Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tindakan operasi atau pembedahan, baik elektif maupun kedaruratan
adalah peristiwa kompleks yang menegangkan. Kebanyakan prosedur bedah
dilakukan di kamar operasi rumah sakit, meskipun beberapa prosedur yang lebih
sederhana tidak memerlukan hospitalisasi dan dilakukan di klinik-klinik bedah
dan unit bedah ambulatori. Individu dengan masalah kesehatan yang memerlukan
intervensi pembedahan mencakup pula pemberian anastesi atau pembiusan yang
meliputi anastesi lokal, regional atau umum. Sejalan dengan perkembangan
teknologi yang kian maju. Keperawatan perioperatif merupakan istilah yang
digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan
dengan pengalaman pembedahan pasien. Istilah perioperatif adalah suatu istilah
gabungan yang mencakup tiga fase pengalaman pembedahan, yaitu? preoperative
phase, intraoperative phase dan post operative phase. Masing- masing fase di
mulai pada waktu tertentu dan berakhir pada waktu tertentu pula dengan urutan
peristiwa yang membentuk pengalaman bedah dan masing-masing mencakup
rentang perilaku dan aktivitas keperawatan yang luas yan dilakukan oleh perawat
dengan menggunakan proses keperawatan dan standar praktik keperawatan.
Salah satu rumah sakit rujukan Indonesia Bagian Timur adalah RSUD dr.
Soetomo Surabaya dengan fasilitas kamar operasi yang salah satunya di IGD
Lantai 5 RSUD dr. Soetomo Surabaya. Jumlah pasien di kamar operasi IGD
Lanati 5 RSUD dr. Soetomo Surabaya tahun 2015 sebanyak 3.683 pasien dan
tahun 2016 sebanyak 3.728 pasien. Rata-rata perbulan pada tahun 2015 sebanyak
306 pasien, tahun 2016 sebanyak 310 pasien, bulan Januari 2017 sebanyak 325
pasien, dan bulan Februari 2017 sebanyak 298 pasien. Lima kasus terbanyak yang
ada di kamar operasi IGD Lanati 5 RSUD dr. Soetomo Surabaya pada bulan
Februaru 2017 antara lain : Obgyn sebanyak 61 pasien (20,8%), Bedah Orthopedi
sebanyak 61 pasien (20,8%), Digestif sebanyak 51 pasien (17,4%), Bedah Syaraf
sebanyak 52 pasien (17,7%), dan Bedah Anak 22 pasien (7,51%).

1
2

Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi


hapir semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang akan
membahayakan bagi pasien. Maka tak heran jika seringkali pasien dan
keluarganya menunjukkan sikap yang agak berlebihan dengan kecemasan yang
mereka alami. Tingkat keberhasilan pembedahan sangat tergantung pada setiap
tahapan yang dialami dan saling ketergantungan antara tim kesehatan yang terkait
(dokter bedah, dokter anstesi dan perawat) di samping peranan pasien yang
kooperatif selama proses perioperatif. Ada tiga faktor penting yang terkait dalam
pembedahan, yaitu penyakit pasien, jenis pembedahan yang dilakukan dan pasien
sendiri. Dari ketiga faktor tersebut faktor pasien merupakan hal yang paling
penting, karena bagi penyakit tersebut tidakan pembedahan adalah hal yang
baik/benar. Tetapi bagi pasien sendiri pembedahan mungkin merupakan hal yang
paling mengerikan yang pernah mereka alami. Mengingat hal terebut diatas, maka
sangatlah pentig untuk melibatkan pasien dalam setiap langkah – langkah
perioperatif. Tindakan perawatan perioperatif yang berkesinambungan dan tepat
akan sangat berpengaruh terhadap suksesnya pembedahan dan kesembuhan
pasien.
Melihat fenomena di atas pada makalah ini akan dijabarkan program untuk
meningkatkan utilisasi kamar operasi, meningkatkan mutu SDM dan memperbaiki
sarana dan prasarana agar sesuai standar sehingga hasilnya diharapkan dapat
menjadi entery point untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas pelayanan
perioperatif khususnya di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu Asuhan
Keperawatan Perioperatif pada pasien dengan kasus Obgyn di Kamar Operasi
IGD Lantai 5 RSUD Dr. Soetomo Surabaya .
3

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan program pengembangan di Kamar Operasi IGD Lantai 5
RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mendiskripsikan konsep dasar Asuhan Keperawatan
Perioperatif
2. Mendiskripsikan konsep dasar Asuhan Keperawatan Pre
Ekalmsi Berat

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Rumah Sakit
Maklah ini dapat digunakan untuk menambah bahan rujukan
terutama pada kamar operasi jika terdapat pasien yang akan di
sectio caesaria.
1.4.2 Bagi Staf
Makalah ini sangat bermanfaat untuk pengembangan manajemen
kamar operasi dan sangat menguntungkan bagi staf. Meningkatkan
Pendapatan dan pengetahuan bisa meningkat.

Anda mungkin juga menyukai