OLEH:
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
Pelayanan KTP elektronik (KTP-el) di Disdukcapil Padang Pariaman
Visi misi
VISI
Data dalam hal ini adalah Data Kependudukan yang dihasilkan dari pelayanan Pendaftaran
Penduduk dan Pencatatan Sipil yang merupakan data perseorangan dan/atau data agregat yang
terstruktur. Informasi yang terhimpun dalam data perseorangan diantaranya meliputi : Nomor KK,
NIK, nama lengkap, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal/bulan dan tahun lahir, golongan darah dan
informasi penting lainnya, sementara data yang terhimpun sebagai “data agregat” adalah sekumpulan
data tentang peristiwa kependudukan, peristiwa penting, jenis kelamin, kelompok usia, agama,
pendidikan dan pekerjaan, dalam bentuk data yang berupa angka-angka atau data kuantitatif dan data
yang berupa penjelasan atau data kualitatif.
Data kependudukan kerap menjadi masalah di negeri ini, terlebih di era demokrasi sekarang
ini. Keakuratan data mutlak diperlukan, dalam setiap pemilohan umum (Pemilu) yang diselengarakan
secara langsung bak untuk pemerintah pusat maupun daerah. Namun, lebih jauh dari sekedar
pemenuhan kebutuhan Pemilu, data akurat tentang kependudukan, sejatinya sangat diperlukan dalam
pembangunan nasional, mulai dari penyusunan strategi sampai implementasinya. Bahkan, dunia
bisnispun, sangat memerlukannya. Dengan data lengkap, niscaya akan mempermudah berbagai urusan
yang diperlukan masyarakat berupa pelayanan publik dan pendayagunaan untuk penetapan kebijakan
pembangunanyang.
MISI
Pelayanan prima adalah upaya untuk memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip
pelayanan prima sehingga akan menghasilkan tingkat kepuasan masyarakat yang lebih tinggi
Mewujudkan tertib administrasi kependudukan adalah dimana setiap penduduk sadar dan tahu
persis betapa pentingnya dokumen kependudukan baik pendaftaran penduduk maupun pencatatan
sipil yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Tertib Administrasi
Kependudukan juga berkaitan dengan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan Data
Kependudukan melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, pengelolaan informasi Administrasi
Kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.
Pelayanan KTP elektronik (KTP-el) menjadi dokumen yang dipersyaratkan oleh semua lembaga
layanan publik semenjak diterapkan beberapa tahun lalu. Berbagai lembaga layanan publik telah
merasakan manfaat dengan menggunakan KTP-el dalam setiap jenis pelayanan. Data yang valid
menjadi alasan dalam memberikan pelayanan. Oleh karenanya, penduduk sangat memerlukan
dokumen ini sehingga pelayanan akan dokumen KTP-el menjadi pusat pelayanan yang sangat ramai
dikunjungi masyarakat.menyikapi hal ini, berkaca dari pelayanan yang diadakan oleh Direktorat
Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil beberapa waktu lalu di Taman Mini Indonesia Indah,
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi
Sumatera Barat bersama Forum Dinas Dukcapil Kabupaten/Kota Se-Sumatera Barat akan
menyelenggarakan Pekan Pelayanan Kependudukan di Ibu Kota Provinsi tepatnya di Halaman Parkir
Utara Kantor Gubernur Sumatera Barat.
Bahwa pelayanan ini ditujukan untuk meningkatkan kepemilikN KTP-el bagi semua penduduk
di Sumatera Barat dan diadakan di Kota Padang untuk menjaring usia wajib KTP yang berasal dari
Kabupaten/Kota dan menetap sementara di Kota Padang seperti mahasiswa. "Jenis pelayanan yang
kita berikan adalah perekaman KTP-el bagi wajib KTP-el dan pencetakan KTP-el yang hilang dan
rusak (khusus warga yang berasal dari luar Kota Padang) dengan persyaratan membawa fotocopi
Kartu Keluarga, Surat Keterangan Hilang dari Kepolisian dan membawa bukti KTP yang rusak bagi
yang akan mengganti KTP rusak.
2. Partisipasi
Partisipasi masyarakat dalam pelayanan E-KTP ini masih terbilang cukup rendah.
Sekitar 79.000 warga Kabupaten Padang pariaman, Sumatera Barat, belum rekam Kartu
Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dari 332 ribu jiwa wajib miliki KTP di daerah itu hingga
akhir Desember 2016. Hal ini dikarenakan memang warga tidak ingin melakukan perekaman
untuk E-KTP tersebut dengan alasan prosedur yang ribet. ada tiga golongan yang belum
melakukan rekam e-KTP tersebut yaitu warga yang memang tidak mau melakukan
perekaman, wajib KTP pemula, dan warga yang berasal dari kabupaten dan kota lain namun
sekarang berdomisili di Padangpariaman. Jadi, upaya pemerintah Padangpariaman yaitu akan
mendatangi nagari yang tingkat perekaman e-KTP masih rendah.
Faktor penghambat yang terlihat dilapangan adalah tidak ada ketepatan waktu dalam proses
pembuatan e-KTP, masih adanya kendala-kendala dari segi sarana dan prasarana yang minim dan
adanya kerusakan alat perekam dan pencetak serta server yang bermasalah yang membuat pelayanan
menjadi terhambat dan dari masyarakat sendiri, dibutuhkan partisipasi bahwa pentingnya e-KTP
untuk identitas diri dan keperluan pribadi disaat mengurus suatu urusan yang bersifat administrasi.
4. Supremasi Hukum
Supremasi hukum pada pelayanan E-KTP Kabupaten Padang Pariaman bisa dibilang
cukup bagus karena meskipun terdapat banyak kendala dalam melaksanakan pelayanan E-
KTP tersebut, Kabupaten Padang Pariaman mendapatkan Penghargaan pelayanan prima.
Ini membuktikan bahwa Kabupaten Padang Pariaman telah menegakkan supremasi hukum
dan menjalankan pelayanannya sesuai dengan aturan yang berlaku dan UU yang berlaku.
Selain itu Disdukcapil Padang Pariaman dalam memberikan pelayanan yang ramah, cepat
dan akuntabel dengan menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) serta fasilitas yang
memadai. Selain itu dinas ini juga dilirik sebagai pilot project pembangunan Zona
Integritas oleh pemerintah daerah.
5. Demokrasi
Demokrasi pada hakekatnya merupakan sistem pemerintahan yang berasal dari, oleh
dan untuk rakyat. Salah satu wujud dari penerapan demokrasi di Indonesia saat ini adalah
pemberian hak sekaligus wewenang otonomi dari pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah, dalam hal ini penyelenggaraan pemerintah serta pembangunan yang ada di daerah
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.
Saat ini, dinas Dukcapil Kabupaten Padang Pariaman telah menerapkan standar yang
lebih baik dalam pelayanan prima dengan membenahi fasilitas pelayanan serta prosedur yang
jelas. Pelayanan yang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia juga salah satu cara yang sangat
didukung oleh masyarakat karena menghemat biaya dan waktu masyarakat dalam
mendapatkan dokumen administrasi dasar tersebut. Untuk mendukung transparansi dan
peningkatan pelayanan, dinas ini juga membuka layanan pengaduan seluas-luasnya dengan
berbagai media diantaranya yang paling banyak dimanfaatkan masyarakat adalah melalui
layanan SMS. Dinas yang pernah mendapatkan prestasi sebagai Terbaik Kedua Nasional
dalam program Nasional KTP Elektronik Tahun 2012 ini juga beberapa kali menjadi objek
"bencmarking" oleh Pusat Diklat Kemendagri Regional Bukittinggi. Ditambahkannya, dinas
yang melayani 458.746 penduduk ini memiliki jargon CERIA yaitu Cepat, Efisien, Responsif,
Inovatif dan Akuntabel yang diterapkan sejak tahun 2012.
7. Daya tanggap
Dalam pelayanan E-KTP, Kabupaten Padang Pariaman memiliki nomor pelayanan
dan pengaduan berupa via whatsapp pada nomor 0811 694 3000. Nomor pengaduan yang
juga bisa dilakukan via SMS ini telah banyak dimanfaatkan masyarakat untuk menyampaikan
keluhan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, selain nomor telepon
yang disiapkan oleh dinas ini pada nomor 0751-93399 untuk jam kantor. Cukup kirim pesan
via WA atau SMS ke nomor tersebut petugas akan melakukan pencatatan data dan konfirmasi
untuk segera turun ke lapangan. Data harus jelas.
Sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan ini. Tapi perlu terus
disosialisasikan agar dapat dimanfaatkan lebih banyak lagi. Kegiatan pelayanan pengaduan
telah direncanakan dengan matang lengkap dengan pencatatannya. Syaratnya adalah data
harus lengkap. Dinas akan menghubungi kembali via telepon kepada masyarakat yang
menyampaikan pengaduan/keluhan untuk meminta data yang dibutuhkan sesuai dengan
keperluan database kependudukan. Selanjutnya Dinas akan menghubungi pihak keluarga/yang
menyampaikan keluhan untuk mengatur jadwal pelayanan ke rumah yang bersangkutan.
8. Efisiensi dan Efektivitas
Pada hakikatnya tertib dan berdisiplin dalam menjalankan administrasi kependudukan
dirasakan perlu dalam mengurangi kecurangan dalam penggandaan identitas pribadi warga
negara. Menurut UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dijelaskan
bahwa: "Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP yang tercantum Nomor Induk
Kependudukan (NIK). NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur
hidup". Karena itu dalam menjalankan program ini, pemerintah berupaya mengalihkan
produk hasilan KTP manual menjadi produk KTP elektronik (e-KTP). Di mana sumber data
yang diperoleh dari daerah nantinya akan tersimpan melalui database yang terpusat di
Kementerian Dalam Negeri RI.
E-KTP sangat pentingnya artinya dalam urusan administrasi warga negara, karena itu
pelayanan dalam pengurusannya harus dilakukan secara berdaya guna (efektif). Efektivitas
dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menyatakan tingkat pencapaian tujuan karena
efektivitas memusatkan perhatian kepada berbagai kriteria evaluasi. Apabila suatu organisasi
berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif. Hal
terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan apa-apa tentang
berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut.
9. Desentralisasi
Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan oleh pemerintah sejak tahun 2001
yang kemudian dengan Keputusan politik pemerintah yang menetapkan kebijakan
desentralisasi melalui Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 jo UU 32 Tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah, berimplikasi bukan saja bagi daerah-daerah tetapi juga bagi
pemerintahan pusat sendiri. Implikasi tersebut terlihat dari perubahan dalam pelaksanaan
pemerintahan di daerah, salah satu perubahan itu adalah pemberian wewenang yang lebih
luas dalam penyelenggaraan beberapa bidang pemerintahan terutama terkait dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam hal penyelenggaraan pelayanan
publik oleh beberapa pemerintah daerah di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://minangkabaunews.com/artikel-10311-rekam-data-ektp-padang-pariaman-terapkan-sistem-
jemput-bola.html
https://sumbar.antaranews.com/berita/195602/79-ribu-warga-padangpariaman-belum-rekam-e-
ktp.html
http://dukcapil.padangpariamankab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=147:berit
a7&catid=88&Itemid=2327
http://dukcapil.padangpariamankab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=179:laya
nandisabilitas&catid=88:berita&Itemid=2327
https://drka.acehprov.go.id/data-kependudukan-e-ktp-dan-desentralisasi/