Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

Bisnis yang kami lakukan adalah bisnis di bidang makanan dengan produk
bernama SHU-BUGO. SHU-BUGO merupakan kepanjangan dari (Shusi Bulat
Goreng) yang merupakan makanan ringan yang dapa menyangga atau menunda
lapar pada perut.
Bisnis yang kami lakukan terinspirasi dari makanan jepang yang kami olah
menjadi makanan yang berciri khas indonesia. Kami melihat peluang bisnis
bahwa di jaman sekarang banyak anak muda yang menyukai makanan-makanan
yang berasal dari luar negeri, salah satunya adalah sushi yang berasal dari Negara
Jepang. Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk
bersama lauk berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau yang sudah
dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa asam yang lembut karena dibumbui
campuran cuka beras (mizkan), garam, dan gula.
Dengan melihat peluang bahwa sushi cukup banyak diminati terutama oleh
para kaum muda, kami membuat suatu inovasi baru dengan menciptakan produk
SHU-BUGO ini. Produk SHU-BUGO merupakan perpaduan antara makanan
indonesia dengan jepang. Sehingga di produk makanan ini, harapannya konsumen
dapat merasakan makanan khas jepang namun bercitarasa makanan khas
indonesia, sehingga makanan indonesia tetap dikenal terutama oleh kaum muda.
A. Nama dan alamat perusahaan
1. Nama : CV. SHU-GROUP
2. Alamat : Perumahan Gedongkuning Gg. Kartika III/892
Banguntapan,Bantul.
B. Nama dan alamat pemilik
1. Nama : Ananta Putra Judamala
2. Alamat : Perum. Karangjati Indah I B6-69, Bangunjiwo, Kasihan,
Bantul.
C. Nama Penanggungjawab
1. Nama : Mohammad Jihan
2. Alamat : Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta

1
BAB II
RANGKUMAN EKSEKUTIF

Struktur Organisasi CV. SHU-BUGO

ANANTA PUTRA JUDHAMALA


M. JIHAN AR RASYID
Ketua dan Pemilik Perusahaan
Penanggung Jawab

AGNES NOVI ANDRIYANI ERNI WATI


Sekertaris Bendahara

GERALDO CHRISANTO KINDA REGGI .K. ROSSA DEA ROSSITA


.P. Divisi Produksi Divisi Promosi
Divisi Pemasaran

CV. SHU-BUGO berlokasi di Perumahan Gedongkuning Gg. Kartika


III/892 Banguntapan,Bantul. Jumlah anggota 7 orang dengan tanggung jawab
masing-masing. Produk yang akan kami produksi berupa makanan “Sushi Bulat
Goreng”.
Usaha yang kami jalankan diberi nama SHU-BUGO. SHU-BUGO
merupakan kepanjangan dari (Shusi Bulat Goreng) yang merupakan makanan
ringan yang dapat menyangga atau menunda lapar pada perut. Usaha ini bergerak
di bidang makanan. Bisnis yang kami lakukan ini terinspirasi dari makanan jepang
yaitu sushi yang kami olah menjadi makanan yang berciri khas indonesia. Seperti
yang kita ketahui, sushi saat ini merupakan makanan yang semakin diminati oleh
banyak kalangan dan masyarakat terutama para kaum muda (mahasiswa, pelajar,
dan anak-anak). Dengan melihat peluang bahwa sushi cukup banyak diminati
terutama oleh para kaum muda, kami membuat suatu inovasi baru dengan
menciptakan produk SHU-BUGO ini. Produk SHU-BUGO merupakan perpaduan

2
antara makanan indonesia dengan jepang. Sehingga di produk makanan ini,
harapannya konsumen dapat merasakan makanan khas jepang namun bercitarasa
makanan khas indonesia, sehingga makanan indonesia tetap dikenal terutama oleh
kaum muda.
Konsep bisnis yang kami lakukan ini adalah konsep makanan “kekinian”.
Kita ketahui bahwa sushi saat ini sedang banyak diminati oleh masyarakat
terutama kaum muda. Hal tersebut dapat menjadi peluang bisnis yang besar, oleh
karena itu, strategi pemasaran yang kami gunakan adalah media jejaring sosial
yang terkenal dan banyak digemari masyarakat agar Publiksi dapat meluas dan
dapat diakses oleh seluruh masyarakat di berbagai daerah di Yogyakarta.
Keunikan dari produk SHU-BUGO kami ini adalah produk ini merupakan
makanan perpaduan antara makanan khas jepang dengan makanan khas indonesia.
SHU-BUGO adalah sushi yang berbahan dasar dari nasi goreng dengan tambahan
isi di dalamnya berupa sosis, tempura, wortel, dan timun. Yang membuat berbeda
dari sushi biasanya yaitu sushi kami ini berbahan dasar nasi goreng yang
merupakan makanan khas indonesia, sehingga sushi kami memiliki cita rasa
indonesia yang kemudian dipadukan dengan citarasa sushi jepang yang berasal
dari nori. Keunikan lainnya yaitu, kami menginovasikan sushi kami dengan cara
penyajian yang berbed yaitu dengan di goreng, sehingga dapat memberikan
keunikan pada teksturnya yaitu menjadi lebih krispy dilur dan lembut di dalam.
Kami akan menyediakan dua varian sushi pada produk kami yaitu sushi tanpa di
goreng dan sushi dengan di goreng. Nantinya konsumen dapat merasakan kedua
varian sushi yang kami buat baik yang di goreng maupun tidak di goreng.
Usaha kami ini mempunyai visi membangun usaha untuk menguasai pasar.
Dan misi dari usaha kami adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi
pelanggan, menyediakan produk-produk yang inovatif dan kreatif, menyusun
strategi yang baik dalam promosi. Sasaran dari usaha kami ini adalah seluruh
lapisan masyarakat baik perempuan, laki-laki, usia tua, muda, maupun anak-anak.
Dana awal yang kami dapatkan berasal dari pinjaman modal dari universitas.

3
BAB III
ANALISIS INDUSTRI

A. Perspektif Masa Depan


Sushi adalah makanan khas jepang yang banyak sekali peminatnya
terutama para kaum muda. Begitu pula dengan nasi goreng yang merupakan
makanan khas indonesia yang banyak diminati oleh berbagai lapisan
masyarakat. Sehingga kami meyakini bahwa produk SHU-BUGO kami
yang merupakan perpaduan antara sushi dan nasi goreng dapat menjadi
peluang bisnis yang menjanjikan karena memberikan sesuatu yang tidak
biasa dan unik mulai dari pengolahan, tampilan, dan rasa.
Usaha kami ini juga dapat menjadi usaha yang berkelanjutan
karena produk yang kami pasarkan ini merupakan produk yang “kekinian”
dan merupakan inovasi dari produk yang ada sebelumnya. Selain itu
makanan khas jepang yaitu sushi merupakan makanan yang selalu diminati
oleh banyak lapisan masyarakat dan tidak asing lagi bagi masyarakat umum,
dan dengan menginovasi sushi dari yang biasanya hanya berbahan dasar
nasi putih dan menjadi berbahan dasar nasi goreng dengan di goreng juga,
maka minat penikmat sushi yang ada pun juga akan semakin meningkat,
sehingga dari sini terciptalah peluang yang menjanjikan untuk membuka
usaha SHU-BUGO ini. Dengan jumlah permintaan konsumen SHU-BUGO
yang terus meningkat maka dapat dipastikan bahwa usaha ini tidak akan
surut.

4
B. Analisis Persaingan
Pada saat ini semakin banyak bermunculan produsen sushi. Dengan
adanya sesama penjual sushi akan menambah tingkat persaingan dalam
pemasaran produk sushi, namun produsen lain kebanyakan hanya
memberikan variasi sushi yang rata-rata hanyalah variasi dari isi
sushitersebut sehingga keunikan yang didapatkan kurang terasa. Sementara
produk yang kita miliki memiliki keunikan dari pengolahan, tampilan, dan
rasa. Dengan demikian persaingan usaha di bidang sushi pun menjadi kecil,
dikarenakan sedikitnya perusahaan yang menjual sushi dengan keunikan
seperti yang ada pada produk SHU-BUGO.
Selain sesama produsen sushi, persaingan muncul juga pada
perusahaan (CV) lainnya terutama yang bergerak di bidang makanan.
Semakin banyak penjual produk makanan, maka tingkat persaingan di
pasaran akan semakin besar sehingga strategi pemasaran perlu dipersiapkan
dengan sebaik-baiknya.

C. Segmentasi Pasar yang akan Dimasuki


Segmentasi pasar sangat berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi
industri maka dari itu harus di pertimbangkan dan dipikirkan dengan cermat
dan waspada karena pasar merupakan salah satu tujuan dari pendistribusian
usaha kami, dengan sedikit saja kelalaian dan kecerobohan dapat
mengurangi penghasilan perusahaan, dan mengakibatkan banyak dampak
negative bagi perkembangan perusahaan tersebut.Maka dari itu kami
memilih lokasi yang kami gunakan untuk pemasaran produk kami adalah di
mulai dari lingkup kampus, sekolahan, kos-kosan, dan rumah warga. Selain
hal tersebut di atas,dalam menentukan biaya dan laba yang diharapkan,
perusahaan kami mengutamakan kondisi dan orientasi pasar yang setiap
waktu bisa berubah sesuai dengan keadaan.
Produk SHU-BUGO yang telah kami produksi ini akan dipasarkan di
berbagai tempat, seperti kampus, sekolah, dan di tempat-tempat yang ramai
atau banyak orang berlalu lalang. Perusahaan kami lebih mengutamakan

5
menjual produk SHU-BUGO ini ke tempat-tempat dimana banyak kaum
mahasiswa dan pelajar di tempat tersebut, karena produk makanan kami
merupakan produk yang dapat menyangga lapar dan kebanyakan diminati
oleh kaum muda.

D. Industri dan Peramalan Pasar


Dalam peramalan produk yang kami pasarkan, dengan keunggulan
dan inovasi yang baru. Kami yakin bahwasanya produk yang kami
pasarkan akan banyak konsumen yang minat terhadap produk kami.
Alasan CV. SHU-BUGO memilih produk tersebut karena di daerah
Yogyakarta sendiri belum dijumpai makanan sushi dengan bahan baku nasi
goreng, adanya campuran seperti sosis goreng, tempura goreng, timun, dan
wortel agar makanan tersebut juga memiliki kandungan vitamin dan nutrisi
yang baik untuk tubuh manusia.
Kuliner saat ini sangat atau sungguh menjanjikan apabila kita ingin
berbisnis atau usaha. Karena saat ini banyak orang yang mencari makanan-
makanan yang unik dengan cita rasa yang enak. Oleh karena itu kami
membuat produk yang belum ada di lingkungan Yogyakarta dengan
menciptakan produk yang unik dengan cita rasa yang enak. Produk yang
kami buat yaitu produk unggulan / produk tetap yang berupa sushi goreng
bulat dengan nama produk “SHU-BUGO”.

6
BAB IV
DESKRIPSI TENTANG USAHA

A. Produk yang Dihasilkan


SHU-BUGO merupakan kepanjangan dari (Shusi Bulat Goreng) yang
merupakan makanan ringan yang dapa menyangga atau menunda lapar pada
perut. Bisnis yang kami lakukan terinspirasi dari makanan jepang yang
kami olah menjadi makanan yang berciri khas indonesia. SHU-BUGO
adalah sushi yang berbahan dasar dari nasi goreng dengan tambahan isi di
dalamnya berupa sosis, tempura, wortel, dan timun. Yang membuat berbeda
dari sushi biasanya yaitu sushi kami ini berbahan dasar nasi goreng yang
merupakan makanan khas indonesia, sehingga sushi kami memiliki cita rasa
indonesia yang kemudian dipadukan dengan cita rasa sushi jepang yang
berasal dari nori. Keunikan lainnya yaitu, kami menginovasikan sushi kami
dengan cara penyajian yang berbeda yaitu dengan di goreng
Produk yang dihasilkan adalah shusi dengan inovasi baru yang sangat
unik, berbeda, dan menarik serta rasa yang tidak kalah menagih pada lidah
para konsumen. Perpaduan antara nasi goreng pedas dan nori yang dibalut
dengan tepung panir lalu digoreng sangat memberi sensasi renyah dimulut,
kemudian didalamnya terdapat tekstur kenyal yang akan menambah rasa
nikmat dari produk SHU-BUGO ini.

B. Jasa Pelayanan
Jasa pelayanan yang kami lakukan berupa membuka stand dan
beberapa dari kami ada yang berkeliling untuk menjajakan produk SHU-
BUGO ini. Lingkungan yang akan kami kelilingi kurang lebih seputar
wilayah kampus, kostan, masyarakat sekitar, dan sekolah-sekolah. Selain itu
dalam pengemasan kami juga mengemas produk kami semenarik mungkin
dan higienis.

7
C. Ruang Lingkup Bisnis
Ruang lingkup bisnis ini meliputi lingkungan kampus yang dimana
mahasiswa menjadi tujuan utamanya. Selain itu kami juga memakai ruang
lingkup kost-kostan, masyarakat sekitar, dan sekolah-sekolah yang ada untuk
menjalankan bisnis ini.

D. Personalia dan Perlengkapan Kantor


Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam produksi ini yaitu seputar
bahan-bahan masakan itu sendiri seperti beras, telur, bumbu-bumbu
pelengkap, nori, sosis, tempura, dll. Sedangkan untuk alat yang dibutuhkan
dalam produksi ini yaitu alat-alat masak (kompor, wajan, panci, baskom,
pisau, dll), mika, streples, plastik, kantung kresek, dll.

E. Latar Belakang Pengusaha


a) Bentuk kepemilikan
CV. SHU-BUGO merupakan perusahaan dengan bentuk
kepemilikan CV , alasannya karena perusahaan yang kami dirikan masih
memproduksi dalam skala kecil. Selain itu belum mempunyai kerjasama
dengan perusahaan lain. Dan CV ini bisa berdiri dikarenakan
beranggotakan tujuh orang dalam satu kelompok, yang saling membantu
untuk mendirikan CV ini. Bentuk kepemilikan ini milik anggota
kelompok bersama.
b) Informasi tentang partner
CV. SHU-BUGO ini bermitra dengan organisasi kemahasiswaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, dan dengan
Team atau anggota Pratikum Aplikasi Kewirausahaan lainnya.
c) Pengaturan wewenang dari atasan
CV. SHU-BUGO merupakan CV milik bersama dan mempunyai
penanggung jawab dari perusahaan. Seorang ketua mempunyai
wewenang untuk memberikan ketegasan dalam budaya kerja seorang
team ataupun anggota. Budaya kerja yang ketua berikan kepada

8
anggotanya seperti; integritas, perfesional, disiplin, tepat waktu, jujur,
dan tanggung jawab.
d) Latar belakang anggota tim manajemen

ANANTA PUTRA JUDHAMALA


M. JIHAN AR RASYID
Ketua dan Pemilik Perusahaan
Penanggung Jawab

AGNES NOVI ANDRIYANI ERNI WATI


Sekertaris Bendahara

GERALDO CHRISANTO KINDA REGGI .K. ROSSA DEA ROSSITA


.P. Divisi Produksi Divisi Promosi
Divisi Pemasaran

e) Peran dan tanggungjawab anggota dalam organisasi


Pengaturan wewenang dari atasan dan latar belakang anggota team
manajemen di jadikan satu : Yudha ketua dipilih karena memiliki jiwa
kepimpinan yang tegas dan bertanggung jawab atas perusahaan dan
mengkoordinasi team atau anggota. Divisi produksi yaitu Kinda dipilih
karena memiliki keulatan, ketelitian dan mampu membelanjakan secara
efektif dan bertanggung jawab. Sekertaris dan bendaraha Erniwati &
Agnes Novi, dipilih karena mampu mengatur keuangan dengan baik dan
bertanggung jawab untuk pengeluaran, pendapatan, maupun mencatat
semua tentang CV. Divisi Pemasaran Aldo, dipilih karena mempunyai
jiwa pemasar yang baik, dan bertanggung jawab atas pemasaran suatu
produk. Divisi Promosi Rossa, dipilih karena mampu berpromosi dengan
bahasa promosi yang dapat memikat konsumen dengan baik.

9
BAB V
RENCANA PRODUKSI

A. Proses Pabrikasi
Proses pabrikasi yang kami lakukan dimulai dari memilih bahan baku
yang berkualitas untuk kegiatan produksi. Pencarian bahan kami lakukan
dengan mengadakan survey di beberapa pasar dan supermarket demi
mendapatkan bahan yang berkualitas dan harga yang relatif terjangkau.
Selanjutnya setelah mendaptkan bahan-bahan kami melakukan proses
pengolahan produk di rumah produksi. Adapun proses yang kami lakukan
yaitu menanak nasi, menyiapkan bumbu nasi goreng (bawang merah, bawah
putih, cabe, garam, kecap, dll), menyiapkan isian shusi (tempura, sosis,
wortel, timun). Setelah menyiapkan semuanya kemudian kami mulai
membuat shusinya, yaitu pertama dengan menyiapkan norinya, kemudian
mengisi semua isian shusi dan menggulungnya, potong-potong shusi lalu
melumuri dengan telur dan tepung panir, setelah itu baru digoreng.
Selain yang digoreng kami juga tetap akan menyediakan shusi yang
tanpa digoreng untuk para konsumen yang ingin shusi original. Setelah shusi
jadi semua, kami mulai melakukan proses pengemasan. Produk kami di
kemas menggunakan mika mini yang diisi 3 shusi untuk setiap mikanya.
Kemudian setelah selesai proses pengemasan barulah kami menempeli
sticker pada setiap mika untuk tujuan membantu mempromosikan produk
SHU-BUGO kami.

B. Gedung, Mesin, danPerlengkapannya


CV. SHU-BUGO memiliki berbagai fasilitas diantaranya adalah
dengan mempunyai rumah produksi, peralatan dan perlengkapan CV berupa
milik pribadi tanpa sewa tempat untuk memproduksi produk SHU-BUGO.

10
C. Nama Penyuplai Bahan Baku
Suplai bahan baku kami mulai dari memilih bahan baku yang
berkualitas untuk kegiatan produksi. Pencarian bahan kami lakukan dengan
mengadakan survey di beberapa pasar dan supermarket demi mendapatkan
bahan yang berkualitas dan harga yang relatif terjangkau. CV. SHU-BUGO
membeli bahan baku yang berada di Mirota Kampus dan Pasar Tradisional.

11
BAB VI
RENCANA PEMASARAN

A. Penetapann Harga
CV. SHU-GROUP dalam strategi penetapan harga disesuaikan dengan
harga produk dipasaran, serata disesuaikan dengan harga bahan bakunya. CV.
SHU-GROUP lebih mementingkan kualitas produk. Penetapan harga juga
mempertimbangkan (Harga Pokok Penjualan) HPP yaitu mempertimbangkan
keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh CV. SHU-GROUP terkait biaya
produksinya agar harga yang ditetapkan memberikan penerimaan yang dapat
menutup keseluruhan biaya. Penetapan HPP dapat mengetahui laba yang
diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok
penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih
rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian. Adanya penetapan
margin keuntungan akan menghindarkan perusahaan dari kerugian atas
penetapan harga yang dilakukan terhadap produk yang dijual. Dalam satu mika
terdapat tiga SHU-BUGO dijual dengan harga Rp4.000,00.

B. Pelaksanaan distribusi
CV. SHU-GROUP menarget pembelinya adalah mahasiswa universitas
pembangunan nasional “veteran” yogyakarta, dosen univiversitas, lingkungan
kampus, kost-kost’an dan sekitarnya.

C. Promosi yang dilakukan


CV. SHU-GROUP melakukan promosi produk SHU-BOGU lewat
presentasi kepada chef, dosen dan mahasiswa. Lewat presentasi ini nantinya
bisa menjadi tempat untuk mempromosikan produk SHU-BOGU. Kemudian
selain itu dengan mempromosikan langsung kepada pembeli pada saat makaan
dijajajakan. Promosi lainya dengan cara omomngan dri mulut kemulut
pembeli. Mungkin Promosi yang mendominasi atau berpengaruh terhadap
promosi dari produk SHU GROUP adalah promosi melalui mulut kemulut ini.

12
Jadi perusahaan harus memberikan citra yang aik kepada konsumen sehinggga
produk dapat diketahui lebih banyak orang. Kami mempromosikan produk
kami melalu media sosial ( instagram, line, path, dan twitter), dan melalui sebar
brosur.

D. Pengembangan produk
Pengembangan dari produk SHU-BOGU ini nantinya dapat
dikembangkan dengan varian rasa misalnya pedas, original dan varian isian
dari SHU-BOGU sendiri yang lebih banyak diminati pelanggan. Selain dari
variansi rasa dna isian juga varian ukuran kemasan. Dengan semakin
populernya kuliner dikalangan masyarakat, maka banyak pula pesaing dibidang
kuliner. Oleh karena itu kami akan membuat produk yang kami buat agar tetap
mepertahankan cita rasa, brand (nama), dan kreativitas atau inovasi-inovasi
baru seiring kemajuan jaman.

E. Pengawasan
Pengendalian produksi CV. SHU-GROUP sama dengan pengawasan
yaitu yang melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses produksi
dan pengolahan, pengawasan mutu bahan baku, , kebersihaan, kehigienisan
hingga pengawasan mutu dan gizi yang terkandung dalam produk SHU-BOGU
ini. Pengendalian produksi disini dimulai dari pemilihan bahan baku dari input-
input CV. SHU-GROUP selanjutkan dilakukan proses produksi hingga proses
pengemasan hingga terjamin untuk dijual dan distribusikan.

13
BAB VII
PERENCANAAN ORGANSASI

A. Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemimpinan perusahaan ini berupa Persekutuan Komanditer
(Commanditaire Vennotschaap/CV ) yaitu CV. SHU-GROUP. CV. SHU-
GROUP merupakan CV yang berlanjutan dari Team yang berlatar belakang
dari Team Manajemen Agribisnis. Bentuk kepemilikan CV , alasannya
karena perusahaan yang kami dirikan masih memproduksi dalam skala kecil.
Selain itu belum mempunyai kerjasama dengan perusahaan lain. Dan CV ini
bisa berdiri dikarenakan karena beranggotakan lima orang dalam satu
kelompok, yang saling membantu untuk mendirikan CV ini. Bentuk
kepemilikan ini milik anggota kelompok bersama.

B. Informasi Tentang Partner


CV. SHU-GROUP merupakan CV ini bermitra dengan organisasi
kemahasiswaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta,
bermirta dengan CV. Bikinin, CV. Download Rejeki dan lain-lain. Dengan
Team atau anggota Pratikum Aplikasi Kewirausahaan lainnya:
1. Ketua
Nama : Ananta Putra Judhamala
Alamat : Perum. Karangjati Indah 1 B6-69, Bangunjiwo, Kasihan,
Bantul
No. Telp : 089694059551
2. Penanggung jawab
Nama : Mohammad Jihan Ar Rasyid Abbas
Alamat : Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
No. Telp : 087839850271
3. Sekertaris
Nama : Agnes Noviandriyani
Alamat : Kenteng, Demangrejo, Sentolo, Kulon Progo

14
No. Telp : 085643767428
4. Bendahara
Nama :Erni Wati
Alamat : Kalisoka, Tuksono, Sentolo, Kulon Progo
No. Telp : 08783990442
5. Devisi Produks
Nama : Kinda Regi Cristiayu
Alamat :Perum. Citra pesona mandiri RT.20, Dusun Kalangan,
Baturetno, Banguntapan, Bantul.
No. Telp: 087738853853
6. Devisi pemasaran
Nama: Geraldo Chrisanto Purba
Alamat : Jalan Kledokan VI, Perumahan Pastika Ambarukmo no. B3,
Caturtunggal, Depok, Sleman.
No Telp. 082220542722
7. Devisi promosi
Nama: Rossa Dea Rosita
Alamat : Perum. Gedongkuning Gg. Kartika III/892 Banguntapan,
Bantul.
No. Telp : 085729009595

C. Pengaturan wewenang dari atasan


CV. SHU-GROUP merupakan CV milik bersama dan mempunya
penanggung jawab dari perusahaan. Seorang ketua mempunyai wewenang
untuk memberikan ketegasan dalam budaya kerja seorang team ataupun
anggota. Budaya kerja yang ketua berikan kepada anggotanya seperti;
integritas, perfesional, disiplin, tepat waktu, jujur, dan tanggung jawab.

15
D. Latar belakang anggota tim manajemen
Anggota tim manajemem berlatar belakang sebagai mahasiswa dan
mahasiswi Jurusan Agribisnis, Fakuls Pertanian, Universitas Pembagunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Struktur Organisasi
CV. SHU-BUGO

ANANTA PUTRA JUDHAMALA


M. JIHAN AR RASYID
Ketua dan Pemilik Perusahaan
Penanggung Jawab

AGNES NOVI ANDRIYANI ERNI WATI


Sekertaris Bendahara

GERALDO CHRISANTO KINDA REGGI .K. ROSSA DEA ROSSITA


.P. Divisi Produksi Divisi Promosi
Divisi Pemasaran

E. Peran dan tanggung jawab anggota dalam organisasi


Pengaturan wewenang dari atasan dan latar belakang anggota team
manajemen di jadikan satu : Judha ketua dipilih karenan memiliki jiwa
kepimpinan yang tegas dan bertanggung jawab atas perusahaan dan
mengkoordinasi team atau anggota. Divisi pengawasan yaitu Jihan dipilih
karena memiliki sifat berani bertanggung jawab terhadap perusahaan dan
kemampuan untuk mengawasi. Divisi produksi yaitu Kinda dipilih karena
memiliki keulatan. Sekertaris yaitu agnes dipilih kerena memiliki ketelitian,
maupun mencatat semua tentang kegiatan manajemen. Erni wati dipilih
sebagai bendahara karena mampu membelanjakan secara efektif dan
bertanggung jawab karena mampu mengatur keuangan dengan baik dan
bertanggung jawab untuk pengeluaran, pendapatan. Divisi pemasaran yaitu

16
Geraldo dipilih karena mempunyai jiwa pemasar yang baik, dan bertanggung
jawab atas pemasaran suatu produk. Divisi Promosi yaitu Rossa, dipilih
karena mampu berpromosi dengan bahasa promosi yang dapat memikat
konsumen dengan baik.

17
BAB VIII
PENILAIAN RESIKO

A. Evaluasi Tentang Resiko


Dalam sebuah usaha tentunya tidak selalu terjadi kesuksesan,tetapi ada
juga suatu kegagalan. Kegagalan tersebut merupakan sebuah kelemahan
dalam perkembangan perusahaan, maka dari itu pihak perusahaan harus
bisa mengevaluasi dari kelemahan-kelemahan tersebut, dan harus
menganalisisnya untuk menemukan cara yang terbaik untuk mengatasi
kelemahan itu.
Salah satu kendala/kelemahan yang terjadi dalam perusahaan kami
yaitu kurangnya modal yang membuat perkembangan perusahaan kami
sedikit tidak berjalan dengan lancar,selain itu persaingan antar perusahaan
sushi, makanan kami kurang dapat bertahan lama, dan produk makanan
kami mudah ditiru oleh perusahaan lain.
B. Teknologi Baru yang Digunakan
Perusahaan kami memiliki teknologi baru berupa sushi yang digoreng. Hal
tersebut berbeda dari biasanya, sushi yang biasanya tidak melalui proses
penggorengan, namun kami membuat teknik pengolahan yang baru dengan
sushi yang digoreng dengan tepung panir, alat yang digunakan dalam proses
pengolahanpun juga higenis.

18
BAB IX
KEUANGAN

A. Analisa Keuangan (Perhitungan BEP)


Produksi SHU-BUGO
 Biaya Tetap Produksi CV SHU-GROUP
 Sewa kompor dan peralatan masak Rp. 20.000,-

Total Biaya Tetap Rp. 20.000,-

1) Produksi SHU-BUGO (40 Bungkus)


 Biaya Variabel
 Pembelian Bahan Baku
 Tepung Panir Rp. 2.000,-
 Sosis dan Tempura Rp 26.000,-
 Beras 1 kg Rp. 10.000,-
 Telur Rp. 9.500,-
 Bawang Merah Rp 1.000,-
 Bawang Putih Rp 1.000,-
 Cabai Rawit Rp 2.000,-
 Timun Rp 1.000,-
 Wortel Rp 1.000,-
 Minyak Goreng Rp 12.000,-
 Margarin Rp 3.500,-
 Nori Rp 26.000,-

Total Biaya Bahan Baku Rp 95.000,-

 Biaya Pengemasan
 Mika kecil 1 x 50 Rp. 6.000,-
 Selotip Rp. 3.000,-
Total Biaya Pengemasan Rp. 9.000,-
Total Biaya Variabel Rp. 104.000,-

19
 Harga SHU-BUGO Rp 4.000,-
 Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan produk selama satu kali
proses produksi rinciannya sebagai berikut :
SHU-BUGO
 Produksi I => 20 x Rp 4.000 + Rp 2.000 = Rp.82.000,-
 Produksi II => 21 x Rp 4.000 + Rp 2.500 = Rp.86.500,-
 Produksi III => 36 x Rp 4.000 + Rp 28.000 = Rp.172.000
 Total Biaya produksi =Rp.219.910,-
 Keuntungan yang diperoleh =Rp.120.590,-
Jadi total keuntungan yang diperoleh selama satu kali produksi adalah:
Rp.120.590,-
a. Aliran Titik Impas
Menghitung BEP (unit) dan BEP (Rp)
SHU-BUGO
Bep Unit = Fixed Cost

Harga Jual Per Unit – Harga Variabel Per Unit

= 20.000

4.000 – 2.600

= 14.285

Berarti CV SHU-GROUP akan mencapai BEP setelah menjual sebanyak


14 unit SHU-BUGO

Bep Rupiah = Bep unit x harga jual

= 14 x 4.000

= Rp 56.000,-

Jadi BEP Rupiah tercapai ketika penjualan mencapai nilai Rp 56.000,-

20

Anda mungkin juga menyukai