10e00321 PDF
10e00321 PDF
SKRIPSI
SANNI MARIA
070822003
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
3
PERSETUJUAN
Diluluskan di
Medan, Juli 2009
Komisi Pembimbing
Dosen Pembimbing II Dosen Pembimbing I
Diketahui/disetujui oleh
Departemen Kimia FMIPA USU
Ketua,
Dr.Rumondang Bulan, MS
NIP 131459466
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
4
PERNYATAAN
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
SANNI MARIA
070822003
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
5
PENGHARGAAN
Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha kuasa yang telah memberikan
Kasih setia dan anugrah kebaikan yang penulis rasakan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini dengan tepat pada waktu yang telah ditetapkan.
Dengan sepenuh kasih penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada Bapak Prof. Dr. Zul Alfian, M.Sc, selaku pembimbing I dan Bapak Prof. Dr.
Harry Agusnar, M.Sc, M.Phill, selaku pembimbing II, yang telah banyak memberikan
panduan dan membimbing penulis untuk menyempurnakan Skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga ditujukan kepada ketua dan sekretaris Departemen Kimia, Ibu Dr.
Rumondang Bulan,MS dan Bapak Drs. Firman Sebayang,MS, Dekan dan Pembantu
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara, dan rekan-rekan kuliah Tri Ratih, Imelda dan semua anak S1 Ekstensi stambuk
2007, adik-adik Helios,Small Savior, teman-teman NaClLight & Sharone, teman-
teman UKM KMK USU UP FMIPA, PAK MIPA USU, dan Sahabat terbaik ku Agus
GT Silalahi,SE., yang selalu mendukung dengan kasihnya. Akhirnya tidak terlupakan
kepada Orangtua penulis, Bapak Alm.K.Hutagalung, Ibunda tercinta S.Tampubolon,
Saudara-saudari penulis Dr.Albert Frido.H dan Istri Gloria Aritonang,SE., Saudara ku
Mario Friandi H.S.Sos, yang telah memberikan bantuan moril maupun materil serta
doa dan dorongan kepada penulis selama menuntut ilmu sampai terselesainya skripsi
ini.
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
6
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan salah satu kriteria uji untuk persyaratan standar tepung
gandum. Sampel dianalisa dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom dengan
cara destruksi basah dan destruksi kering dimana hasil yang diperoleh dibandingkan
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kadar Fe pada tepung gandum Cakra Kembar dengan destruksi
basah dan destruksi kering masing-masing adalah 51.43 mg/kg dan 64.10 mg/kg dan
tepung gandum Kunci Biru dengan destruksi basah dan destruksi kering masing-
masing adalah 59.62 mg/kg dan 60.37 mg/kg. Dari hasil analisis tersebut
menunjukkan kadar unsur Fe yang terdapat pada tepung gandum Cakra Kembar
dengan destruksi basah lebih besar dibandingkan dengan kadar unsur Fe pada
tepung gandum Kunci Biru dengan destruksi basah dan destruksi kering. Hasil akhir
menunjukkan kedua tepung gandum tersebut masih sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI) 01-3751-2006.
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
7
ABSTRACT
The concentration of element Fe are the test characteristic for quality standard of
wheat flour. Samples examined using atomic absorption Spectrophotometry method
with wet ashing and dry ashing where the results are compared with Standard
Nasional Indonesia (SNI). It show that concentration of Fe at Cakra Kembar wheat
flour with wet ashing and dry ashing 51.43 mg/kg and 64.10 mg/kg respectively and
Kunci Biru wheat flour wit wet ashing and dry ashing 59.62 mg/kg and 60.37 mg/kg
respectively. These results revealed that concentration of element Fe in wheat flour
Cakra Kembar with wet digestion is bigger than concentration of element Fe in wheat
flour Cakra Kembar with dry ashing and wheat flour Kunci Biru with wet digestion
and dry ashing. The end result revealed that the two wheat flour still fit with Standar
Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006.
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
8
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Abstrak iv
Abstract v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar viii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 2
1.3 Pembatasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penalitian 3
1.6 Metode Penelitian 3
1.7 Lokasi Penelitian 3
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
9
Daftar Pustaka 36
Lampiran 37
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
10
DAFTAR TABEL
Halaman
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
11
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
12
BAB I
PENDAHULUAN
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
13
1.2. Permasalahan
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
14
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kadar logam Besi (Fe) yang
terdapat dalam tepung gandum cakra kembar dan kunci biru produksi PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk-Jakarta.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
16
atau semua dedak dan benih yang dipisahkan dalam proses penggilingan. Berbagai
jenis penggilingan juga ada, dimana tepung keseluruhan (wholemeal) yang sebenarnya
dibuat dengan menghancurkan biji tanpa menghilangkan benih dan dedak dari
endosperma.
Standar Nasional Indonesia (SNI) Tepung terigu sebagai bahan makanan ini
merupakan revisi SNI 01-3751-2006, Tepung Terigu sebagai bahan makanan yang
dirumuskan oleh panitia Teknis Makanan dan Minuman. Tujuan penyusunan standar
ini adalah :
- Melindungi kesehatan konsumen
- Menjamin perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab
- Mendukung perkembangan industri tepung terigu
Dalam standarisasi badan pengawasan makanan kadar logam Fe pada
tepung gandum minimum adalah 50 mg/kg. jadi kadar logam Fe dalam tepung
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
18
Standar ini telah dibahas dalam rapat konsensus pada tanggal 7 Desember 2004 di
Jakarta yang dihadiri oleh wakil dari produsen, lembaga penelitian dan insatnsi terkait
lainnya.
Dalam standarisasi badan pengawas makanan kadar logam Fe pada tepung
gandum adalah 5 mg per 100 g bahan kering . jadi kadar logam Fe dalam tepung
gandum dapat dibatasi pemakaiannya untuk menghindari kelebihan logam Fe saat
terkomsumsi didalam tubuh manusia.(SNI-03-3751-2006).
Kadar Fe dalam tubuh manusia kira-kira sebesar 3-5 g. Sebanyak 2/3 bagian trikat
oleh Hb, 10 % diikat miglobin dan enzim mengandung Fe dan sisanya terikat dalam
protein feritrin dan hemosiderin. Sejumlah kecil terdapat dalam mioglobin (protein
pembawa oksigen khusus untuk jaringan otot) guna menyimpan oksigen dalam
jaringan otot. Protein lain mengandung Fe dalam serum darah dan sebagian komponen
enzim dalam sel. Terdapat juga dalam sitokrom adalah protein yang menstransfer
electron menuju O2 dalam metabolisme yang menghasilkan H2O.
Fe berperan penting dalam imunitas. Seseorang dengan kadar Fe rendah akan
memiliki daya tahan tubuh rendah terhadap infeksi. Respon kekebalan sel oleh sel
limfa akan tergangu bila pembentukan sel tersebut berkurang yang disebabkan oleh
berkurangnya sintesis DNA karena gangguan enzim tersebut sel darah putih berfungsi
menghancurkan bakteri dan tidak dapat bekerja bila kekurangan Fe. (Widowati.W)
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
19
2.2 Besi
Kandungan zat besi dalam tubuh sekitar 4 gram dan bersifat esensial. Zat besi
tersimpan pada sel-sel darah merah dan sel-sel otot. Masa hidup sel darah merah
adalah 123 hari. Setiap hari, sel-sel darah merah tersebut mengalami perombakan dan
pembentukan kembali. Zat besi yang telah dilepas dapat digunakan kembali dan hanya
1 mg yang dibuang melalui keringat, air seni, dan feses. Komsumsi zat besi
hendaknya sebesar 10 mg untuk pria dan 15 mg untuk wanita per hari.
Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak, yang kukuh dan liat. Ia
melebur pada 15350 C. Biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida,
fosfida, dan sulfida dari besi, serta sedikit grafit.
Garam-garam besi(II) (atau fero) diturunkan dari besi(II) oksida, FeO. Dalam
larutan, garam-garam ini mengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit hijau. Ion-ion
gabungan dan kompleks-kompleks sepit yang berwarna tua adalah juga umum. Ion
besi(II) dapat mudah dioksidasikan menjadi besi(III), maka merupakan zat pereduksi
yang kuat. Semakin kurang asam larutan itu, semakin nyatalah efek, dalam suasana
netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasi ion besi(II). Maka
larutan besi(II) harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk waktu yang agak lama.
Garam-garam besi(III) (atau feri) diturunkan dari oksida besi (III), Fe2O3.
Mereka lebih stabil dari pada garam besi(II). Dalam larutannya, terdapat kation-kation
Fe3+ yang berwarna kuning muda; jika larutan mengandung klorida, warna semakin
kuat. Zat-zat pereduksi mengubah ion besi(III) menjadi besi(II).(Vogel)
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
20
2.3.2. Instrumentasi
2.3.2.1. Skema komponen-komponen sebuah spektrofotometer absorpsi atom.
A B C D E
F
Keterangan gambar :
A = Lampu katoda berongga
B = Nyala
C = Monokromator
D = Detektor
E = Amplifier
F = Rekorder
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
21
B. Nyala
Nyala yang digunakan pada SSA harus mampu memberikan suhu >20000K. untuk
mencapai suhu yang setinggi ini biasanya digunakan gas pembakar dalam suatu gas
pengoksida (oksidan) seperti misalnya udara dan nitrogen oksida (N2O). Suhu
maksimum yang dihasilkan pada pembakaran berbagai campuran gas pembakar
dengan gas pengoksida adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 : Jenis-jenis gas pembakar pada SSA
Gas Pembakar Gas Oksidan Temperatur (0K)
Asetilena Udara 2400 – 2700
Asetilena Dinitrogen Oksida 2900 – 3100
Asetilena Oksigen 3300 – 3400
Hidrogen Udara 2300 – 2400
Hidrogen Oksigen 2800 – 3000
Sianoen Oksigen 4800
C. Monokromator
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
22
E. Amplifier
Amplifier berfungsi untuk memperkuat sinyal yang diteima dai detector sebelum
sampai kerekorder
F. Rekorder
Rekorder pada instrumen AAS berfungsi untuk mengubah sinyal yang diterima
menjadi bentuk digital, yaitu dengan satuan absorbansi. Isyarat dari detector dalam
bentuk tenaga listrik akan diubah oleh rekorder dalam bentuk nilai bacaan serapan
atom.(Walsh,A)
2.3.3 Destruksi
Untuk menentukan kandungan mineral bahan makanan, bahan
dihancurkan/didestruksi dulu. Cara biasa dilakukan yaitu pengeringan (dry
ashing) dan pengabuan basah (wet digestion). Pemilihan tersebut tergantung
pada sifat zat organic dalam bahan, sifat zat antara yang ada dalam bahan,
mineral yang akan dianalisa serta sensitivitas yang digunakan.
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
23
Pengabuan kering dapat diterapkan pada hampir semua analisa kecuai merkuri
dan arsen. Cara ini membutuhkan sedikit ketelitian mampu menganalisa bahan
lebih banyak daripada pengabuan basah.
Pengabuan basah memberikan beberapa keuntungan. Suhu yang digunakan tidak
dapat melebihi titik didih larutan dan pada umumnya karbon lebih cepat hancur
daripada menggunakan cara pengabuan kering. Pengabuan basah pada
prinsipnya adalah penggunaan asam nitrat untuk mendestruksi zat organic pada
suhu rendah dengan madsud menghindari kehilangan mineral akibat
penguapan.(Apriyantono,dkk)
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
24
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Alat-alat :
- Spektrofotometer Serapan Atom Shimadzu AA 6300
- Neraca analitis Mettler A.E. 200
- Hot plate Fisons
- Oven Fisher
- Mikro Pipet Pyrex
- Pipet volume Pyrex
- Alat-alat gelas Pyrex
- Pipet tetes
- Kertas saring Whatman No. 42
- Corong
- Botol akuades
- Spatula
- pH meter
- Cawan porselin
- Lampu katoda Fe
- Tanur
3.2. Bahan-bahan
- Larutan Standar Fe 1000 ppm
- HNO3 pekat p.a. (E. Merck)
- HCL pekat p.a. (E. Merck)
- Akuades
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
25
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
26
5 g sampel
Di timbang 5 g sampel
Sampel kering
Sampel kering
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar NasionalDitambah HCl
Indonesia (SNI) 10 M 10 2010.
01-3751-2006,
l
Dikeringkan diatas hot plate
ditambah pelarut HNO3 0,1 M
kedalam labu 50 ml
27
Destruksi Basah
5 g sampel
Dimasukkan dalam
Erlenmeyer
250 ml
Ditambah HNO3(p) : HCl(p)
1:3 12 ml
Dipanaskan diatas hot plate
selama 30 menit sampai hilang
gas
Didinginkan
Lar.kuning
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
28
Filtrat Residu
Hasil
BAB 4
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
29
No Larutan Absorbansi
Standar (konsentrasi) A (rata-rata)
mg/L
1 0.4 0.0478
2 1 0.1109
3 2 0.2216
4 3 0.3556
5 4 0.4800
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
30
Sampel Absorbansi
Kode Waktu A1 A2 A3 A
pengambilan (rata-rata)
Sampel Bulan ke
A I 0.4101 0.3988 0.3941 0.4010
II 0.3112 0.3105 0.3098 0.3105
III 0.4344 0.4302 0.4303 0.4316
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
31
Keterangan :
Kode A : Tepung Gandum Cakra Kembar
Kode B : Tepung Gandum Kunci Biru
X=
∑ Xi = 10.4000 = 1.7333
n 6
Y=
∑ Yi = 1.2159 = 0.2026
n 6
Persamaan Garis Regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis
:
Y = ax + b
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
32
Dimana : a = Slope
b = intersept
a=
[
∑ ( Xi − X )(Yi − Y ) ]
(
∑ Xi − X ) 2
= 0.1197
b = Y – ax
= 0.2026 – 0.2074
= -0.0048
Y = 0.1197X – 0.0048
[
∑ ( Xi − X )(Yi − Y ) ]
[∑(Xi − X ) (Yi − Y ) ]
r= 1/ 2
2 2
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
33
1.4521
r=
1.4542
= 0.9985
Dari perhitungan tabel di atas maka dapat ditentukan deviasi standar untuk intersept
(Sb) yaitu dengan persamaan :
1/ 2
∑X2
Sb = Sy / x 2
n ∑( Xi − X )
Dimana,
(
Yi − Y 2
Sy/x =
)
1/ 2
n − 2
13.37 x10 −4
Sy / x =
4
Sy / x = 0.0082
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
34
Sehingga diperoleh,
Sb = 0.0053
Harga Sb dihitung untuk menentukan batas kepercayaan nilai intersept yaitu b±t (Sb),
Dimana t diperoleh dari tabel t-distribusi dengan derajat kepercayaan 95% dan derajat
kebebasan (n-2) = 6-2 = 4 diperoleh p = 0.05 dan t = 2.78 sehingga batas kepercayaan
untuk nilai intersept adalah :
b ± t (Sb)
-0.0048 ± 0.0147
Sy / x
Sa =
[∑( Xi − X ) ] 2
1/ 2
= 0.0023
Sesuai dengan cara untuk menentukan batas kepercayaan nilai intersept maka
kepercayaan nilai slope adalah a ± t (Sa)
= 0.1197±0.0147
atau; Y = 3 Sb + Yb
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
35
4.2.5.1. Pengukuran Kadar Logam Besi (Fe) yang terkandung dalam tepung
gandum dengan metode Destruksi Basah secara SSA mg/L
Dari data pengukuran absorbansi logam besi untuk sampel I, untuk perlakuan pertama,
diperoleh serapan (A) sebagai berikut :
A = 0.3021
Dengan mensubtitusikan nilai Y (Absorbansi) kepersamaan garis regresi
Y = 0.1197X – 0.0048, maka diperoleh :
X = 2.5640
Dengan demikian kadar logam besi pada sampel I yang diperoleh untuk perulangan 1
dengan metode destruksi basah adalah :
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
36
∑ Xi
X =
n
154.3065
=
3
= 51.4355 mg/kg
Maka, S =
(
∑ Xi − X
=
)
2.2622
n −1 2
S = 1.0635
Dengan demikian diperoleh harga simpangan baku kadar Fe dalam tepung gandum
Cakra Kembar pada perlakuan dengan Destruksi Basah dengan metode SSA yaitu
1.0635.
S 1.0635
Sx = = = 0.6140
n 3
Dari data distribusi t student untuk n = 3, derajat kepercayaan (dk) = n – 1 = 2.
Untuk derajat kepercayaan 95% (P = 0,05)t = 4.30.
Sehingga diperoleh :
d = t (0.05 ; n-1)Sx
d = 4.30 x0.6140 = 2.6403
dari data hasil pengukuran kadar Fe dalam tepung gandum Cakra Kembar pada
perlakuan dengan destruksi basah adalah 51.4355 ±2.6403.
dengan cara yang sama seperti diatas makan penentuan kadar Fe dalam tepung
gandum Cakra Kembar dengan perlakuan destruksi kering dan kunci biru dengan
destruksi kering dan basah juga dapat diperoleh an dapat dilihat pada tabel I dalam
lampiran.
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
37
4.2.5.2. Pengukuran Kadar Logam Besi (Fe) yang terkandung dalam tepung
gandum dengan metode Destruksi basah secara SSA mg/kg.
Kadar Logam Besi (Fe) yang terkandung dalam tepung gandum dengan metode
Destruksi basah secara SSA dapat dihitung sebagai berikut :
X .V
Kadar Fe = × 10 6 mg
BeratContoh kg
Dimana :
X = konsentrasi Fe dalam sampel (mg/L)
V = Volume Larutan Sampel
Contoh :
X = 2.5639 mg/L
V = 100 ml = 0.1 L
Berat Contoh = 5.050 g = 5.050 x 103 mg
2.5639mg/Lx 0.1 L
Kadar Fe = × 10 6 mg
3
5.050 x10 mg kg
= 50.7702 mg/kg
Hasil perhitungan kadar logam besi (Fe) pada tepung gandum dengan metode
destruksi basah dan desttruksi kering dalam mg/kg dapat dilihat pada tabel 2 pada
lampiran.
4.3. Pembahasan
Produk tepung gandum Cakra Kembar dan Kunci Biru Produksi PT.Indofood
Sukses Makmur divisi bogasari-Jakarta salah satu produk yang cukup banyak
dikomsumsi.
Derap langkah mensosialisasikan manfaat Standar Nasional Indonesia (SNI) kepada
masyarakat agar mereka dapat tergerak hatinya untuk menerapkan maupun
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
38
pada kurva standar dengan harga slopenpositif dapat dilihat dari perhitungan
koefisien korelasi (r). Dalam data statistika diperoleh harga koefisien korelasi
sebesar 0.9985. hal ini menunjukkan adanya hubungan atau korelasi positif
antara konsentrasi dengan absorbansi. Pada penelitian analitik, grafik kurva
standar yang baik ditunjukkan dengan harga r≥ 0.99. Penentuan batas deteksi
dari pengukuran kadar logam besi dalam penelitian ini adalah 0.1328 mg/L.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada sampel, logam besi yang
diperoleh masing-masing adalah 51.43 mg/kg; 64.10 mg/kg; 59.63 mg/kg;
60.37 mg/kg.
Dari hasil penelitian didapat pada kadar logam pada produksi tepung
gandum produksi dari Bulan I dan II mengalami pertambahan Logam besi
(Tabel 4.5 dalam Lampiran).
Perbedaan ini kemungkinan disebabakan oleh masa waktu kaduluarsa
yang berbeda, proses pengolahan seperti pengemasan atau jenis gandum yang
digiling, gandum tersebut diperoleh dari tempat tumbuh yang berbeda.
Dari penelitian ini diperoleh logam besi yang terkandung dalam tepung
gandum cakra kembar dan kunci biru masih berada dalam syarat standar mutu
tepung gandum, dimana kadar minimum cemaran logam besi yang ditetepkan
dalam tepung gandum adalah sebesar 50 mg/kg, sehingga tepung gandum
cakra kembar dan kunci biru layak untuk dikomsumsi jika ditinjau dari
parameter tersebut. (SNI-01-3751-2006).Tahun 2006.BSN.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Kadar unsur logam besi (Fe) yang terdapat pada tepung gandum Cakra Kembar dan
Kunci Biru dengan Destruksi Basah dan Kering dengan metode Spektrofotometri
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
40
Serapan Atom ini masih memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006
dimana hasil yang diperoleh tidak melebihi batas SNI 01-3751-2006.
5.2 Saran
Disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode
destruksi secara Spektrofotometer dengan sampel yang diteliti sesuai dengan produksi
bulan suatu produk untuk mendapatkan data-data yang sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006.
DAFTAR PUSTAKA
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
41
http://www.bsn.or.id/news_detail.php?news_id=246
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
42
Lampiran 4
Appendix
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
43
Value of confidence
of critical value (t) 95% 98% 99%
for P value of
number of degrees 0,05 0,02 0,01
of freedom
1 12.71 31.82 63.66
2 4.30 6.96 9.92
3 3.18 4.54 5.84
4 2.78 3.75 4.60
5 2.57 3.36 4.03
6 2.45 3.14 3.71
7 2.36 3.00 3.50
8 2.31 2.90 3.36
9 2.26 2.82 3.25
10 2.23 2.76 3.17
12 2.23 2.76 3.17
14 2.14 2.62 2.98
16 2.12 2.58 2.92
18 2.10 2.55 2.88
20 2.09 2.53 2.83
30 2.04 2.46 2.75
50 2.01 2.40 2.68
Lampiran 2
Tabel 4.5. Data Hasil Perhitungan Kadar Unsur Fe Dalam Tepung Gandum
Dengan Metode Destruksi Basah
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
44
Lampiran 1
Tabel 4.1. Absorbansi Larutan Standar
No Larutan Larutan Absorbansi
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.
45
Lampiran 3
0,6
0,5 y = 0,1197x - 0,0048
R2 = 0,9985
0,4
absorbansi
0,3
0,2
0,1
0
-0,1
0 1 2 3 4
konsentrasi mg/L
Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering
Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006, 2010.