Mr. SB 52 years old man admitted to hospital with the main complaint of
chest pain and shortness of breath since yesterday.
2 months ago patient felt pain on his left chest. Since a month ago, he
often felt fatique and nausea. And 2 weeks ago, he felt very tired and slept in
semi-fowler’s position. Then he visited a doctor, and was given medicine for gas
tric complaint.
Past medical history: hypertension, smoking, family history of CAD (+).
Physical exam :
Orthopnoe, Ht 160 cm, Bw 80 kg, BP 100/60 mmhg, HR 124 bpm.
RR 24x/m.PR 124 bpm,regular,unequal. RR 24x/m
Pale, JVP 5+2 mmHg, basal rales (+), wheezing (+), liver palpable 3 fingers belo
w the arcus costae, and minimal ankle edema.
Laboratory results :
ECG : Sinus rhytm, left axis 124 x/m, QS pattern in V1-4 with ST elevation, L
V strain.
Echo : Anteroseptal segment hypokinetic < normal value: , normal general wall m
otion >,normal valves, ejection fraction 35 % < normal value > 45%>, and thrombu
s attached to LV apex.
I. TERM CLARIFICATION
1. Chest Pain
→ Rasa nyeri/ rasa tercekik/ rasa tidak nyaman di daerah retrosternal yang berat
, dapat terjadi pada saat aktivitas fisik maupun istirahat.
2. Shortness of breath
→ Napas yang pendek.
3. Gastric complaint
→ Keluhan rasa tidak nyaman pada daerah lambung.
4. CAD
→ Penyakit yang terjadi sebagai respon iskemik miokard akibat penyempitan arter
ia koronaria yang bersifat permanent atau sementara.
5. Orthopnea
→ Sesak napas yang dirasakan pada posisi berbaring dan hilang ketika duduk/ sete
ngah duduk dan diganjal bantal.
6. Semi fowler position : patient placed in semi up-right sitting position
( patient head elevated 30- 45 degrees) and may have knees either bent/ straight
7. Basal rales
→ Ronchi basah, suara berisik dan terputus akibat aliran udara yang melewati cai
ran. Rales belum terdengar apabila transudasi terjadi di dalam rongga interstiti
al bukan ke dalam alveoli. Apabila transudasi ke dalam alveoli, rales terdengar
mula- mula pada basal paru yang kemudian menyeluruh (meluas).
8. Wheezing
→ Ronchi kering yang tinggi nadanya dan panjang yang terdengar pada serangan asm
a. Wheezing yang terjadi akibat gagal jantung kiri dinamakan asma kardial. Biasa
nya pada umur > 40 tahun.
→ Bunyi kontinu yang termasuk suara bersiul dengan nada tinggi, dianggap akibat
udara yang mengalir melalui jalan napas yang sempit
9. JVP (Jugularis Vein Pressure)
→ Tekanan yang teraba pada vena jugularis.
10. CTR (Cardiac-Thorax Ratio)
→ Perbandingan panjang jantung dan panjang thorax.
11. Cephalization
→ Suatu keadaan yang menunjukan suatu kongesti vaskuler.
12. Minimal ankle edema : an abnormal excess the accumulation of serous flui
d in connective tisue
13. Total bilirubin: reddish yellow pigment that accour specially in bile an
d blood and causes jaundice if accumulated in axcess
14. CK NAC : Reagent hit for direct quantative determination of creatin kina
se in human serum and plasma
15. CK MB : Tested in persons who have chost pain to diagnose the heart atta
ck
16. Troponin : protein muscle that together with tropomyosin farma regulator
y protein complex controlling
17. Sinus rhytm
→ Ritme jantung normal yang berasal dari nodus sino-atrial
18. LV strain : Pembesaran pada left ventricle yang disebabkan oleh kerja ya
ng berlebihan.
19. ECG
a. pencatatan grafis pada potensial listrik yang ditimbulkan jantung pada s
aat jantung berkontraksi.
b. Gambaran berbagai variasi potensial listrik yang disebabkan oleh eksitas
i otot jantung dan dideteksi oleh permukaan jantung.
20. Septal-Apex hypokinetik :
→ Mobilisasi atau aktifitas atau fungsi motorik yang menurun secara abnormal.
21. Anteroseptal segment : penurunan pergerakan aktivitas motorik pada bagia
n anteroseptal
22. Ejection fraction (Ef)
→ Fraksi dari darah yang dipompakan keluar dari ventrikel dengan setiap denyut j
antung
23. Thrombus
→ Bekuan darah yang bersifat stasioner di sepanjang dinding pembuluh darah, seri
ng menyebabkan obstruksi vaskuler.
24. Echo
→ Echocardiografi, perekaman posisi dan gerakan dinding jantung atau struktur da
lam jantung melalui gema yang diperoleh dari pancaran gelombang ultrasonic yang
diarahkan lewat dinding thorax.
II. PROBLEM IDENTIFICATION
1. Mr. SB 52 years old man admitted to hospital with the main complaint of
chest pain and shortness of breath
2. 2 months ago patient felt pain on his left chest. Since a month ago, he
often felt fatique and nausea. And 2 weeks ago, he felt very tired and slept in
semi-fowler’s position.
3. Then he visited a doctor, and was given medicine for gastric complaint.
4. Past medical history: hypertension, smoking, family history of CAD (+).
5. Physical examination : Orthopnoe, Ht 160 cm, Bw 80 kg, BP 100/60 mmhg,
HR 124 bpm.
RR 24x/m.PR 124 bpm,regular,unequal. RR 24x/m
Pale, JVP 5+2 mmHg, basal rales (+), wheezing (+), liver palpable 3 fingers belo
w the arcus costae, and minimal ankle edema.
6. Laboratory results :
Hemoglobin : 14 g/dl, wbc: 6000./mm3, diff count : 0/2/10/60/22/6, ESR 20/mm3,
Platelete : 200000/ m3.
Total cholesterol 297 mg%, triglyceride 240 mg%.
Blood glucose 265 mg%, glucose urine (++). Sediment : normal findings.
SGOT 52 U/L, SGPT 43 U/L, total bilirubin 2,1 mg/dl.
CK NAC 190 U/L, CK MB 25 U/L, Troponin 0,1 ng/ml.
7. Additional examination : Chest X- ray : CTR > 50 %, signs of cephalizati
on. ECG : Sinus rhytm, left axis 124 x/m, QS pattern in V1-4 with ST elevatio
n, LV strain. Echo : Anteroseptal segment hypokinetic < normal value: , normal
general wall motion >,normal valves, ejection fraction 35 % < normal value > 45%
>, and thrombus attached to LV apex
III. PROBLEM ANALYSIS
1. What is the anatomy and physiology of heart anda corronary?
2. How is the mechanisme of chest pain?
3. What is the causes of chest pain?
4. What is the causes of shortness of breath?
5. How is the mechanisme of shortness of breath?
6. How is the correlation chest pain and shortness of breath?
7. What is the cause of fatigue and nausea?
8. Is there any correlation of fatigue and nausea with pain on his left che
st?
9. Why the fatigue become worse since 2 weeks ago?
10. Why he slept in semi fowler position?
11. Why the doctor gave him medicines for gastric?
12. What is the correlation between gastric compailnt with sign anf symptoms
?
13. How is the correlation between past medical history with sign and sympto
ms?
14. What is the pathogenesis of CAD?
15. What is the patopysiology of CAD?
16. What are the risk factor for CAD? (include family hisrtory)
17. Is there any correlation between the risk factor with CAD?
18. How is the interpretation of physical examinations?
19. How is the pathophysiology of physical examinations?
20. How is the interpretation of laboratory examinations?
21. How is the pathophysiology laboratoryexaminations?
22. How is the interpretation of additional examinations?
23. How is the pathophysiology additional examinations?
24. How to diagnose?
25. Dd?
26. WD?
27. Management?
28. Prognosis?
29. Complication?
30. Competency?
IV. HYPOTHESIS
• Mr. SB, 52 years old suffered from congestive heart failure (CHF) due to
coronary artery disease (CAD)
V. LEARNING ISSUES
- anatomy and physiology of heart and coronary
- CAD
- CHF
- physical, lab, additional examination
- risk factor ( heart failure) / CAD
VI. SYNTHESIS
a. Anatomy and physiology CVS
Jantung merupakan organ muskular berongga yang terletak dalam rongga med
iastinum rongga dada, yaitu antara paru. Jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu pe
ricardium, miokardium dan endocardium. Perikardium ini ada 2, yaitu perikardium
fibrosum dan perikardium serosum. Pericardium serosum mempunyai lamina parietali
s dan lamina viseralis(yang melekat langsung pada jantung). Diantara kedua lamin
a ini terdapat ruang yang berisi sedikit cairan pelumas yang gunanya untuk mengu
rangi gesekan akibat gerakan jantung saat pemompaan.
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu atrium kiri dan kanan, ventrikel kir
i dan kanan.
Antara atrium kiri dengan ventrikel kiri terdapat katup bicuspid. Dan antara atr
ium kanan dengan ventrikel kanan terdapat katup tricuspid. Ada 2 katup lagi yang
terdapat pada jantung yaitu katup aorta yang terletak antara ventrikel kiri den
gan aorta dan katup pulmonal yang terletak antara ventrikel kanan dengan a. Pulm
onal.
Sistem Konduksi Jantung
- Nodus Sinuatrial
- Nodus atrioventrikularis
- Berkas Hiss
- Serabut Purkinje
Impuls jantung biasanya berasal dari SA node. Nodus ini disebut sebagai “pemacu
alami” jantung. SA node kerjanya tidak dipengaruhi sistem saraf tetapi ia mengha
silkan rangsang sendiri.
Sirkulasi Sistemik
Sirkulasi sistemik dapat dibagi menjadi lima kategori berdasarkan anatom
i dan fungsinya: 1) arteria 2) arteriola 3) kapiler 4) venula dan 5) vena.
Sirkulasi Koronaria
Jantung menerima darah kaya oksigen melalui dua pembuluh darah utama: ar
teri koronaria kanan dn arteri koronaria kiri. Kedua arteri keluar dari akar aor
ta masuk ke miokardium melalui cabang-cabang intermiokardium yang kecil-kecil.
- Arteri koronaria kanan
Arteri koronaria kanan berjalan sepanjang sulkus koronarius yang merupak
an lekukan antara atrium dan ventrikel, serta terus ke bawah sisi poterior septa
l. Arteri koronarian kanan mendarahi ventrikel kanan, nodus AV, bagian dari sept
al, dan dinding posterior serta inferior ventrikel kiri.
- Arteri koronaria kiri
Arteri koronaria kiri terirdiri dari dua cabang: desencedens anterior ki
ri(LAD) dan sirkumfleksa (CFX).
Secara ringkas:
e. Nausea
- Definisi
Suatu sensai tidak nyaman yang secara samar dialihkan ke epigastrium dan abmdome
n serta seiring memuncak dengan muntah-muntah.
- Penyebab
• Hepatomegali
• Kongesti usus
• Kompresi esophagus dan disfagia
• Penurunan perfusi oksigen pada GI tract
- Patofisiologi
o Dampak merokok:
- Meningkatkan kadar kolesterol serum, trigliserid, dan kolesterol LDL.
- Menurunkan kadar kolesterol HDL
- Disfungsi endotel, inflamasi, dan modifikasi lipid
- Nitric oxide : relaksasi endotelial
Merokok cenderung menurunkan curah jantung, meningkatkan denyut jantung, dan men
ingkatkan resistensi vaskular sistemik dan pulmonal. Nikotin mempengaruhi sistem
saraf simpatis sehingga dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
ATEROSKLEROSIS
- Aterogenesis:
2. Status gizi
Tinggi Badan : 160cm
Berat Badan : 80 kg
BMI : 80/1,6² = 31,25
Interpretasi : obesitas
3. Blood Presure
Normal : 110-140/70-85 mmHg
Pada pasien : 100/60
Interpretasi : Hipotensi
Kegagalan Kompensasi jantung
4. Heart Rate dan Pulse Rate
Normal : 60-100bpm
Pada pasien : 124 bpm
Interpretasi : Takikardi
5. Pale : kurangnya suplai darah ke jaringan perifer
Gangguan pd arteri koroner( penyempitan/penciutan)
Tejadi ketidak seimbangan pasokan darah & kebutuhan jaringan
Pasokan arteri tidak mancukupi kebutu
han
Hipoksia jaringan ( jar. Kkurangan oksigen) + pningkatan aktv. ( k
butuhan O2>>)
Oksigen pada area perifer menurun (hipoksia
perifer)
pucat
6. JVP (Jugularis Vein Presure)
Normal :
Pada Pasien : JVP (5+6)
Interpretasi : Peningkatan Tekanan
Menunjukkan adanya kongesti pada gagal jantung (kanan). Edema pada vena ju
gularis diakibatkan karena peningkatan tekanan pada atrium kanan.
Mekanisme peningkatan JVP:
Akibat dari gagal jantung kiri tekanan vaskuler paru meningkat darah dari ve
ntrikel kanan sulit masuk ke paru peningkatan kontraktilitas ventrikel kanan (
agar darah bisa masuk ke dalam paru) peningkatan tekanan pada vena sistemik
peningkatan tekanan vena cava superior peningkatan JVP
10. Hemoglobin
Normalnya:
- laki-laki: 14-16 g/dl
- perempuan: 12-14 g/dl
pada pasien: 14 g/dl
intepretasi : normal
11. WBC
Untuk menilai berbagai penyakit(khususnya infeksi)
Normalnya : 4000-10.000/ mm
Pada pasien : 6000/ mm
Interpretasi : normal
12. diff. Count
Normalnya: basofil (0-1), eosinofil (0-5), netrofil batang (0-3),netrofil segmen
(40-60) , limfosit (20-45), monosit (2-6
Pada pasien : 0/2/10/60/22/6
Interpretasi : normal
13. ESR (Laju Endap Darah)
Normalnya:
- Laki-laki : <10mm
- Perempuan: <20mm
Pada Pasien : 20mm
Interpretasi normal
14. Platelet
Normalnya: 150.000-400.000
Pada pasien: 200.000
Interpretasi: normal
Cardiothoracic Ratio =
- Sign of chepalization, hal ini kemungkinan terjadinya pembesaran dari ja
ntung
2. ECG
- Sinus Rhythm dan 124 x/m memiliki makna telah terjadi sinus takikardia.
Hal ini berarti bahwa atrium dan ventrikel berkontraksi dengan frekuensi > 100 x
/m secara bersamaan dan teratur. Irama sinus ditandai dengan adanya gelombang P
dan interval PR yg normal.
- Left axis menyatakan aksis jantung. Pada keadaan ini terjadi deviasi aks
is kiri ( > 30o).
Dalam kisaran normal (-30o sampai +110o), deviasi aksis kiri yang berkisar antar
a +30o sampai -30o mewakili posisi jantung normal horizontal pada morfologi unip
olar.
- Pola QS pada sadapan V1-4 mengindikasikan bahwa mungkin telah terjadi:
• Infark anteroseptal
• Left ventricular hypertrophy (LVH)
• Left Bundle Branch Block (LBBB)
• Right ventricular hypertrophy (RVH)
• Emifisema
- Elevasi ST (pd sadapan V1-4) memberi tanda bahwa mungkin telah terjadi:
• Infark jantung anterior
• Tepatnya infark jantung akut dengan tipe transmural
• Angina pektoris
• Aneurisma ventrikel
- LV strain memiliki arti bahwa telah terjadi hipertrofi ventrikel kiri
3. Echo
- Septal apex hypokinetik menunjukkan septum antara ventrikel kiri dan kan
an pada bagian apex tidak bergerak ketika kontraksi ventrikel.
- Normal valves berarti tidak ada kelainan pada vulva.
- Ejection fraction 35 % menunjukkan angka normal atau midly reduced LV sy
stolic function.
- Thrombus attached to LV apex menunjukkan ada thrombus atau bekuan darah
pada apex di ventrikel kiri. aterosklerosis koroner.
j. Diagnosis banding
Infark miokard akut Stenosis mitral CHF kardiomiopati hipertrofik
nyeri dada nyeri dada
Nyeri dada nyeri dada
Nausea Dispnea, orthopnoe Orthopnoe dispnea
Takikardia takikardia Takikardi
Pucat Pucat
sinkop
terdapat bising mid diastolik yang bersifat kasar Wheezing
bising ejeksi sistolik yang berubah-ubah
Tekanan darah rendah Tekanan darah tinggi
distensi vena jugularis peningkatan tekanan vena jugularis Peningka
tan tekanan vena jugularis
pemeriksaan radiologi ditemukan adanya bendungan paru (gagal jantung) / kardiome
gali Pada foto toraks : terdapat pembesaran atrium kiri, pelebaran arteri pul
monal, aorta yang relatif kecil, pembesaran ventrikel kanan foto polos thora
x : CTR >50% cardiomegaly, signs of cephalization Foto thorax : kardiomega
li
pada EKG: terdapat elevasi segmen ST diikuti dengan inversi gelombang T, kemudia
n muncul peningkatan gelombang Q minimal di 2 sadapan.
pada EKG : gambaran P mitral berupa takik gelombang P dengan gambaran QR
S yang masih normal, aksis frontal bergeser ke kanan. ECG :Sinus rhytm, le
ft axis deviation, HR 124 x/m, QS pattern in V 1-4 wth ST elevation, LV strain.
pada EKG: hipertrofi ventrikel kiri, kelainan gelombang T dan ST nonspes
ifik, pembesaran atrium kiri
k. Penegakan Diagnosis
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan Penunjang Lainnya
a. Anamnesis
Sistematika pengambilan anamnesis yang baik harus mencakup keluhan utama dan tam
bahan,riwayat penyakit terdahulu serta hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit y
ang diderita, seperti faktor resiko, faktor pencetus, faktor penyulit, riwayat l
ingkungan, keluarga dan sosial ekonomi.
1. Keluhan utama dan tambahan
o Nyeri dada
• Lokasi (sub sternal, epigastrik, dada kiri)
• Penyebaran (leher, medial lengan kiri, rahang)
• Kualitas nyeri (tertekan, rasa terbakar)
• Disertai keluhan otonom (keringat, gelisah, cemas)
• Sejak kapan (kronologis) lamanya nyeri (infark >30 mnt /non-infark < 30
mnt)
• Faktor yang menimbulkan dan menghilangkan nyeri (stress, aktivitas fisik
, dingin, istirahat, obat bawah lidah)
o Dispnea(kesulitan bernapas)
• Kapan mulainya
o Waktu serangan (PND)
o Riwayat serangan (kronis/akut)
• Faktor pencetus (marah, aktivitas)
• Faktor yang meringankan keluhan (istirahat, duduk)
• Posisi saat dyspnea (orthopnea)
• Dyspnoe nokturnal paroksismal(terjadi saat waktu tidur)
• Bunyi nafas tambahan (wheezing) & batuk
o Batuk kering
o Batuk produktif (edema paru)
o Batuk berdarah (kapiler pecah)
o Edema
• Bengkak air , lokasi ?
o Fatigue, lelah.
o Anorexia, nausea, muntah.
b. Pemeriksaan Fisik
1. Status gizi obesitas +/-
2. Vital signs:
o Kesadaran
o Heart Rate
o Pulse Rate, Irama, isi.
o Respiratory Rate
3. Conjuctiva pucat
4. JVP
5. Hepatomegali
6. Cardiomegaly
7. Edema
c. Pemeriksaan penunjang
- EKG
- Echocardiography
- CT Scan
- Chest X-ray
- MRI
- Pemeriksaan Laboratorium
l. Diagnosis Kerja
Congestive Heart Failure
Ditegakkan dari 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor pad
a saat yang bersamaan.
Kriteria Framingham
Kriteria mayor:
• Dispnea nokturnal paroksismal/ ortopnea
• Peningkatan vena jugularis
• Ronki basah tidak nyaring
• Kardiomegali
• Edema paru akut
• Irama derap S3
• Peningkatan tekanan vena > 16 cm H2O
• Refluks hepatojugular
Kriteria minor :
• Edema pergelangan kaki
• Batuk di malam hari
• Dyspneu d’ effort
• Hepatomegali
• Efusi pleura
• Kapasitas vital berkurang menjadi 1/3 maksimum
• Takikardia (120x/ menit)
- Definisi CHF
• Suatu keadaan patofisiologis adanya kelainan fungsi jantung bera
kibat jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaring
an dan/atau kemampuannya hanya kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventr
ikel kiri. (Braunwald)
• Suatu sindrom klinis yang rumit yang ditandai dengan adanya abnormalita
s fungsi ventrikel kiri dan kelainan regulasi neurohormonal, disertai dengan int
oleransi kemampuan kerja fisis (effort intolerance), retensi cairan, dan memende
knya umur hidup (reduced longevity). (Packer)
• Jantung tidak lagi mampu memompakan darah yang cukup unuk memenuhi kebut
uhan metabolik tubuh pada tekanan pengisian yang normal, padahal aliran balik ve
na (venous return) ke jantung dalam keadaan normal. (Sonnenblik)
- Epidemiologi CHF
- Pada laki-laki 5,1% dan perempuan 4,7%
- di Eropa dan Amerika disfungsi miokard paling sering terjadi akibat peny
akit jantung koroner akibat infark miokard, yang merupakan penyebab paling serin
g pada usia kurang dari 75tahun, disusul hipertensi dan diabetes.
- di Indonesia, belum ada data yang pasti, sementra data di rumah sakit Pa
lembang menunjukkan hipertensi sebagai penyebab terbanyak, disusul penyakit jant
ung koroner dan katup
- Patogenesis
Daftar Pustaka
Braunwald E. Heart Failure and Cor Pulmonal. In: Kasper DL, Braunwald E, Fauchi
AS et.al, eds. Harrison’s principles of internal medicine 16 ed. 2003: 1367-77.
Chodilawati, R., ghanie, A. Pola etiologi gagal jantung di RSMH Palembang. Kopap
di Menado 2003.
Francis, GS, Gassler, JP, Sonnenblick, EH, Pathophysiology and diagnosis of hear
t failure. In The Heart, Fuster V, Alexander, RW., O’Rouke, AR. 10th edition. Vo
lume 1. Mc Graw Hill. p.655.
Guyton,Arthur, John E.Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Pene
rbit Buku Kedokteran EGC
Remme, W.J., Wedberg, K. Guidelines for the diagnosis and treatment of chronic h
eart failure: Task force for the diagnosis and treatment of chronic heart failur
e. European Heart Journal. 2001. Volume 22. number 17. p.1527-55.
Riliantono, Lily Ismudiati,dkk.1998. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: FKUI
S. Snell, Richard. 2006.Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. ed : Hartanto
, Huriawati, dkk. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wilson dan Price.Patofiologi. Jakarta: EGC. Volume 1. Edisi 6.