Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Mengawali setiap ucapan adalah merupakan suatu kewajiban setiap insan manakala
memulai dengan ucapan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Dengan judul " Alat-Alat Evaluasi Pendidikan".

Ucapan terima kasih yang tulus kami sampaikan pula kepada Ibu Dosen Pengampu
mata kuliah Evaluasi Pendidikan atas dorongannya untuk mengkaji judul tersebut guna
dijadikan sebagai salah satu bahan diskusi pada perkuliahan yang kami jalani.

Selanjutnya kami menyadari bahwa dengan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh
kami sehingga kami mengharapkan saran guna lebih memperbaiki pekerjaan kami pada
masa mendatang.

Akhirnya semoga tulisan ini dapat bermanfaat kepada kita semua.


Billahi Taufiq Walhidayah.
Kendari, 15 Januari 2018
Penulis
Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar terencana yang digunakan sebagai tolak ukur
kemajuan suatu bangsa. Mutu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
siswa,pendidik,lingkungan sekolah,kualitas pengajar,kurikulum dan sebagainya.Sistem
pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik hanya dengan
menerapkan sistem evaluasi yang baik pula. Selanjutnya,sistem pembelajaran yang baik juga
memacu guru menciptakan strategi belajar yang bermutu dan bermanfaat bagi siswa.
Pengajaran tentunya bukan untuk kepentingan pribadi guru namun semua itu dilakukan demi
terciptanya mutu dan kualitas pendidikan yang harmonis,kondusif dan berdaya. Dalam usaha
mencapai misi itu apakah sudah sesuai dengan tujuan pendidikan? Sejauh manakah upaya
yang dilakukan? Serta apakah siswa mencapai kemajuan atau kemunduran? Tentunya hal
itulah yang menjadi problema kita bersama.

Yang dievaluasi dalam proses belajar mengajar sebenarnya bukan hanya siswa, tetapi
juga sistem pengajarannya. Karena itu dalam proses belajar mengajar terdiri dari rangkaian
test yang dimulai dari test awal untuk mengetahui mutu atau isi pelajaran apa yang sudah
diketahui oleh siswa dan apa yang belum, terhadap rencana pelajaran yang akan diajarkan.
Test awal untuk mengukur kemampuan siswa berdasarkan kemampuan siswa dalam
kelompok kemampuan yang kurang, sedang, dan pandai.

Sehubungan dengan itu tentunya guru bukan hanya dituntut melakukan pengajaran
dengan baik namun juga mesti mampu melakukan evaluasi pembelajaran yang baik. Kegiatan
evaluasi sebagai bagian dari pembelajaran yang perlu dioptimalkan. Penilaian tersebut
meliputi penilaian terhadap input,output dan proses pembelajaran.

Pada makalah “alat-alat evaluasi pendidikan” ini kami lebih menfokuskan pada alat-
alat evaluasi yang berbentuk tes (baik formatif,sumatif,diagnostik,seleksi,dan
penempatan),dan bentuk tes tertulis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari jenis-jenis tes yang digunakan pada evaluasi pendidikan?
2. Apa sajakah bentuk tes tertulis pada alat evaluasi pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari jenis-jenis tes yang digunakan pada evaluasi
pendidikan.
2. Untuk mengetahui bentuk tes tertulis pada alat evaluasi pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Tes dalam Ranah Pendidikan

Evaluasi pengajaran adalah penilaian atau penaksiran terhadap pertumbuhan dan


kemajuan peserta didik ke arah tujuan – tujuan yang telah di tetapkan dalam hukum.

Pada dasarnya alat evaluasi dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu tes dan non tes.
Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil pelajaran yang telah diberikan
guru kepada perserta didiknya, dalam jangka waktu tertentu.

Tes merupakan alat ukur yang standar dan obyektif sehingga dapat digunakan secara
meluas untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu.
Dapat dipastikan akan mampu memberikan informasi yang tepat dan obyektif tentang obyek
yang hendak diukur baik berupa psikis maupun tingkah lakunya , sekaligus dapat
membandingkan antara seseorang dengan orang lain.

Standart Test adalah tes yang telah mengalami proses standarisasi, yakni proses
validitas dan reliabilitas, sehingga tes tersebut benar – benar valid dan terpercaya untuk suatu
tujuan dan bagi kelompok tertentu. Contohnya tes CPNS,yang biasa dibuat oleh para ahli
psikologi/ intansi pemerintah. Sedangkan tes buatan guru sendiri adalah suatu tes yang
disusun oleh guru sendiri untuk mengevaluasi keberhasilan proses belajar mengajar.

Tes menurut tujuannya: Tes kecepatan ( Power Test), tes kemampuan ( power test ), tes hasil
belajar ( achievment test ), tes diagnostoik ( diagnostik test), tes kemauan belajar ( gains/
achievement), tes formatif, tes sumatif.
Dengan mempertimbangkan kriteria- kriteria dapat dihasilkan alat tes ( soal-soal ) yang
berkualitas memenuhi syarat- syarat diantaranya:
– Shahih ( valid) yaitu mengukur yang harus diukur, sesuai dengan tujuan.
– Relevan yaitu diuji sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
– Spesifik, soal hanya dapat dijawab oleh peserta didik.
– Representif, soal mewakili materi ajar secara keseluruhan.

Berikut penjelasan dari jenis-jenis tes berdasarkan fungsi disekolah:


a) Tes Formatif
Tes formatif adalah tes yang berfungsi untuk memonitor kemajuan belajar siswa
selama/setelah proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan unit
pembelajaran. Tes formatif mempunyai manfaat penting tidak hanya bagi sekolah tetapi juga
bagi guru dan siswa itu sendiri, misalnya untuk: (a) mengetahui apakah mereka sudah
menguasai materi dalam tiap unit pembelajaran; (b) merupakan penguatan (reinforcement)
bagi siswa itu sendiri terhadap materi pelajaran yang telah dibelajarkan kepada mereka; (c)
tes formatif juga memungkinkan siswa mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya
dengan mengetahui bagian dari bahan yang mana yang belum dikuasai.
b) Tes Summatif
Tes summatif di sekolah-sekolah biasanya berbentuk ulangan tengah semester (UTS),
ulangan akhir semester (UAS). Tes summatif berfungsi untuk mengetahui sejauh mana
penguasaan atau pencapaian siswa dalam bidang-bidang atau mata pelajaran tertentu.

c) Tes Diagnostik
Tes diagnostik adalah untuk mengetahui kelemahan siswa sehingga dengan hal tersebut diberi
perlakuan yang tepat. Fungsi tes diagnostik adalah untuk menemukan/mencari penyebab
kesulitan belajar yang dialami siswa, apakah karena faktor intelektual, emosi, fisik dan atau
faktor-faktor lainnya yang mengganggu kegiatan belajar, sehingga dapat diberikan solusi
untuk memperbaiki kesulitan belajar tersebut.

d) Tes Seleksi
Tes seleksi digunakan untuk memilih atau menyeleksi siswa yang terbaik dari semua peserta
tes, materinya berupa materi prasyarat untuk mengikuti program pendidikan yang akandiikuti
calon siswa. Tes seleksi dapat dilakukan secara lisan,secara tertulis dengan tes perbuatan,dan
dapat juga ketiganya dikombinasikan secara serempak.
e) Tes Penempatan
Tes penempatan adalah tes yang berfungsi untuk membantu penentuaan jurusan yang akan
dimasuki siswa, atau dapat juga digunakan untuk menentukan pada kelompok mana yang
paling baik ditempati atau dimasuki seorang siswa dalam proses belajar mengajar.

Beberapa perbedaan tes diagnostik,tes formatif,dan tes formatif:


1. Tes diagnostik
 Mengelompokkan siswa berdasarkan kesulitan belajarnya
 Dilakukan pada saat penyaringan calon siswa dan pembagian kelas
 Yang dinilai adalah kognitif,afektif dan psikomorik
 Tes ini dibuat oleh guru dan telah distandarisasi
2. Tes Formatif
 Sebagai umpan balik bagi guru,siswa dan program pembelajaran
 Dilakukan selama pelajaran berlangsung untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran
 Menitikberatkan penilaian kognitif
 Mengukur tujuan instruksional khusus
3. Tes Sumatif
 Mengukur posisi kemampuan siswa dengan siswa lainnya
 Dilakukan pada akhir caturwulan,akhir semester,atau akhir tahun pelajaran
 Peninjauan dari tingkah laku kognitif namun adakalanya tingkah laku
psikomotorik dan afektif juga diperhatikan
 Mengukur tujuan instruksional umum
B. Bentuk Tes Tertulis
Tes tertulis secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a) Tes essay.
Tes essay adalah tes yang berbentuk pertanyaan tertulis, yang jawabannya merupakan
kerangka (essay) atau kalimat yang panjang-panjang. Panjang pendeknya batas essay
adalah relatif, sesuai kemampuan siswa menjawab tes.
Adapun cara menyusun soal-soal essay, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menyusun soal-soal tes essay adalah:
1. Pertanyaan mengukur secara jelas hasil belajr yang ahrus dikuasai peserta didik.
2. Menggunakan bahan-bahan atau himpunan bahan-bahan dalam menyusun soal
essay tersebut.
3. Diawali dengan kata-kata jelaskan, uraikan, sebutkan, bedakan, dan sebagainya.
4. Rumuskan soal secara jelas, sehingga tidak menimbulkan arti ganda bagi peserta
didik.
5. Sesuaikan panjang pendeknya dan kompleksitas jawaban dengan tingkat
kematangan peserta didik.
6. Tuliskan seperangkat petunjuk umum bagi tes tersebut.

Cara menilai soal-soal essay seorang guru hendaknya berpedoman pada aturan-aturan:
1. Jawaban terhadap tes essay hendaknya dinilai sesuai dengan hasil belajar yang
diukur.
2. Buatlah kunci jawaban sebagai penuntun dalam menskor.
3. Penskoran hendaknya dilakukan dengan metode perbandingan dengan penggunaan
kriteria yang sudah ditentukan sebagai penuntun.
4. Evaluasilah semua jawaban peserta didik soal demi soal, bukan peserta didik demi
peserta didik.
5. Nilailah jawaban atas suatu pertanyaan essay tanpa mengetahui identitas peserta
didik yang menjawabnya

b) Tes objektif.
Tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes tersebut dapat dinilai
secara objektif, dinilai oleh siapapun akan menghasilkan nilai yang sama. Tes objektif
jawabannya ringkas dan pendek-pendek.

Bentuk-bentuk tes objektif adalah:


1. Completion type tes.
2. Completion test (tes melengkapi).
3. Fill-in (mengisi titik-titik dalam kalimat yang dikosongkan).
4. Selection type test.
5. True-false (benar salah).
6. Multiple choice (pilihan berganda).
7. Matching (menjodohkan)

Cara menyusun soal tes objektif:


1. Untuk completion atau fill-in:
a) Bahasa hendaknya jelas, kalimat mudah dipahami.
b) Yang harus diisi hendaknya beberapa hal.
c) Jawaban merupakan kalimat singkat.
d) Jumlah soal dibatasi
2. Untuk true-false (benar salah):
a) Hindarkan soal yang dapat dinilai benar dan salah secara meragukan.
b) Soal tidak boleh mengandung kata-kata yang terlalu menunjukkan jawabannya.
c) Hindarkan pernyataan yang negatif, yang mengandung kata tidak atau bukan.
d) Hindarkan kalimat yang terlalu panjang.
3. Untuk mutiple choice:
a) Statemen harus jelas merumuskan suatu masalah.
b) Bak statemen maupun option tidak merupakan suatu kalimat yang terlalu panjang.
c) Option hendaknya homogeny.
d) Masukkan sebagian besar kata-kata dalam bagian pokok pertanyaan.
e) Nyatakan pokok pertanyaan sedapat mungkin dalam bentuk yang positif.
4. Untuk matching:
a) Jumlah soal tidak terlalu banyak, tingkat kesukarannya disesuaikan tingkat kematangan
peserta didik.
b) Sangat baik untuk mengevaluasi hal-hal yang faktural.
c) Keseluruhan soal sebaiknya homogeny.
d) Jumlah respon harus sedikitnya satu lebih banyak dari jumlah premisnya.

Cara menskor tes objektif:


1. Bentuk isian (fill-in) dan melengkapi (completion). Skor maksimum setiap bentuk fill-in
sama dengan jumlah isian yang ada pada tes tersebut.
 skor akhir = jumlah isian yang dijawab betul
2. Bentuk true-false (benar salah). Untuk setiap item tes bentuk benar salah skor maksimum
adalah Rumus untuk menskor tes benar salah adalah
 skor akhir = jumlah item yang dijawab betul - jumlah item yang dijawab salah
3. Bentuk pilihan ganda (multiple choice). Rumus untuk menskornya adalah
 skor akhir = jumlah item yang dijawab betul – {jumlah item yang dijawab salah/
(jumlah option-1)}
4. Bentuk matching (menjodohkan). Rumus untuk menskor adalah
 skor akhir = jumlah item yang dijawab benar
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi pengajaran adalah penilaian atau penaksiran terhadap pertumbuhan dan


kemajuan peserta didik ke arah tujuan – tujuan yang telah di tetapkan dalam hukum
pembelajaran.Alat-alat evaluasi pendidikan yang berbentuk tes dibedakan menjadi beberapa
macam yaitu tes formatif,sumatif,diagnostik,seleksi dan penempatan. Tes diagnostik
diperuntukkan untuk prasyarat atau pembagian kelas,tes formatif dan sumatif digunakan
untuk penilaian nilai kognitif,tes seleksi dan penempatan umumnya digunakan untuk
menyeleksi siswa terbaik atau penentuan jurusan.

Tes tertulis secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu tes essay dan tes objektif. Tes
essay adalah tes yang berbentuk pertanyaan tertulis, yang jawabannya merupakan kerangka
(essay) atau kalimat yang panjang sedangkan tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian
rupa sehingga hasil tes tersebut dapat dinilai secara objektif, dinilai oleh siapapun akan
menghasilkan nilai yang sama.

Yang dievaluasi dalam proses belajar mengajar sebenarnya bukan hanya siswa, tetapi
juga sistem pengajarannya. Karena itu dalam proses belajar mengajar terdiri dari rangkaian
test yang dimulai dari test awal, pada saat pelajaran, dan pada akhir pelajaran.

B. Saran

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap
berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang
sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan dimasa akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA

http://dien84.wordpress.com/2009/12/31/perencanaan-dan-evaluasi-pengajaran

http://anshar-mtk.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-objek-subjek-dan-alat-alat.html

http://amrhy.blogspot.co.id/2014/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai