Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AKHIR TEORI ADMINISTRASI NEGARA

OLEH:

FAUZIA AMELIA: 1510841022

FAISAL AZMI :1410842029

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2017
Pelayanan KTP elektronik (KTP-el) di Disdukcapil Padang Pariaman

Visi misi

VISI

Makna yang terkandung dalam Visi ini adalah :

Data dalam hal ini adalah Data Kependudukan yang dihasilkan dari pelayanan Pendaftaran
Penduduk dan Pencatatan Sipil yang merupakan data perseorangan dan/atau data agregat yang
terstruktur. Informasi yang terhimpun dalam data perseorangan diantaranya meliputi : Nomor KK,
NIK, nama lengkap, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal/bulan dan tahun lahir, golongan darah dan
informasi penting lainnya, sementara data yang terhimpun sebagai “data agregat” adalah sekumpulan
data tentang peristiwa kependudukan, peristiwa penting, jenis kelamin, kelompok usia, agama,
pendidikan dan pekerjaan, dalam bentuk data yang berupa angka-angka atau data kuantitatif dan data
yang berupa penjelasan atau data kualitatif.

Berikut penjelasan mengenai kepentingan, dampak serta manfaat Data Kependudukan.

Data kependudukan kerap menjadi masalah di negeri ini, terlebih di era demokrasi sekarang
ini. Keakuratan data mutlak diperlukan, dalam setiap pemilohan umum (Pemilu) yang diselengarakan
secara langsung bak untuk pemerintah pusat maupun daerah. Namun, lebih jauh dari sekedar
pemenuhan kebutuhan Pemilu, data akurat tentang kependudukan, sejatinya sangat diperlukan dalam
pembangunan nasional, mulai dari penyusunan strategi sampai implementasinya. Bahkan, dunia
bisnispun, sangat memerlukannya. Dengan data lengkap, niscaya akan mempermudah berbagai urusan
yang diperlukan masyarakat berupa pelayanan publik dan pendayagunaan untuk penetapan kebijakan
pembangunanyang.

MISI

1. Mewujudkan Pelayanan Prima

2. Mewujudkan tertib administrasi kependudukan

Makna yang terkandung dalam Misi ini adalah :

Pelayanan prima adalah upaya untuk memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip
pelayanan prima sehingga akan menghasilkan tingkat kepuasan masyarakat yang lebih tinggi

Mewujudkan tertib administrasi kependudukan adalah dimana setiap penduduk sadar dan tahu
persis betapa pentingnya dokumen kependudukan baik pendaftaran penduduk maupun pencatatan
sipil yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Tertib Administrasi
Kependudukan juga berkaitan dengan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan Data
Kependudukan melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, pengelolaan informasi Administrasi
Kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

Pelayanan KTP elektronik (KTP-el) menjadi dokumen yang dipersyaratkan oleh semua lembaga
layanan publik semenjak diterapkan beberapa tahun lalu. Berbagai lembaga layanan publik telah
merasakan manfaat dengan menggunakan KTP-el dalam setiap jenis pelayanan. Data yang valid
menjadi alasan dalam memberikan pelayanan. Oleh karenanya, penduduk sangat memerlukan
dokumen ini sehingga pelayanan akan dokumen KTP-el menjadi pusat pelayanan yang sangat ramai
dikunjungi masyarakat.menyikapi hal ini, berkaca dari pelayanan yang diadakan oleh Direktorat
Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil beberapa waktu lalu di Taman Mini Indonesia Indah,
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi
Sumatera Barat bersama Forum Dinas Dukcapil Kabupaten/Kota Se-Sumatera Barat akan
menyelenggarakan Pekan Pelayanan Kependudukan di Ibu Kota Provinsi tepatnya di Halaman Parkir
Utara Kantor Gubernur Sumatera Barat.

Bahwa pelayanan ini ditujukan untuk meningkatkan kepemilikN KTP-el bagi semua penduduk
di Sumatera Barat dan diadakan di Kota Padang untuk menjaring usia wajib KTP yang berasal dari
Kabupaten/Kota dan menetap sementara di Kota Padang seperti mahasiswa. "Jenis pelayanan yang
kita berikan adalah perekaman KTP-el bagi wajib KTP-el dan pencetakan KTP-el yang hilang dan
rusak (khusus warga yang berasal dari luar Kota Padang) dengan persyaratan membawa fotocopi
Kartu Keluarga, Surat Keterangan Hilang dari Kepolisian dan membawa bukti KTP yang rusak bagi
yang akan mengganti KTP rusak.

1. Keterbukaan dan transparansi

Agus Dwiyanto dalam tulisannya ” Transparansi Pelayanan Publik ”(2005), antara


lain mengatakan bahwa nilai budaya keterbukaan dapat memberikan dampak yang komplek
dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun pelayanan publik, antara lain :
1. Karena keterbukaan merupakan salah satu prinsip utama, sehingga akan mempunyai
peranan yang signifikan untuk terwujudnya Good Governance sebagai Visi yang ingin
dicapai dalam Program Reformasi Birokrasi
2. Keterbukaan juga dapat membawa dampak terhadap
peningkatan partisipasi dalam pelayanan publik, karena masyarakat akan berpartisipasi aktif
manakala diberikan akses dan informasi yang seluas-luasnya dan mudah mengenal
pelaksanaan kegiatan pelayanan publik, serta hak dan kewajibannya sebagai pengguna
layanan.
3. Keterbukaan juga memiliki keterkaitan yang erat dengan akuntabilitas publik, karena
publik akan bersedia dan mampu untuk mengevaluasi kebijakan pelayanan publik, seandainya
publik diberi kesempatan yang seluas-luasnya dan mudah untuk mengakses dan memperoleh
informasi terhadap kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh Birokrasi sebagai
penyelenggara/penyedia layanan
4. Keterbukaan juga akan menberikan kontribusi yang sangat besar dalam upaya
penegakkan hukum dan pemberantasan KKN. Karena publik dapat menjadi apatis dalam
menyikapi upaya penegakkan hukum dan pemberantasan KKN sebagai akibat aparat penegak
hukum yang seringkali tidak transparan dalam proses penegakkan hukum dan praktek “
tebang pilih “.

Dalam keterbukaan pelayanan E-KTP, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman


menggunakan sistem jemput bola, yaitu dengan cara mengunjungi tempat-tempat dimana ada
keramaian masyarakat. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terus melakukan
perekaman e-KTP kepada masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman. Upaya mendekatkan
pelayanan perekaman e-KTP dilakukan di sekolah, pasar, kantor wali nagari dan kecamatan
dan pusat keramaian lainnya.
Menurut data September 2016, kata Fadhly, jumlah penduduk Kabupaten Padang
Pariaman sebanyak 459.364 jiwa, adapun wajib KTP sebanyak 328.735. Pada akhir Agustus,
masyarakat yang telah melakukan perekaman KTP elektronik sebanyak 262.891. jadi yang
belum melakukan perekaman sebanyak 65 ribu penduduk. Jadi dengan adanya sistem ini
diharapkan agar semua kalangan masyarakat mendapat pelayanan E-KTP yang adil dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

2. Partisipasi
Partisipasi masyarakat dalam pelayanan E-KTP ini masih terbilang cukup rendah.
Sekitar 79.000 warga Kabupaten Padang pariaman, Sumatera Barat, belum rekam Kartu
Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dari 332 ribu jiwa wajib miliki KTP di daerah itu hingga
akhir Desember 2016. Hal ini dikarenakan memang warga tidak ingin melakukan perekaman
untuk E-KTP tersebut dengan alasan prosedur yang ribet. ada tiga golongan yang belum
melakukan rekam e-KTP tersebut yaitu warga yang memang tidak mau melakukan
perekaman, wajib KTP pemula, dan warga yang berasal dari kabupaten dan kota lain namun
sekarang berdomisili di Padangpariaman. Jadi, upaya pemerintah Padangpariaman yaitu akan
mendatangi nagari yang tingkat perekaman e-KTP masih rendah.

3. Tanggung jawab Akuntabilitas


Menurut Sedarmayanti (2009 : 108) mengemukakan 5 prinsip-prinsip akuntabilitas
yang
harus dimiliki instansi pemerintah :
1. Harus ada komitmen pimpinan dan seluruh staf untuk melakukan
pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel.
2. Harus merupakan sistem yang menjamin penggunaan sumber daya secara
konsisten dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Harus menunjukan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
4. Harus berorientasi pencapaian visi misi dan hasil serta manfaat yang
diperoleh.
5. Harus jujur, obyektif, transparan, dan inovatif sebagai katalisator
perubahan manajemen instansi pemerintah dalam bentuk pemutakhiran
metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan
akuntabilitas.

Akuntabilitas Pelayanan Publik dalam Pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan


Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman belum sepenunhya akuntabel dalam memberikan
pelayanan. Dapat dilihat dari kondisi dilapangan menunjukkan masih ada masyarakat yang enggan
membuat E-KTP karena rumitnya prosedur pelayanan dalam membuat E-KTP tersebut, khususnya
dalam proses pembuatan e-KTP. Tidak ada ketepatan waktu yang pasti dalam proses penyelesaian ini
lah yang menjadi salah satu faktor yang membuat pelayanan belum dikatakan akuntabel.

Faktor penghambat yang terlihat dilapangan adalah tidak ada ketepatan waktu dalam proses
pembuatan e-KTP, masih adanya kendala-kendala dari segi sarana dan prasarana yang minim dan
adanya kerusakan alat perekam dan pencetak serta server yang bermasalah yang membuat pelayanan
menjadi terhambat dan dari masyarakat sendiri, dibutuhkan partisipasi bahwa pentingnya e-KTP
untuk identitas diri dan keperluan pribadi disaat mengurus suatu urusan yang bersifat administrasi.
4. Supremasi Hukum

Berbagai aspek administrasi kependudukan diatur dalam UU ini sebagai bentuk


keseriusan negara menertibkan warganya. Khusus tentang urgensi e- KTP diatur dalam
Pasal 58 ayat (4) yang menegaskan bahwa e- KTP, antara lain digunakan untuk
pemanfaatan:
a. pelayanan publik;
b. perencanaan pembangunan;
c. alokasi anggaran;
d. pembangunan demokrasi; dan
e. penegakan hukum dan pencegahan kriminal. Ini artinya ketiadaan kepemilikan
KTP maka seorang warga akan menemui berbagai kesulitan yang prinsip.

Supremasi hukum pada pelayanan E-KTP Kabupaten Padang Pariaman bisa dibilang
cukup bagus karena meskipun terdapat banyak kendala dalam melaksanakan pelayanan E-
KTP tersebut, Kabupaten Padang Pariaman mendapatkan Penghargaan pelayanan prima.
Ini membuktikan bahwa Kabupaten Padang Pariaman telah menegakkan supremasi hukum
dan menjalankan pelayanannya sesuai dengan aturan yang berlaku dan UU yang berlaku.
Selain itu Disdukcapil Padang Pariaman dalam memberikan pelayanan yang ramah, cepat
dan akuntabel dengan menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) serta fasilitas yang
memadai. Selain itu dinas ini juga dilirik sebagai pilot project pembangunan Zona
Integritas oleh pemerintah daerah.

5. Demokrasi
Demokrasi pada hakekatnya merupakan sistem pemerintahan yang berasal dari, oleh
dan untuk rakyat. Salah satu wujud dari penerapan demokrasi di Indonesia saat ini adalah
pemberian hak sekaligus wewenang otonomi dari pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah, dalam hal ini penyelenggaraan pemerintah serta pembangunan yang ada di daerah
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan


Daerah semakin menegaskan bahwa pemerintah daerah diarahkan mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan. Karena hakikat
pemerintahan adalah pelayanan kepada rakyat. Pemerintahan diadakan bukan untuk
melayani diri sendiri, tetapi adalah untuk melayani rakyat, dengan kata lain pemerintah
adalah “pelayan rakyat”. Setidaknya ada tiga fungsi utama yang harus dijalankan oleh
pemerintah, yaitu fungsi pelayanan masyarakat (public services function), fungsi
pembangunan (Development function), dan fungsi perlindungan (protection function).
Saat ini, dinas Dukcapil Kabupaten Padang Pariaman telah menerapkan standar yang
lebih baik dalam pelayanan prima dengan membenahi fasilitas pelayanan serta prosedur
yang jelas. Pelayanan yang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia juga salah satu cara
yang sangat didukung oleh masyarakat karena menghemat biaya dan waktu masyarakat
dalam mendapatkan dokumen administrasi dasar tersebut. Untuk mendukung transparansi
dan peningkatan pelayanan, dinas ini juga membuka layanan pengaduan seluas-luasnya
dengan berbagai media diantaranya yang paling banyak dimanfaatkan masyarakat adalah
melalui layanan SMS. Dinas yang pernah mendapatkan prestasi sebagai Terbaik Kedua
Nasional dalam program Nasional KTP Elektronik Tahun 2012 ini juga beberapa kali
menjadi objek "bencmarking" oleh Pusat Diklat Kemendagri Regional Bukittinggi.
Ditambahkannya, dinas yang melayani 458.746 penduduk ini memiliki jargon CERIA
yaitu Cepat, Efisien, Responsif, Inovatif dan Akuntabel yang diterapkan sejak tahun 2012.
6. Profesionalisme dan kompetensi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman kembali
menorehkan prestasi membanggakan bidang pelayanan publik di provinsi Sumatera Barat.
Dinas ini meraih peringkat pertama pada Kompetisi Pelayanan Prima dan Inovasi Pelayanan
Publik tingkat Provinsi Sumatera Barat mengungguli unit pelayanan publik lainnya yang ikut
berkompetisi pada ajang yang dilaksanakan secara berkala oleh pemerintah provinsi Sumatera
Barat tersebut. Penghargaan diserahkan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wakil
Gubernur Nasrul Abit sebelum upacara penurunan bendera merah putih di Halaman Kantor
Gubernur di Padang, Rabu (17/8/2016). Acara ini turut disaksikan oleh Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah Provinsi Sumatera Barat beserta para undangan dan tamu kehormatan dan
semua instansi peserta upacara penurunan bendera.
Disdukcapil Padang Pariaman meraih peringkat pertama Pelayanan Prima dan Inovasi
Pelayanan Publik melalui seleksi ketat dari Tim Penilai yang terdiri Akademisi, Ombudsman
dan Pers serta masyarakat sejak bulan April yang lalu, mengungguli beberapa instansi lainnya
seperti RSU Ahmad Mukhtar, beberapa dinas Dukcapil Kab/Kota, pelayanan kecamatan di
Pasaman Barat, puskesmas kota payakumbuh dan Dharmasraya dan lebih dari 20 instansi
lainnya yang bersaing dalam kompetisi ini.

Disdukcapil Padang Pariaman membuktikan bahwa berinovasi dengan memanfaatkan


teknologi informasi akan memberikan kemudahan dan kenyamanan pelayanan kepada
masyarakat, kata Gubernur Irwan Prayitno. Disdukcapil Padang Pariaman memberikan
pelayanan yang ramah, cepat dan akuntabel dengan menetapkan Standar Operasional
Prosedur (SOP) serta fasilitas yang memadai. Selain itu dinas ini juga dilirik sebagai pilot
project pembangunan Zona Integritas oleh pemerintah daerah.

Saat ini, dinas Dukcapil Kabupaten Padang Pariaman telah menerapkan standar yang
lebih baik dalam pelayanan prima dengan membenahi fasilitas pelayanan serta prosedur yang
jelas. Pelayanan yang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia juga salah satu cara yang sangat
didukung oleh masyarakat karena menghemat biaya dan waktu masyarakat dalam
mendapatkan dokumen administrasi dasar tersebut. Untuk mendukung transparansi dan
peningkatan pelayanan, dinas ini juga membuka layanan pengaduan seluas-luasnya dengan
berbagai media diantaranya yang paling banyak dimanfaatkan masyarakat adalah melalui
layanan SMS. Dinas yang pernah mendapatkan prestasi sebagai Terbaik Kedua Nasional
dalam program Nasional KTP Elektronik Tahun 2012 ini juga beberapa kali menjadi objek
"bencmarking" oleh Pusat Diklat Kemendagri Regional Bukittinggi. Ditambahkannya, dinas
yang melayani 458.746 penduduk ini memiliki jargon CERIA yaitu Cepat, Efisien, Responsif,
Inovatif dan Akuntabel yang diterapkan sejak tahun 2012.

7. Daya tanggap
Dalam pelayanan E-KTP, Kabupaten Padang Pariaman memiliki nomor pelayanan
dan pengaduan berupa via whatsapp pada nomor 0811 694 3000. Nomor pengaduan yang
juga bisa dilakukan via SMS ini telah banyak dimanfaatkan masyarakat untuk menyampaikan
keluhan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, selain nomor telepon
yang disiapkan oleh dinas ini pada nomor 0751-93399 untuk jam kantor. Cukup kirim pesan
via WA atau SMS ke nomor tersebut petugas akan melakukan pencatatan data dan konfirmasi
untuk segera turun ke lapangan. Data harus jelas.
Sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan ini. Tapi perlu terus
disosialisasikan agar dapat dimanfaatkan lebih banyak lagi. Kegiatan pelayanan pengaduan
telah direncanakan dengan matang lengkap dengan pencatatannya. Syaratnya adalah data
harus lengkap. Dinas akan menghubungi kembali via telepon kepada masyarakat yang
menyampaikan pengaduan/keluhan untuk meminta data yang dibutuhkan sesuai dengan
keperluan database kependudukan. Selanjutnya Dinas akan menghubungi pihak keluarga/yang
menyampaikan keluhan untuk mengatur jadwal pelayanan ke rumah yang bersangkutan.
8. Efisiensi dan Efektivitas
Pada hakikatnya tertib dan berdisiplin dalam menjalankan administrasi kependudukan
dirasakan perlu dalam mengurangi kecurangan dalam penggandaan identitas pribadi warga
negara. Menurut UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dijelaskan
bahwa: "Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP yang tercantum Nomor Induk
Kependudukan (NIK). NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur
hidup". Karena itu dalam menjalankan program ini, pemerintah berupaya mengalihkan
produk hasilan KTP manual menjadi produk KTP elektronik (e-KTP). Di mana sumber data
yang diperoleh dari daerah nantinya akan tersimpan melalui database yang terpusat di
Kementerian Dalam Negeri RI.

E-KTP sangat pentingnya artinya dalam urusan administrasi warga negara, karena itu
pelayanan dalam pengurusannya harus dilakukan secara berdaya guna (efektif). Efektivitas
dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menyatakan tingkat pencapaian tujuan karena
efektivitas memusatkan perhatian kepada berbagai kriteria evaluasi. Apabila suatu organisasi
berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif. Hal
terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan apa-apa tentang
berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut.

9. Desentralisasi
Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan oleh pemerintah sejak tahun 2001
yang kemudian dengan Keputusan politik pemerintah yang menetapkan kebijakan
desentralisasi melalui Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 jo UU 32 Tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah, berimplikasi bukan saja bagi daerah-daerah tetapi juga bagi
pemerintahan pusat sendiri. Implikasi tersebut terlihat dari perubahan dalam pelaksanaan
pemerintahan di daerah, salah satu perubahan itu adalah pemberian wewenang yang lebih
luas dalam penyelenggaraan beberapa bidang pemerintahan terutama terkait dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam hal penyelenggaraan pelayanan
publik oleh beberapa pemerintah daerah di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://minangkabaunews.com/artikel-10311-rekam-data-ektp-padang-pariaman-terapkan-sistem-
jemput-bola.html

https://sumbar.antaranews.com/berita/195602/79-ribu-warga-padangpariaman-belum-rekam-e-
ktp.html

http://dukcapil.padangpariamankab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=147:berit
a7&catid=88&Itemid=2327

http://dukcapil.padangpariamankab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=179:laya
nandisabilitas&catid=88:berita&Itemid=2327

https://drka.acehprov.go.id/data-kependudukan-e-ktp-dan-desentralisasi/

Anda mungkin juga menyukai