2 MATERI INTI 2 Identifikasi Korban
2 MATERI INTI 2 Identifikasi Korban
IDENTIFIKASI KORBAN
0
BAB I
DESKRIPSI SINGKAT
Setelah itu memperkenalkan diri pada orang sekitar jika ada. selanjutnya
penolong juga perlu memeriksa pernapasan korban, jika korban tidak
sadarkan diri dan bernapas secara abnormal (terengah-engah), kedua
Penolong harus dapat memastikan korban tidak responsif dengan cara
memanggil korban dengan jelas, lalu menepuk-nepuk korban atau
menggoyangkan bahu korban.
Disinilah prinsip Identifikasi korban dalam kondisi sakit (henti napas dan henti
jantung), kondisi cedera (keracunan, kemasukan benda asing, sumbatan
jalan nafas), dan kecelakaan (patah tulang, luka bakar, perdarahan) dapat
dilakukan.
1
BAB II
TUJUAN PEMBELAJARAN
BAB III
POKOK BAHASAN
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan
sebagai berikut:
1. Jenis dan faktor risiko kejadian sakit , cedera, atau kecelakaan yang sering
terjadi di masyarakat:
a. Sakit.
b. Cedera.
c. Kecelakaan.
2
2. Tanda dan gejala setiap jenis kejadian sakit , cedera, atau kecelakaan yang
sering terjadi di masyarakat.
3. Identifikasi setiap jenis kejadian sakit, cedera, atau kecelakaan yang sering
terjadi di masyarakat:
a. Penilaian awal kejadian sakit, cedera, atau kecelakaan yang
membutuhkan penanganan segera
b. Pemeriksaan fisik sederhana
BAB IV
BAHAN BELAJAR
1. Bahan tayang
2. Modul
3. Buku saku
3
BAB V
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah 2.
Fasilitator menjelaskan:
1. Materi pokok bahasan 1: tentang Jenis dan faktor risiko kejadian sakit ,
cedera, atau kecelakaan yang sering terjadi di masyarakat:
a. Sakit.
b. Cedera.
c. Kecelakaan.
2. Materi pokok bahasan 2: tentang Tanda dan gejala setiap jenis kejadian
sakit , cedera, atau kecelakaan yang sering terjadi di masyarakat.
4
3. Materi pokok bahasan 3: tentang Identifikasi setiap jenis kejadian sakit,
cedera, atau kecelakaan yang sering terjadi di masyarakat:
a. Penilaian awal kejadian sakit, cedera, atau kecelakaan yang
membutuhkan penanganan segera
b. Pemeriksaan fisik sederhana
Langkah 3.
1. Fasilitator menjelaskan materi tentang identifikasi setiap jenis kejadian sakit,
cidera, atau kecelakaan yang sering terjadi di masyarakat.
2. Menjelaskan langkah-langkah simulasi tentang identifikasi korban.
3. Melakukan simulasi.
Langkah 4.
1. Fasilitator melakukan evaluasi terhadap materi yang disampaikan dengan
memberikan pertanyaan kepada peserta
2. merangkum materi yang disampaikan saat selesai materi.
3. Menutup proses pembelajaran dengan mengucapkan salam
5
BAB VI
URAIAN MATERI
POKOK BAHASAN 1 :
JENIS DAN FAKTOR RESIKO KEJADIAN SAKIT, CEDERA, ATAU
KECELAKAAN YANG SERING TERJADI DI MASYARAKAT
A. Kondisi sakit :
1) Henti napas
Faktor resiko pada korban henti napas jika tidak diberikan
pertolongan awal akan mengakibatkan kematian.
2) Henti jantung
Faktor resiko pada korban henti jantung jika tidak diberikan
pertolongan awal akan mengakibatkan kematian.
B. Kondisi cidera:
1) Keracunan :
Faktor resiko pada korban keracunan dalam jumlah tertentu dapat
menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan, kejang bahkan
dapat menimbulkan kematian.
6
C. Kondisi Kecelakaan
1) Luka bakar
Faktor resiko yang terjadi pada korban luka bakar jika tidak
ditangani dapat mengakibatkan infeksi dan luka makin parah dan
berat.
2) Patah Tulang
Faktor resiko yang terjadi pada korban patah tulang jika tidak
ditangani dapat mengakibatkan luka semakin parah, proses
penyembuhan lama, infeksi, dan tidak sempurna.
3) Perdarahan
Faktor resiko yang terjadi pada korban perdarahan adalah renjatan,
kekurangan darah, sampai tidak sadarkan diri, bahkan kematian.
POKOK BAHASAN 2 :
TANDA DAN GEJALA SETIAP JENIS KEJADIAN SAKIT, CIDERA,
ATAU KECELAKAAN YANG SERING TERJADI DIMASYARAKAT
A. Kondisi sakit :
1) Henti Napas
1. Korban tidak sadar
2. Korban tidak bernafas
3. Korban tidak ada pengembangan dada
2) Henti Jantung
1. Korban tidak sadar
2. Korban terlihat seperti mati
3. Warna kulit pucat
4. Badan korban dingin
7
B. Kondisi Cidera
1) Keracunan
A. Keracunan melalui mulut
a. Mual, muntah.
b. Nyeri perut.
c. Diare.
d. Napas/mulut berbau.
e. Suara parau, nyeri di saluran cerna (mulut dan
kerongkongan).
f. Luka bakar pada daerah mulut atau sisa racun di daerah
mulut
g. Produksi liur berlebihan, mulut menjadi seperti berbusa
8
4. Pada mulut, terganggunya fungsi pernafasan atas, sesak nafas,
henti napas.
C. Kondisi Kecelakaan
1) Luka bakar
Karakteristik luka bakar bergantung pada kedalamannya. (drajat 1-
4).
1. Luka bakar derajat 1:
Superfisial hanya meliputi jaringan kulit luar (misalnya
tersengat matahari)
Gejala : Nyeri, kemerahan, tidak ada kerusakan jaringan atau
saraf.
2. Luka bakar derajat 2 :
Mengenai sebagaian lapisan kulit dan berbagai ukuran
dermis (misalnya tersiram air panas)
Gejala : Nyeri, merah, kulit membengkak, timbul gelembung
berisi cariran pada kulit.
2) Patah tulang
1. Adanya nyeri hebat pada daerah patah tulang
2. Pada daerah yg patah sulit di gerakan
3. Adanya bengkak pada daerah patah tulang
9
4. Adanya kelainan bentuk tulang
3) Perdarahan
1. Adanya luka terbuka
2. Keluar darah dari daerah luka
3. Adanya nyeri pada daerah luka
4. Kepala pusing akibat keluar darah yg banyak
5. Mulut terasa haus
6. Badan menggigil
POKOK BAHASAN 3 :
IDENTIFIKASI SETIAP JENIS KEJADIAN SAKIT, CEDERA, ATAU
KECELAKAAN YANG SERING TERJADI DI MASYARAKAT:
A. Kondisi sakit :
1) Henti Napas
1. Cek respon dengan cara menepuk
/menggocangkan bahu korban
2. Cek jalan nafas dengan cara:
a. melihat gerakan dinding dada,
Ga
mba r 1.
Memeriksa kesadaran korban
b. mendengarkan suara napas dan
c. adakah hembusan nafas
2) Henti Jantung
Cek respon dengan cara menepuk / menggocangkan bahu
korban
B. Kondisi Cedera:
1) Keracunan
Identifikasi keracunan melalui :
10
a. Mulut terlihat bengkak, merah, keluar darah, berbusa,
berbau bahan beracun, kejang.
b. Hidung terlihat merah, bengkak, korban mengeluh panas,
keluar darah atau cairan beracun, tercium bahan beracun
dari hidung.
c. Mata terlihat merah, bengkak, berair, darah, korban
menggaruk-garuk mata, mengeluh perih dan pandangan
menurun/kabur.
d. Kulit terlihat merah, bengkak, melepuh, korban mengeluh
perih, gatal.
C. Kondisi Kecelakaan:
1) Luka bakar
Terlihat kulit kemerahan, melepuh, menghitam, berdarah,
bengkak, cairan keluar dari kulit, diketahui ada penyebab
kebakaran.
2) Patah tulang
Patah tulang biasanya terlihat tangan dan kaki yang patah tidak
bisa digerakan, nyeri, bengkak, kadang berdarah sampai terlihat
tulang dan perdarahan.
11
3) Perdarahan
Korban perdarahan diidentifikasi tempat keluar darah dan
perkirakan banyaknya. Apabila lebih dua gelas maka telah terjadi
perdarahan hebat. Atau perdarahan yang sangat lama
berlangsung. Perlu ditanyakan kepada korban kalau sadar
tentang penyebab, waktu, dan banyaknya jumlah darah yang
keluar.
12
2) Henti Jantung
Penolong melihat korban tidak sadar dan tidak bergerak.
B. Kondisi Cedera:
1) Keracunan
a. Mulut terlihat bengkak, merah, keluar darah, berbusa,
berbau bahan beracun, kejang.
b. Hidung terlihat merah, bengkak, korban mengeluh panas,
keluar darah atau cairan beracun, tercium bahan beracun
dari hidung.
c. Mata terlihat merah, bengkak, berair, darah, korban
menggaruk-garuk mata, mengeluh perih dan pandangan
menurun/kabur.
d. Kulit terlihat merah, bengkak, melepuh, korban mengeluh
perih, gatal.
C. Kondisi Kecelakaan:
1) Luka Bakar
Perhatikan kulit terlihat kemerahan, melepuh, menghitam,
berdarah, bengkak, cairan keluar dari kulit, diketahui ada
penyebab kebakaran.
2) Patah Tulang
Patah tulang biasanya terlihat tangan dan kaki yang patah tidak
bisa digerakan, nyeri, bengkak, kadang berdarah sampai terlihat
tulang dan perdarahan.
3) Perdarahan
13
Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan,
perdarahan luar ini dibagi menjadi tiga bagian:
1. Perdarahan nadi (arteri), ditandai dengan darah yang keluar
menyembur sesuai dengan denyutan nadi dan berwarna
merah terang karena kaya dengan oksigen. Perdarahan ini
sulit untuk dihentikan, sehingga harus terus dilakukan
pemantauan dan pengendalian perdarahan hingga diperoleh
bantuan medis.
2. Perdarahan Balik (Vena), darah yang keluar berwarna merah
gelap, walaupun terlihat luas dan banyak namun umumnya
perdarahan vena ini mudah dikendalikan. Namun
perdarahan vena ini juga berbahaya bila terjadi pada
perdarahan vena yang besar masuk kotoran atau udara
yang tersedot ke dalam pembuluh darah melalui luka yang
terbuka.
3. Perdarahan Rambut (Kapiler), berasal dari pembuluh kapiler,
darah yang keluar merembes perlahan. Ini karena pembuluh
kapiler adalah pembuluh darah terkecil dan hampir tidak
memiliki tekanan. Jika terjadi perdarahan, biasanya akan
membeku sendiri. Darah yang keluar biasanya berwarna
merah terang seperti darah arteri atau bisa juga gelap
seperti darah vena.
REFRENSI
1. AHA. About cardiac arrest [Internet]. 2014 [cited 24 June 2015]. Available
from:
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/More/CardiacArrest/About-
Cardiac-Arrest_UCM_307905_Article.jsp
14
2. Buku Mengatasi Gangguan Pernafasan Kasus Henti Jantung dan Paru,
Karangan : dr. Fina Jusuf
3. Irman Sumantri, Salemba MedikaSumbatan
4. World Health Organization. Global atlas on cardiovascular disease
prevention and control. Switzerland: WHO; 2011. 164p. ISBN 978 92 4
156437 3
Lampiran 1
LAMPIRAN MI.2
IDENTIFIKASI KORBAN
KASUS:
KEMASUKAN BENDA ASING, HENTI NAPAS DAN HENTI JANTUNG
PERTANYAAN:
Apa yg harus dilakukan oleh penolong ? coba praktekkan !.
PANDUAN KASUS:
No Kegiatan yg dilakukan Ya Tidak
1 Fasilitator menyiapkan alat-alat sbb:
15
1. Manikin fullbody
2 Fasilitator
- Mengucapkan salam dan
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan penanganan korban kemasukan
benda asing
- menpraktekan/memperagakan
cara mengidentifikasi korban
Langkah-langkah
Identifikasi Tanda dan Gejala :
Korban batuk terus menerus
Tidak dapat berbicara
Kesulitan bernafas
Leher seperti tercekik
Memegang leher dengan kedua tangan
Muka kebiruan
Sesak nafas
Penilaian Awal
Kenali tingkat sumbatan jalan nafas
Sumbatan Ringan
Sumbatan Sedang (sebagian)
Sumbatan Berat (total)
Lakukan pemeriksaan sederhana
Sumbatan Ringan
Korban batuk-batuk
Anjurkan korban untuk membuka mulut dan lihat
ada/tidak sumbatan
Jika ada dan terlihat makanan keluarkan benda
asingnya
Jika tidak ada anjurkan korban untuk batukan
keras-keras dengan posisi kepala menunduk
Sumbatan Sedang
Suara korban serak dan masih dapat berbicara
Jika dengan dibatukan sumbatannya tidak teratasi,
Anjurkan korban untuk membuka mulut dan lihat
apakah ada benda asing
Jika ada dan terlihat makanan keluarkan benda
asingnya
Jika tidak terlihat anjurkan korban untuk
membukukan badan dan lakukan tepuk punggung
agak keras sebanyak 5-7 kali tepukan
Sumbatan berat
Korban terlihat seperti tercekik dan tidak dapat
bersuara lagi
16
Jika tidak berhasil dengan tepuk punggung
Penolong membelakangi korban dengan posisi kaki
korban direnggangkan, kemudian satu kaki
penolong berada diantara kaki korban
Kepalkan satu tangan penolong dan letakan
diuluhati korban
Anjurkan korban untuk membungkuk lakukan
hentakan keatas sebanyak 5-7 kali
Lampiran 2
KASUS:
17
KEMASUKAN BENDA ASING, HENTI NAPAS DAN HENTI JANTUNG
PERTANYAAN
Apa yg harus dilakukan oleh penolong ? coba di praktekan
PANDUAN KASUS
Langkah-langkah
1.Identifikasi Tanda dan Gejala korban Henti Napas
18
Korban tidak sadar
Korban tidak bernapas
Penilaian awal
Memastikan korban tidak
sadar dengan cara
Cek respon dengan cara menepuk
/menggocangkan bahu korban
Panggil bantuan dengan
cara teriak minta tolong
Cek jalan nafas dengan
cara:
Melihat gerakan dinding dada ,
Mendengarkan suara napas dan
adakah hembusan nafas
bebaskan jalan napas dengan cara Buka
mulut korban dan lihat apakah ada
sumbatan ( makanan, gigi palsu, cairan
dari mulut) bila ada sumbatan keluarkan
dengan cara diambil bendanya dan
bersihkan dengan menggunakan tissu
21
Lampiran 3
KASUS:
KEMASUKAN BENDA ASING, HENTI NAPAS DAN HENTI JANTUNG
PERTANYAAN:
Apa yg harus dilakukan oleh penolong ? coba di praktekan
PANDUAN KASUS:
No Kegiatan yg dilakukan Waktu Ya Tdk
1 Fasilitator menyiapkan alat-alat sbb:
3. Manikin fullbody
2 Fasilitator
- Mengucapkan salam dan
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan penanganan korban
kemasukan benda asing
- menpraktekan/memperagakan
cara mengidentifikasi korban
Langkah-langkah
1.Identifikasi Tanda dan Gejala korban Henti Jantung
24
kali pernapasan buatan (Sumber : Buku
Mengatasi Gangguan Pernafasan Kasus
Henti Jantung dan Paru, Karangan : dr.
Fina Jusuf)
3 Fasilitator melakukan evaluasi terhadap materi
yang disampaikan dengan memberikan
pertanyaan kepada peserta
merangkum materi yang disampaikan saat selesai
materi.
Menutup proses pembelajaran dengan
mengucapkan salam
Dilakukan
Ya
No Tindakan Tidak
Baik Kurang
2 1 0
1 3 A (aman penolong, aman korban, aman lingkungan)
2 Identifikasi Tanda dan Gejala korban Henti Jantung
Korban tidak sadar
Korban terlihat seperti mati
Warna kulit pucat sampai kelabu
Badan korban dingin
25
3 Cek respon dengan cara menepuk / menggocangkan bahu
korban atau memanggil korban “Pak-Pak / Bu-Bu, bangun”
26
Kulit kebiruan
Napas berbau.
Batuk, suara parau
Badan menggigil
10 Identifikasi tanda dan gejala Luka bakar
1. Luka bakar derajat 1:
Superfisial hanya meliputi jaringan kulit luar
(misalnya tersengat matahari)
Gejala : Nyeri, kemerahan, tidak ada kerusakan
jaringan atau saraf.
2. Luka bakar derajat 2 :
Mengenai sebagaian lapisan kulit dan berbagai
ukuran dermis (misalnya tersiram air panas)
Gejala : Nyeri, merah, kulit membengkak, timbul
gelembung berisi cariran pada kulit.
27
(..... x 2) + (..... x 1) + (..... x 0)
Skor
.........
Nilai :
Nilai = (Skor x 10) / 2 = (……… x 10) / 2
Hasil : Baik, jika nilai > 70 Perlu perbaikan, jika nilai < 70
28