Alhamdulillah Rabbil’alamin, syukur tiada henti karena Allah SWT memberi rahmat
yang berlimpah dalam hidup Ihsan sampai detik ini.
Alhamdulillah ihsan dilahirkan oleh mama yang luar biasa, yang menyayangi ihsan,
yang tidak pernah letih mengurus ihsan, menasihati ihsan walaupun ihsan terkadang
bahkan mungkin sering kurang menerima nasihat-nasihat tersebut dengan bijak
sehingga membuat mama dan papa sedih, kecewa bahkan sakit hati.
Papa, menjadi sosok yang luar biasa pula untuk ihsan dalam menimba ilmu agama.
Papa menjadi papa yang bertanggung jawab kepada anak-anaknya dan ihsan selalu
merepotkan papa untuk meminta ditemani kemanapun ingin pergi.
Mama dan papa, Insya Allah 21 januari 2016 ihsan memohon do’a dan restu dari
mama dan papa agar meridhoi pilihan ihsan dan rumah tangga kami. Agar kami
dapat memiliki rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warrahmah. Semoga ihsan
menjadi suami yang baik yang menjadi pendamping hidup citra dan memiliki anak
yang sholeh dan sholehah serta pernikahan kami ini sekali seumur hidup dan hanya
maut yang memisahkan kami. Amin ya rabbal alamain. Karena ridhoorangtua adalah
ridho Allah SWT.
Ihsan tak lupa mengucapkan terima kasih banyak untuk mama dan papa atas jerih
payah dalam mendidik dan mengasuh ihsan, memberikan waktunya untuk ihsan, dan
menyayangi ihsan yang tidak bisa ihsan sebutkan satu persatu baik itu berupa moril
maupun materil.
Mohon maaf kalau sampai kapanpun kasih saying yang mama dan papa berikan
belum bisa saya balas, karena tidak akan pernah sebanding. Yang bisa ihsan lakukan
adalah selalu mendoakan mama dan papa agar selalu dalam lindangan Allah SWT
dan semoga ihsan bisa menjadi anak sholeh terbaik untuk maka papa agar kelak kita
dapat berkumpul di surga Allah yang sangat Indah. Amin ya rabbal alamin.
Terima kasih pula atas bekal yang mama dan papa berikan selama ini, semoga dapat
bermanfaat untuk Ihsan dalam membina rumah tangga sesuai syariat Islam.
Sampai kapanpun ihsan selalu saying mama dan papa dan insya allah selalu berbuat
baik sama mama papa.
Sekali lagi terima kasih banyak dan mohon maaf atas semua kesalahan ihsan.
BUNDA… AYAH…
BUNDA… AYAH…
BUNDA… AYAH…
TIDAK TERASA RASANYA BARU KEMARIN ADINDA MASIH BAYI MERAH, BAYI
MUNGIL YANG LUCU, BAYI MUNGIL YANG INGIN SELALU DISUSUI, INGIN
SELALU DIBELAI, DIPELUK, DICIUM, DIGENDONG, DISAYANG, DENGAN
TAGISAN MANJA… HINGGA BERANJAK REMAJA DENGAN SEMUA KENAKALAN,
TINGKAH LAKU YANG MENJENGKELKAN, DAN SEMUA KEPERLUAN ADINDA
HINGGA DEWASA SAMPAI SAAT INI.
9 BULAN… ADALAH WAKTU YANG TIDAK SEBENTAR UNTUK BUNDA DAN AYAH
MENANTI KEHADIRAN ADINDA KE DUNIA INI, DENGAN PENUH HARAP DAN
CEMAS MENANTI KEHADIRAN BUAH HATI BUNDA DAN AYAH.
DISAAT ADINDA DALAM KEADAAN SAKIT LEMAH TAK BERDAYA BUNDA DAN
AYAH SELALU ADA SAAT DIBUTUHKAN, MEMBERIKAN KASIH SAYANG,
MENJAGA SIANG DAN MALAM SEHINGGA ADINDA KEMBALI SEHAT. BAHKAN
DISAAT ADINDA TERTIDUR LELAP BUNDA DAN AYAH SELALU MENJAGA
TIDAK MERASAKAN LELAH, MENGANTUK BAHKAN SAMPAI SEEKOR
NYAMUKPUN BUNDA DAN AYAH TIDAK MEMBIARKAN HINGGAP DI BADAN
ADINDA.
BUNDA… AYAH…
ADINDA SELALU BERDOA YANG TERBAIK UNTUK BUNDA DAN AYAH DAN
MEMOHON KEPADA ALLAH SWT UNTUK MEMBERIKAN KEBAHAGIAAN DAN
MENAMBAHKAN KASIH SAYANG-NYA SEBAGAIMANA BUNDA DAN AYAH
BERIKAN UNTUK ADINDA.