Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA NILAI KEEKONOMIAN KUALITAS BATUBARA


DI PT. BUKIT ENERGY SERVIS TERPADU SITE
TANJUNG ENIM 3 x 10 MW

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Permohonan


Tugas Akhir pada Semester VI

Oleh :

PUTRI YUNITA 1504012

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
TAHUN 2018
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL

Pelaksana / Penyusun
1. Nama : Putri Yunita
NPM : 1504012
Jurusan : Teknik Pertambangan
Program Studi : Teknik Pertambangan Batubara
Perguruan Tinggi : Politeknik Akamigas Palembang
2. Tempat Pelaksanaan : PT. Bukit Energy Servis Terpadu site Tanjung
Enim PLTU 3 x 10 MW
3. Waktu Pelaksanaan : 01 Maret s.d 30 April 2018

Palembang, Februari 2018


Mengetahui, Hormat Saya
Pembimbing Proposal

Edwin Harsiga S.T. Putri Yunita

Menyetujui, Mengetahui,
Plt.Wakil Direktur Bidang Akademik Ka. Program Studi

M. Ikbal Azis, S.E.,M.Si. Lina Rianti, S.T., M.T.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menghadapi krisis Batubara nasional pemerintah memberlakukan
Peraturan menteri ESDM Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pengutamaan
Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara untuk kepentingan dalam
negeri ,atau dikenal dengan istilah Domestic Market Obligation (DMO) hal ini
dilakukan untuk menjaga cadangan batubara di Indonesia apabila hal ini tidak
menjadi perhatian pemerintah maka beberapa tahun kedepan Inonesia akan mnjadi
importir batubara nomor satu. Adanya kebijakan ini menjadikan pasokan batubara
di indonesia cukup melimpah untuk kebutuhan berbagai macam industri maupun
sektor energi. Salah satu sektor energi yang memerlukan Batubara dalam jumlah
yang besar yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pemangkit listrik yang
menggunakan energi kinetik dari uap , Uap tersebut dihasilkan dari pemanasan
yang terjadi pada boiler pemanasan dilakukan dengan menggunakan energi
primer misalnya batubara. Batubara digunakan sebagai sumber energi
dikarenakan harganya yang relatif lebih murah dari sumber energi lainya serta
jumlahnya yang melimpah terutama batubara dengan kadar kalori rendah yang
apabila dijual secara langsung memiliki nilai jual yang rendah .
Sekitar 60% dari total sumberdaya batubara merupakan batubara peringkat
rendah (low grade) dengan kadar 3500-4000 kcal/kg Batubara ini umumnya
mudah terbakar pada saat pengangkutan maupun saat di stockpile, Sehingga tidak
mudah menanganinya. Akibatnya batubara low grade ini harus dijual dengan
harga yang sangat rendah. Untuk dapat memanfaatkan potensi batubara low grade
ini secara maksimal maka Batubara low grade ini di gunakan untuk Teknologi
Pembangkit Listrik Tenaga Uap agar lebih ekonomis.
Penggunaan batubara low grade di Pembangkit Listrik Tenaga Uap
diperkirakan akan mempengaruhi dari efisiensi pembangkit selain itu konsumsi
batubara low grade dapat diketahui jumlah konsumsi untuk menghasilkan daya
dalam menghitung nilai keekonomian dari batubara.
PT. Bukit Energy Servis Terpadu site Tanjung Enim 3 x 10 MW adalah
salah satu perusahaan pembangkit listik berkualitas dan disiplin. Oleh karena itu
saya berkomitmen untuk melaksanakan tugas akhir di PT. Bukit Energy Servis
Terpadu site Tanjung Enim 3 x 10 MW dengan maksimal dan penuh tanggung
jawab.

1.2 Batasan Masalah


Dalam penelitian ini penulis hanya menganalisa keefisienan batubara low
grade terhadap biaya pembangkitan serta biaya produksi listrik yang dihasikan di
PT. Bukit Energy Servis Terpadu site Tanjung Enim 3 x 10 MW.
1.3 Tujuan
Tujuan untuk melaksanakan tugas akhir ini yaitu :
a. Menganalisa pengaruh efisiensi penggunakan batubara low grade terhadap PT.
Bukit Energy Servis Terpadu site Tanjung Enim 3 x 10 MW.
b. Menghitung Jumlah daya pembangkitan pada PT. Bukit Energy Servis Terpadu
site Tanjung Enim 3 x 10 MW.
c. .Menghitung Jumalah biaya produksi listrik yang dihasilkan pada PT. Bukit
Energy Servis Terpadu site Tanjung Enim 3 x 10 MW
1.4 Manfaat
Manfaat melaksanakan tugas akhir ini yaitu :
a. Dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai keekonomian Batubara
khususnya pada PLTU.
b. Dapat mengaplikasikan ilmu teori dalam perkuliahan ke lapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang
memanfaatkan uap air untuk menghasilkan energi listrik. PLTU merupakan mesin
konversi energi yang merubah energi primer bahan bakar menjadi energi listrik.
Konversi energi pertama yang berlangsung dalam PLTU adalah konversi energi
primer bahan bakar menjadi energi panas (kalor), hal ini dilakukan dalam ruang
bakar dari ketel uap PLTU. Energi panas ini kemudian dipindahkan ke dalam air
yang ada dalam pipa ketel untuk menghasilkan uap yang dikumpulkan dalam
drum pada ketel. Uap dari drum tersebut kemudian dialirkan ke turbin uap. Dalam
turbin uap, energi uap dikonversikan menjadi energi mekanis penggerak
generator, dan akhirnya energi mekanik dari turbin dikonversikan menjadi energi
listrik oleh generator. (Wahyono dan Teguh, 2015:54) Skema dari Pemangkit
Llistrik Tenaga Uap dapat dilihat pada Gambar 2.1.

(Sumber : Teknik Konversi energy,2008)


Gambar 2.1 Skema pembangkit Listrik Tenaga Uap
2.2 Batubara low Grade

Batubara adalah mineral organik yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa
tumbuhan purba yang mengendap yang selanjutnya berubah bentuk akibat proses
fisika dan kimia yang berlangsung selama jutaan tahun. Oleh karena itu, batubara
termasuk dalam kategori bahan bakar fosil. Proses mengubah tumbuhan menjadi
batubara disebut dengan pembatubaraan (coalification). Batubara terbentuk dari
tumbuhan purba yang berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang
berlangsung selama jutaan tahun. Karena berasal dari material organik yaitu
selulosa, batubara tergolong mineral organik (Sukandarumidi, 1995 ) Jenis serta
kalori dari Batubara itu sendiri dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Jenis Batubara serta Kalorinya


NO Jenis Nyala (menit) Nialai Kalor
(Kal/gr)
1 Antarsit 5-10 7.222-7.778
2 Semi Antrasit 9-10 5.100-7.237
3 Bituminus 10-15 4.444-8.333
4 Sub-Bituminus 10-20 4.444-6.111
5 Lignit 15-20 3.056-4.611
(Sumber : Sukandarrumidi,1995)
Sifat batubara jenis antrasit Berwarna hitam sangat mengkilat, kompak,
nilai kalor sangat tinggi, kandungan karbon sangat tinggi, dan kandungan sulfur
sangat tinggi. Sifat batubara jenis semi antrasit Berwarna hitam mengkilat,
kompak, nilai kalor tinggi, kandungan karbon tinggi, dan kandungan sulfur tinggi.
Sifat batubara jenis bituminous Berwarna hitam mengkilat, kurang kompak, nilai
kalor tinggi, kandungan karbon relatif tinggi, kandungan air sedikit, kandungan
abu sedikit, dan kandungan sulfur sedikit. Sifat batubara jenis lignit Berwarna
hitam, sangat rapuh, nilai kalor rendah, kandungan karbon sedikit, kandungan air
tinggi, kandungan abu tinggi, dan kandungan sulfur juga tinggi ( Noviyani, 2011)
2.3. Efisiensi Pembangkit
Efisiensi Pembangkit merupakan perbandingan daya keluaran generator
yang dihasilkan unit pembangkit, dibandingkan dengan energi dari bahan bakar
batubara. Daya keluaran generator (Generator Gross Power) merupakan beban
pembangkit, yang pada analisa ini dengan menggunakan beban 100 % ECR
(Economical Continous Rating) yaitu 696 MW. Sedangkan energi bahan bakar
dipengaruhi oleh laju aliran massa batubara dan nilai kalor batubara (HHV) hasil
analisa laboratorium. Efisiensi pembangkit ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut :
power gross (kW)
ɳ plant = ḿ𝑏𝑏 𝑥 𝐻𝐻𝑉
𝑥 100%........................................................................(1)
Dimana :
Powergross = Daya Keluaran Generator (watt)
ḿ𝑏𝑏 = laju aliran massa batubara (kg/s)
HH = Nilai Kalor Batubara (kJ/kg)
2.4. Specific Coal Consumption (SCC)
Konsumsi batubara spesifik adalah jumlah batubara yang konsumsi oleh
pembangkit untuk menghasilkan daya 1 kW selama satu jam (kg/kWh). Nilai
konsumsi batubara spesifik sendiri dipengaruhi dengan kualitas batubara dan daya
keluaran generator. Specific coal consumption (SCC) dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut:
ḿ𝑏𝑏 𝑋 3600
SCC = ̇ = generator output (kw) (kg/kWh)......................................................(2)

2.5. Biaya Produksi Listrik (BPL)


Biaya Produksi Listrik adalah biaya bahan bakar yang dibutuhkan untuk
menghasilkan energi listrik sebesar 1 kWh. Yang dipengaruhi oleh konsumsi
batubara spesifik atau Spesific Coal Consumption (SSC) dan harga batubara. BPL
dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :
Harga Batubara
BPL = SCC X (Rupiah/kWh)...........................................(3)
𝑘𝑔
BAB III
METODOLOGI

3.1.Metodologi Penelitian Tugas Akhir


Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :

Masalah :
 Berapa nilai keekonomian batubara low
grade pada PLTU
 Berapa biaya pembangkitan di PLTU
 Berapa biaya Produksi Listrik

Studi literatur

Observasi Lapangan

Pengumpulan Data

DataPrimer Data Sekunder


 Nilai kalor batubara  Data spec boiler
 Laju aliran massa BB  Data nilai kalori BB
 Biaya steam temperatur

Pengolahan Data
 Perhitungan efesiensi penggunaaan batubara berkadar rendah
 Perhitungan Jumlah Daya Pembangkitan
 Perhitungan biaya produksi listrik (BPL)

Pembahasan dan Analisa

Kesimpulan

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian


Ada berbagai cara dalam mengumpulkan informasi serta data dalam
penelitian, Antara lain :
1. Studi literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari informasi serta teori yang
berhubungan dengan effisiensi nilai batubara terhadap PLTU berdasarkan
referensi dari buku, jurnal serta laporan tugas akhir sebelumnya.
2. Observasi lapangan
Observasi lapangan ini dilakukan untuk mengamati kondisi nyata yang ada
di lapangan dan mencari data secara langsung untuk memperoleh data-data yang
diperlukan.
3. Pengumpulan Data
Dalam penelitian tugas akhir ini terdapat dua jenis data yaitu :
a. Data primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan antara lain :
 Mengetahui Nilai kalor bahan bakar di dapat dari hasil analisa di laboratorium
 Data laju aliran massa batubara, data ini di dapat dengan menggunakan alat
ukur aliran (flow metter) yang terpasang pada coal feeder
 temperature primary superheater, temperature secondary superheater dan
temperature reheater steam. Data temperature main steam diambil
menggunakan alat termokopel yang terpasang pada keluaran secondary
superheater. Dan data temperature reheater steam diambil dari alat termokopel
yang terpasang pada keluaran High Pressure Turbine, sebelum menuju
Intermediate Pressure Turbine.
b. Data sekunder
Adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber pustaka dan perusahaan
yang berhubungan dengan tugas akhir ini antara lain :
 Data spesifikasi boiler antara lain yaitu jenis boiler yang digunakan, bahan
bakar, jenis pembakaran, design boiler effisiensi, dan boiler steam condition
 Data nilai kalori Batubara
4. Pengolahan Data
Data-data yang telah di peroleh kemudian di klasifikasikan berdasarkan
jenis data kemudian dilakukan analisis serta perhitungan sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan dari penelitian tugas akhir ini.Analisa dan pengolahan yang di
lakukan,yaitu sebagai berikut :
 Perhitungan efisiensi penggunaaan batubara berkadar rendah
 Perhitungan Jumlah Daya Pembangkitan
 Perhitungan biaya produksi listrik (BPL)
5. Pembahasan dan Analisa
Pembahasan dilakukan apabila telah memperoleh data dari lapangan
pembahasan baru bisa dilakukan.
6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pengolahan data hasil penelitian tugas akhir,
maka dapat di ambil kesimpulan dari hasil penelitian dan selanjutnya memberikan
saran atau rekomendasi terkait permasalahan yang ditemukan dalam penelitian
Tugas Akhir ini.
BAB IV
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

4.1 Tempat pelaksanaan


Nama Perusahaan : PT. Bukit Energy Servis Terpadu site
Tanjung Enim 3 x 10 MW
Alamat Perusahaan : PLTU 3 x 10 MW Banko Barat, Desa
Lingga, Kabupaten Muara Enim
4.2 Waktu pelaksanaan
Sesuai dengan surat permohonan yang diajukan kepada bapak/ibu pimpinan
PT. Bukit Energy Servis Terpadu site Tanjung Enim 3 x 10 MW. Tugas akhir ini
akan dilaksanakan pada tanggal 01 Maret s.d. 30 April 2018 dengan deskripsi
kegaitan.
Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan
Mingguke
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Orientasi lapangan + - - - - - - -
2 Pengambilan data - + + + - - - -
3 Pengolahan data - - - + + + - -
4 Pembuatanlaporan - - - - - - + +
Keterangan :
+ =Dilaksanakan
BAB V
PENUTUP

Kesempatan yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan penelitian


tugas akhir di PT. Bukit Energy Servis Terpadu site Tanjung Enim 3 x 10 MW
akan kami laksanakan dengan maksimal dan penuh tanggung jawab. Demikian
proposal tugas akhir ini kami ajukan, Besar harapan kami di PT. Bukit Energy
Servis Terpadu site Tanjung Enim 3 x 10 MW dapat menyetujui dan menerima
proposal tugas akhir ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Aladin, Andi. 2011. Sumber Daya Alam Batubara. Bandung: Lubuk Agung.

Djokosetyardjo, M.J.. 2003. Ketel Uap. Jakarta: Pradnya Paramita.

El Wakil, M.M.. Instalasi Pembangkit Daya. Alih Bahasa E. Jasfi. Jakarta:

Erlangga. 1992. 4. Indonesia Wordpress. 2014. Perhitungan Biaya Pokok

Jabbar, Abdul,dkk.2008.Buku Alat Bantu pembangkit ListrikTenaga Uap Teknik


Konversi Energi.Jakarta:Politeknik Negeri Jakarta
Marsudi, Djiteng. 2011. Pembangkitan Energi Listrik. Jakarta: Erlangga.

PLN PT KPJB. 2012. The Result of Unit 3 KPC Mixed Firing. Jepara: PKPJB

Soenoko, Rudy. Dan I Made, Gunadiarta. 2009. Bahasan Termal Bahan -Bahan
dan Ketel Uap. Malang: Citra malang.
The Babcock & Wilcox Company. 2004. Tanjung Jati B Training Pulverizers

Wahyono dan Teguh HM,2015. Penggunaan Mix Coal Terhadap Efisiensi


Pembangkit Dan Biaya Produksi Listrik (Bpl) Di PLTU Tanjung Jati B Unit
3. Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 53-60
Noviyani.2011. Pemanfaatan Proses Upgrading Bwon Coal (UBC) untuk
Pemasakan Briket di Rumah Tangga.Jakarta: Universitas Indonesia
Sukandarrumidi,1995.Batubara dan Gambut.Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai