pun berjalan pelan.
17
4.1.3 Risna Fitriani (161424027)
Pada praktikum kali ini mengenai proses filtrasi antara cairan
dan padatan berupa bubur kertas yang sudah diaduk dengan
menggunakan stirrer, pengadukan berfungsi agar tidak ada bubur
kertas yang mengendap pada dasar tangki karena apabila mengendap
akan mempersulit proses pemisahan. Proses filtrasi dilakukan dengan
alat Rotary Drum Filter (RDF). Alat tersebut berfungsi pada metode
vakum, hal tersebut menyebabkan kondisi dalam drum filter berada
pada tekanan -0.3 bar sampai dengan -0.4 bar dengan proses
pemutaran drum yang berfungsi untuk mengangkat bubur kertas
menjadi lapisan cake yang akan menempel pada medium filter.
18
determinasi sebesar 98,76% yang berarti bahwa 98,76% dari volume
filtrat yang dihasilkan dari lamanya waktu pengisian tangki filtrat,
sedangkan 1.24% dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti adanya
hambatan spesifik cake, luas penampamg filter area, viskositas filtrat,
massa jenis filtrat, dan beda tekan yang terukur dalam drum.
19
hambatan spesifik cake ( ) adalah 1,93595 x 1015 m/kg. Dimana nilai
hambatan ini adalah nilai hambatan slurry bubur kertas. Selain itu dari
perhitungan didapatkan nilai tebal cake (∆Lcake) adalah 0,45095
mm. Keuntungan dari rotary drum filter ini adalah prosesnya yang
kontinyu sehingga bila dipakai dalam skala besar industry sangat
mengefisienkan waktu dan menguntungkan.
20
4.2 Kesimpulan
4.2.1 Semakin besar massa cake yang diperoleh maka semakin besar
volume yang diperoleh.
4.2.2 Waktu pengisian tangki filtrat yang semakin lama akan
menyebabkan semakin tinggi filtrat yang dihasilkan serta berat
cake yang diperoleh semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, Christie.J, 1983, “Transport Process and Unit Operation”, Ally and
Bacon,Inc, United State of America
Rousseau Ronald W, 1987, “Handbook of Separation Process Technology”, John
Willey & Son, Inc, Canada
“Perry’s Chemical Engineering Handbook”, 5th ed. Praktikum Unit Operasi,
PEDC
21
LAMPIRAN
22